Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah untuk menuju modernisasi dalam rangka menyejahterakan rakyat. Dalam pembangunan terjadi suatu proses perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan. Salah satu strategi pembangunan adalah di sektor industri. Menurut Ahmad Erani Yustika (2000:59) industrialisasi dianggap sebagai satu-satunya jalan pintas untuk meretas nasib kemakmuran suatu negara lebih cepat dibandingkan apabila tanpa melalui proses tersebut.

Kegiatan industri saat ini tidak hanya berkembang di daerah perkotaan tetapi telah merambah hingga pedesaan. Dampak keberadaan sektor industri ini adalah membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan. Dalam mengkaji masalah industri terdapat aspek keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan yang merupakan bagian dari konsep geografi. Menurut IGI (Ikatan Geografi Indonesia) dalam Sumadi (2003:50) keterkaitan ruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di satu tempat atau ruang.

Keterkaitan keruangan tersebut dapat kita lihat dengan berdirinya industri di suatu daerah tentu saja akan memerlukan tenaga kerja, sehingga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang berdampak pada timbulnya kaum buruh di daerah industri tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Ace Suryadi yang dikutip oleh Aris Ananta (1993:52)


(2)

menyatakan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi di berbagai sektor akan memberikan dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja. Seperti halnya dengan berdirinya industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi tentu saja akan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses produksi rotinya.

Berdasarkan orientasi berdirinya, industri roti Surya Modern Bakery lebih berorientasi pada tenaga kerja (Power Oriented Industry). Hal ini terlihat dari pemilihan tempat didirikannya yakni di Desa Purwodadi padahal daerah ini tidak jauh dari pusat kota Metro yang hanya berjarak 3 km saja. Pemilihan berdirinya industri di desa terutama mengingat biaya upah untuk buruh di desa tentu saja akan lebih murah dibandingkan jika harus membayar upah buruh di kota.

Berdirinya industri di suatu desa tentu saja akan memberi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakatnya dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga bagi yang anggota keluarganya bekerja di industri tersebut, Seperti halnya di Desa Purwodadi. Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah yang memiliki luas wilayah 500,75 Ha. Pada tahun 2011 jumlah penduduknya sebanyak 5236 jiwa yang terdiri dari 2670 jiwa penduduk laki-laki, 2566 jiwa penduduk wanita dengan jumlah kepala keluarga 1343 KK yang tersebar dalam 5 dusun. Penduduk di Desa Purwodadi memiliki mata pencaharian yang beragam antara lain petani, buruh, pedagang, pegawai (negeri/swasta), dan sopir (Monografi Desa Purwodadi tahun 2011).

Desa Purwodadi memiliki beberapa kegiatan industri. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki, maka Desa Purwodadi memiliki beberapa jenis industri yang telah berkembang. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dan jumlah industrinya, perhatikan Tabel 1.

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Industri di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2011


(3)

No. Jenis Industri Jumlah (Tempat)

1. Kecil 15

2. Sedang 6

3. Besar 2

Total 23

Sumber : Data Monografi Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2011

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa Desa Purwodadi memiliki banyak industri mulai dari skala kecil hingga besar. Desa Purwodadi ini memiliki dua industri besar, Salah satunya yakni Industri Roti Surya Modern Bakery. Industri ini tergolong industi besar karena memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang.

Dengan adanya kegiatan industri di Desa Purwodadi tersebut membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan pekerjaan. Kesempatan ini juga terbuka bagi kaum wanita seperti yang diungkapkan oleh Pudjiwati Sajogyo (1985:132) bahwa dengan berkembangnya industri (teknologi) yang berarti tersedianya pekerjaan yang cocok bagi wanita, maka terbukalah kesempatan kerja bagi wanita.

Industri Roti Surya Bakery berdiri sejak tahun 1991. Namun, mulai mengalami kemajuan pesat menjadi industri besar sejak tahun 2006 dan sampai saat ini memiliki pekerja 160 orang yang terbagi dalam dua bagian yakni pekerja/buruh tetap dan pekerja/buruh borongan. Berdasarkan data saat pra survei, jumlah buruh tetap sebanyak 45 orang yang mayoritas laki-laki dan buruh lepas/borongan berjumlah 115 orang yang terdiri dari para wanita. Dari 115 buruh wanita ini, 103 buruh merupakan wanita yang telah berkeluarga atau menikah. Adapun pembagian kerjanya yakni tim personalia (9 orang), tim produksi (7 orang), tim oven (6 orang), tim packing (4 orang), tim gudang (5 orang) dan tim pemasaran (14 orang) (Sumber hasil wawancara dengan Bapak Mustofa, Pimpinan Bagian Umum Surya Modern Bakery pada tanggal 4 November 2011).


(4)

Berdasarkan penjelasan di atas, menunjukan bahwa kegiatan industri roti ini lebih banyak menyerap tenaga kerja wanita dibandingkan laki-laki. Hal ini senada dengan pendapat Budi Susanto (2000:159) yang menyatakan bahwa subsektor industri menyerap lebih banyak tenaga kerja perempuan daripada laki-laki. Selain itu, tenaga kerja wanita juga merupakan sumber daya manusia yang potensial. Dengan semakin terbukanya kesempatan kerja bagi wanita akan memberikan kontribusi bagi pendapatan keluarga.

Pendapatan yang diterima oleh setiap buruh wanita berbeda-beda dan tidak tetap tergantung jumlah hasil kerjanya. Hal ini karena menggunakan sistem borongan. Biasanya sangat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, curahan jam kerja dan lama masa kerja buruh tersebut. umur akan mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Seseorang yang bekerja pada umur produktif memungkinkan pendapatan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan yang bekerja pada umur tidak produktif.

Pendidikan yang dialami menyebabkan individu banyak mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap mental yang kuat. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan bertindak dan mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat, dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Dengan pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan seseorang bekerja lebih produktif dibandingkan dengan yang tingkat pendidikannya lebih rendah sehingga pendapatan yang diperoleh pasti lebih tinggi.

Curahan jam kerja juga akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan. Semakin lama seseorang itu bekerja dibandingkan menghabiskan waktunya untuk bersantai maka akan semakin besar upah yang mereka peroleh. Selain itu, pengalaman juga akan mempengaruhi pendapatan. Lama masa kerja merupakan keseluruhan waktu yang pernah dalami sehubungan dengan pekerjaan tertentu. Lamanya seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang sama atau


(5)

sejenisnya akan mengakibatkan lebih banyak tahu dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Pendapatan atau upah buruh wanita dihitung dari banyaknya hasil pekerjaan yang dilakukan, untuk buruh produksi dihitung dari banyaknya jumlah terigu yang digunakan untuk membuat roti biasanya dalam hitungan kampil yakni untuk terigu ukuran 25 kg. Besarnya upah untuk setiap karung terigu adalah Rp 9.000 sedangkan untuk buruh packing mendapat upah Rp 30/paket (roti pia), Rp 40/paket (roti Bluberry dan Cokelat) dan Rp 25/paket (roti Cetak). Satu paket berisikan 10 bungkus roti. Namun, khusus untuk roti pia berisi 20 roti. Adanya perbedaan upah setiap paket karena disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam proses packingnya. Upah para buruh dihitung per hari dan dibayarkan setiap minggunya. Upah buruh wanita berkisar antara Rp 50.000 – Rp 200.000 per minggunya sehingga dalam satu bulan pendapatan yang diperoleh buruh wanita berkisar antara Rp 200.000 – Rp 800.000. Untuk lebih jelasnya lihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Umur, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Curahan Jam Kerja dan Pendapatan Buruh Wanita yang Bekerja di Industri Roti Surya Modern Bakery Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012

Sumber : Hasil wawanca ra dengan 10 buruh wanita Industri Roti Surya Modern Bakery pada tanggal 27 Februari 2012

Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa buruh wanita yang bekerja pada Industri Roti Surya Modern Bakery berada pada umur produktif. Upah yang diperoleh buruh wanita cukup

No. Nama

Buruh Kelompok Kerja Umur (Tahun) Tingkat Pendidikan Masa Kerja (Tahun) Curahan Jam Kerja (jam/minggu) Upah Rata-rata (Rp/Bulan)

1. Rum Produksi 40 SD 1 36 600.000

2. Kusmiatun Produksi 25 SMK 3 36 700.000

3. Sisri Produksi 35 SMA 2 36 700.000

4. Puji Produksi 28 SMA 4 36 600.000

5. Lena Produksi 27 SMEA 5 36 600.000

6. Fitri Packing 28 SMA 4 30 600.000

7. Yul Packing 50 SMP 4 38 520.000

8. Jirah Packing 40 SD 4 36 400.000

9. Iis Packing 21 SMP 0,5 30 250.000

10. Nur Packing 25 SMP 2 36 350.000


(6)

bervariasi karena sistem pengupahannya menggunakan sistem borongan sehingga upah yang diperoleh berdasarkan banyaknya hasil kerja yang dapat terselesaikan. Rata-rata upah yang diperoleh buruh adalah Rp 577.400 per bulan. Dengan adanya upah yang diperoleh para buruh wanita ini tentu saja akan memberikan sumbangan/kontribusi tersendiri bagi pendapatan keluarganya sehingga dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok.

Berdasarkan hasil wawancara saat pra survei terhadap 10 buruh wanita, diketahui bahwa mata pencaharian pokok sebagian besar kepala keluarga mereka adalah sebagai buruh, baik buruh bangunan, buruh tani, maupun buruh pabrik. Pendapatan yang diperoleh kepala keluarga buruh wanita masih tergolong rendah yakni rata-rata hanya Rp 840.000/bulan dan Jumlah tanggungan kepala keluarga yang dimiliki rata-rata 3 orang. (Hasil wawancara saat pra survei 10 Desember 2011). Padahal pada tahun 2011 UMR Lampung Tengah mencapai Rp 862.500. ( http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/

diakses pada 20 Maret 2012 pukul 19.00 WIB).

Perekonomian Kepala Keluarga yang berpendapatan rendah (Rp 840.000/bulan) yang masih dibawah standar UMR Lampung Tengah tahun 2011 memaksa istri untuk melaksanakan kegiatan produktif di luar rumah guna menambah pendapatan keluarga yang diharapkan mampu untuk menutupi kekurangan yang ada, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Hal inilah yang menyebabkan para istri bekerja menjadi buruh dengan harapan dapat membantu suami meningkatkan pendapatan keluarga dan memperoleh kehidupan yang lebih baik sehingga dalam hal ini wanita tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi memiliki peran ganda, baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai buruh yang ikut serta dalam berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Hal ini senada dengan pendapat Mantra (2003:231) yang menyatakan berlainan dengan laki-laki, umumnya


(7)

perempuan mempunyai peranan ganda sebagai ibu yang melaksanakan tugas rumah tangga, mengasuh dan membesarkan anak dan bekerja untuk menambah penghasilan keluarga.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang “Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Umur buruh wanita

2. Tingkat pendidikan formal 3. Curahan jam kerja

4. Lama masa kerja

5. Jumlah anak yang dimiliki 6. Upah/pendapatan

7. Sumbangan pendapatan buruh wanita

8. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah perbedaan usia buruh wanita membedakan upah yang diterima pekerja Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?


(8)

2. Apakah tingkat pendidikan buruh wanita membedakan upah yang diterima pekerja Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?

3. Apakah curahan jam kerja buruh wanita membedakan upah yang diterima pekerja Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?

4. Apakah lama masa kerja buruh wanita membedakan upah yang diterima pekerja Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?

5. Berapakah banyaknya jumlah anak yang dimiliki setiap keluarga buruh wanita Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?

6. Berapakah besarnya sumbangan pendapatan buruh terhadap pendapatan keluarga wanita Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?

7. Bagaimanakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga terkait dengan pendapatan buruh wanita Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2012?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keterkaitan antara umur, pendidikan, curahan jam kerja, dan pengalaman kerja dengan upah/pendapatan yang diperoleh buruh wanita, jumlah anak yang dimiliki keluarga, besarnya sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh wanita industri


(9)

Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Sebagai cara untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama di Perguruan Tinggi dengan fenomena nyata di lapangan terutama mengenai geografi sosial

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi bagi para pembaca yang ingin memahami tentang karakteristik buruh wanita industri Roti Surya Bakery Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dalam penelitian yang sejenis 5. Sebagai suplemen bahan ajar IPS terpadu di SMP kelas VII semester ganjil mengenai

Sumber Daya Manusia serta Tata Kehidupan Sosial dan Budaya di Indonesia dan sebagai suplemen pengajaran geografi di SMA kelas XII mengenai perindustrian dan Persebaran Industri di Indonesia.

F. Ruang Lingkup Penelitian


(10)

1. Ruang lingkup subjek penelitian yaitu buruh borongan wanita Roti Surya Modern Bakery yang telah berkeluarga.

2. Ruang lingkup objek penelitian yaitu karakteristik sosial ekonomi keluarga yang istrinya bekerja sebagai buruh Industri Roti Surya Modern Bakery.

3. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2012.

4. Ruang lingkup tempat penelitian yaitu Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

5. Ruang lingkup ilmu yaitu geografi sosial

Geografi sosial adalah cabang dari geografi manusia yang bidang studinya aspek keruangan yaitu karakteristik penduduk, organisasi sosial, unsur kebudayaan dan kemasyarakatan (Nursid Sumaatmadja, 1988:56).

Digunakannya geografi sosial sebagai ruang lingkup dalam penelitian ini karena yang menjadi kajian dalam penelitian ini berhubungan dengan karakteristik penduduk yakni karakteristik buruh wanita yang bekerja di industri Roti Surya Bakery. Adapun karakteristik yang akan dikaji meliputi umur buruh wanita, tingkat pendidikan formal, curahan jam kerja, pengalaman kerja, jumlah anak yang dimiliki keluarga, upah/pendapatan, sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh wanita.


(11)

(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Menurut IGI (Ikatan Geografi Indonesia) dalam Budiyono (2003:3) Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Secara umum geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Menurut Daldjoeni (1987:9) bahwa pembagian ini bukan merupakan suatu pemisahan melainkan saling berhubungan untuk mewujudkan geografi yang utuh. Sehingga dalam mempelajari geografi baik fisik maupun manusia keduanya tidak terpisahkan.

Masalah buruh adalah masalah sosial yang dihubungkan dengan salah satu cabang ilmu geografi yaitu geografi sosial. Geografi sosial menurut Nursid Sumaatmadja (1988:56) adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya aspek keruangan yaitu karakteristik penduduk, organisasi sosial, unsur kebudayaan dan kemasya-rakatan.

Dengan mengetahui pengertian dan cakupan geografi sosial maka dapat dinyatakan bahwa sasaran studinya antara lain : aktivitas manusia, lingkungan fisik, lingkungan sosial, umur, pendidikan, jumlah anak, tanggungan dan gejala sosial.


(13)

Menurut Kartasapoetra dalam Edy Haryono (2004:2) bahwa industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaanya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dikatakan industri yaitu kegiatan yang bernilai ekonomi yang akan menghasilkan barang baru yang bernilai guna dan berdaya guna. Lebih lanjut, Badan Pusat Statistik (BPS) mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah tenaga kerjanya yakni:

1) Industri kerajinan : jumlah tenaga kerja 1 – 4 orang 2) Industri kecil : jumlah tenaga kerja 5 – 19 orang 3) Industri sedang : jumlah tenaga kerja 20 – 99 orang

4) Industri besar : jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih (BPS, 2006:2)

Berdasarkan penggolongan industri di atas, maka industri Roti Surya Modern Bakery termasuk dalam industri besar karena memiliki pekerja 160 orang.

3. Pengertian Tenaga kerja/buruh

Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang (BPS, 2010:xii).

Menurut Tan Goan Tiang, 1986 dalam Mantra (2003:224) Tenaga kerja (Man Power) ialah besarnya bagian dari penduduk yang dapat diikutsertakan dalam proses ekonomi.

Selanjutnya Mantra (2003:242), menambahkan bekerja diartikan sebagai melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan berupa uang dan atau barang dalam kurun waktu (Time Reference) tertentu.


(14)

Tenaga kerja/buruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja/buruh borongan wanita yang telah berkeluarga atau menikah.

4. Karakteristik Sosial Ekonomi

Karakteristik adalah sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh suatu benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:308), karakteristik berasal dari kata “karakter” yang berarti mempunyai sifat khusus.

Menurut I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Harahap yang dikutip oleh Aris Ananta (1993:21) menyatakan bahwa karakteristik merupakan ciri khas seseorang baik ditinjau dari segi ekonomi sebagai aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan dan pendapatan maupun ditinjau dari segi sosial seperti status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan dan lain sebagainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas bahwasannya karakteristik/keadaan sosial- ekonomi adalah gambaran mengenai sifat-sifat khusus berdasarkan aspek sosial dan aspek ekonomi. Adapun karakteristik sosial dan ekonomi dalam penelitian ini mencakup: umur buruh wanita, tingkat pendidikan formal, curahan jam kerja, pengalaman kerja, jumlah anak yang dimiliki keluarga, upah/pendapatan, sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh wanita.

a. Umur buruh wanita

Umur adalah lama waktu hidup atau ada, sejak dilahirkan atau diadakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:1244).


(15)

ILO (International Labour Organization) atau Organisasi Buruh Sedunia memutuskan bahwa seseorang dapat maupun belum dapat dilibatkan dalam kegiatan ekonomi didasarkan pada umur, dan batasan umur diserahkan kepada setiap negara dalam hubunganya dengan pembangunan ekonomi. Semakin maju perekonomian di suatu daerah/negara batas umur yang dibutuhkan untuk usia kerja minimum juga semakin tinggi.

Ketika membicarakan kegiatan ekonomi selalu berkaitan dengan penduduk usia kerja dan angkatan kerja. Dalam hal ini BPS (2009:4) menyatakan bahwa :

Penduduk usia kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas. Sedangkan yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah kelompok penduduk usia kerja yang selama seminggu lalu mempunyai pekerjaan, baik yang bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab seperti menunggu panen, pegawai cuti dan sejenisnya. Di samping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari/mengharap pekerjaan juga termasuk kategori angkatan kerja.

Selanjutnya, dalam penelitian ini penggolongan umur buruh wanita berdasarkan pada pendapat Daldjoeni (1997:74), yaitu :

a. Umur 0-14 tahun (belum produktif)

b. Umur 15-19 tahun (belum produktif penuh) c. Umur 20-54 tahun (produktif penuh)

d. Umur 54-64 tahun (tidak produktif penuh lagi) e. Umur 65 + tahun (tidak produktif lagi)

Umur seseorang dapat diketahui bila tanggal, bulan, dan tahun kelahiran diketahui. Perhitungan umur menggunakan pembulatan ke bawah atau umur menurut ulang tahun terakhir. Umur dinyataan dalam kalender masehi.

Umur dapat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat (Simanjuntak, 1985:37) yang menyatakan diharapkan produktivitas kerja seseorang dapat meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pertambahan umur diikuti oleh perkembangan


(16)

fisik, psikologis dan intelektual. Kematangan dalam faktor-faktor tersebut sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Semakin matang seseorang akan semakin matang pula hasil kerja yang akan menentukan produktivitas kerjanya, sehingga pendapatan yang diperoleh diharapkan lebih tinggi. Umur untuk bekerja sebagai buruh borongan sangat perlu diperhatikan karena mereka bekerja mengandalkan kekuatan fisik. Semakin tua umur seseorang maka akan semakin berkurang kekuatan fisiknya yang menyebabkan upah yang diperoleh dari hasil bekerja sebagai buruh borongan pun berkurang.

Umur buruh memiliki urgensi yang yang cukup penting dalam proses berjalannya industri roti. Jika para buruh berada pada umur produktif tentu saja akan tinggi produktivitas kerjanya yang secara langsung akan berdampak pada banyaknya produk roti yang dihasilkan para buruh.

Umur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah umur buruh wanita yang bekerja pada industri Roti Surya Modern Bakery diukur menurut ulang tahun terakhirnya.

b. Tingkat pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi bahkan pemerintah Indonesia telah mewajibkan penduduknya untuk menempuh pendidikan dasar 9 tahun yakni pendidikan Sekolah Dasar (SD sederajat) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP sederajat). Dengan bekal pendidikan diharapkan manusia memiliki bekal yang cukup untuk dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat survive.

Pendidikan akan mempengaruhi jenis pekerjaan seseorang yang akan berpengaruh terhadap jumlah pendapatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Michael Todaro (1983:468) yang menyatakan bahwa:

Alasan-alasan pokok mengenai efek yang jelek dari pendidikan formal ini terhadap pemerataan penghasilan ialah korelasi/hubungan positif antara tingkat pendidikan


(17)

seseorang dan tingkat penghasilan selama hidupnya. Hal ini memang benar, terutama sekali bagi mereka yang bisa menyelesaikan pendidikan menengah atau pendidikan tinggi, dimana perbedaan penghasilan terhadap pekerja-pekerja yang hanya bisa menyelesaikan sekolah dasar bisa mencapai 300 sampai 800 persen.

Tingkat pendidikan seperti yang terdapat dalam Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2003 No.20 Tentang Pendidikan Formal Bab I pasal 1 dapat digolongkan menjadi 3 kiteria yaitu :

1. Pendidikan dasar (SD dan SMP) 2. Pendidikan menengah (SMU/SMK) 3. Pendidikan tinggi (Diploma/Sarjana)

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh buruh wanita yakni jenjang pendidikan yang diikuti hingga mencapai kelas tertinggi dari sekolah yang berakhir dengan mendapatkan tanda tamat/ijazah baik sekolah negeri atau swasta.

c. Curahan Jam Kerja

BPS (2009:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan/kentungan selama paling sedikit satu jam selama seminggu yang lalu dan tidak boleh terputus.

Seseorang yang bekerja selalu berhubungan dengan jam kerja yang ia jalani setiap harinya. Lebih lanjut BPS (2010:xiii) menyebutkan jumlah jam kerja seminggu adalah waktu yang dinyatakan dalam jam yang dipergunakan untuk bekerja.

Menurut Kartasapoetra (1987:197) mendefinisikan curahan jam kerja sebagai jam kerja yang diperlukan untuk memproduksi hasil yang telah direncanakan. Jam kerja seseorang tentunya akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang akan mereka terima sebagai imbalan


(18)

jasa atas hasil kerjanya. Semakin lama seseorang itu bekerja dibandingkan menghabiskan waktunya untuk bersantai maka akan semakin besar upah yang mereka peroleh.

Menurut Badan Pusat statistik (2006:13) lamanya jam kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas. Semakin lama jam kerja yang dipakai semakin tinggi produktivitasnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Curahan jam kerja menurut BPS digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:

1) Curahan jam kerja rendah apabila curahan jam kerja kurang dari atau sama dengan 35 jam/minggu.

2) Curahan jam kerja tinggi apabila curahan jam kerja lebih dari 35 jam/minggu.

Jadi, curahan jam kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya waktu yang dicurahkan atau digunakan oleh buruh wanita untuk bekerja di industri Roti Surya Modern Bakery.

d. Lama Masa Kerja

Masa kerja menurut Muchdarsyah (1987:108) didasarkan pada suatu pemikiran bahwa karyawan senior menunjukkan adanya kesetiaan yang tinggi dari karyawan yang bersangkutan pada organisasi dimana mereka bekerja. Masa kerja dihitung dari pertama kali tenaga kerja masuk kerja sampai dengan saat penelitian dilakukan yang diukur dalam satuan tahun. Masa kerja juga dapat dilihat dari berapa lama tenaga kerja mengabdikan dirinya untuk perusahaan, dan bagaimana hubungan antara perusahaan dengan tenaga kerjanya.

Pengalaman kerja merupakan keseluruhan waktu yang pernah dialami sehubungan dengan pekerjaan tertentu. Lamanya seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang sama atau sejenisnya akan mengakibatkan lebih banyak tahu dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Lama masa kerja buruh wanita berpengaruh terhadap pendapatan yang mereka


(19)

peroleh. Hal ini karena jenis pekerjaan mereka merupakan pekerjaan borongan dan sangat bergantung pada keterampilan tangan saat produksi dan packing roti. Biasanya buruh yang sudah lama bekerja akan semakin cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya dan semakin banyak pula hasil pekerjaan yang mereka dapatkan.

Lamanya buruh wanita yang bekerja di industri Roti Surya Modern Bakery dapat digolongkan menjadi tiga. Adapun penggolongannya sebagai berikut:

a. Sebentar : apabila masa kerja < 4 tahun b. Sedang : apabila masa kerja 4 - 8 tahun c. Lama : apabila masa kerja 9 - 12 tahun

Penggolongan di atas penulis acu berdasarkan besarnya uang penghargaan masa kerja dalam Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 pasal 156 angka 3. Semakin lama masa kerja maka akan semakin besar uang penghargaan yang diperoleh.

e. Jumlah Anak yang Dimiliki Keluarga

Murdock dalam Pudjiwati Sajogyo (1985:54) berpendapat bahwa istilah keluarga menunjuk kepada konsepsi “keluarga inti/batih”, yaitu terdiri atas ayah, ibu beserta anak-anaknya yang masih menjadi tanggungan orang tuanya. Selanjutnya, Abu Ahmadi (1999: 239) menambahan bahwa keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang belum dewasa.

Memiliki anak adalah dambaan pada setiap Pasangan Usia Subur (PUS) yang menikah. Untuk itu kehadiran anak dalam sebuah keluarga sangat diharapkan. Menurut NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) tentang jumlah anak menyebutkan bahwa sebaiknya memiliki 2 anak sudah cukup, laki-laki atau perempuan sama saja (Fazidah,


(20)

2003:1). Berdasarkan pendapat tersebut maka banyaknya jumlah anak yang dimiliki dalam keluarga dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Sedikit apabila memiliki anak ≤ 2 orang b) Banyak apabila memilki anak > 2 orang

Besar kecilnya jumlah anak dalam keluarga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya beban atau tanggungan kepala keluarga. Semakin besar jumlah anak dalam keluarga akan mengakibatkan semakin besar pula beban yang ditanggung kepala keluarga.

Berdasarkan pendapat di atas, maka jumlah anak yang dimiliki keluarga adalah banyaknya anak yang dimiliki dari hasil pernikahan yang sah Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya bekerja di Industri Roti Surya Modern Bakery.

f. Upah/Pendapatan

Tujuan dari seseorang yang bekerja adalah mendapatkan upah/pendapatan sebagai imbalan jasa dari apa yang telah dilakukan. Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 30 undang-undang No.13 Tahun 2003, upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Upah adalah suatu sarana yang digunakan oleh pekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya. Berdasarkan ketetuan pasal 1 angka 31 undang-undang No. 13 tahun 2003 disebutkan bahwa kesejahteraan pekerja/buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan


(21)

kerja, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Pemerintah memberi perhatian yang penuh pada upah. Berdasarkan ketentuan pasal 88 Undang-Undang No.13 Tahun 2003, yaitu setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, maka pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.

Salah satu bentuk perlindungan upah adalah upah minimum. Upah minimum yang berlaku di Lampung Tengah memakai standar Upah Minimum Regional (UMR) Lampung Tengah berdasarkan SK Gubernur No.G/757/III.05/HK /2012 UMR Lampung Tengah adalah Rp 982.000/ bulan (http://allows.wordpress.com/ 2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/diakses pada 20 Maret 2012 pukul 19.00 WIB).

Sistem pengupahan yang diterapkan untuk membayar buruh borongan wanita yang bekerja di Industri Roti Surya Modern Bakery tidak dapat menggunakan standar UMR karena standar UMR hanya berlaku untuk buruh tetap yang memiliki jam kerja teratur dan terikat dengan perusahaan sedangkan para buruh menggunakan sistem borongan yang besarnya upah disesuaikan dengan banyaknya hasil pekerjaan yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan Permenaker yang berbunyi “Bagi pekerja dengan sistem kerja borongan atau berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan 1 (satu) bulan atau lebih, upah rata-rata sebulan serendah-rendahnya sebesar upah minimum di perusahaan yang bersangkutan.” (Permenaker PER-01 /MEN/1999 TENTANG Upah Minimum Pasal 15 poin 1).

Rendahnya pendapatan yang dimiliki suatu keluarga menyebabkan adanya anggota keluarga turut bekerja membantu perekonomian keluarga. Dalam hal ini adalah istri yang turut bekerja menjadi buruh sehingga memiliki peran ganda. Mantra (2003:231) menyatakan bahwa


(22)

berlainan dengan laki-laki, umumnya perempuan mempunyai peranan ganda sebagai ibu yang melaksanakan tugas rumah tangga, mengasuh dan membesarkan anak dan bekerja untuk menambah penghasilan keluarga.

Adanya anggota keluarga yang bekerja dalam hal ini istri tentu saja memberikan kontribusi tersendiri dalam pendapatan keluarga sehingga upaya memenuhi kebutuhan pokok dapat terpenuhi. penggolongan upah buruh borongan menggunakan penghitungan rata-rata upah yang diperoleh setiap buruh per bulan sehingga dibedakan menjadi:

a) Dikatakan rendah apabila kurang dari upah rata-rata buruh per bulan.

b) Dikatakan tinggi apabila lebih dari atau sama dengan upah rata-rata buruh per bulan.

g. Sumbangan Pendapatan Buruh Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga

Alasan utama para wanita bekerja karena adanya ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga mereka, sehingga mengalami kesulitan dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dengan bekerja diharapkan penghasilan yang diperoleh para buruh wanita dapat memberikan sumbangan terhadap pendapatan keluarga. William J. Goode (1995:153) menyatakan bahwa … wanita bekerja karena mereka terdorong oleh kemiskinan yang disebabkan rendahnya pendapatan suami dan kebutuhan semakin hari semakin meningkat.

Sumbangan pendapatan buruh wanita adalah sumbangan penghasilan yang diperoleh buruh wanita terhadap pendapatan keluarga. Menurut Hanna Papenak dalam Julfita Rahardjo (1980:63), bahwa wanita juga memberikan sumbangan-sumbangan penting untuk kesejahteraan keluarga, sebagian pekerjaan mereka lakukan di dalam atau di luar rumah.


(23)

Buruh wanita yang bekerja tersebut bertujuan untuk membantu kepala keluarga dalam memenuhi dan mencukupi kebutuhan keluarga. Sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dinyatakan dalam persen. Untuk mengetahui presentase sumbangan pendapatan buruh wanita Industri Roti Surya Bakery terhadap pendapatan keluarga dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Pendapatan Buruh Wanita per Bulan

Sumb. Pendpt BW = x 100 %

Pendapatan Total Keluarga per Bulan

Keterangan

Sumb = sumbangan Pendpt = pendapatan

BW = buruh wanita

Selanjutnya sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dapat dikelompokan menjadi dua dengan kriteria sebagai berikut:

a) Rendah apabila sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga per bulan < 50 %.

b) Tinggi apabila sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga per bulan ≥ 50 %.

h. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum

Setiap keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi anggota keluarganya berbeda-beda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, menurut Emil Salim (1984:54) dinyatakan bahwa kebutuhan pokok memuat dua unsur penting, pertama : pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain-lain keperluan fisik; kedua : jasa umum seperti air minum yang bersih,


(24)

sanitasi, fasilitas pendidikan, kesehatan, angkutan umum dan lain-lain. Memenuhi kebutuhan pokok bagi penduduk miskin tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga produktif.

Kebutuhan pokok adalah sejumlah komponen dasar yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam menjalani hidup secara layak. Untuk mengukur kebutuhan sembilan bahan pokok keluarga digunakan perhitungan kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun yang dikemukakan oleh Ari Kusumadewa dalam Totok Mardikanto (1990:23) seperti yang terlihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum yang Harus Dipenuhi Per Tahun Per Kepala Menurut Ari Kusumadewa di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah 2012

No. Kebutuhan Pokok Jumlah Kebutuhan

Pokok

Harga Satuan dalam Rp

Jumlah Kebutuhan Pokok Per Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Beras 140 kg 8.000 1.120.000

2. Ikan Asin 15 kg 20.000 300.000

3. Gula Pasir 3,5 kg 12.000 42.000

4. Tekstil Kasar 4 m 20.000 80.000

5. Minyak Tanah 60 l 8.500 510.000

6. Minyak Goreng 6 kg 11.000 66.000

7. Garam 9 kg 4.000 36.000

8. Sabun 20 kg 10.000 200.000

9. Kain Batik 2 ptng 50.000 100.000

Jumlah 2.454.000

Sumber : Totok Mardikanto, pada kolom (4) dan (5) disesuaikan dengan harga pasar setempat Tahun 2012

Berdasarkan perhitungan tabel di atas jadi pemenuhan kebutuhan pokok minimum per tahun adalah Rp 2.454.000 per jiwa. sehingga rata-rata kebutuhan pokok per bulan adalah Rp 204.500 per jiwa.

Selanjutnya dilihat dari garis kemiskinan dengan klasifikasi sebagai berikut: pemenuhan kurang 75% tergolong miskin sekali, pemenuhan 76% sampai 125% tergolong miskin,


(25)

pemenuhan lebih dari 125% - 200% tergolong hampir miskin dan pemenuhan lebih dari 200% tergolong tidak miskin (Totok Mardikanto, 1990:23).

Dalam penelitian ini pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dalam keluarga dapat diketahui dengan mengalikan antara jumlah kebutuhan pokok minimum per jiwa dengan jumlah anggota keluarga.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Novie Rahayu (Tesis), hasil penelitiannya tahun 2011 tentang Analisis Alokasi Jam Kerja dan Tingkat Pendapatan Pekerja Sektor Informal Pada Industri Kecil Pengolahan Kerupuk Ikan Di Pesisir Pantai Kenjeran Kota Surabaya diketahui bahwa Berdasarkan uji F diketahui bahwa variabel jam kerja, umur, pendidikan dan pengalaman kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap upah pekerja (Y). karena F hitung(10,839) > F tabel (2,64). Berdasarkan hasil uji t didapat nilai t tabel sebesar 2,021, jam kerja berpengaruh positif terhadap upah pekerja pengolah kerupuk ikan sedangkan umur, pendidikan dan pengalaman kerja tidak berpengaruh atau signifikan terhadap upah pekerja pengolah kerupuk ikan.

2. Asmaria Latuconsina (Jurnal), hasil penelitiannya tahun 2011 tentang Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Dan Kesejahteraan Nelayan Tradisional di Maluku, (1) tingkat pendidikan responden rendah dan sebagian responden berstatus ibu rumah tangga, (2) 95 % responden berumur produktif, (3) pengeluaran rata-rata responden di daerah sampel (Kecamatan Leihitu, Seram Barat, Banda dan Seram Timur) masing-masing Rp 1.770.500, Rp 124.000, Rp 181.300 dan Rp 1.798.000. responden yang mempunyai pengeluaran di bawah rata-rata masing-masing 63,64%, 60%, 54% dan 60% (4) Sebanyak 52,27%, 12%, 70% dan 58% responden di


(26)

masing-masing kecamatan sampel mempunyai peranan nilai tambah yang diciptakan perempuan lebih dari 50% dari pengeluaran tersebut.

3. Rahmat Lubis (Skripsi) hasil penelitiannya tahun 2009 tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pekerja Sektor Informal di Kota Binjai menunjukan bahwa variabel-variabel bebas yaitu umur, pendidikan yang ditamatkan, lama kerja, curahan waktu kerja dan modal operasional dapat menjelaskan variasi variabel terikat pendapatan pekerja sektor informal di Kota Binjai sebesar 95 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model estimasi.

4. Lia Yunita (Skripsi), hasil penelitiannya tahun 2009 Tentang Sumbangan Pendapatan Ibu-Ibu Rumah Tangga Penjual Sayur Di Pasar Gadingrejo Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pokok Rumah Tangga menunjukan bahwa (1) Rata-rata pendapatan rumah tangga sebesar Rp 1.411.600 per bulan (2) Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum sebagian besar sudah terpenuhi (3) Rata-rata pendapatan per bulan ibu rumah tangga penjual sayur sebesar Rp 573.000,- (4) Rata-rata pengeluaran rumah tangga penjual sayur di pasar Gadingrejo sebesar Rp. 1.300.400 per bulan (5) sumbangan pendapatan per bulan ibu rumah tangga penjual sayur di pasar Gadingrejo terhadap pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga adalah < 50%.

5. Ira yulitasari (Skripsi), hasil penelitiannya tahun 2001 tentang Karakteristik Sosial Ekonomi Buruh Wanita di PT. Surya Bumi Eka Kencana Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan menunjukan bahwa (1) Sebagian besar umur buruh wanita dalam kategori produktif penuh (2) Sebagian besar pendidikan buruh wanita adalah rendah (3) Masa kerja singkat 34,29%, sedang 40%, dan berpengalaman 25,71% (4) Curahan tenaga kerja buruh wanita adalah rendah (5) Seluruh pendapatan buruh wanita rendah (6) sebagian besar pendapatan rumah tangga tergolong tinggi yaitu 88,57% rumah tangga buruh wanita mendapat penghasilan lebih dari Rp 403. 975/bulan,


(27)

(7) mayoritas jumlah jiwa dalam rumah tangga buruh wanita adalah besar, (8) pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga buruh wanita sebagian besar terpenuhi yaitu sebanyak 97,14% dan tidak terpenuhi 2,8%.

C.Kerangka Pikir

Pembangunan di Indonesia diterapkan di berbagai sektor, salah satunya yakni di sektor industri. Tujuan dari diadakannya pembangunan adalah untuk menyejahterakan rakyat. Pembangunan sektor industri saat ini tidak hanya di daerah perkotaan saja melainkan hingga ke pedesaan. Pembangunan di suatu wilayah dikatakan sukses jika masyarakat yang ada disekitarnya ikut berperan aktif dalam pembangunan dan merasakan manfaat dengan adanya pembangunan tersebut. Dengan adanya kegiatan industri diharapkan dapat membuka kesempatan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dan menjadi wahana untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Adanya industri di suatu desa merupakan suatu contoh pembangunan ekonomi di pedesaan. Industri Roti Surya Modern Bakery merupakan salah satu contoh industri yang ada di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Dengan adanya Industri ini maka akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja di sekitar lokasi industri. Tenaga kerja yang terserap tidak hanya terbatas pada kaum laki-laki saja, kaum wanita pun memiliki kesempatan yang sama. Industri ini cukup banyak menyerap tenaga kerja, yakni 160 orang yang terdiri dari buruh laki-laki dan buruh wanita yang terbagi dalam buruh tetap dan buruh borongan. Untuk buruh borongan di dominasi oleh para wanita yang telah berkeluarga yakni mencapai 103 orang dan mereka bekerja di bagian produksi dan packing.

Perekonomian keluarga yang berpendapatan rendah dan banyaknya tanggungan kepala keluarga menyebabkan para istri turut bekerja membantu suami. Dengan adanya istri yang


(28)

bekerja pada industri roti diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pendapatan keluarga. Dengan pendapatan yang diperoleh buruh wanita tersebut diharapkan dapat menambah pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga dan dapat menutupi kekurangan yang ada, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pendapatan yang diterima oleh setiap buruh wanita berbeda-beda bergantung pada banyaknya hasil pekerjaan yang dapat diselesaikan. Hal ini karena berdasarkan sistem borongan. Biasanya sangat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, curahan jam kerja dan pengalaman kerja buruh tersebut sehingga dalam hal ini wanita memiliki peran ganda, baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai buruh yang ikut serta dalam berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Dengan adanya ibu rumah tangga bekerja akan berkontribusi kepada pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


(29)

(30)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Moh. Nazir (1999:63) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Lebih lanjut, Sukardi (2010:157) menyatakan penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik sosial ekonomi keluarga buruh wanita yang meliputi umur buruh wanita, tingkat pendidikan formal buruh wanita, lama jam kerja, upah/pendapatan buruh wanita, jumlah anak yang dimiliki keluarga, sumbangan upah/pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh wanita, yaitu dengan cara mencari


(31)

data, mengumpulkan, mengklasifikasi, menyusun, menjelaskan, menganalisis serta menafsirkannya.

B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2010:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah buruh borongan wanita yang terbagi dalam bagian produksi dan packing yang telah berkeluarga di Industri Roti Surya Bakery Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah yang berjumlah 103 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118).

Agar sampel yang diambil cukup representatif, maka penelitian ini mengambil 40% dari 103 buruh wanita yaitu sebanyak 41 buruh wanita. Peneliti hanya mengambil sampel sebesar 40% karena populasinya bersifat homogen. Mantra dan Kasto dalam Masri Singarimbun (1989:150) menyatakan bahwa Apabila populasi itu seragam sempurna (completely homogenous), maka satu satuan elementer saja dari populasi itu sudah cukup representatif untuk diteliti. Jumlah sampel ditentukan dengan teknik Propotional Random Sampling. Hal


(32)

ini dikarenakan sampel terbagi dalam dua kelompok kerja yakni bagian produksi dan packing. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah populasi dan sampel dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4. Populasi dan Sampel Penelitian di Industri Roti Surya Bakery Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah 2012

No. Kelompok Kerja Populasi Sampel

1. Produksi 41 16

2. Packing 62 25

Jumlah 103 41

Sumber : Data Perusahaan Tahun 2012

Adapun cara penentuan responden melalui undian di setiap kelompok kerja, dengan menulis nama-nama populasi pada kertas kecil, kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam kotak dan diundi, nama yang keluar diambil sebagai responden untuk sampel tiap-tiap kelompok kerja dan nama yang sudah keluar dimasukkan lagi ke dalam kotak sehingga setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih, kemudian dilakukan pengundian lagi untuk mendapatkan nama responden lain hingga sampelnya terpenuhi.

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabrata (2000:72) variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik sosial ekonomi buruh wanita industri Roti Surya Modern Bakery yang meliputi: umur buruh wanita, tingkat pendidikan formal, curahan jam kerja, pengalaman kerja, upah/pendapatan, jumlah anak yang dimiliki keluarga, sumbangan


(33)

pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh wanita.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Umur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usia buruh wanita yang bekerja pada industri Roti Surya Modern Bakery diukur menurut ulang tahun terakhir. Adapun kriteria umur sebagai berikut :

a. Usia belum produktif penuh : 15-19 tahun b. Usia produktif penuh : 20-54 tahun c. Usia tidak produktif penuh lagi : 55-64 tahun

2) Tingkat pendidikan formal buruh wanita yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang telah dicapai buruh wanita yang ditandai dengan diperolehnya ijasah. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Rendah : Apabila tamat SD dan SMP b. Menengah : Tamat SMU/SMK

c. Tinggi : Tamat Diploma/Sarjana

3) Curahan jam kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adalah waktu yang dipergunakan oleh buruh wanita untuk bekerja di industri Roti Surya Modern Bakery setiap harinya yang dihitung dalam jam. Lama jam kerja digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:

a. Rendah apabila jumlah jam kerja ≤ dari 35 jam/minggu. b. Tinggi apabila jumlah jam kerja > dari 35 jam/minggu.

4) Lama masa kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan waktu yang pernah dalami sehubungan dengan pekerjaan tertentu. lamanya waktu buruh wanita


(34)

bekerja di Industri Roti Surya Modern Bakery sejak hari pertama bekerja hingga saat penelitian. Lamanya buruh wanita yang bekerja di industri Roti Surya Bakery dapat digolongkan menjadi tiga. Adapun penggolongannya sebagai berikut:

a. Sebentar : apabila masa kerja < 4 tahun b. Sedang : apabila masa kerja 4 - 8 tahun c. Lama : apabila masa kerja 9 – 12 tahun

5) Jumlah anak yang dimiliki keluarga dalam penelitian ini adalah banyaknya anak yang dimiliki dari hasil pernikahan yang sah Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya bekerja di Industri Roti Surya Modern Bakery.

a. Sedikit apabila memiliki anak ≤ 2 orang b. Banyak apabila memilki anak > 2 orang

6)Upah/pendapatan buruh wanita dalam penelitian ini adalah banyaknya upah/pendapatan yang diperoleh buruh wanita yang bekerja pada industri Roti Surya Bakery selama satu bulan. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Dikatakan rendah apabila kurang dari rata-rata upah buruh borongan per bulan.

b. Dikatakan tinggi apabila lebih dari atau sama dengan rata-rata upah buruh borongan per bulan.

7) Sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya pendapatan yang diperoleh buruh wanita berupa uang dalam jangka waktu per bulan terhadap pendapatan keluarga dengan cara membandingkan pendapatan buruh wanita dengan pendapatan total keluarga dikalikan seratus persen. Dengan kriteria penggolongan sebagai berikut:

a. Rendah apabila sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga per bulan < 50 %


(35)

b. Tinggi apabila sumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga per bulan ≥ 50 %

8)Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum

Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan pokok minimum yang meliputi sembilan bahan pokok per kapita per tahun yang dihitung dalam satuan rupiah. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Terpenuhi apabila jumlah pendapatan keluarga sama dengan atau lebih besar dari jumlah pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga

b. Tidak terpenuhi apabila jumlah pendapatan keluarga kurang dari jumlah pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga

D.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai penunjang dalam penelitian. Adapun teknik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang lokasi Industri dan kegiatan proses produksi Roti Surya Modern Bakery.

2. Teknik Wawancara Terstruktur

Dalam penelitian ini, teknik wawancara digunakan baik kepada pihak industri maupun buruh wanita. Wawancara bagi pihak industri ditujukan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya industri, jumlah tenaga kerja, dan proses produksi roti. Sedangkan, untuk buruh wanita teknik wawancara ditujukan untuk memperoleh data tentang umur buruh wanita,


(36)

tingkat pendidikan formal, lama masa kerja, curahan jam kerja, jumlah anak yang dimiliki keluarga, upah/pendapatansumbangan pendapatan buruh wanita terhadap pendapatan keluarga dan Pemenuhan kebutuhan pokok keluarga buruh wanita.

3. Teknik Dokumentasi

Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat sekunder yang didapat dari kantor kelurahan seperti, jumlah penduduk, jenis mata pencaharian penduduk, jumlah rumah tangga dan peta administrasi desa serta data-data lainnya yang dianggap penting untuk mendukung dalam penelitian ini.

E.Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis distribusi presentase dan tabel silang. Distribusi presentase adalah distribusi yang frekuensinya telah diubah ke dalam presentase. Langkah pertama dalam menyusun distribusi presentase adalah membagi jumlah observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan jumlah frekuensi (N). Setelah pembagian dilakukan hasilnya dikalikan 100 untuk menghasilkan presentase. Adapun jika dirumuskan sebagai berikut :

100

% x

N f  Keterangan:

% = Persentase

f = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah nilai

100 = Konstanta, (Arif Sukadi Sadiman, 1993:96).

Analisa tabel silang atau teknik elaborasi adalah metode analisa yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Masri Singarimbun (1989: 273) menyatakan bahwa dalam analisis tabulasi silang, peneliti


(37)

menggunakan distribusi presentase pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel-variabel penelitiannya. Selanjutnya hasil penelitian dideskripsikan secara sistematis sebagai laporan hasil penelitian dan akhirnya ditarik kesimpulan sebagai laporan akhir penelitian


(38)

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap “Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perbedaan umur wanita tidak membedakan besarnya upah yang diterima sebagai buruh di

industry Roti Surya Modern Bakery. Hal ini dikarenakan untuk bekerja di Surya Modern Bakery tidak mengandalkan kekuatan fisik meskipun sistem kerjanya adalah borongan dan dari penelitian diperoleh data bahwa 92,68% buruh berusia produktif penuh.

2. Tingkat pendidikan tidak membedakan besarnya upah yang diterima buruh wanita. Hal ini dikarenakan untuk bekerja sebagai buruh borongan di Surya Modern Bakery tidak mensyaratkan adanya pendidikan tertentu. Sebanyak 51,22 % buruh berpendidikan dasar (SD dan SMP) dan 48,78% berpendidikan Menengah Atas ( SMA sederajat).

3. Curahan jam kerja tidak membedakan besarnya upah yang diterima buruh wanita. Hal ini karena adanya perbedaan dalam sistem pengupahan antara buruh produksi (Rp 700.000/bulan) dan packing (Rp 396.462/bulan). Namun, semua buruh memiliki rata-rata jam kerja tinggi (37 jam/minggu).

4. Lama masa kerja membedakan besarnya upah yang diterima buruh wanita terutama yang bekerja di bagian packing karena keterampilan yang dimiliki. Namun, untuk buruh produksi lamanya masa kerja tidak membedakan upah yang diterima karena sistem pembagian upahnya berdasarkan tim.

5. Rata-rata jumlah anak yang dimiliki keluarga buruh adalah 2 anak/keluarga, paling sedikit 1 anak/keluarga dan paling banyak 10 anak/keluarga.


(39)

2 6. Besarnya sumbangan pendapatan buruh wanita (Rp21.508.000/bulan) adalah 41% dari

total pendapatan keluarga (Rp 64.358.000/bulan).

7. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga sebelum istri bekerja yang terpenuhi adalah 48,8 % menjadi 90,2% setelah adanya sumbangan dari istri yang bekerja.

B.Saran

1. Bagi pihak perusahaan Surya Modern Bakery agar terus memberdayakan para pekerja nya yang berasal dari Desa Purwodadi dan sekitarnya. Terutama para wanita yang telah menikah. Sehingga dengan adanya peluang bekerja di perusahaan ini mampu memberikan peningkatan penghasilan bagi keluarganya.

2. Bagi pihak perusahaan Surya Modern Bakery agar memberikan kenaikan upah secara berkala agar para buruh termotivasi untuk lebih giat bekerja.

3. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh keluarga yang kesulitan dalam masalah ekonomi adalah melibatkan anggota keluarga untuk membantu mencari nafkah, dalam hal ini adalah istri.


(40)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 1999. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmad Erani Yustika. 2000. Industrialisasi Pinggiran. Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Anonimus. 2006. Indikator Industri Besar dan Sedang Provinsi Lampung. BPS Provinsi Lampung. Lampung.

_________. 2009. Indikator Tenaga Kerja Provinsi Lampung. BPS Provinsi Lampung. Lampung.

_________. 2010. Keadaan Pekerja di Indonesia. BPS Provinsi Lampung. Lampung.

_________. 2010. Monografi Desa. Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Desa Purwodadi. Lampung Tengah.

Anonimus. ( http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/diakses pada 20 Maret 2012 pukul 19.00 WIB).

Aris Ananta. 1993. Ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Lembaga Demografi dan Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta.

Arief Sukadi Sadiman. 1993. Metode dan Analisis Penelitian Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Asmaria Latucosina. 2011. Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Meningkatkan Nilai

Tambah dan Kesejahteraan Nelayan Tradisional Di Maluku (Jurnal Organisasi dan Manajemen). Universitas Terbuka. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Badan Pusat Statistik. 2006. Sensus Ekonomi 2006 Analisis Ketenagakerjaan. CV Prodata

Nusantara. Jakarta.

_________. 2007. Statistik Kesejahteraan Rakyat. CV. Prodata Nusantara. Jakarta Bintarto. 1987. Suatu Pengantar Geografi Desa. UP Spring. Yogyakarta.

Budi Susanto. 2000. Citra Wanita dan Kekuasaan (Jawa). Kanisius. Yogyakarta.


(41)

2 Daljoeni. 1997. Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka. Alumni. Bandung.

_________. 1987. Geografi Kota dan Desa. Alumni. Bandung.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka. Jakarta.

Edy Haryono. 2004.Geografi Industri (Bahan Ajar). Unila. Lampung.

Emil Salim. 1984. Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan pendapatan. Inti Idayu Press. Jakarta.

Julfita Rahardjo, dkk. 1986. Wanita Kota Jakarta. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Ira Yulitasari. 2004. Karakteristik Sosial Ekonomi Buruh Wanita di PT. Surya Bumi Eka

Kencana Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan (Skripsi). Unila. Lampung.

Kartasapoetra. 1987. Pembentukan Perusahaan Industri. Bina Aksara. Jakarta.

Lia Yunita. 2009. Studi Tentang Sumbangan Pendapatan Ibu-Ibu Rumah Tangga Penjual Sayur Di Pasar Gadingrejo Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pokok Rumah Tangga (skripsi). Unila. Lampung.

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Jakarta.

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.

Michael Todaro. 1983. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Ghalia Indonesia. Jakarta. Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Muhammad Ali. 1987. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung. Novie Rahayu. 2011. Analisis Alokasi Jam Kerja dan Tingkat Pendapatan Pekerja Sektor

Informal Pada Industri Kecil Pengolahan Kerupuk Ikan Di Pesisir Pantai Kenjeran Kota Surabaya (Tesis). Universitas Brawijaya. Surabaya.


(42)

3 Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.

Alumni. Bandung.

Pudjiwati Sajogyo. 1985. Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. CV. Rajawali. Jakarta.

Rahmat Lubis. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pekerja Sektor Informal Di Kota Binjai (Skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan.

Simanjuntak, J. Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. FEUI ( Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ). Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. 1987. Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta.

Siregar, Fazidah. 2003. Pengaruh Nilai dan Jumlah Anak Pada Keluarga Terhadap Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. USU Digital Library. Medan.

Subarjo. 2006. Meteorologi dan Klimatologi (Buku Ajar). Unila. Lampung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R &D. Alfabeta. Bandung.

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.

Sumadi Suryabrata. 2000. Metodologi Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sumadi. 2003. Filsafat Geografi (Buku Ajar). Unila. Lampung.

Totok Mardikanto. 1990. Pembangunan Pertanian. PT Tritunggal Tata Fajar. Surakarta. William J. Goode. 1995. Sosiologi Keluarga. Bumi Aksara. Jakarta.


(43)

ABSTRACT

The Socio-Economic Characteristics of the Family whose Wife Works as a Laborer in Surya Modern Bakery at Purwodadi Village

Trimurjo District Central Lampung in the year of 2012

By

Ria Siti Nur Hasanah

The aim of this research was to find out the socio-economic characteristics of the family whose wife works as laborer in Surya Modern Bakery at Purwodadi Village, Trimurjo District, Central Lampung in the year of 2012. The research focused on: the age, education level, working hours, working time, number of children, wages, and the contributions to the fulfillment of the minimum requirements in the family.

In this research, the researcher used descriptive method. The population in this research were 103 laborers, were taken 40% of sample (41 labors). The data collecting techniques of the research were observation, structured interviews and documentation. As data analysis, the researcher used cross-tabulations and percentage as the basis of description and interpretation in the making of this research report.

The results of this research indicated that: (1) There were 90,2% of productive laborers and the difference in age did not affect on the wages. (2) The difference of laborers’ education level did not differentiate the wages. (3) All of the laborers had evenly high working hours. (4) The packing laborers’ working time differentiated the wages because of the skills they had. But, the wages for production laborers were not different. (5) On average, the number of laborers’ children were 2 children/family, the least were 1 child/family and the most were 10 children/family. (6) The total income of the wife who worked as laborer (Rp 21,508,000/month) had contributed 41% of the total family income (Rp 64,358,000/month). (7) The fulfillment of the minimum requirements in the family before the wife worked as laborer was 48,8% and it improved to 90,2% after the contribution of the wife who had worked.


(44)

ABSTRAK

Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery Di Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012

Oleh

Ria Siti Nur Hasanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang karakteristik sosial ekonomi keluarga yang istrinya bekerja sebagai buruh industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi tahun 2012. Titik tekan kajiannya pada: umur, pendidikan, curahan jam kerja, lama kerja, jumlah anak yang dimiliki, upah, dan sumbangan-nya terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 103 buruh, diambil sampel 40% (41 buruh). Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel silang dan persentase sebagai dasar deskripsi dan interpretasi dalam pembuatan laporan penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukan : (1) Sebanyak 90,2% buruh berusia produktif penuh dan perbedaan umur tidak membedakan upah (2) Perbedaan tingkat pendidikan buruh tidak membedakan upah yang diterima (3) Semua buruh memiliki rata-rata jam kerja tinggi (37 jam/minggu) karena sistem pengupahan berbeda antara buruh produksi (Rp 700.000/bulan) dan packing (Rp 396.462/bulan) maka curahan jam kerja tidak membedakan upah (4) Lama masa kerja buruh packing membedakan upah yang diterima karena keterampilan yang dimiliki. Namun, upah untuk buruh produksi tidak berbeda (5) Rata-rata jumlah anak yang dimiliki keluarga buruh adalah 2 anak/keluarga, paling sedikit 1 anak/keluarga dan paling banyak 10 anak/keluarga (6) Total pendapatan buruh wanita (Rp21.508.000/bulan) telah mampu menyumbang 41 % dari total pendapatan keluarga (Rp 64.358.000/bulan) (7) Tingkat pemenuhan pokok minimum keluarga sebelum istri bekerja yang terpenuhi 48,8 % dan menjadi 90,2% setelah disumbang istri yang bekerja.


(45)

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KELUARGA YANG ISTRINYA BEKERJA SEBAGAI BURUH INDUSTRI ROTI SURYA MODERN BAKERY

DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

Oleh

RIA SITI NUR HASANAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2012


(46)

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KELUARGA YANG ISTRINYA BEKERJA SEBAGAI BURUH INDUSTRI ROTI SURYA MODERN

BAKERY DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh :

Ria Siti Nur Hasanah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(47)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta Administratif Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah Tahun 2012 ... 41

2. Batas Besar Nilai Q dan Masing-masing Tipe Curah Hujan Schmidth - Ferguson ... 47

3. Diagram Banyaknya Jumlah Produksi Roti Surya Modern Bakery Selama 1 Tahun (September 2011 – Agustus 2012) ... 49

4. Piramida Penduduk Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 58

5. Struktur Organisasi Surya Modern Bakery ... 68

6. Beberapa Sarana dan Prasarana yang ada di Perusahaan Surya Modern Bakery ... 69

7. Grafik Produksi Roti Surya Modern Bakery Tahun 2007-2011 ... 72

8. Gudang Penyimpanan Bahan Baku ... 73

9. Planetary Mixer ... 74

10.Mesin Breadline ... 75

11.Rotary Oven ... 76

12.Pendinginan Setelah Proses Pengovenan ... 77

13.Pengemasan Roti ... 78

14.Roti Hasil Produksi Surya Modern Bakery ... 79


(48)

16.Daerah Pemasaran Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 84 17.Banyaknya Hasil Kerja Buruh Poduksi Surya Modern Bakery di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah 2012 (Kampil/Minggu) ... 94 18.Grafik Banyaknya Hasil Kerja Buruh Packing (Biji/Minggu) Roti

Surya Modern Bakery Tahun 2012 ... 98 19. Perbedaan Sistem Kerja Buruh Produksi dan Packing ... 110


(49)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis dan Jumlah Industri di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Lampung Tengah Tahun 2011 ... 3 2. Umur, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Curahan Jam Kerja dan

Upah Buruh Wanita Yang Bekerja di Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah

Tahun 2012 ... 6 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum yang Harus Dipenuhi Pertahun

Per Kepala Menurut Ari Kusumadewa di Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Lampung Tengah 2012 ... 26 4. Populasi dan Sampel Penelitian di Industri Roti Surya Bakery Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah 2012 ... 33 5. Penggunaan Lahan di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 42 6. Data Curah Hujan di Kecamatan Trimurjo dan Sekitarnya Tahun 2002

s.d. 2011 ... 45 7. Iklim Menurut Klasifikasi Schmidth-Ferguson ... 46 8. Banyaknya Jumlah Produksi Roti Selama 1 Tahun (September 2011 –

Agustus 2012) ... 48 9. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Tahun 2007-2011 ... 51 10.Jumlah Penduduk Lahir, Mati, Datang dan Pergi di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Selama Kurun Waktu Tahun 2007-2011 ... 54 11.Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun


(50)

12.Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2011 ... 62 13.Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 63 14.Jumlah Produksi Roti Surya Modern Bakery Tahun 2007 - 2011 ... 71 15.Jumlah Responden Menurut Kelompok Umur Sebagai Buruh

Borongan di Surya Modern Bakery Desa Purwodadi Tahun 2012 ... 86 16.Sebaran Antara Umur dan Upah Buruh Borongan Wanita di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Tahun 2012 (Dalam Orang) ... 87 17.Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Pada Tahun 2012 ... 89 18.Sebaran Antara Pendidikan dan Upah Buruh Borongan Wanita di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Tahun 2012 (Dalam Orang) ... 90 19.Rata-rata Jam Kerja Para Buruh Borongan Tahun 2012 ... 91 20.Sebaran Banyaknya Hasil Kerja Buruh Produksi Terhadap Curahan

Jam Kerja di Surya Modern Bakery Tahun 2012 ... 93 21.Banyaknya Hasil Kerja Per Jam dan Per Hari Setiap Buruh Produksi

Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012 ... 95 22.Sebaran Banyaknya Hasil Kerja Buruh Packing Terhadap Curahan Jam

Kerja di Surya Modern Bakery Tahun 2012 ... 96 23.Banyaknya Hasil Kerja Buruh Packing Per Minggu Roti Surya Modern

Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2012 ... 97 24.Banyaknya Hasil Kerja Per Jam dan Per Hari Setiap Buruh Packing

Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 99 25.Sebaran Antara Jam Kerja dan Tingkat Upah Buruh Borongan Wanita

Buruh Wanita Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 (Dalam Orang) ... 100 26.Lama Masa Kerja Buruh Wanita Surya Modern Bakery di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 101


(51)

27.Sebaran Antara Lama Masa Kerja dan Tingkat Upah Buruh Borongan Wanita Buruh Wanita Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 (Dalam Orang) ... 103 28.Jumlah Anak Yang Dimiliki Buruh Wanita Surya Modern Bakery di

Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 104 29.Jumlah Responden Menurut Jumlah Tanggungan Kepala Keluarga

Buruh Wanita Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 105 30.Jumlah Upah Rata-Rata Per Bulan Buruh Borongan Surya Modern

Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah 2012 ... 107 31.Banyaknya Jumlah Responden Berdasarkan Upah Rata-rata/Bulan

Sebagai Buruh Borongan di Surya Modern Bakery Tahun 2012 ... 108 32.Upah Buruh Wanita Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 109 33.Besarnya Upah/Jam, Upah/Hari dan Upah/Minggu Buruh Borongan

Roti Surya Modern Bakery Tahun 2012 ... 111 34.Rincian Upah Keluarga yang Istrinya Bekerja di Surya Modern Bakery

di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 113 35.Sumbangan Upah Buruh Wanita Terhadap Pendapatan Total Keluarga

Buruh Wanita Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Tahun 2012 ... 115 36.Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Sebelum Istri

Bekerja di Industri Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 116 37.Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga Buruh Wanita Surya Modern

Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 117 38.Tingkat Kemiskinan Keluarga Buruh Wanita Surya Modern Bakery di

Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 118


(52)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Budiyono, M.S. ………

Sekretaris : Drs. Edy Haryono, M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(53)

Judul Skripsi : KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI

KELUARGA YANG ISTRINYA BEKERJA SEBAGAI BURUH INDUSTRI ROTI SURYA MODERN BAKERY DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

Nama Mahasiswa :

Ria Siti Nur Hasanah

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813034043

Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Drs. Budiyono, M.S. Drs. Edy Haryono. M.Si. NIP 19521022 198103 1 003 NIP 19571218 198603 1 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Sudi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. H. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 195601108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 004


(54)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Ria Siti Nur Hasanah

2. NPM : 0813034043

3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/KIP

5. Alamat : Jl. Veteran No.552 Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang membuat pernyataan,


(55)

PERSEMBAHAN

Seiring dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan kerendahan hati kupersembahkan karyaku ini untuk :

1.Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih untuk perjuangan, kelembutan kasih sayang dan cintanya yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran dan memberikan doanya untuk keberhasilanku.


(56)

RIWAYAT HIDUP

Ria Siti Nur Hasanah dilahirkan di Gedung Ajibaru Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 08 Juni 1990, anak ke dua dari empat bersaudara pasangan Bapak Sutrisno dan Ibu Sayati.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2 Purwodadi diselesaikan Tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Trimurjo diselesaikan Tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Metro diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi kampus yaitu menjadi anggota BEM FKIP dan FPPI (Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam) dari tahun 2008 - 2010. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) I di Desa Sumur Kumbang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, KKL II di Bandung - Pangandaran (Jawa Barat), kemudian melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Rama Dewa Kecamatan Seputih Raman


(57)

Kabupaten Lampung Tengah Dan Program Pengalaman lapangan (PPL) di SMP PGRI 1 Seputih Raman pada bulan Juli – September 2011. Selain itu, sejak tahun 2010 - 2012 penulis juga tergabung sebagai relawan aktif dalam Lembaga Amil Zakat Daerah (Lazda) Lampung Peduli dan sejak bulan Juni 2012 hingga sekarang penulis diperbantukan sebagai staf program pendidikan di Lazda Lampung Peduli.


(58)

SANWACANA

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012”. Tak lupa shalawat teriring salam selalu kita sanjungkan kepada teladan terbaik nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah kelak.

Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, pemikiran, saran, nasehat serta kesabaran dari Bapak Drs. Budiyono, M.S. selaku Pembimbing Utama, Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si. selaku pembimbing pembantu sekaligus Pembimbing Akademik (PA) dan Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. selaku Dosen Penguji.

Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas


(1)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Ria Siti Nur Hasanah

2. NPM : 0813034043

3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/KIP

5. Alamat : Jl. Veteran No.552 Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang membuat pernyataan,


(2)

PERSEMBAHAN

Seiring dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan kerendahan hati kupersembahkan karyaku ini untuk :

1.Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih untuk perjuangan, kelembutan kasih sayang dan cintanya yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran dan memberikan doanya untuk keberhasilanku.


(3)

RIWAYAT HIDUP

Ria Siti Nur Hasanah dilahirkan di Gedung Ajibaru Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 08 Juni 1990, anak ke dua dari empat bersaudara pasangan Bapak Sutrisno dan Ibu Sayati.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2 Purwodadi diselesaikan Tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Trimurjo diselesaikan Tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Metro diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi kampus yaitu menjadi anggota BEM FKIP dan FPPI (Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam) dari tahun 2008 - 2010. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) I di Desa Sumur Kumbang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, KKL II di Bandung - Pangandaran (Jawa Barat), kemudian melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Rama Dewa Kecamatan Seputih Raman


(4)

Kabupaten Lampung Tengah Dan Program Pengalaman lapangan (PPL) di SMP PGRI 1 Seputih Raman pada bulan Juli – September 2011. Selain itu, sejak tahun 2010 - 2012 penulis juga tergabung sebagai relawan aktif dalam Lembaga Amil Zakat Daerah (Lazda) Lampung Peduli dan sejak bulan Juni 2012 hingga sekarang penulis diperbantukan sebagai staf program pendidikan di Lazda Lampung Peduli.


(5)

SANWACANA

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012”. Tak lupa shalawat teriring salam selalu kita sanjungkan kepada teladan terbaik nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah kelak.

Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, pemikiran, saran, nasehat serta kesabaran dari Bapak Drs. Budiyono, M.S. selaku Pembimbing Utama, Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si. selaku pembimbing pembantu sekaligus Pembimbing Akademik (PA) dan Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. selaku Dosen Penguji.

Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas


(6)

2. Bapak Pembantu Dekan I, II dan III FKIP Universitas Lampung terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi pada FKIP Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Mustofa selaku pimpinan perusahaan Roti Surya Modern Bakery terimakasih atas izinnya untuk melakukan penelitian.

7. Kakakku Eko Yulianto, A.Md., yang telah memberikan dukungan materi, Adikku Nur Arifin dan Ahmad Nur Holis yang memberikan dukungan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Teman-teman Pendidikan Geografi 2008, kakak-kakak tingkat dan adik-adik tingkat terimakasih atas bantuannya dalam penyusunan skripsi baik dalam sumbangan pemikiran maupun referensi buku yang dipinjamkan.

9. Ketua Lazda Lampung Peduli Bapak Juperta Panji Utama, S.P. dan rekan-rekan yang telah memberikan motivasi sehingga atas ijin Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis berharap semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT. Akhir kata dengan penuh harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan Allah SWT akan selalu memberikan kekuatan kepada kita semua, amin.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis