Karies profunda terbuka
3 18,8
Total 16
100,0
Dari Tabel 3. dan Tabel 4., berdasarkan klasifikasi stadium karies, karies yang paling banyak terdeteksi adalah karies media yaitu 14 sampel diikuti dengan karies
profunda tertutup 12 sampel, karies profunda terbuka 6 sampel dan karies superfisialis tidak ada sampel.
4.3 Uji Beda Radiograf Periapikal dan Bitewing dalam Mendeteksi Karies Proksimal
Uji beda radiograf periapikal dan bitewing dalam mendeteksi karies proksimal didasarkan atas 4 empat aspek, yakni:1 Berdasarkan kemampuan mendeteksi; 2
Berdasarkan kekontrasan karies proksimal; 3 Berdasarkan ukuran mesiodistal; dan 4 Berdasarkan ukuran serviko-oklusal.
4.3.1 Uji Beda Rata-rata Kekontrasan Karies Proksimal antara Radiograf Periapikal dan Bitewing
Tabel 5. Uji Beda Kekontrasan Karies Proksimal Antara Radiograf Periapikal dan Bitewing
Kekontrasan Radiograf
Radiograf N
Mean St.deviasi
Periapikal 16
59,8400 22,48018
Bitewing 16
76,5575 21,63257
Tabel 5. memperlihatkan bahwa nilai rata-rata kekontrasan radiograf periapikal adalah 59,84 dan nilai rata-rata kekontrasan bitewing adalah 76,55. Dengan demikian,
ada perbedaan kekontrasan karies proksimal antara radiograf periapikal dan bitewing. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak,
dilakukan uji Levene’s. Berdasarkan uji nilai-t, nilai radiografi periapikal dan bitewing
adalah sebesar 0,040, lebih kecil dari nilai sig- α 0,05. Hal ini berarti ada
perbedaan kekontrasan karies proksimal yang signifikan antara radiograf periapikal dengan bitewing. Dengan demikian H
ditolak, Hα diterima.
4.3.2 Uji Beda Rata-rata Ukuran Mesiodistal Karies Proksimal pada Radiograf Periapikal dan Bitewing
Tabel 6. Uji Beda Ukuran Mesiodistal Radiograf Periapikal dan Bitewing
Ukuran Mesiodistal
Radiograf N
Mean Std.deviasi
Periapikal 16
0,4125 0,13478
Bitewing 16
0,5188 0,15680
Tabel 6. memperlihatkan bahwa nilai rata-rata ukuran mesiodistal radiograf periapikal adalah 0,4125 dan nilai mean mediodistal radiograf bitewing adalah
0,5188. Dengan demikian, ada perbedaan ukuran mediodistal antara radiograf periapikal dan bitewing. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah perbedaan tersebut
signifikan atau tidak, dilakukan Uji Levene’s memperlihatkan bahwa nilai sig 2- tailed
bagi radiograf periapikal dan bitewing adalah sebesar 0,049, lebih kecil dari nilai sig-
α 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan ukuran mesiodistal yang signifikan antara radiograf periapikal dengan bitewing. Dengan demikian H
ditolak, Hα diterima.
4.3.3 Uji Beda Rata-rata Ukuran Serviko-Oklusal Karies Proksimal pada Radiograf Periapikal dan Bitewing
Tabel 7. Uji Beda Ukuran Serviko-Oklusal Radiograf Periapikal dan Bitewing Ukuran
Serviko- Oklusal
Radiograf N
Mean Std.Deviation
Periapikal 16
0,4313 0,17689
Bitewing 16
0,5694 0,15631
Tabel 7. memperlihatkan bahwa nilai rata-rata ukuran serviko-oklusal radiograf periapikal adalah 0,4313 dan nilai rata-rata mesiodistal radiograf bitewing
adalah 0,5694. Dengan demikian, ada perbedaan ukuran mesiodistal antara radiograf periapikal dan bitewing. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah perbedaan tersebut
signifikan atau tidak, dilakukan uji Levene’s. Berdasarkan uji nilai-t memperlihatkan bahwa nilai sig 2-tailed radiograf periapikal dan bitewing adalah sebesar 0,026,
lebih kecil dari nilai sig- α 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan ukuran serviko-
oklusal yang signifikan antara radiograf periapikal dengan bitewing. Nilai rata-rata ukuran mesiodistal dan serviko-oklusal
diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi dan diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.12. Nilai rata rata
ukuran mesiodistal bagi kelompok periapikal dan bitewing adalah 0,41 dan 0,52. Nilai rata-rata ukuran serviko-oklusal bagi kelompok periapikal dan bitewing adalah
0,43 dan 0,57. H ditolak, Hα diterima.
BAB 5 PEMBAHASAN
Jumlah sampel adalah 32 karies proksimal yang terdeteksi dengan jumlah 16 sampel radiograf periapikal dan 16 sampel radiograf bitewing. Pada penelitian ini
jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki dan usia sampel berada di kisaran 20
tahun hingga 44 tahun dan yang terbanyak berada diantara 25-29 tahun.
Pada penelitian ini dijumpai karies media, karies profunda pulpa tertutup, karies profunda pulpa terbuka pada radiograf periapikal dan bitewing. Jumlah yang
terdeteksi adalah sama, yaitu 7 karies media, 6 karies profunda pulpa tertutup, 3 karies profunda pulpa terbuka.
Hasil analisis kualitatif dengan uji-T Tabel 5. membuktikan bahwa ada perbedaan kekontrasan karies proksimal antara radiograf periapikal dengan bitewing.
Hal ini diindikasikan oleh nilai rata-rata kekontrasan radiograf periapikal adalah 59,84 dan nilai mean kekontrasan bitewing adalah 76,55. Hal yang sama juga
diperlihatkan oleh hasil uji Levene’s yang membuktikan bahwa nilai sig 2-tailed bagi radiograf periapikal dan bitewing adalah sebesar 0,040, lebih kecil dari nilai sig-
α 0,05 yang berarti ada perbedaan kekontrasan karies proksimal yang signifikan antara radiograf periapikal dengan bitewing.
Hasil analisis kualitatif dengan uji-T Tabel 6. membuktikan bahwa ada perbedaan antara radiograf periapikal dengan bitewing ditinjau dari ukuran
mesiodistal. Hal ini diindikasikan oleh nilai rata-rata ukuran mediodistal radiograf periapikal sebesar 0,4125 dan nilai mean mediodistal radiograf bitewing adalah
0,5188. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil uji Levene’s membuktikan bahwa nilai sig 2-tailed bagi radiograf periapikal dan bitewing adalah sebesar 0,049,
lebih kecil dari nilai sig- α 0.05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan anatara
radiograf periapikal dengan bitewing ditinjau dari ukuran mesiodistal.
Hasil analisis kualitatif dengan uji-T Tabel 6 membuktikan bahwa ada perbedaan antara radiograf periapikal dengan bitewing ditinjau dari ukuran serviko-
oklusal. Hal ini diindikasikan oleh nilai rata-rata ukuran serviko-oklusal radiograf periapikal sebesar 0,4313 dan nilai rata-rata mediodistal radiograf bitewing adalah
0,5694. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil uji Levene’s yang membuktikan bahwa nilai sig 2-tailed bagi radiograf periapikal dan bitewing adalah sebesar 0,026,
lebih kecil dari nilai sig- α 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara
radiograf periapikal dengan bitewing ditinjau dari ukuran serviko-oklusal. Sahba 2004 juga mengevaluasi karies proksimal menggunakan radiograf
bitewing .
Hasilnya menunjukkan bahwa radiografi bitewing cara yang efektif untuk mendiagnosis demineralisasi pada permukaan halus proksimal karena permukaan ini
biasanya tidak dicapai di bawah pemeriksaan dental rutin. Dalam radiografi bitewing, serviko-oklusal dan ½ akar pada regio yang bersama di kedua rahang bisa
dikembangkan dalam satu film. Dengan menggunakan radiografi bitewing, diagnosis karies gigi, terutama karies proksimal dan evaluasi terhadap restorasi overhang serta
resorpsi crest tulang alveolar dapat dilakukan.
10
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Akarslan 2008, melakukan penelitian pada 198 permukaan karies terdeteksi pada premolar maksila, molar
maksila, premolar mandibula dan molar mandibula dengan membandingkan antara hasil foto radiografi periapikal dan bitewing dalam mendeteksi karies proksimal.
Berdasarkan hasil penelitian Akarslan, sesuai dengan status penyakit benar, ditentukan oleh konsensus dari tiga pengamat. Nilai rata-rata radiograf bitewing bagi
masing masing permolar maksila, molar maksila, premolar mandibula dan molar mandibula, masing-masing, adalah 0,979; 0,923; 0,928; dan 0,986. Nilai rata-rata
radiograf periapikal adalah 0,956; 0,905; 0,907; dan 0,970. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari radiograf bitewing dan periapikal.
Akarslan menyimpulkan bahwa teknik radiografi bitewing adalah yang terbaik dibandingkan dengan periapikal dalam mendeteksi karies proksimal.
9
Larissa 2011, melakukan penelitian dengan menggunakan periapikal dan bitewing
dalam mendeteksi kehilangan tulang alveolar. Dalam hasil penelitiannya,
terdapat perbedaan yang signifikan antara radiograf periapikal dan bitewing.
24
Radiograf periapikal dan bitewing adalah radiograf yang diindikasikan untuk mendeteksi karies baik karies oklusal maupun karies proksimal. Kedua radiografi ini
adalah radiografi yang dapat membantu menegakkan diagnosis yang secara klinis tidak dapat terdeteksi. Selain itu, sangat membantu untuk mengetahui kedalaman
karies apabila pada pemeriksaan klinis tidak dapat dipastikan kedalaman karies tersebut.
24
Dari hasil penelitian di atas, terdapat perbedaan ukuran mesiodistal dan serviko- oklusal adalah karena teknik pengambilan radiografi. Pada radiografi periapikal,
panjang akar dan setidaknya 2 mm tulang periapikal dapat dilihat. Jika kondisi patologis ada, daerah seluruh lesi dan tulang disekitarnya terlihat dalam satu
radiografi. Untuk hasil radiografi yang terbaik, film harus diposisikan sejajar dengan aksis gigi pasien. Pada rahang atas film diposisikan sedekat mungkin dengan
permukaan palatal atau menggunakan film holder. Pada radiografi periapikal sudut penyinaran bervariasi di setiap gigi tetapi untuk bitewing sinar-x harus diposisikan
sekitar +10 derajat terhadap bidang oklusal.
11
Kekontrasan radiografi secara umum, menggambarkan kepadatan dari objek yang dilalui sinar-x. Hasil gambaran objek padat akan terlihat sebagai gambaran yang
radiopak sementara objek jaringan lunak, rongga mulut akan terlihat gambaran radiolusen. Perubahan keadaan dari radiopak ke radiolusen ataupun sebaliknya. Hal
inilah yang diartikan sebagai kekontrasan hasil radiografi yang disebut sebagai skala abu-abu pendek karena beberapa warna abu-abu hadir antara gambar hitam dan putih
pada film. Sebuah radiografi gambar hanya terdiri dari zona abu-abu abu-abu terang dan gelap memiliki kontras rendah, juga disebut sebagai memiliki kontras skala abu-
abu yang panjang. Kontras radiografi dari suatu gambar adalah hasil dari interaksi kontras subjek, kontras film, dan radiasi. Nilai gray-scale berada diantara 0 sampai
256. Pada nilai 0, posisi gambarnya adalah hitam sedangkan nilai 256, posisi gambarnya adalah putih. Jadi dari hitam berlanjut abu-abu dan akhirnya putih
tampilan kekontrasan suatu hasil radiografi tergantung objek kepadatan objek yang dilalui oleh sinar-x.
11
Kontras yang baik merupakan syarat utama untuk dapat melakukan interpretasi termasuk karies proksimal pada radiografi. Radiografi harus cukup gelap dengan
kontras yang baik untuk memberikan dasar yang optimal untuk mendeteksi karies. Diagnosis karies pada radiografi terjadi ketika perbedaan kepadatan antara jaringan
keras gigi yang sudah mengalami demineralisasi sebagai interaksi antara sinar-x dan objek yang dikenai dan dilaluinya.
Dalam ukuran serviko-oklusal dan mesiodistal, radiografi bitewing lebih baik daripada radiografi periapikal. Ini disebabkan karena terdapat perbedaan dari sudut
penyinaran dan posisi film serta arah sinar pada kedua proyeksi ini. Pada radiograf bitewing
, besar sudut penyinarannya adalah +10 arah sinar terhadap dataran oklusal,
sedangkan pada radiograf periapikal arah sinar untuk rahang atas tegak lurus terhadap garis imajiner bisekting demikian juga dengan rahang bawah.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan