Manajemen Teori Manajemen, Manajemen Perkantoran, Administrasi dan Administrasi Kelurahan

9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Manajemen, Manajemen Perkantoran, Administrasi dan Administrasi Kelurahan

2.1.1 Manajemen

Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli sebagai berikut. a. Ensiclopedia of The Social Sciens Di dalam Ensiclopedia of The Social Sciens, manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi. b. Mary Parket Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain Mary Parket Follet dalam Agus Sabardi, 2001:3. c. Thomas H. Nelson d. Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan keuntungan Thomas H. Nelson dalam Agus Sabardi, 2001:3. e. G.R. Terry 10 Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya G.R. Terry dalam Agus Sabardi, 2001:3. f. James A.F. Stoner Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya usaha-usaha anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan James A.F. Stoner dalam Agus Sabardi, 2001:3. g. Prof. Drs. Oei Liang Lie Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber-daya manusia dan alam, terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Prof. Drs. Oei Liang Lie dalam Agus Sabardi, 2001:3. Dari definisi-definisi di atas menarik untuk ditelaah adalah definisi yang dikemukakan oleh Mary Parket Follet. Definisi tersebut mengundang perhatian kita pada kenyataan bahwa para manajer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu olehnya sendiri. Henry M. Boettinger, berpendapat bahwa manajemen itu suatu seni. Seni membutuhkan tiga unsur yaitu: 1 pandangan seniman, 2 pengetahuan dan 3 teknis dan komunikasi yang berhasil. Dalam hal ini manajemen merupakan suatu 11 seni, maka manajemen memerlukan ketiga unsur tersebut. Oleh karena itu sama seperti keterampilan manajemen, keterampilan seni juga dapat dikembangkan melalui training. Keterampilan manajemen juga dapat dikembangkan dengan cara yang sama untuk melatih seniman. Pada umumnya diakui bahwa manajemen menyangkut suatu tingkat keterampilan, tetapi di luar itu terjadi perbedaan tentang bagaimana seharusnya mengelompokkan manajemen sebagai suatu seni atau ilmu. Lebih dari itu, definisi manajemen sebagai seni yang dikemukakan oleh Mary Parker Follet ini tidak diterima secara luas. Luther Gulick, pendidik dan pengarang buku manajemen sebagai bidang pengetahuan, yang mencari secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana orang-orang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan menjadikan kerjasama itu berguna untuk kemanusiaan. Menurut Luther Gulick, manajemen memenuhi syarat untuk disebut sebagai bidang pengetahuan, karena telah dipelajari bertahun-tahun dan ilmu manajemen telah diatur menjadi serangkaian teori-teori. Menurut T.H. Nelson dan Prof. Oey Liang Lie, manajemen dinyatakan bahwa manajemen sebagai ilmu dan seni. Manajemen dapat dinyatakan sebagai ilmu, karena manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis dan telah diterima sebagai kebenaran-kebenaran yang universal. Sebagai ilmu, manajemen memiliki asas-asas seperti ilmu-ilmu lain, yang disebut “asas-asas manajemen” atau “principles of management”. Asas-asas manajemen 12 seperti asas-asas ilmu sosial lainnya, tidak berlaku dalil-dalil seperti ilmu pasti tetapi berlaku dengan ceteris paribus. Manajemen dinyatakan sebagai seni karena keberhasilan manajer dalam usahanya mencapai tujuan dengan bantuan bawahan, selain itu diperlukan pemahaman dan pengalaman ilmu manajemen, kemampuan manajer mempengaruhi bawahan dengan wibawa, karisma atau seni memimpin orang. Dengan demikian manajemen sebagai seni adalah kemampuan pribadi manajer untuk menarik perhatian dan mempengaruhi orang lain sehingga mereka dengan senang hati mau megikuti perintah manajer. Oleh karena itu dengan ilmu manajemen, manajer mampu mengenali dan mempelajari masalah-masalah dengan baik, dan dengan seni manajemen, manajer mampu menentukan sikap dan mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara cepat dam tepat. James A.F. Stoner mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinandan pengawasan upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2 Dari definisi tersebut dapat ditarik beberapa pokok pikiran penting sebagai berikut. 1 Proses Proses adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu. Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses karena semua manajer, 13 apapun keahlian dan keterampilannya, terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 2 Perencanaan Ini menunjukkan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya berdasar pada suatu cara, rencana atau logika, bukan asal tebak saja. 3 Pengorganisasian Ini berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya. Tentu saja dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan akan menghasilkan efektifitas organisasi. Di sinilah tugas manajer untuk mengkoordinasi. 4 Memimpin Ini menunjukkan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Dengan menciptakan suasana yang tepat, mereka membantu bawahannya bekerja secara baik. 5 Pengawasan Ini berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah atau jalur tujuan. Apabila salah satu bagian dalam organisasi menuju arah yang salah, para manajer berusaha untuk 14 mencari sebabnya dan kemudian mengarahkan kembali ke jalur tujuan yang benar. 6 Menggunakan semua sumberdaya organisasi Definisi ini menunjukkan bahwa para manajer menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuannya. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi, namun tanpa sumber daya yang lainmaka penggunaan sumber daya manusia ini tidak optimal. Sebagai contoh, seorang manajer yang akan meningkatkan penjualan dapat mencoba untuk tidak hanya mendorong tenaga penjualnya, tetapi juga menaikkan anggaran iklan. Jadi baik sumber daya manusia dan sumber daya keuangan digunakan untuk mencapai tujuan. 7 Upaya mencapai tujuan Ini berarti bahwa manajer setiap organisasi berusaha untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan setiap organisasi berbeda-beda, tetapi apapun tujuan yang ditetapkan suatu organisasi, manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan tersebut.

2.1.2 Manajemen Perkantoran