25
4 Jumlah Skill
Guru dapat memodifikasi materi pembelajaran dengan cara mengurangi atau menambahkan jumlah ketrampilan yang dilakukan siswa dengan cara
mengombinasikan gerakan atau ketrampilan. Contohnya pada bermain sepak bola pembelajaran wall pass.
5 Perluasan Jumlah Perbedaan Respon
Guru dapat menambahkan tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara menambah jumlah dan perbedaan respon terhadap konsep yang
sama. Dan hal ini akan mendorong terciptanya “transfer of learning” Suherman dan Bahagia, 2000:4-5.
2.3.3 Modifikasi Kondisi Lingkungan Pembelajaran
Modifikasi ini dapat diklasifikasikan seperti : 1
Peralatan Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat komfleksitas dan kesulitan
tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-
rendahnya, panjang pendeknya peralatan yang digunakan. 2
Penataan Ruang Gerak Dalam Belajar Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat komfleksitas dan kesulitan
tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam berlatih. Misalnya, dribbling, pas bawah, atau lempar-tangkap di tempat, bermain diruang kecil
atau besar. 3
Jumlah Siswa Yang Terlibat
26
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat komfleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah jumlah siswa yang terlibat
dalam melakukan tugas ajar. Misal: belajar pas bawah sendiri, berpasangan, bertiga, berempat, dst.
4 Formasi Pembelajaran
Formasi belajar juga dapat dimodifikasi agar lebih berorientasi pada curahan waktu aktif belajar. Usahakan agar informasi formasi tidak banyak menyita
waktu, namun masih tetap memperhatikan produktivitas belajar dan tingkat perkembangan belajar siswanya. Formasi formal, kalau belum dikenal siswa,
biasanya cukup menyita waktu sehingga waktu aktif belajarnya berkurang. Formasi berlatih ini sangat banyak ragamnya tergantung kreativitas guru
Suherman dan Bahagia, 2000:7-8.
2.3.4 Landasan Pengembangan dan Modifikasi Olahraga
Landasan pengembangan dan modifikasi olahraga : 1
Permainan dan olahraga hanya untuk anak-anak terampil. 2
Permainan dan olahraga tidak hanya untuk surplus energi. 3
Permainan dan olahraga tidak hanya untuk kesenangan. 4
Permainan dan olahraga tidak boleh mengabaikan prinsip perkembangan. 5
Permainan dan olahraga seringkali membuat anak pasif. 6
Permainan dan olahraga tidak boleh mengabaikan kemajuan belajar siswa Suherman dan Bahagia 2000:17.
27
2.3.5 Modifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan