2.3 POLIMER
Polimer poly = banyak; mer = bagian adalah suatu molekul raksasa
makromolekul yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit
molekul yang kecil yang disebut monomer, saling berikatan dalam suatu rantai. Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda
akan menghasilkan kopolimer. Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer,
yakni rantai yang paling pendek. Polimer merupakan gabungan dari beberapa monomer yang akan membentuk rantai yang sangat panjang. Bila rantai tersebut
dikelompokkan bersama-sam dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan jerami maka disebut amorf, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan
sifat yang lebih keras dan tegar Syarief,et,al,1998 dalam nurminah 2002.
2.3.1 Polimer Berdasarkan Asalnya
Plastik mulai dikenal semenjak 3000 tahun yang lalu dalam kehidupan bangsa mesir kuno. Saat itu plastik yang dikenal masih bersifat alami, bersumber
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Penggunaannya juga terbatas sebagai bahan pelapis dan bahan dekorasi. Plastik sintesis mulai dirintis pada tahun 1846 oleh
schonbein jerman yang memodifikasi selulosa kayu dan tumbuhan dengan asam nitrat untuk membuat plastik sintesis. Plastik yang 100 sintesis dihasilkan dari
penelitian Leo BaekelandBelgia selama tahun 1907 – 1909, yaitu dengan ditemukannya bakelite. Selanjutnya plastik mengalami perkembangan yang pesat
pada tahun 1940-an mula-mula dijerman, kemudian diikuti jepang dan negara industri lainnya.
Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu selulosa. Polimer sintetis adalah
polimer yang dibuat dari molekul sederhana monomer dalam pabrik. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong
plastik dan botol, pita karet, dll. Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak – anak dan
produk – produk industri lainnya.
2.3.2 Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya
Sifat-sifat polimer ditentukan oleh empat hal, yaitu : panjangnya rantai, gaya antar molekul, percabangan dan ikatan silang antar rantai polimer. Kekuatan
dan titik leleh polimer naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer. Bila gaya antar molekul pada rantai polimer besar, maka polimer menjadi
kuat dan sukar meleleh. Rantai polimer yang bercabang banyak daya regangnya rendah dan lebih mudah meleleh. Ikatan silang antar rantai menyebabkan
terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan
kimia. Menurut Osswald dan Menges 1996 dalam Mulyadi 2001 secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang
bersifat thermoplastik dan plastik yang bersifat thermoset. Thermoplastik adalah plastik yang dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk
lain dengan menggunakan panas yang mana polimernya tidak memiliki ikatan silang. Ketika dipanaskan, Polimer yang bersifat termoplastik meleleh dan
kembali mengeras ketika didinginkan. Jadi apabila pecah polimer termoplastik dapat disambungkan kembali denan cara dipanaskan atau dapat dicetak ulang
dengan cara dipanaskan. Yang termasuk plastik thermoplastik antara lain : PE,
PPPolypropilene, PSPolystirene, ABS
acrylonitrile butadiene styrene
, SAN,
nylon, PET, BPT, Polyacetal POM, PC, dll. Sebaliknya thermoset adalah palstik yang tidak dapat dilunakkan kembali
bila telah mengeras. Dimana thermoset merupakan pilimer yang mempunyai ikatan silang. Makin banyak ikatan silang makin kaku polimer dan mudah patah.
selanjutnya apabila pecah tak dapat disambungkan lagi dengan pemanasan , karena susunan molekul-molekulnya pada ikatan silang antar rantai akan rusak
apabila dipanaskan lagi. Yang termasuk plastik thermoset adalah : PU Poly
Urethene, UF Urea Formaldehyde, MF Melamine Formaldehyde, polyester,
Universitas Sumatera Utara
epoksi dll. Plastik yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah thermoplastik.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan
plastik impor indonesia, terutama polipropilena PP pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam
kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai
konsekuwnsinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut hartono 1998 komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap
rumah tangga adalah 9,3 dari totla sampah rumah tangga.
2.3.3 Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentuknya