Pemanggilan Prosedur KONSEP PEMROGRAMAN KOMPUTER BERBASIS TEKS DAN GRAFIS.

158 Konsep Pemrograman Komputer Berbasis Teks dan Grafi s - Parameter inputoutput harus terdefi nisi nilainya dan nilai baru yang diperoleh karena eksekusi prosedur akan dimanfaatkan oleh deretan instruksi berikutnya. Seperti halnya parameter output, maka paramteter aktual harus berupa nama. Pada saat eksekusi, terjadi asosiasi nama parameter formal dengan nama parameter aktual. Pada notasi algoritmik, asosiasi dilakukan dengan cara “by position”. Urutan nama pada parameter aktual akan diasosiasikan sesuai dengan urutan parameter formal. Karena itu, tipe harus kompatibel. Beberapa bahasa pemrograman, dapat diasosiasikan dengan nama dan memperbolehkan adanya nilai default. Beberapa bahasa pemrograman Ada, C juga memperbolehkan nama prosedur yang sama, tetapi parameternya berbeda overloading. Prosedur dapat mempunyai kamus lokal, yaitu pendefi nisan nama yang dipakai dan hanya berlaku dalam ruang lingkup prosedur tersebut. Jika nama yang dipakai di dalam prosedur tidak terdefi nisi dalam list parameter formal atau dalam kamus lokal, maka nama tersebut harus sudah terdefi nisi pada prosedur yang memakainya. Penulisan kamus lokal sama dengan kamus global, yang berbeda adalah lingkup berlakunya nama yang didefi nisikan: - pada kamus “global”, nama berlaku untuk program dan semua prosedurfungsi yang didefi nisikan. - Pada kamus lokal, nama berlaku untuk prosedur fungsi yang bersangkutan dan prosedur fungsi yang didefi nisikan di dalamnya. - Nilai yang disimpan dalam nama yang didefi nisikan 159 Konsep Pemrograman Komputer Berbasis Teks dan Grafi s pada kamus lokal, hanya akan terdefi nisi selama eksekusi prosedur, dan tidak dikenal lagi oleh pemanggilnya. Program yang moduler adalah program yang dibagi- bagi menjadi modul-modul yang terdefi nisi dengan baik dalam bentuk prosedur-prosedur. Setiap prosedur harus jelas defi nisi dan ruang lingkupnya, supaya dapat dipanggil secara independen. Pembagian program besar dalam prosedur-prosedur akan mempermudah pembagian kerja di antara beberapa pemrogram. Penulisan prosedur juga akan memudahkan program untuk dibaca oleh “manusia” karena kita tidak perlu terpaku pada detil kode prosedur untuk mengerti efek neto yang dihasilkannya. Bahkan, dalam beberapa hal, pemrogram tidak perlu tahu sama sekali “isi” atau kode dari prosedur dengan mengetahui spesifi kasinya, beberapa bahasa pemrograman bahkan menyediakan prosedur terdefi nisi yang sering dipakai dalam memrogram sehingga pemrogram tidak perlu lagi menuliskan kodenya. Prosedur berlaku untuk ruang lingkup universe tertentu, terutama untuk prosedur yang tidak mempunyai parameter. Dalam dua bab berikut, yaitu Mesin Gambar dan Mesin Karakter, akan diberikan gambaran lebih jelas dan lengkap tentang pendefi nisian dan pemakaian prosedur karena keduanya adalah mesin abstrak yang tertentu.

9.4 Notasi Algoritmik untuk Prosedur

Pada bagian ini diberikan skema pendefi nisian dan pemanggilan prosedur. 160 Konsep Pemrograman Komputer Berbasis Teks dan Grafi s Pendefi nisianSpesifi kasi Prosedur dengan syarat : - Nama prosedur dan prameternya harus disebutkan dalam kamus pemanggil. - List parameter formal boleh tidak ada kosong, dalam hal ini di dalam prosedur akan dipakai nama lokal dan nama-nama yang telah terdefi nisi dalam kamus “pemakai”nya. - Jika list parameter formal ada tidak kosong, minimal satu nama, maka harus berupa satu atau beberapa nama INFORMASI beserta tipenya. Pemanggilan Prosedur dengan syarat : - Pada waktu pemanggilan terjadilah asosiasi antara parameter formal dengan parameter aktual sesuai dengan urutan penulisan dalam list-nama parameter