Radiografi Digital Radiografi Kedokteran Gigi

vestibulum lateral dan bukal, papila dari duktus parotid, palatum keras dan lunak, posterior lidah dan orofaring, dorsal lidah, dasar mulut dan ventral lidah, gigi geligi oklusal, karies, malformasi, penyakit periodontal serta kelainan lain. 16,17 b. Pemeriksaan Radiografi Radiografi merupakan pemeriksaan penunjang klinis dalam mendeteksi karies gigi. Radiografi kedokteran gigi merupakan alat yang berguna dan penting dalam membantu menegakkan diagnosis dan perawatan penyakit mulut seperti karies, penyakit periodontal dan patologi rongga mulut. Lesi terlihat pada radiograf sebagai daerah radiolusen karena daerah demineralisasi gigi tidak banyak menyerap foton sinar-x sebagai bagian tidak terpengaruh karies. 11,18,19 2.2 Radiografi Kedokteran Gigi 2.2.1 Radiografi Konvensional Radiografi konvensional meliputi semua fungsi rantai pencitraan, yaitu perolehan gambar, pengolahan kimia, transportasi, penyimpanan dan paparan gambar penting untuk diagnosis klinis. Namun pada radiografi konvensional tidak dilengkapi dengan komputer sehingga data hasil radiografi tidak dapat dimanipulasi. Selesai diekspos, langsung diproses di hasil akhir berupa foto rontgen gigi geligi. 20

2.2.2 Radiografi Digital

Dalam pencitraan digital, gambaran radiografi digital tidak membutuhkan film tetapi menggunakan sensor dan hasil dapat disimpan di komputer. Pencitraan digital tidak melalui proses kimia, limbah yang berbahaya dalam bentuk bahan kimia dan timbal foil berkurang. Gambar dapat ditransfer secara elektronik ke penyedia layanan kesehatan lain tanpa perubahan dari kualitas gambar aslinya. Selain itu, radiasi reseptor digital intraoral lebih kecil dari film, sehingga mengurangi paparan radiasi terhadap pasien. Namun, sistem digital juga memiliki beberapa kekurangan dibanding dengan film. Biaya awal menyiapkan sistem pencitraan ralatif tinggi. Komponen tertentu seperti reseptor elektronik sinar-x yang digunakan sensitif terhadap penanganan yang kurang hati-hati dan membutuhkan biaya mahal. 11

2.2.3 Radiografi Kedokteran Gigi

Secara umum radiografi di kedokteran gigi dibagi menjadi dua jenis, yaitu radiografi intraoral dan ekstraoral. a. Radiografi Intraoral Radiograf intraoral adalah radiografi yang memperlihatkan gigi dan struktur sekitarnya. Pemeriksaan intraoral adalah pokok dari dental radiografi. 21 Tipe-tipe radiografi secara umum, yaitu: 21 1. Radiografi periapikal Radiografi periapikal menggambarkan teknik intraoral yang menunjukkan gigi dan jaringan di sekitar akar gigi. Setiap gambar menunjukkan tiga sampai empat gigi dan memberi informasi detail mengenai gigi dan tulang alveolar di sekitarnya. Teknik yang digunakan paralel dan bisekting. 2. Radiografi bitewing Radiogafi bitewing disebut juga radiografi proksimal yang meliputi mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah serta puncak tulang alveolar dalam satu film. Radiografi bitewing baik dalam mendeteksi karies proksimal pada tahap awal dan juga dapat memperlihatkan karies sekunder di bawah restorasi. 3. Radiografi oklusal Bertujuan untuk melihat area yang lebih luas lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film sangat cocok untuk mendeteksi salvilaris calculi oklusal rahang bawah. b. Radiografi Ekstraoral Radiografi ekstraoral adalah pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari kepala dan rahang dengan film berada di luar mulut. Radiografi ekstraoral meliputi panoramik, lateral jaw, lateral cephalometric, postero-anterior, submentovertec, waters, tomografi projections, dll. Radiografi ekstraoral yang paling populer dan sering dipakai adalah radiografi panoramik. Foto intraoral tidak cukup untuk melihat perluasan suatu lesitumor, fraktur rahang, fase gigi bercampur. Radiografi panoramik memperlihatkan daerah yang lebih luas dibandingkan intraoral, yaitu maksila dan mandibular dalam satu film. 20

2.3 Radiografi pada Karies Proksimal