Metode Literatur Metode Observasi Metode Pengembangan Sistem

46

3.2.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari literatur, studi pustaka mengenai manajemen perkantoran, web application, MySQL database, waterfall model dan teknologi pemograman PHP.

3.3 Pengambilan Data

Dalam penelitian pemograman, basis data yang akan dibuat adalah sistem penyimpanan dan penginformasian data yang berkaitan dengan data petugas dan data masyarakat. Pengambilan data dengan mengambil data yang ada kaitannya dengan sistem basis data manajemen perkantoran kelurahan dengan metode sebagai berikut.

3.3.1 Metode Literatur

Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku-buku pemograman artikel-artikel bahasa pemograman dan alat kepustakaan lainnya yang mendukung dalam pemograman basis data.

3.3.2 Metode Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

3.3.3 Metode Pengembangan Sistem

Metode penelitian ini metode pengembangan sisten yang digunakan, yaitu model waterfall. Metode Waterfall merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus 47 mengalir ke bawah seperti air terjun melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi konstruksi, dan pengujian Pressman, Roger S. 2001 dalam Angga Setiawan, 2013. Adapun tahapan dari model waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Metode Waterfall Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement analisis kebutuhan, design sistem system design, coding and testing, penerapan program, dan pemeliharaan. Tahap analisis kebutuhan dalam langakah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seseorang system analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user. Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, 48 representasi interface, dan detail algoritma prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. Tahapan pengujian program bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan digunakan oleh user. Kemudian tahan terakhir, yaitu Tahap pemeliharaan. Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan periperal atau sistem operasi baru baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

3.4 Perancangan Sistem