1. Wawancara
Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk
memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto,2006:155. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan
menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara. Wawancara digunakan untuk mengungkapkan data tentang pelaksanaan
dualisme kepemimpinan dalam pengelolaan hutan di Desa Adat Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Dalam tahap ini wawancara dilakukan
terhadap ketua adat, kuncen, kepala desa dan masyarakat adat di Kampung Kuta.
2. Observasi
Orang sering kali mengartikan observasi sebagai suatu aktivitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Di dalam
pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indra Arikunto, 2006: 156. Teknik ini bertujuan untuk meneliti secara langsung dengan mendatangi objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
peneliti meneliti pelaksanaan dualisme kepemimpinan dalam pengelolaan hutan di Desa Adat Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.
Teknik observasi digunakan untuk mengetahui proses pengelolaan hutan yang dilakukan oleh dua kepemimpinan, yaitu antara pemimpin formal yang
dipegang oleh kepala desa dan pemimpin informal yang dipegang oleh kuncen.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya
Arikunto,2006:231. Teknik dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data- data yang berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu mengenai permasalahan
pelaksanaan dualisme kepemimpinan dalam pengelolaan hutan di Desa Adat Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang ada di Kampung Kuta DesaKarangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis, baik itu
data penduduk, data sosial dan budaya, maupun data kondisi daerah. Data yang dikumpulkan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat apa yang terdapat di
lapangan pada saat wawancara dan observasi.
F. Validitas Data