SURVEI KEBERADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI SE-KOTA TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010.

SARI
Saputra, Dedi Okta. 2010. Survei Keberadaan Sarana dan Prasarana Olahraga pada bidang
studi pendidikan jasmani dan kesehatan di SMA Negeri se-Kota Tegal. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Tri Rustiadi, M.Kes., Pembimbing II: Drs. H.
Endro Puji Purnomo, M.Kes.
Kata kunci: survei, sarana olahraga, prasarana olahraga
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah keadaan sarana dan prasarana olahraga di
SMA Negeri se-Kota Tegal Tahun Ajaran 2009/2010. Berkaitan dengan masalah tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana olahraga di SMA Negeri
se-Kota Tegal Tahun Ajaran 2009/2010.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode survei pendekatan yang
bersifat deskriptif analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri se-Kota Tegal
tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 5 SMA. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
total sampling sehingga seluruh SMA se-Kota Tegal sebanyak 5 SMA dijadikan sampel
penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana pembelajaranbidang studi
pendidikan jasmani dan kesehatan yang meliputi lapangan, bola, alat-alat senam, alat-alat atletik
dan kelengkapan lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan sarana dan
prasarana yang ada dimasing-masing SMA Negeri se-Kota Tegal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana olahraga di SMA Negeri

se-Kota Tegal untuk cabang olah raga senam adalah 48% termasuk kategori baik, 32% kategori
cukup dan 20% dalam kategori kurang. Cabang olahraga atletik ada 23% kategori baik, 42%
dalam kategori cukup dan 35% dalam kategori kurang. Cabang olahraga softball ada 20% dalam
kategori baik, 13% dalam kategori cukup dan 67% kategori kurang. Cabang olahraga sepak bola
ada 48% dalam kategori baik, 24% dalam kategori cukup dan ada 28% dalam kategori kurang.
Cabang olahraga bola voli 72% dalam kategori baik, 28% dalam kategori cukup, dan tidak ada
kategori kurang. Cabang olahraga bola basket ada 65% dalam kategori baik, 30% dalam kategori
cukup dan 5% dalam kategori kurang. Cabang olahraga renang ada 15% dalam kategori baik,
10% dalam kategori cukup dan 75% dalam kategori kurang. Cabang olahraga bulu tangkis ada
4% dalam kategori baik, 52% dalam kategori cukup dan 44% dalam kategori kurang. Cabang
olahraga latihan kebugaran ada 25% dalam kategori baik, 35% dalam kategori cukup dan 40%
dalam kategori kurang. Cabang olahraga pencak silat ada 16% dalam kategori baik, 16% dalam
kategori cukup dan 68% dalam kategori kurang. Cabang olahraga tenis meja ada 15% dalam
kategori baik, 60% dalam kategori cukup dan 25% dalam kategori kurang.
Saran yang ingin penulis sampaikan adalah bagi pemerintah Departemen Pendidikan
Nasional untuk lebih memperhatikan keadaan sarana dan prasarana olahraga yang ada di SMA,
dan bagi sekolah untuk lebih memperhatikan dengan cara merawat sarana prasarana olahraga
yang tersedia dan menambah sarana prasarana yang masih kurang dan bagi guru pendidikan
jasmani dan kesehatan harus bisa lebih kreatif dalam memaksimalkan sarana dan prasarana yang
sudah tersedia sehingga proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan sesuai dengan

yang diharapkan.