Radiografi Periapikal Radiografi pada Karies Proksimal

2.3 Radiografi pada Karies Proksimal

Beberapa penelitian menyatakan bahwa karies proksimal dapat dideteksi dengan menggunakan radiografi bitewing dan periapikal. Karies proksimal dapat dilihat pada radiografi apabila terjadi mineralisasi 30-40, sehingga memungkinkan lesi dibedakan dari enamel dan dentin yang normal. 20

2.3.1 Radiografi Periapikal

Radiografi periapikal menggambarkan teknik intraoral yang menunjukkan gigi individual dan jaringan di sekitar akar gigi, Tujuan dari pemeriksaan periapikal adalah untuk melihat gigi secara utuh dari korona sampai periapikal serta jaringan sekitarnya. Indikasinya radiografi periapikal, yaitu: 21 a Deteksi infeksi peradangan apikal. b Penilaian status periodontal. c Setelah trauma pada gigi dan terkait dengan tulang alveolar. d Penilaian terhadap keberadaan dan posisi gigi yang tidak erupsi. e Penilaian morfologi akar sebelum ekstraksi. f Evaluasi kista apikal dan lesi lainnya dalam tulang alveolar. g Evaluasi implan pasca operasi. Radiografi periapikal dapat dilakukan dengan cara: i. Teknik paralel paralleling 22 Prinsip-prinsip pada teknik paralel, yaitu: 1. Film diletakkan parelel dengan aksis panjang gigi. 2. Sentral sinar-x tegak lurus terhadap film dan aksis panjang gigi. 3. Film holder harus dipakai menjaga agar film tetap paralel dengan sumbu panjang gigi. Keuntungan menggunakan teknik paralel, yaitu: 22 a Tanpa distorsi. b Gambar yang dihasilkan mudah dipelajari dan digunakan. c Mempunyai validitas yang tinggi. Gambar 4. Teknik Paralleling 22 Kerugian menggunakan teknik paralel, yaitu: 22 a Sulit meletakkan pemegang film, terutama anak-anak dan pasien yang mempunyai mulut yang kecil. b Pemakaian film holder mengenai jaringan sekitarnya sehingga mengurangi kenyamanan. ii. Teknik bisekting bisecting 22 Prinsip geometri dipakai pada teknik ini. Prinsip-prinsip pada teknik bisekting, yaitu: 22 a Film harus diletakkan sepanjang permukaan lingualpalatal dari gigi. b Film kontak dengan gigi. Bidang film dan aksis panjang gigi membentuk sudut. c Adanya imaginary bisector. d Sumbu sinar-x tegak lurus terhadap garis bisektris sehingga menghasilkan dua segitiga yang sama. e Film holder digunakan untuk menstabilkan film selama penyinaran. Rinn BAI instruments, Stable bite block, EEZEE grip film holder. Gambar 5. Teknik Bisekting 22 A. Geometri B. Sinar-x tegak lurus terhadap garis bisektris C. Dua segitiga sama sisi Keuntungan teknik bisekting, yaitu: 22 - Teknik ini dapat digunakan tanpa film holder. Kerugian teknik bisekting, yaitu: 22 a Distorsi mudah terjadi b Masalah angulasi banyak angulasi harus diperhatikan. A. B. Gambar 6. Foto Periapikal 21 A. Gigi anterior yang menunjukkan karies proksimal. B. Gigi posterior yang menunjukkan karies proksimal.

2.3.2 Radiografi Bitewing