Pembelajaran Irama Melalui Kegiatan Musik yaitu

95 yang direncanakan akan dilaksanakan oleh guru pada hari tertentu. Penjadwalan program harian yang fleksibel akan memunculkan pembiasan – pembiasan. Penjadwalan harian untuk kegiatan bermain musik di Taman kanak- kanak Hj. Isriati adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Drum Band dilaksanakan hari Rabu dan Jumat b. Kegiatan Musik Angklung dilaksanakan hari Sabtu c. Kegiatan Musik Vokal Group dilaksanakan hari Selasa b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan bermusik di Taman Kanak- kanak Hj. Isriati secara garis besar terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan bernyanyi dan bermain alat musik. Seperti yang sudah diterangkan diatas, pada bab ini peneliti akan membahas tentang penggunaan musik sebagai media pembelajaran seni, khususnya untuk seni musik yang berorientasi pada unsur – unsur seni musik yaitu : Irama, Melodi, dan Ritme.

a. Pembelajaran Irama Melalui Kegiatan Musik yaitu

Bernyanyi Pada Irama ada pulsa, ada ketukan teratur dan tetap, ada ketukan kuat lemah. Tentunya untuk menjelaskan tentang apa yang dimaksud Irama kepada anak usia kanak – kanak 96 tidaklah mungkin bagi guru untuk menyampaikanya kepada anak. Karena daya pikir anak usia itu masih sebatas bermain dan bermain. Maka dari itu guru perlu menggunakan media untuk menyampaikanmembelajarkan tentang Irama itu sendiri. Dalam hal ini musik merupakan media yang tepat untuk pembelajaran seni khususnya seni musik yang berorientasi pada unsur – unsur seni musik. Pembelajaran tentang unsur – unsur seni musik yang salah satunya adalah Irama ini tentunya ada langkah – langkah yang dibuat oleh guru, langkah itu dapat dijelaskan sebagai berikut : a Anak dikumpulkan semua dalam suatu ruangan. b Anak dibagi dalam beberapa kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 2 anak atau 4 anak. c Guru menyiapkan lagu yang akan digunakan untuk pembelajaran. d Guru terlebih dahulu memberikan contoh nyanyian dan juga gerakan yang nantinya ditirukan oleh anak – anak. e Semua anak menirukan apa yang sudah dicontohkan oleh guru. 97 f Masing masing anak dalam satu kelompok disuruh berhadapan dan masing – masing anak ada yang bernyanyi, dan ada yang bertepuk tangan atau berjalan kaki, agar pelajaran tentang Irama dapat tersampaikan melalui bernyanyi. Model Pembelajaran Irama dengan menggunakan suatu lagu dapat kita lihat sebagai berikut : Lagu 10 Pengertian : Pada setiap birama terdapat ketuk kuat dan ketuk lemah Arahan : Anak dibimbing meragakan dan merasakan ketuk kuat-lemah-lemah-lemah dengan bertepuk tangan keras satu 98 kali, tepuk lemah tiga kali, teratur dan tetap. Mula – mula tepuk keras tepuk lemah tanpa nyanyian, kemudian dengan nyanyian. Ragam yang lain adalah dengan meragakan ketuk kuat – lemah dengan berjalan di tempat. Ketuk beraksen dengan menghentakkan kaki, ketuk lemah dengan berjalan biasa. Guru membantu memberi aba – aba dengan menghitung “satu-dua-tiga-empat”. Pengembangan : Guru memilih dua anak, seorang memainkan alat musik tambur atau gendang untuk ketukan beraksen, yang ain memainkan triangle atau tongkat untuk ketukan tanpa aksen. Anak yang lain bernyanyi sambil diiringi dengan alat musik perkusi. Model Pembelajaran Irama pada lagu yang lain dapat juga kita lihat seperti di bawah ini, Lagu 11 99 Pengertian : ketukan dalam birama ini berisi 3 ketuk, dan aksen yang kuat terdapat pada ketukan pertama. Arahan : sifat birama 3 ini dapat dipahami lebih lanjut dengan peragaan oleh dua kelompok anak, sebagai gambaran kita lihat pada pe mbagian kelompok di bawah ini : Kelompok A bertepuk : Kelompok B bernyanyi sesuai nilai titi nadanya: Kung kung kung ka Kung kung kung di tak ber nya- nyi te- pi ka- li kung kung kung kung ra- mai se- ka- li Setelah anak memeragakan musik dengan cara demikian seperti di atas, kelompok A terus mengiringi, dan 100 kelompok B bernyanyi. Guru mengingatkan kepada anak bahwa ucapan “Kung” yang pertama jatuh pada ketukan yang kuat. Dengan cara pembelajaran seperti ini, anak dapat mengerti bagaimaa Irama yang dimiliki setiap lagu. Dan dengan bernyanyi bersama – sama anak bisa bekerja sama dengan sau sama lain, dan juga menumbuhkan rasa percaya diri mereka.

b. Pembelajaran Melodi Melalui Kegiatan Musik Angklung