4.
Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skorpembobotan dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal
untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Hasil pembobotan dan peringkat rating berdasarkan analisis situasi perusahaan dimasukkan
dalam matrik. Matrik IFE dan EFE diilustrasikan pada Tabel 7 dan 8. Tabel 7. Analisis Matrik IFE
Faktor Kunci Internal
Bobot Rating
Bobot x Rating Kekuatan :
- -
Kelemahan :
- -
Total
Sumber: David 2012: 231 Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total
skor IFE 3,0 – 4,0 berarti kondisi internal perusahaan tinggikuat, 2,0 – 2,99
berarti kondisi internal perusahaan rata-rata atau sedang dan 1,0 – 1,99 berarti
kondisi internal perusahaan rendahlemah.
Tabel 8. Analisis Matrik EFE
Faktor Kunci Eksternal Bobot
Rating Bobot x Rating
Peluang : -
- Ancaman :
- -
Total
Sumber: David 2012: 160
Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Total skor EFE dikelompokkan dalam kuat 3,0
– 4,0 berarti perusahaan merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan, rata-rata 2,0
– 2,99 berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan ancaman yang
ada dan lemah, 1,0 – 1,99 berarti perusahaan tidak dapat merespon peluang dan
ancaman yang ada.
3. Analisis Matrik IE Internal-Eksternal
Posisi perusahaan dalam industri di analisis dengan alat bantu matrik IE. Matrik ini berupa pemetaan skor total matrik IFE dan EFE yang telah dihasilkan pada
tahap-tahap input. Ilustrasi matrik IE dapat dilihat pada Gambar 5. Sumbu horisontal pada matrik IE menunjukkan skor total IFE sedangkan pada sumbu
vertikal menunjukkan skor total EFE. Tujuan penggunaan matrik ini adalah
untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat divisi unit bisnis yang lebih detail.
Kuat Rata-rata
Lemah 4,0
3,0 2,0
1,0 Tinggi
3,0 Sedang
2,0 Rendah
1.0
Gambar 5. Matrik Internal Eksternal IE Sumber : David 2012: 344
Diagram tersebut dapat mengindentifikasikan sembilan sel strategi perusahaan dalam matrik IE, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan
menjadi strategi utama, yaitu :
I II
III IV
V VI
VII VIII
IX
1.
Strategi tumbuh dan bina Growth and Build yang berada pada sel I, II dan IV. Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi intensif penetrasi
pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke depan, ke belakang dan horisontal.
2.
Strategi mempertahankan dan memelihara Hold and Maintain, yang berada pada sel III, V, atau VII. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk
merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini.
3.
Strategi panen atau divestasi Harvest or Divest, yang berada pada sel VI, VIII, IX. Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi, dan strategi
likuidasi.
Organisasi yang sukses dapat mencapai portofolio bisnis, yang diposisikan berada dalam atau di sekitar sel I dalam matrik IE. Nilai-nilai IFE dikelompokkan dalam
kuat 3,0 – 4,0, sedang 2,0 – 2,99, dan lemah 1,0 – 1,99. Sedangkan nilai-
nilai EFE dapat dikelompokkan dalam tinggi 3,0 – 4,0, sedang 2,0 – 2,99, dan
rendah 1,0 – 1,99 David, 2006: 344.
3.7.1. Analisis SWOT
David 2009:8 mengatakan bahwa analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan dan kelemahan internal, digabungkan dengan peluang dan ancaman dari
external. Analisis ini menjelaskan suatu cara untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah mengkombinasikan faktor strategis external
EFAS dengan faktor strategis internal IFAS kedalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi EFE. IFE mengharuskan para manajer strategis
memadatkan faktor- faktor ekternal dan internal menjadi kurang dari 10 faktor.
Kombinasikan SWOT antara Strength dan Opportunities, Weakness dan Opportunities, Strength dan Threats, Weakness dan Threats.
Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor
ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak
yang sangat besar atas rancangan strategi yang berhasil pada pengusaha cafe di Pahoaman. Berikut adalah penjelasan tentang analisis SWOT yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Peluang
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber
peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, sasaran pasar yang luas dari berbagai kalangan, life style atau gaya hidup suka makan diluar dan
kongkow bersama teman, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli dapat
memberikan peluang bagi perusahaan.
Ancaman
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang tidak
diinginkan pengusaha Cafe di Pahoman. Semakin banyaknya persaingan, Kurangnya promosi yang diberikan, misalnya discount di hari-hari tertentu,
perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Memahami peluang dan ancaman utama
yang dihadapi perusahaan dapat membantu para pengambil keputusan. Pada perusahaan untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan strategi yang realistis dan
cocok serta menentukan ceruk niche yang paling efektif .
Kekuatan
Kekuatan adalah kompetensi khusus distinctive competence yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan. Kekuatan dapat terkandung dalam
sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, Pemasaran lebih luas karena dengan jejaring sosial, internet, pamflet, dan selebaran. Sehingga jaringan luas dan
dapat menerima pesan antar dan faktor-faktor lain. hal ini membuat peneliti ingin menganalisis kekuatan dalam hal strategi bersaing perusahaan.
Kelemahan
Kelemahan adalah faktor keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan dari
pengusaha cafe di Pahoma. Hal ini membuat peneliti ingin menganalisis kelemahan dari bidang persaingan.
3.8 Kredibilitas Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki kredibilitas sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kredibilitas penelitian kualitatif adalah keberhasilan
mencapai maksud mengeksplorasi masalah yang majemuk atau keterpercayaan
terhadap hasil data penelitian. Menurut Sugiyono 2009:270-276 upaya untuk menjaga kredibiltas dalam penelitian adalah melalui langkah-langkah sebagai
berikut: a.
Meningkatkan ketekunan Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak. b.
Menggunakan bahan referensi Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman
wawancara. c.
Mengadakan member chek Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut sudah valid, sehingga semakin
kredibel atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka
peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus
menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi bisnis pada Diggers Cafe dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: A. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan, faktor strategis internal yang
menjadi kekuatan di Diggers Cafe adalah:
1.
Pemandangan café yang mengarah ke kota Bandarlampung dan laut.
2.
SDM Karyawan yang terlatih.
3. Pembagian tugas karyawan sesuai tanggung jawab. 4. Harga bersaing.
5. Keuangan cafe yang di kelola oleh accounting. 6. Loyalitas terhadap konsumen.
7. menu yang selalu beragam.
Faktor strategis internal yang menjadi kelemahan di Diggers cafe adalah: 8. Lokasi yang tidak berada di pinggir jalan besar.
9.
Tidak ada label MUI. 10. Pergantian karyawan yang sangat cepat.
11. belum melakukan promosi secara efektif.
B. Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, faktor-faktor yang menjadi peluang bagi Diggers cafe adalah:
1.
Dukungan Pemerintah terkait Infrastruktur dan Pariwisata.
2.
Pertumbuhan Ekonomi yang meningkat.
3.
Makan di cafe merupakan gaya hidup masyarakat yang konsumtif.
4. Perkembangan teknologi yang pesat. Pembayaran berjangka waktu yang di berikan pemasok.
Faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi Diggers cafe adalah: 6. Isu-isu politik.
7. Laju inflansi. 8. Pelemahan perekonomian Indonesia yang berakibat kurangnya daya beli
masyarakat. 9. Mudahnya pesaing baru masuk dalam industri.
C. Hasil perhitungan untuk matriks IFE yaitu 2,88 dan perhitungan matriks EFE yaitu 2,48 , dan dalam alternatif strategi dengan menggunakan matriks grand
strategy yaitu kekuatan lebih besar dari pada peluang yang ada, dimana arah kebijakan Diggers Cafe adalah dalam kondisi rapid growth strategy yang terletak
pada sel I A yaitu tumbuh cepat dalam mengembangkan dan meningkatkan posisi kompetitifnya. Dilihat ke dalam matriks IE posisi perusahaan berada pada
kuadran IV yaitu tumbuh dan bina growth and build. Strategi yang tepat untuk dijalankan yaitu strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pangsa pasar,
pengembangan produk dan strategi integratif integrasi kedepan, integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal.
Hasil analisis SWOT dihasilkan 6 strategi dimana prioritas pelaksanaan strategi tersebut diurutkan dengan menggunakan. Alternatif-alternatif strategi bagi
Diggers cafe adalah: 1. Memperluas pangsa pasar dengan promosi yang efektif.
2. Melakukan promosi dengan menggunakan media komunikasi yang banyak di gunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan pangsa pasar.
3. Memperluas pengenalan Diggers Cafe kepada masyarakat. 4. Menetapkan konsep cafe baru yang lain dari para pesaing nya.
5. Mempertahankan kualitas produk dan pelayanan. 6. Melakukan evaluasi yang terpusat pada penetrasi pasar Diggers cafe dalam
menghadapi pesaing baru.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan olah data yang dilakukan oleh peneliti dapat ditarik beberapa saran sebagai berikut:
1. Melakukan promosi dengan menggunakan media komunikasi yang banyak di gunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan pangsa pasar dalam hal
penjualan. 2. Memperluas pangsa pasar dengan promosi yang efektif dan menarik.
3. Menerapkan konsep café baru, yang lebih menarik dari pesaing yang lain. 4. Membuat label halal ke MUI.
5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui apakah strategi yang disarankan berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaan.
5.3 Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan data primer yang di perolah melalui wawancara yang mendalam indepth
interview. Keterbatasan pada penelitian ini meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti. Penelitian ini sangat tergantung kepada interprestasi peneliti tentang
,makna yang tersirat dalam wawancara sehingga kecenderungan untuk bias masih ada.