24
sendiri berdasarkan pertimbangan dan keperluan membantu mengatasi masalah siswa.
3. Perencanaan Individual
Praktikan membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu
yang menyangkut pencapaian tugas-tugas-tugas perkembangan, atau aspek- aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Melalui kegiatan penilaian diri ini,
peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan perencanaan individual ini
dapat dilakukan juga melalui pelayanan penempatan penjurusan, dan penyaluran, untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai
dengan bakat dan minatnya. Konseli menggunakan informasi tentang data pribadi, social,
pendidikan dan karir yang diperolehnya untuk 1 merumuskan tujuan, dan merencanakan
kegiatan alternatif
kegiatan yang
menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki
kelemahan dirinya; 2 melakukan kegiatan yang sesuai degan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan 3 mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukannya. a.
Penyebaran IKMS Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa IKMS merupakan sebuah
instrumen pengungkap permasalahan yang berupa daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk mengungkap masalah
yang sedang dialami oleh peserta didik. b.
Pengolahan data IKMS Dalam pengolahan IKMS ini dilakukan dengan menggolongkan
permasalahan yang sesuai dengan pilihan permasalahan siswa. Analisis hasil yang dilakukan menggunakan tekhnik pengolahan
data. Hal ini dilakukan sebagai acuan konselor dalam melakukan bimbingan.
c. Hasil IKMS
Hasil dari penyebaran Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa ini yaitu diharapkan konselor atau praktikan dapat membantu
penanganan permasalahan yang dialami oleh siswa, baik permasalahan pribadi, sosial, belajar, karir maupun permasalahan di
25
lingkungannya. Selain itu melalui penyebaran angket IKMS ini diharapkan pula agar konselorpraktikan tepat sasaran dalam
pengentasan permasalahan siswa
4. Dukungan Sistem