Fluida Dua Lapisan Persamaan Dasar .1 Persamaan Dasar Fluida

Persamaan 2.19 disebut syarat batas dinamik pada permukaan fluida. Penurunan persamaan 2.17 – 2.19 dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.2.3 Fluida Dua Lapisan

Gambar 2.8. Domain fluida dua lapisan Misalkan x, y menyatakan posisi partikel fluida dua lapisan dan pada y = 0 merupakan posisi kesetimbangan yang memisahkan kedua lapisan fluida. Selanjutnya, dimisalkan lapisan atas pada 0 y h a dan lapisan bawah pada -h b y 0, seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.8. Kecepatan arus dalam arah horizontal dinotasikan U z. Rapat massa pada lapisan atas dan lapisan bawah masing-masing dinotasikan � dan � . Simpangan gelombang di batas kedua lapisan dinotasikan dengan � , . Analog dengan asumsi fluida irrotational pada fluida satu lapisan, pada fluida dua lapisan diperoleh persamaan berikut: � 2 � � 2 + � 2 � � 2 = 0, untuk 0 ℎ 2.20 � 2 � � 2 + � 2 � � 2 = 0, untuk − ℎ 0. 2.21 Secara spesifik, domain fluida dua lapisan memenuhi –h b y h a . Domain fluida tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu: � , � , � = , : � , ℎ + � , � , � = , : −ℎ � , . Kemudian syarat batas kinematik pada = � , diperoleh dari analogi syarat batas permukaan fluida satu lapisan pada persamaan 2.17, yaitu: = 0 = −ℎ = ℎ � � = ℎ = � , � � � = ∇� . �1 + � 2 � � 2 12 dan 2.22 � � � = ∇� . �1 + � 2 � � 2 12 . Penurunan persamaan 2.22 dapat dilihat pada Lampiran 1. Kondisi batas di = � , adalah: � � � + � � � � = �� � , � � � + � � � � = �� � . 2.23 Syarat batas dinamik di = � , diperoleh dari kekontinuan tekanan pada batas kedua lapisan fluida, yaitu � � �� � + �� � + �� = � � �� � + �� � + �� + � � 2 � � 2 , 2.24 dengan U a dan U b masing-masing kecepatan arus pada lapisan atas dan lapisan bawah, dan � koefisien tegangan permukaan. Apabila batas bawah di y = − ℎ dan di permukaan = ℎ berupa batas rata, maka: �� � = 0 pada = ℎ 2.25 �� � = 0 pada y = − ℎ . 2.26

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Relasi Dispersi Pada bagian ini akan dibahas relasi dispersi untuk gelombang internal pada fluida dua-lapisan.Tinjau lapisan fluida dengan dan berturut-turut merupakan kerapatan fluida pada lapisan atas dan lapisan bawah.Misalkan gelombanginternal yang ditinjau berupa gelombang monokromatik berikut � , � = �� �� −�� , dengan � merupakan frekuensi gelombang dank menyatakan bilangan gelombang serta A suatu konstanta.Panjang gelombang dapat ditentukan berdasarkan persamaan � = 2 � . Penyelesaian persamaan 2.20 dengan syarat batas sesuai persamaan 2.25 dinyatakan dalam bentuk � , , � = � cosh � − ℎ � � � −�� . 3.1a Kemudian penyelesaian persamaan 2.21 dengan syarat batas sesuai persamaan 2.26 dinyatakan dalam bentuk � , , � = � cosh � + ℎ � � � −�� . 3.1b Penurunan persamaan 3.1a dan 3.1b dapat dilihat pada lampiran II. Jika persamaan 3.1a disubstitusikan ke dalam kondisi batas kinematik pada persamaan 2.23, maka di y = 0 diperoleh � � sinh �ℎ � � � −�� = −���� � � −�� + � ���� � � −�� . 3.2a Selanjutnya, jika persamaan 3.1b disubstitusikan ke dalam kondisi batas kinematik pada persamaan 2.23, maka di y = 0 diperoleh � � sinh �ℎ � � � −�� = −���� � � −�� + � ���� � � −�� . 3.2b Berdasarkan persamaan 3.2a dan 3.2b diperoleh � = �� �� − � � sinh �ℎ , 3.3a