18 untuk mencari pengaruh tingkat suku bunga, tingkat inflasi, nilai kurs rupiah dan
produk domestik bruto terhadap return saham.
2.1.5 Tingkat suku bunga
Tandelilin 2010:343 menyatakan bahwa perubahan tingkat suku bunga menyebabkan perubahan pada tingkat suku bunga yang diisyaratkan pada suatu
sekuritas. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang pada aliran kas perusahaan yang dapat menyebabkan kesempatan-
kesempatan investasi yang ada menjadi tidak menarik bagi investor. Tingkat bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang harus ditanggung
oleh perusahaan. Selain itu suku bunga yang tinggi akan menyebabkan return yang diisyaratkan investor akan meningkat. Meningkatnya tingkat suku bunga
juga mengakibatkan investor dapat menarik investasinya di pasar modal dan memindahkan investasinya pada tabungan atau deposito. Bodie dkk 2009:178
mengatakan bahwa tingkat suku bunga yang tinggi mengurangi nilai kas sekarang dari arus kas masa depan, sehingga mengurangi daya tarik peluang investasi.
Menurut Samsul 2006:201 kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak yang negatif terhadap setiap emiten, karena meningkatkan beban bunga kredit
serta menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan menurunnya harga saham di pasar. Naiknya tingkat suku bunga deposito akan
mengakibatkan investor menjual sahamnya di pasar modal, dan menabung hasil penjualan saham tersebut dalam deposito. Penjualan saham secara besar-besaran
mengakibatkan jatuhnya harga saham di pasar modal.
19
2.1.6 Tingkat inflasi
Inflasi adalah kecendrungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi
perokonomian yang panas dimana kondisi perekonomian mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya yang mengakibatkan
harga-harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang tinggi juga mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat. Disamping itu inflasi yang
terlalu tinggi juga dapat mengakibatkan penurunan pendapatan riil investor dari investasinya. Peningkatan inflasi berdampak pada peningkatan harga jual dan
biaya produksi perusahaan. Apabila biaya produksi mengalami peningkatan lebih tinggi daripada peningkatan penjualan perusahan, maka profitabilitas perusahaan
mengalami penurunan yang berakibat terhadap penurunan tingkat return saham. Sebaliknya apabila penjualan perusahaan mengalami peningkatan yang lebih
tinggi daripada biaya produksi perusahaan maka profitabilitas perusahan mengalami peningkatan. Secara relatif penigkatan inflasi merupakan sinyal
negatif bagi para investor Tandelilin, 2010:343. Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap return saham tergantung pada
derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerugian perekonomian secara keseluruhan, dimana banyak perusahaan dapat mengalami
kebangkrutan. Inflasi yang sangat rendah dapat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi sangat lamban yang menyebabkan harga saham bergerak dengan lamban
Samsul, 2006:201.
20
2.1.7 Nilai kurs rupiah