Pengenalan Sistem Pengeringan LANDASAN TEORI
1. Faktor internal, yaitu faktor yang mempengaruhi pengeringan yang berasal
dari material itu sendiri faktor-faktor tersebut ialah ukuran material dan kadar awal air material.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang mempengaruhi pengeringan yang
berasal dari luar material. Faktor-faktor tersebut ialah perbedaan suhu dan kelembaban antara material dan udara pengering dan kecepatan aliran
udara pengering. Berdasarkan atas proses kontak antara media pengering dengan bahan yang
akan dikeringkan, maka pengeringan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Pengeringan langsung Direct drying, disini bahan yangdikeringkan
langsung berhubungan dengan bahan yang dipanaskan. 2.
Pengeringan tidak langsung Indirect drying, udara panas berhubungan dengan bahan melalui perantara, umumnya berupa dinding
– dinding atau tempat meletakkan bahan. Bahan akan kontak langsung dengan panas
secara konduksi.
Berdasarkan cara pemindahan bahan yang dikeringkan,maka proses pengeringan dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Pengeringan Kontinyu Continuous Drying
Bahan yang dikeringkan dilewatkan pada alat pengering secara berkesinambungan dengan kapasitas dan kecepatan tetap. Jenis-jenis alat
pengering dengan metode kontinyu antar lain pengering terowongan tunnel dryer, pengeringan drum drum dryer, pengeringan putar rotary
dryer dan pengering semprot spray dryer. 2.
Pengeringan Tumpukan Batch Drying Pada proses ini bahan yang dikeringkan ditampung dalam suatu wadah,
kemudian baru dikeringkan. Bahan akan dikeluarkan setelah mencapai keadaan kering dan kemudian dilanjutkan dengan memasukkan bahan
berikutnya. Pengeringan merupakan proses penguapan kandungan air dalam bahan dengan waktu
tertentu sesuai dengan kondisi udara di sekitarnya. Pada prinsipnya pengeringan
merupakan suatu proses pemindahan panas dan perpindahan massa uap air secara simultan. Panas sensibel diperlukan untuk menaikkan temperature material yang
dikeringkan, sedangkan panas laten diperlukan untuk menguapkan kandungan air yang terdapat pada material. Uap air dipindahkan dari permukaan bahan yang
dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas.
Gambar 2.3 T-V diagram sumber : Yunus, A. Cengel. 1997
Secara singkat proses yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Proses Pemanasan, pada tahap ini terjadi kenaikan temperature substansi
yang dipanaskan sebagai akibat adanya penambahan energi kalor dari luar. Sekalipun sebenarnya terjadi proses penambahan volume, namun
perubahan volume yang terjadi sangat kecil maka dianggap bahwa kondisi volume konstan. Adapun energi yang ditambahkan pada proses
ini adalah berupa sensibel heat. 2.
Proses perubahan fase, sekalipun pada tahapan ini memerlukan banyak
energi latent heat, namun seluruh energy yang diterima oleh substansi tidak menimbulkan perubahan temperature karena dimanfaatkan untuk
terjadinya proses penguapan cairan yang terkandung dalam substansi yang dipanaskan terjadi perubahan fase dari cair menjadi uap air.
3.
Proses pembuangan uap bersamaan dengan udara buang, pada tahap
ini uap air dibuang keluar ruangan pengering bersamaan dengan aliran udara buang.
Pemanasan
T
Perubahan fase Pembuangan uap
V
Pada dasarnya rangkaian proses yang terjadi selama pengeringan meliputi dua proses sebagai berikut:
• Proses perpindahan massa • Proses perpindahan panas.