Kecepatan Arus di Selat Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Oseanografi Selat Makassar 2.1.1. Topografi Selat Makassar Selat Makassar terletak pada 2 52 ′S, 118 27 ′E dan 2 51 ′S, 118 38 ′E. Berdasarkan hasil pantauan pada tahun 1997, perkiraan total massa Arlindo yang melewati selat ini adalah 11.3, 9.3 dan 6.6 Sv 1 Sv ≡ 10 6 m 3 s. Topografi dan lokasi Selat Makassar diperlihatkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Arus Lintas Indonesia Selat Makassar memiliki kedalaman sekitar 2000 m dengan lebar 200 km, kecuali di saluran Labani di mana lebarnya berkurang yaitu hanya mencapai 50 km.

2.1.2 Kecepatan Arus di Selat Makassar

Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa faktor yang Labani Channel memengaruhinya. Arus laut sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal gerak ke atas maupun secara horizontal gerakan ke samping. Faktor penting yang memengaruhi kecepatan arus untuk karakteristik oseanografi lokal adalah air pasang. Pasang surut di laut Indonesia sebagian besar dihasilkan oleh perambatan gelombang pasang dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia Schiller, A., 2004. Jadi, pasang surut di Selat Makassar dihasilkan oleh gelombang pasang dari Samudera Hindia. Pasang surut semi- diurnal S-2, dengan jangka waktu 12,4 jam dan pasang diurnal dengan jangka waktu 24,8 jam menyebabkan amplitudo terbesar. Berdasarkan data penelitian Susanto et al. 2000 dan Ffield et al. 2000, pasang surut semidiurnal S-2 dan diurdinal S-1 menguat selama kurun waktu dua minggu dengan amplitudo sekitar 0,50 ms. Pada penelitian ini, data yang berkaitan dengan kecepatan arus di Selat Makassar mengacu pada data pengamatan yang dilakukan oleh Wajsowicz et al pada tahun 1998, yang diukur dengan menggunakan Lowered Acoustic Doppler Current Profiler LADCP. Profil kecepatan arus diberikan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Profil kecepatan arus di Selat Makassar Pada Gambar 2.2 terlihat profil kecepatan arus berupa fungsi linear terhadap kedalaman pada kedalaman antara 500-750 m dan 750-1500 m. Kecepatan arus pada kedalaman di atas 100 m berkisar antara 0.5-1 ms. Pada kedalaman 300 m, kecepatan arus hanya mencapai 0.2 ms. Data pengukuran ini juga sesuai dengan data pengukuran yang telah dilakukan oleh Murray Arief 1988. Gambar 2.2 juga memperlihatkan bahwa kecepatan arus mulai menunjukkan penurunan yang signifikan pada kedalaman 800 m.

2.1.3. Profil Kerapatan di Selat Makassar