44
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dengan cara ilmiah itu, diharapkan data
yang akan didapatkan adalah data yang objektif, valid dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama, valid berarti adanya
ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek sesungguhnya, dan reliabel berarti adanya ketepatankeajegankonsisten data
yang didapat dari waktu ke waktu.
3.1 Populasi
Suharsimi 2006:130 memberi pengertian populasi sebagai keseluran subjek penelitian. Menurut Hadi 1987:70, yang dimaksud populasi adalah semua
individu untuk siapa kenyataan hendak digeneralisasikan. Pendapat lain mengatakan bahwa populasi adalah totalita semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Siswa dengan program keahlian Sekretaris Kelas XI SMK Negeri 2 Blora dengan jumlah siswa 78 siswa.
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Suharsimi
45
2006:131. Dalam penelitian ini, semua populasi dijadikan sampel. Hal ini untuk menentukan secara tepat keadaan populasi yang berjumlah sedikit yang
seluruhnya sebagai sampel penelitian karena subjek yang akan diteliti berjumlah kurang dari 100 yakni 78. Sesuai dengan pendapat Suharsimi bahwa jika populasi
kurang dari 100 maka diambil semua, sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah semua siswa program keahlian sekretaris kelas XI SMK
Neger 2 Blora dengan jumlah 78 siswa. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian populasi
3.3 Variabel
F.N. Kerlinger dalam Suharsimi 2006:116 menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam
konsep kesadaran. Sedangkan Sutrisno Hadi dalam Suharsimi 2006:116 mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya luas kota, umur,
banyaknya jam dalam sehari, dan sebagainya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
3.3.1 Faktor anak didik X1
Faktor anak didik yaitu faktor dari dalam anak didik itu sendiri atau lebih sering disebut faktor intern yang meliputi :
a. Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenab badan beserta bagian- bagiannyabebas dari peyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.
Adapun instrumen dari kesehatan yang berkaitan dengan faktor penyebab
46
kesulitan belajar yaitu pernah tidaknya siswa dalam keadaan kurang sehat pada saat mengikuti pelajaran standar kompetensi mencatat dikte untuk
mempersiapkan naskah. b.
Karena cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuhbadan. Adapun instrumen yang digunakan yaitu ada tidaknya gangguan penglihatan
pada siswa. c.
Inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Adapun instrumen yang digunakan yaitu tingkat IQ Intelligence quotient
siswa. d.
Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Adapun instrumen yang digunakan yaitu ada tidaknya minat terhadap
pelajaran standar kompetensi mencatat dikte untuk mempersiapkan naskah. e.
Faktor motivasi Motivasi adalah dorongan seseorang untuk berbuat sesuatu.
Adapun instrumen yang digunakan yaitu ada tidaknya motivasi terhadap
47
pelajaran standar kompetensi mencatat dikte untuk mempersiapkan naskah f.
Faktor kesehatan Mental Faktor kesehatan mental merupakan faktor kelelahan yang bersifat psikis yang
dapat dilihat dengan adaya kelesuan dan kebosanan , sehingga minat dan dorogan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Adapun instrumen yang digunakan yaitu mengenai apa yang dirasakan siswa pada saat mengikuti pelajaran standar kompetensi mencatat dikte untuk
mempersiapkan naskah. 3.3.2
Faktor lingkungan keluarga X2 Faktor lingkungan keluarga adalah faktor yang berasal dari lingkungan
keluarga yang meliputi : a.
Faktor orang tua Orang tua berarti ayah dan ibu dimana orang tua seharusnya memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya orang tua memperhatikan akan kepentingan- kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan belajar anak, mengatur waktu belajar
anak, menyediakanmelengkapi alat belajarnya, dan lain sebagainya. Adapun instrumen dari faktor orang tua meliputi tingkat perhatian orang tua
terutama dalam kegiatan belajar anak. b.
Suasana rumah atau keluarga Suasana rumah dimaksudkan sebagai stuasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah dalam hal ini yaitu melihat apakah suasana di rumah tenang
atau tidak pada saat anak belajar di rumah.
48
c. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga berarti tingkat ekonomi keluarga yang dibedakan menjadi tingkat ekonomi keluarga rendah, sedang, dan tinggi.
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengetahui keadaan ekonomi keluarga dari anak didik yaitu tingkat perhatian orang tua akan kebutuhan
belajar anak. 3.3.3
Faktor sekolah X3 Faktor sekolah yaitu faktor yang mempengaruhi belajar anak yang berasal
dari lingkungan sekolah yang meliputi : a.
Guru Guru berarti orang yang berkewajiban mengajar dan mendidik orang lain baik
secara individu maupun kelompok di dalam kelas. Adapun yang menjadi indikator dari guru yaitu guru yang tidak berkualitas,
hubungan guru dan murid yang kurang baik, guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan anak.
b. Faktor alat
Alat berarti segala sesuatu yang digunakan dalam mengajar. Adapun yang menjadi indikator dari alat yaitu buku dan sarana pembelajaran
di sekolah. c.
Kondisi gedung Kondisi gedung yang dimaksud di sini yaitu keadaan gedung sekolah yang
meliputi letak sekolah serta kondusif tidaknya keadaan kelas saat proses belajar mengajar.
49
d. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Dalam hal ini untuk melihat apakah kurikulum yang dibuat sudah baik
digunakan instrumen waktu sebagai tolak ukur apakah kurikulum yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran standar kompetensi mencatat
dikte untuk mempersiapkan naskah siswa di sekolah. e.
Waktu sekolah dan disiplin Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah.
Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawaikaryawan dalam pekerjaan
administrasi dan kebersihanketeraturan kelas, gedung seolah, halaman dan lain-lain, kedisiplinan kepala sekolah dalam megelola seluruh staf beserta
siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanan kepada siswa. Yang menjadi indikator dari waktu sekolah dan disiplin yaitu tingkat disiplin
di sekolah. 3.3.4
Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. a.
Teman bergaul Teman bergaul yang dimaksud di sini adalah teman bergaul siswa yang
meliputi teman bergaul dilingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa.
50
Yang menjadi indikatornya yaitu intensitas bergaul dengan teman bergaul sehigga kita mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kesulitan
belajar siswa. b.
Pengaruh mass media Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar,
majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat.
Mass media berarti sejumlah besar media komunikasi yang ada dan yang menjadi indikatornya yaitu seberapa besar pengaruh mass media terhadap
kesulitan belajar siswa. c.
Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat berarti aktivitas siswa dalam lingkungan
masyarakat di sekitar siswa tersebut tinggal. Dan yang menjadi indikatornya adalah tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan yang ada dalam lingkungan
masyarakat sekitar. 3.3.5
Tingkat Kesulitan Belajar Siswa Y Kesulitan belajar siswa adalah dimana anak didik atau siswa tidak dapat
belajar sebagaimana mestinya Abu Ahmadi dan Widodo Supriono 1991:88. Tingkat Kesulitan Belajar Siswa memiliki sebuah indikator, yaitu nilai
prestasi belajar. Semakin nilai rendah maka semakin dipengaruhi oleh variabel independennya.
51
3.4 Metode Pengumpulan Data