PERANAN BANTUAN SOSIAL DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA BURUH TANI DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

(1)

I . PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan di Indonesia yang belum mampu teratasi hingga saat ini. Terbatasnya lapangan pekerjaan dan semakin sempitnya lahan pertanian menjadi faktor pendorong meningkatnya angka kemiskinan. Menurut Peter Hagul dalam Daud Bahransyah (2011:10) penyebab kemiskinan antara lain yaitu kurangnya sumber daya alam, kurangnya pengembangan sumber daya manusia, kurangnya lapangan kerja dan adanya struktur masyarakat yang menghambat. Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan, pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja (Djoko Sudantoko dan Muliawan Hamdani, 2009:44).

Kondisi kemiskinan tersebut mendorong pemerintah menggulirkan berbagai program penanggulangan kemiskinan. Pada dekade tahun 1990-an pemerintah telah menggulirkan Program Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal (P3DT), Tabungan Kesejahteraan Keluarga (Takesra) dan Kredit Keluarga Sejahtera (Kukesra). Program-program pengentasan kemiskinan tersebut ternyata belum mampu mengentaskan kemiskinan di Indonesia.


(2)

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2010, menyatakan bahwa penduduk yang tergolong miskin masih berjumlah 31.020.000 jiwa (13,33%) dari jumlah total penduduk Indonesia sedangkan di Provinsi Lampung masih terdapat penduduk miskin sebanyak 1.479.930 jiwa (18,94% ) dari 31.020.000 jiwa penduduk miskin yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut mendorong Dinas Sosial Provinsi Lampung mengembangkan model program pengentasan kemiskinan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Program bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan model pengentasan kemiskinan yang diharapkan mampu mewujudkan usaha bersama mandiri dan berkelanjutan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Kementerian Sosial (2011:15) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah himpunan dari keluarga yang tergolong miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi antara satu dengan lain, dan tinggal dalam satuan wilayah tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas anggotanya, meningkatkan relasi sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan masalah sosial yang dialaminya dan menjadi wadah pengembangan usaha bersama.

Pada dasarnya program bantuan sosial dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum namun juga bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. Diharapkan dengan adanya program bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) masyarakat tidak hanya bergantung pada lahan pertanian, mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya luas lahan pertanian. Maka program bantuan sosial yang digulirkan Dinas Sosial Provinsi Lampung menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan


(3)

lapangan pekerjaan. Berdasarkan penelitian pendahuluan, Desa Totokaton yang merupakan bagian dari Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah masih terdapat 247 KK miskin yang bekerja sebagai buruh tani pada tahun 2006. Namun berdasarkan kriteria seleksi keluarga binaan sosial menyatakan bahwa dari 247 KK miskin hanya 70 (28,34%) KK miskin sekali yang memperoleh bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Kriteria miskin sekali yang dijadikan indikator dalam menyeleksi keluarga binaan sosial oleh Dinas Sosial Provinsi Lampung yaitu :

1. Berpenghasilan rendah

2. Tidak memiliki harta yang dapat dimanfaatkan hasilnya. 3. Tinggal di rumah yang tidak layak huni.

( Sumber: Laporan hasil seleksi calon keluarga binaan sosial pembinaan dan pemberian bantuan sosial tahun 2006 ).

Persebaran 247 KK miskin dan 70 KK miskin sekali penerima bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah terlihat pada Tabel. 1 berikut :

Tabel 1. Sebaran KK Miskin Sekali Penerima Bantuan Sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2006

No Dusun Jumlah KK Jumlah KK miskin

Jumlah KK penerima bantuan sosial

1 I 190 30 10

2. II 102 30 10

3. III 179 27 20

4 IV 152 37 10

5 V 252 37 -

6 VI 280 35 20

7 VII 128 24 -

8 VIII 82 27 -

Total 1.358 247 70


(4)

Kondisi Keluarga Binaan Sosial (KBS) berdasarkan kriteria miskin sekali dari Dinas Sosial Provinsi Lampung sebelum menerima bantuan sosial pada tahun 2006 yaitu dari 70 KK miskin terdapat 59 KK (84,29%) belum memiliki rumah atau masih tinggal bersama orangtua dan 11 KK (15,71%) memiliki rumah namun kondisinya masih gribik. Kepemilikan sawah sebagai harta yang dapat dimanfaatkan hasilnya yaitu dari 70 KK, terdapat 57 KK (81,43%) tidak memiliki sawah dan 13 KK (18,57%) memiliki sawah namun kurang dari atau sama dengan 0,25 Ha. (Sumber: Laporan hasil seleksi calon keluarga binaan sosial pembinaan dan pemberian bantuan sosial tahun 2006 ). Selain hal tersebut, pendapatan rata-rata 70 kepala keluarga miskin penerima bantuan sosial sebesar Rp 600.000,00 perbulan atau Rp 7.200.000,00 pertahun dan dirasa tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011).

Sehingga dengan bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) diharapkan mampu mengubah kondisi kepala keluarga miskin sekali tersebut menjadi lebih baik sehingga mampu terentaskan dari kemiskinan. Bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang digulirkan di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah oleh Dinas Sosial Provinsi Lampung terhitung mulai Bulan April tahun 2006.

Jumlah bantuan yang digulirkan yaitu 28 ekor sapi, kemudian diberikan kepada kepala keluarga miskin yang terbentuk dalam tujuh Kelompok Usaha Bersama selanjutnya untuk dikembangkan. Kondisi bantuan sosial yang diterima ternyata tidak sesuai dengan kriteria pada pedoman pelaksanaan program. Sapi yang seharusnya berkualitas namun pada saat pembagian bantuan sosial, sapi yang


(5)

diterima ukurannya sangat kecil dan kondisinya tidak sehat. Masing-masing anggota kelompok berusaha mengembangkan dan memelihara sapi bantuan sosial tersebut agar dapat menjadi sarana dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Bantuan sosial yang seharusnya membantu meningkatkan pendapatan namun dalam kenyataanya para penerima bantuan harus mengeluarkan uang yang cukup besar diawal memelihara dan merawat sapi yang tidak sehat tersebut. Dengan kondisi tersebut mulai terdapat kesenjangan antara anggota kelompok karena pembagian sistem kerja sudah mulai tidak diterapkan.

Banyak anggota kelompok yang mengeluh dengan usaha bersama yang dilakukan dan berharap agar bantuan sosial yang berjumlah 4 ekor/kelompok tersebut dijual dan hasilnya dibagi rata pada anggota KUBE selanjutnya untuk dikembangkan secara mandiri. Pengawasan atau kontroling yang seharusnya dilakukan oleh pemerintahpun tidak berjalan sebagaimana mestinya. Atas alasan tersebut maka bantuan sosial yang tujuan awalnya dikelola dengan sistem kelompok namun realisasinya dari 7 KUBE yang sudah berjalan, hanya satu KUBE yang tetap mempertahankan usaha beternak sapi dengan sistem kelompok sesuai panduan program.

Selanjutnya keenam KUBE lainnya menjual sapi tersebut dan hasilnya dibagi rata pada anggota kelompok kemudian dikembangkan secara mandiri. Dalam pengembangan jenis usaha keenam anggota KUBE yang berjalan mandiri tersebut bervariasi, baik pada sektor pertanian maupun nonpertanian sesuai dengan kemampuan penerima bantuan sosial tersebut. Dalam kurun waktu 6 tahun dari tahun 2006 hingga 2012 saat penelitian berlangsung, dari 70 anggota KUBE hanya terdapat 54 anggota KUBE yang masih bertahan untuk tinggal di Desa


(6)

Totokaton. Untuk lebih jelasnya mengenai persebaran responden yang masih berdomisili di Desa Totokaton pada saat penelitian dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Sebaran KK Penerima Bantuan Sosial yang masih berdomisili di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011.

No Dusun Jumlah KK miskin

Jumlah Penerima bansos

Jumlah Penerima bansos yang masih

tinggal di Desa Totokaton

1 I 30 10 10

2. II 30 10 7

3. III 27 20 17

4 IV 37 10 7

5 V 37 - -

6 VI 35 20 13

7 VII 24 - -

8 VIII 27 - -

Total 247 70 54

Sumber : Hasil Wawancara dengan Sekretaris Desa pada Tahun 2011

Berdasarkan tabel 2 tersebut maka dapat dilihat bahwa jumlah penerima bantuan sosial yang masih berdomisili di Desa Totokaton berkurang 16 orang. Penerima bantuan sosial yang sudah tidak berdomisili di Desa Totokaton tersebut merupakan anggota KUBE yang mengembangkan usahanya dengan sistem mandiri. Bantuan sosial tersebut dirasa belum mampu meningkatkan pendapatan bagi kepala keluarga yang pergi dari Desa Totokaton (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011). Kondisi tersebut mendorong mereka pergi merantau ke daerah lain dengan harapan mampu hidup lebih layak dan sejahtera di daerahnya yang baru.

Sehingga saat ini terdapat 54 KK yang berusaha mengembangkan bantuan sosial dan tetap bertahan di Desa Totokaton. Dengan semakin sempitnya lahan garapan dan masuknya teknologi pertanian di desa Totokaton menyebabkan jam kerja para


(7)

buruh tanipun semakin berkurang baik di musim panen ataupun tanam. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan KK yang bersumber dari pekerjaan buruh tani belum mampu mencukupi kebutuhan pokok minimum keluarga. Selain rendahnya pendapatan KK, jumlah anak dan tanggungan keluarga juga menjadi pengaruh dalam kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga. Diharapkan dengan pemanfaatan bantuan sosial yang dilakukan sesuai pedoman program baik jenis usaha maupun sistem kerja, mampu meningkatkan pendapatan keluarga.

Peningkatan pendapatan tersebut diharapkan dapat berkorelasi positif terhadap meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok minimum dan akhirnya kemiskinan dapat terentaskan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai Peranan Bantuan Sosial dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka teridentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Pendapatan sebelum pemanfaatan bantuan sosial. 2. Jumlah anak yang ditanggung.

3. Sistem kerja dalam pemanfaatan bantuan sosial. 4. Jenis usaha pemanfaatan bantuan sosial.

5. Pendapatan setelah pemanfaatan bantuan sosial. 6. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum. 7. Pengentasan kemiskinan.


(8)

C. Rumusan Masalah

1. Berapakah pendapatan keluarga miskin buruh tani sebelum memanfaatkan bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012?

2. Berapakah jumlah anak yang ditanggung keluarga buruh tani miskin di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012? 3. Bagaimanakah sistem kerja dalam memanfaataan bantuan sosial kepala

keluarga miskin buruh tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012?

4. Bagaimanakah jenis usaha dalam memanfaatkan bantuan sosial kepala keluarga miskin buruh tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012?

5. Berapakah pendapatan keluarga miskin buruh tani setelah memanfaatan bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012?

6. Bagaimanakah pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga miskin buruh tani setelah pemanfaatan bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012?

7. Bagaimanakah peranan bantuan sosial terhadap pengentasan kemiskinan di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012?


(9)

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka sebagai tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan informasi tentang besarnya pendapatan sebelum bantuan sosial, jumlah anak yang ditanggung, sistem kerja, jenis usaha, pendapatan setelah pemanfaatan bantuan sosial, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum, serta pengentasan kemiskinan keluarga miskin buruh tani penerima bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012.

2. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

a. Sebagai masukan bagi instansi terkait untuk meningkatkan kualitas program pengentasan kemiskinan khusunya bagi kesejahteraan masyarakat miskin buruh tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

b. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

c. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman bagi penulis dalam mengembangkan keilmuan yang telah diperoleh.

d. Sebagai asupan bahan ajar geografi SMP kelas VIII semester I pada bab 2 tentang permasalahan kependudukan di Indonesia, penanggulangan dan dampaknya terhadap pembangunan.


(10)

e. Sebagai bahan referensi bagi peneliti sejenis selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Kajian Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :

1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah kepala keluarga miskin buruh tani penerima bantuan sosial yang masih tinggal di Desa Totokaton.

2. Ruang lingkup pokok persoalan penelitian ini adalah besarnya pendapatan sebelum bantuan sosial, jumlah anak yang ditanggung, sistem kerja, jenis usaha, pendapatan setelah pemanfaatan bantuan sosial, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum dan pengentasan kemiskinan keluarga miskin buruh tani penerima bantuan sosial.

3. Ruang lingkup lokasi penelitian ini adalah Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

4. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2012 5. Ruang lingkup ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah geografi sosial. Sebagai dasar pokok dalam mempelajari geografi sosial, yaitu meliputi 1) Manusia, baik sebagai individu dan kelompok. 2) Lingkungan alam (sebagai tempat tinggal dan aktivitas) 3) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan manusia (Budiyono, 2003:30).

Dalam hubungan dan pengaruhnya antara manusia dengan lingkungan yaitu pemanfaatan lahan pertanian sebagai sumber mata pencaharian di daerah pedesaan. Namun dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan


(11)

berdampak pada peningkatan eksploitasi Sumber Daya Alam untuk pembangunan pada sektor non-pertanian sehingga lahan pertanian semakin sempit. Kondisi ini berimplikasi pada meningkatnya jumlah buruh tani dan menurunya produktivitas hasil pertanian. Sehingga masyarakat desa yang berprofesi sebagai buruh tani akan berkurang pendapatannya yang akhirnya angka kemiskinan semakin meningkat.


(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.Tinjauan Pustaka

Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis mengutip pendapat dari beberapa ahli dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini.

1. Tinjauan Geografi

Menurut Bintarto dalam Sumadi (2003:4) geografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala muka bumi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahannya. Sedangkan penelitian ini merupakan kajian geografi sosial. Menurut Budiyono (2003:30) bahwa, sebagai dasar pokok dalam mempelajari geografi sosial, yaitu meliputi 1) Manusia, baik sebagai individu dan kelompok. 2) Lingkungan alam (sebagai tempat tinggal dan aktivitas) 3) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan manusia.

Sehingga dalam penelitian ini akan mengkaji hubungan antara penduduk dengan lingkungan yang berkaitan dengan aktivitas manusia dengan lingkungannya terutama dalam bidang pertanian sebagai tempat mata pencahariannya.


(13)

2. Bantuan Sosial

2.1 Pengertian Bantuan Sosial

Menurut Kementerian Sosial (2011:15) bantuan sosial adalah bantuan yang sifatnya sementara yang diberikan kepada masyarakat miskin, dengan maksud agar mereka dapat meningkatkan kehidupannya secara wajar. Program bantuan sosial merupakan salah satu komponen program jaminan sosial yang menjadi bentuk realisasi tanggung jawab pemerintah atau pemerintah daerah yang sangat peduli terhadap kondisi masyarakat yang miskin dan terlantar di tingkat bawah.

Program ini merupakan implementasi Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 1 (2010:79) yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Selain itu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 2 (2010:79) menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

Dengan perkembangan sosial ekonomi suatu negara, program bantuan sosial yang semula hanya berbentuk hibah saja berubah orientasinya menjadi program yang lebih memberikan manfaat berkelanjutan melalui bantuan pemberdayaan atau stimulan agar sasaran program bantuan bisa menjadi mandiri kecuali bagi sasaran program yang memang sudah tidak potensial sama sekali seperti lanjut usia yang jompo, miskin terlantar dan lain-lain. Salah satu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yaitu dengan pemberian bantuan sosial kepada kepala keluarga miskin dengan membentuk kelompok kerja yang bergabung ke dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE), diharapkan dengan model bantuan tersebut


(14)

dapat terentaskan kemiskinan. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan salah satu media pemberdayaan yang diciptakan untuk membangun kemampuan warga masyarakat atau keluarga miskin dalam memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan dan mengembangkan potensi guna meningkatkan kesejahteraan sosialnya (Kementrian Sosial, 2011:9). Berdasarkan uraian tersebut, maka bantuan sosial yang digulirkan di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah yaitu 28 ekor anak sapi, yang dibagikan kepada tujuh Kelompok Usaha Bersama (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011). Sehingga setiap kelompok yang terdiri dari 10 orang anggota mendapatkan bagian empat ekor sapi yang akhirnya dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan.

2.2 Tujuan Program Bantuan Sosial

Program bantuan sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi keluarga yang memiliki keterbatasan-keterbatasan, dalam hal: penghasilan, kepemilikan harta benda, perumahan, pendidikan, ketrampilan dan kesehatan. Atas dasar kondisi tersebut agar dapat diupayakan peningkatan kualitas sumberdaya manusianya, meningkat kemampuan permodalannya dan pengembangan usaha agar terwujud kesejahteraan tanggungan keluarganya (Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Lampung, 2003:7).

Sehingga bantuan sosial yang digulirkan kepada kepala keluarga miskin buruh ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan tanggungan keluarga (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011)

3. Pendapatan Keluarga

Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (1985:326), membedakan pendapatan menjadi 2, yaitu:

1. Pendapatan pokok, yaitu pendapatan utama yang diperoleh dari suatu pekerjaan yang dilakukan secara tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.


(15)

2. Pendapatan tambahan/sampingan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan sambilan yang digunakan untuk kepentingan keluarga.

Berdasarkan pendapat tersebut, pendapatan keluarga miskin penerima bantuan sosial di Desa Totokaton diperoleh dari hasil pekerjaan pokok sebagai buruh tani dan pekerjaan sampingan. Sedangkan pendapatan dari bantuan sosial didapat dari hasil usaha pengembangan dan pemanfaatan bantuan tersebut yang dihitung dalam satuan rupiah dalam jangka waktu satu tahun (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011).

4. Jenis Usaha Pemanfaatan Bantuan Sosial

Jenis usaha ekonomi produktif dalam satu kelompok dapat bermacam-macam/bervariasi tergantung peluang pasar, potensi lokal dan keterampilan yang dimiliki masing-masing anggota KUBE (Kementerian Sosial. 2011:26). Penerima bantuan sosial memiliki wewenang dalam menentukan jenis usaha dalam pemanfaatan bantuan sosial sesuai keahlian dan potensi lokal. Beberapa jenis usahanya meliputi sektor pertanian maupun nonpertanian. Hal ini mengacu pada teori menurut Kementerian Sosial (2011:1) bahwa kegiatan usaha ekonomi produktif yang dikembangkan meliputi bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, industri rumah tangga, jasa dan kegiatan ekonomi lainnya.

Dari uraian tersebut, jenis usaha yang harus dilakukan oleh kepala keluarga penerima bantuan sosial yaitu beternak sapi melihat bantuan sosial yang diberikan berupa 28 ekor sapi. Namun dalam realisasinya terdapat penerima bantuan sosial yang mengembangkan usahanya dengan jenis usaha lain (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011). Jenis usaha yang dilakukan dalam mengembangkan bantuas sosial tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


(16)

a. Pemanfaatan bantuan sosial untuk usaha di sektor pertanian yang meliputi peternakan, perikanan, kehutanan.

b. Pemanfaatan bantuan sosial untuk usaha di sektor nonpertanian seperti bidang, jasa dan industri rumah tangga.

3. Sistem Kerja

Sistem kerja adalah rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Menurut Kementerian Sosial, (2011:11) melalui sistem KUBE, akan meningkatkan tanggung jawab melalui sistem kontrol internal diantara anggota sehingga menjamin optimalisasi pencapaian hasil, pelestarian dan keberlangsungan program.

Dari uraian tersebut maka sistem kerja yang seharusnya dilakukan oleh kepala keluarga penerima bantuan sosial yaitu sistem kerja kelompok. Namun dalam realisasinya terdapat penerima bantuan sosial mengembangkan usahanya dengan sistem kerja mandiri (Hasil wawancara pada tanggal 20 Desember 2011). Sistem kerja yang digunakan dalam mengembangkan bantuas sosial dapat dklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sistem kerja kelompok yaitu bantuan sosial dikembangkan bersama-sama dengan anggota kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

b. Sistem kerja mandiri yaitu bantuan sosial dibagi rata dengan anggota kelompok kemudian dikembangkan secara mandiri.


(17)

c. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum

Pemenuhan kebutuhan pokok minimum adalah pemenuhan kebutuhan yang meliputi sembilan bahan pokok setiap individu perkapita. Menurut Totok Mardikanto (1990:23) berpendapat bahwa kebutuhan 9 bahan pokok minimum per kapita per tahun meliput yaitu beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir 3,5kg, tekstil kasar 4 meter, minyak goreng 6 kg, minyak tanah 60 liter, garam 9 kg, sabun 20 kg, dan kain batik 2 potong. Berdasarkan pendapat tersebut maka ada sembilan bahan pokok minimum yang harus dipenuhi setiap keluarga. Untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga miskin di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah dapat dilihat dalam Tabel. 3.

Tabel 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Yang Dibutuhkan Setiap Orang Pertahun Menurut Totok Mardikanto di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Bulan Januari 2012

N o Jenis kebutuhan pokok minimum Kebutuhan pokok perkapita pertahun Harga per Kg/Lt/Mtr/Pt Total kebutuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Beras Ikan Asin Gula Pasir Tekstil Kasar Minyak Tanah Minyak Goreng Garam Sabun Kain Batik

140 Kg 15 Kg 3.5Kg 4 Mtr 60 Ltr 6 Kg 9 Kg 20 Kg 2 Ptg

Rp 7000,00 Rp 15.000,00 Rp 10.000,00 Rp 30.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 Rp 2.000,00 Rp 15.000,00 Rp 50.000,00

Rp 980.000,00 Rp 225.000,00 Rp 35.000,00 Rp 120.000,00 Rp 600.000,00 Rp 60.000,00 Rp 18.000,00 Rp 300.000,00 Rp 100.000,00

Jumlah Rp 2.438.000,00

Sumber: Berdasarkan harga penjualan rata-rata pada saat penelitian di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah bulan Januari 2012.


(18)

Adapun kriteria pemenuhan kebutuhan pokok minimum disesuaikan dengan harga 9 bahan pokok dibedakan menjadi :

1. Terpenuhi apabila pengeluaran per rumah tangga per tahun lebih besar atau sama dengan pemenuhan kebutuhan pokok minimum per rumah tangga per tahun. Dihitung dengan cara standar pemenuhan kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun dikalikan dengan banyaknya jiwa dalam rumah tangga. 2. Tidak terpenuhi apabila pengeluaran per rumah tangga per bulan lebih kecil

dari pemenuhan kebutuhan pokok minimum per rumah tangga per tahun. Dihitung dengan cara standar pemenuhan kenutuhan pokok minimum per kapita per tahun dikalikan dengan banyaknya jiwa dalam rumah tangga.

Sedangkan pemenuhan kebutuhan pokok minimum pada setiap orang perkapita di Desa Totokaton tahun 2012 sebesar Rp 2.438.000,00 pertahun atau Rp 203.200,00 perbulan. Maka pemenuhan kebutuhan pokok minimum pada setiap orang akan terpenuhi apabila pengeluarannya lebih besar atau sama dengan Rp 2.438.000,00 pertahun atau Rp 203.200,00 perbulan dan tidak terpenuhi apabila pengeluarannya lebih kecil dari Rp 2.438.000,00 pertahun atau Rp 203.200,00 perbulan.

d. Kemiskinan

a. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan diperkenalkan dengan tolak ukur kapabilitas kemiskinan Capability Povety Measure (CPM) yang mengukur tiga segi yaitu pertama ketidakmampuan hidup sehat dan bergizi, yang tercermin pada anak balita yang kurang berat badannya, kedua ketidakmampuan melahirkan bayi secara sehat seperti terungkap pada tingkat kelahiran yang tidak diladeni oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan


(19)

yang ketiga adalah ketidakmampuan untuk mengenyam pendidikan seperti terukur pada perempuan di atas 15 tahun yang buta huruf. (Emil Salim, 2010:257).

Kemiskinan menurut BPS (2010:7) yaitu bilamana jumlah rupiah yang dikeluarkan atau dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kurang dari 2.100 kkal per kapita. Menurut Kementrian Sosial (2011:14) kemiskinan dipandang sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan, pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja (Djoko Sudantoko dan Muliawan Hamdani, 2009:44).

Berdasarkan Totok Mardikanto (1990:24), berdasarkan patokan tersebut, perhitungan garis kemiskinan dilakukan dengan membandingkan antara nilai kebutuhan sembilan pokok minimum tersebut dengan pendapatan absolut per kepala per tahun. Klasifikasinya adalah : < 75 % miskin sekali, 75%-125% miskin, 125%-200% hampir miskin dan >200% tidak miskin. Sehingga dalam menilai tingkat garis kemiskinan menggunakan perbandingan nilai kebutuhan Sembilan bahan pokok dengan pendapatan.

b. Pengentasan Kemiskinan

Menurut Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan terhadap orang, keluarga, kelompok dan atau masyarakat yang tidak mempunyai atau mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan.


(20)

Menurut Mikkelsen dalam Trimo Yulianto (2005:51) pengentasan kemiskinan mencakup : 1) Membuka kesempatan ekonomi kepada golongan miskin dengan melalui program padat karya dan meningkatkan produktivitas usaha kecil dan petani kecil; 2) Investasi sumber daya manusia terutama perbaikan pendidikan dan pelayanan kesehatan; 3)Pemberian jaring pengaman untuk melindungi mata pencaharian.

Berdasarkan uraian tersebut pengentasan kemiskinan yaitu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan pendapatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan pokok minimum. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam penelitian ini yaitu menggulirkan bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebagai sarana memberdayakan masyarakat miskin agar mampu untuk melakukan usaha secara mandiri dan berkelanjutan. Sedangkan untuk mengetahui jumlah keluarga miskin yang terentaskan yaitu dengan membandingkan antara pendapatan dengan standar nilai pemenuhan kebutuhan pokok minimum yang harus dipenuhi dengan kriteria sebagai berikut :

Miskin sekali jika kebutuhan pokok terpenuhi < 75%

Miskin jika kebutuhan pokok terpenuhi 75%-125%.

Hampir miskin jika kebutuhan pokok terpenuhi >125%-200%.

Tidak miskin jika kebutuhan pokok terpenuhi >200%

e. Buruh Tani

Buruh atau karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor perusahan dengan menerima upah atau gaji baik berupa uang maupun barang : pegawai negeri/swasta, buruh tani, dan sebagainya (Basir Bathos, 1990 : 19). Buruh tani didefinisikan sebagai seseorang yang melakukan suatu pekerjaan di sawah atau ladang pertanian dengan tidak menanggung risiko


(21)

terhadap hasil panen dan bertujuan untuk mendapatkan upah atau imbalan. Sehingga dalam penelitian ini, kepala keluarga yang mendapatkan bantuan sosial merupakan buruh tani sawah irigasi yang bekerja dengan standar upah yaitu Rp 30.000,00 perhari atau Rp 20.000,00 persetengah hari pada musim tanam namun pada musim panen upah dihitung dengan sistem bawon 71. Maksudnya apabila buruh memanen 7 kwintal padi petani maka upah yang didapat sebesar 1 kwintal padi kemudian dikonversikan dengan satuan rupiah (Hasil Wawancara pada tanggal 20 Desember 2011).

B.Kerangka Pikir

Keberadaaan bantuan sosial dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan alternatif perluasan lapangan pekerjaan sebagai upaya meningkatkan pendapatan bagi kepala keluarga miskin buruh tani penerima bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Dengan latarbelakang keahlian yang beragam maka jenis usaha dalam pemanfaatannyapun beragam.

Selain itu sistem kerja yang dilakukan dalam memanfaatkan bantuan sosial juga dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha. Hal ini mendorong perbedaan pendapatan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok minimum anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari pemanfaatan bantuan sosial tersebut. Selanjutnya jumlah anak dan tanggungan keluarga yang dimiliki oleh kepala keluarga buruh tani akan mempengarui tingkat kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga


(22)

Sehingga dengan perbandingan tingkat pendapatan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga dapat dilihat seberapa besar keluarga yang terentaskan dari kemiskinan setelah adanya bantuan sosial. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut:

Gambar 1. Bagan kerangka pikir Meningkatnya jumlah keluarga miskin yang terentaskan

Peranan Bantuan sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan keluarga buruh tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012 :

 Pendapatan sebelum pemanfaatan bantuan sosial  Jumlah anak yang ditanggung

 Sistem kerja dalam pemanfaatan bantuan sosial  Jenis usaha pemanfaatan bantuan sosial

 Pendapatan setelah pemanfaatan bantuan sosial  Pemenuhan kebutuhan pokok minimum  Pengentasan kemiskinan


(23)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan langkah-langkah melakukan representasi obyektif tentang gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah yang diselidiki (Hadari Nawawi, 2003:63). Berdasarkan uraian tersebut, maka metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang mencakup pengumpulan data, menyusun data, menganalisis data, dan interpretasi tentang arti data tersebut serta membuat laporan penelitian yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses penelitian.

B. Populasi

Populasi penelitian yaitu keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari Nawawi, 2003:141). Populasi penelitian ini yaitu seluruh kepala keluarga miskin buruh tani penerima bantuan sosial yang masih berdomisili di Desa Totokaton dengan jumlah 54 KK . Mengenai populasi penelitian tersebut seluruhnya dapat diteliti oleh penulis, maka populasi akan dijadikan responden penelitian.


(24)

C. Indikator Penelitian dan Definisi Indikator Penelitian

1. Indikator Penelitian

Indikator dalam penelitian ini adalah :

a. Pendapatan sebelum memanfaatkan bantuan sosial. b. Jumlah anak yang ditanggung.

c. Sistem kerja dalam pemanfaatan bantuan sosial. d. Jenis usaha pemanfaatan bantuan sosial.

e. Pendapatan setelah pemanfaatan bantuan sosial. f. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum. g. Pengentasan kemiskinan.

2. Definisi Indikator Penelitian

Agar indikator dalam penelitian ini dapat dianalisis, diukur kemudian diinterpretasikan maka perlu diberikan suatu batasan pengertian yaitu :

a. Pendapatan Sebelum Memanfaatkan Bantuan Sosial

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah akumulasi hasil dari pendapatan pokok sebagai buruh tani dan pendapatan sampingan kepala keluarga buruh tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah yang dinilai dengan satuan rupiah dan dalam kurun waktu satu tahun.


(25)

b. Jumlah anak yang ditanggung

 Jumlah anak yang ditanggung yaitu banyaknya anak yang dilahirkan hidup yang masih menjadi tanggungan keluarga. Klasifikasinya sebagai berikut : 1. Banyak jika jumlah anak ≥ 3 orang.

2. Sedikit jika jumlah anak < 3 orang.

c. Sistem Kerja Dalam Pemanfaatan Bantuan Sosial

Sistem kerja dalam pemanfaatan bantuan sosial yaitu terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu :

 Sistem kerja kelompok jika bantuan sosial dikembangkan bersama-sama dengan anggota kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

 Sistem kerja mandiri jika bantuan sosial dibagi rata kepada anggota kelompok kemudian dikembangkan secara individu.

d. Jenis Usaha Pemanfaatan Bantuan Sosial

Jenis usaha pemanfaatan bantuan sosial dalam penelitian ini dikategorikan menjadi 2 kelompok sebagai berikut:

 Pemanfaatan bantuan sosial untuk usaha di sektor pertanian yang meliputi peternakan, perikanan, kehutanan.

 Pemanfaatan bantuan sosial untuk usaha di sektor nonpertanian seperti bidang jasa dan industri rumah tangga.


(26)

b. Pendapatan Setelah Pemanfaatan Bantuan Sosial

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah akumulasi hasil dari pendapatan pokok kepala keluarga buruh tani, pendapatan sampingan, pendapatan dari pemanfaatan bantuan sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

e. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum

Tingkat Pemenuhan kebutuhan pokok yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu tingkat pemenuhan akan kebutuhan pokok minimum yang meliputi 9 bahan pokok perkapita pertahun dalam bentuk satuan rupiah, dengan ketentuan:

Terpenuhi jika jumlah pengeluaran perkapita pertahun lebih besar atau sama dengan Rp 2.438.000,00 per tahun.

Tidak terpenuhi jika jumlah pengeluaran perkapita pertahun kurang dari Rp 2.438.000,00 per tahun.

f. Pengentasan Kemiskinan

Dalam melihat garis kemiskinan peneliti menggunakan teori Totok Mardikanto dengan kriteria yaitu :

 Miskin sekali jika kebutuhan pokok terpenuhi < 75%

Miskin jika kebutuhan pokok terpenuhi 75%-125%.


(27)

 Tidak miskin jika kebutuhan pokok terpenuhi >200%

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai penunjang dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Teknik Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Sehingga teknik ini digunakan untuk mengetahui keadaan lokasi maupun kondisi sosial yang ada pada daerah penelitian.

b. Teknik Kuesioner

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer mengenai, identitas kepala keluarga, pendapatan KK sebelum bantuan sosial, jumlah anak yang ditanggung, sistem kerja, jenis pemanfaatan bantuan sosial, pendapatan KK setelah pemanfaatan bantuan sosial, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum dan pengentasan kemiskinan.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat sekunder yaitu peta desa, data


(28)

kependudukan serta kondisi geografis di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012.

d. Teknik Analisis Data

Menurut Michael H. Welizer yang dikutip Arief Sukadi Sadiman (1996:84) bahwa persentase merupakan cara yang paling mudah yang digunakan untuk perhitungan angka-angka. Dalam penelitian ini data akan dianalisis dengan metode sederhana yaitu dalam bentuk tabel tunggal. Suatu analisis deskriptif pada data yang telah diklasifikasikan kedalam tabel, kemudian diinterpretasikan guna memberi pengertian mengenai data tersebut, selanjutnya disusun sebagai laporan hasil penelitian. Di dalam teknik analisis data ini, untuk menentukan jumlah persentase dari jawaban responden menurut kategori jawaban digunakan rumus sebagai berikut:

% = X 100 Keterangan :

% : Persentase yang diperoleh n : Jumlah nilai yang diperoleh N : Jumlah keseluruhan responden 100 : Konstanta

Sumber: Melly G. Tan dalam Koentjaraningrat, 1986:252

Adapun langkah dalam menyusun distribusi persentase adalah membagi jumlah jawaban dari responden dalam masing-masing kategori variabel (n) dalam frekuensi (N), setelah itu hasil dari pembagian tersebut dikalikan 100 untuk menghasilkan persentase. Dalam suatu distribusi sederhana total (T) dari persentase harus sama dengan 100 persen.


(29)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian tentang peranan bantuan sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan keluarga buruh tani miskin di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2012 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendapatan kepala keluarga miskin buruh tani sebelum menerima bantuan sosial antara Rp 1.680.000,00 – Rp 18.597.000,00 per tahun dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp 7.844.733,33 per tahun dari total pendapatan seluruh responden sebesar Rp 423.615.600,00 .

2. Jumlah anak yang ditanggung kepala keluarga miskin buruh tani antara 0-5 anak/KK dengan rata-rata jumlah anak yang ditanggung sebanyak 2 jiwa dari total anak seluruh responden sebesar 117 jiwa.

3. Sebanyak 81,48% responden memanfaatkan bantuan sosial dengan menggunakan sistem kerja mandiri dan 18,52% dengan sistem kerja kelompok.

4. Sebanyak 83,33% KK memanfaatkan bantuan sosial pada sektor pertanian yang meliputi beternak kambing 35,18% KK, beternak sapi 25,93% KK, menggarap sawah 16,67% KK, beternak ikan hias 3,71% KK dan berkebun kakau 1,85% KK. Dan 16,67% KK mengembangkan usahanya pada sektor


(30)

nonpertanian yang meliputi kerajinan sangkar burung 9,25% KK, berdagang 3,71% KK, pande besi 1,85% KK, dan konveksi 1,85% KK.

5. Pendapatan kepala keluarga miskin buruh tani setelah pemanfaatan bantuan sosial yaitu antara Rp 1.680.000,00 – Rp 38.361.600,00 pertahun dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp 10.835.066,67 KK/tahun dari total pendapatan seluruh responden sebesar Rp 585.093.600,00. Rata-rata sumbangan hasil pemanfaatan bantuan sosial sebanyak Rp 2.990.333,33 KK/tahun atau 27,60% terhadap pendapatan total keluarga.

6. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga miskin buruh tani meningkat setelah kegiatan memanfaatkan bantuan sosial yaitu sebesar 48,15% KK, dari 0% KK menjadi 48,15% KK terpenuhi.

7. Keluarga miskin buruh tani yang terentaskan dari kemiskinan sebesar 37,04% (Hampir miskin 27,78% dan Tidak miskin 9,25%). Sehingga peranan bantuan sosial dalam pengentasan kemiskinan sebesar 37,04%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat dituliskan saran sebagai berikut: 1. Pemerintah seharusnya memberikan bantuan sapi yang berkualitas, agar

program dapat berjalan secara efektif, berkelanjutan dan segera mendapatkan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga.

2. Perlu dikembangkan usaha ekonomi produktif pada sektor nonpertanian melihat semakin sempitnya lahan pertanian di Desa Totokaton agar dapat mengurangi jumlah keluarga miskin.


(31)

3. Perlu adanya bantuan sosial berupa modal usaha mandiri yang dibarengi dengan pembinaan usaha berkelanjutan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki kepala keluarga agar program pengentasan kemiskinan dapat berjalan efektif dan mampu bertahan dalam mengurangi angka kemiskinan.


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus . 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

2002, Keadaan Angkatan Kerja Propinsi Lampung. BPS. Lampung.

. 2003. Data dan Kependudukan Tahun 2003. BPS. Propinsi Lampung.

. 2003. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Lampung. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Lampung.Bandar Lampung.

. 2003. UU RI Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia. Jakarta.

. 2007. Analisis Data Perhitungan Tingkat Kemiskinan. BPS. Bandar Lampung.

. 2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung. BPS. Bandar Lampung.

. 2009. Buku Saku Dinas Sosial Provinsi Lampung. Dinas Sosial Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

. 2010. Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota tahun 2010. BPS. Propinsi Lampung.

. 2010. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sekretariat Jenderal, MPR RI. Jakarta.

. 2011. Pedoman Kelompok Usaha Bersama. Kementerian Sosial RI. Jakarta.

. . 2011. Pedoman Umum Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan tahun 2011. Kementerian Sosial RI. Jakarta.

. 2011. Monografi Desa Totokaton tahun 2011. Desa Totokaton. Arief Sukadi Sadiman. 1999. Metode dan Analisa Penelitian Mencari Hubungan.

PT Erlangga. Jakarta.


(33)

Budiyono. 2003. Dasar-Dasar Geografi Sosial (Bahan Ajar). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

BPS. 2006. Sensus Ekonomi Analisis Ketenagakerjaan. CV. Prodata Nusantara. Jakarta.

Daldjoeni, N. 1987. Geografi Baru Keruangan dalam Teori dan Praktik. Alumni. Bandung

Daud Bahransyah. 2011. Pola Pemberdayaan Masyarakat Miskin Perkotaan. Idea Preass Yogyakarta. Yogyakarta.

Djoko Sudantoko dan Muliawan Hamdani. 2009. Dasar-Dasar Pengantar Ekonomi Pembangunan. PT. PP. Mardi Mulyo. Jakarta.

Emil Salim. 2010. Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi. Kompas. Jakarta.

http://semnas4Des07_MU_kecuk.pdf/ Kinerja dan Perspektif Kegiatan Nonpertanian dalam Ekonomi Pedesaan. Minggu, 15 Juli 20012:16.00. Hadi Prayitno dan Lincolin. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan. BPFE.

Yogyakarta.

Hadari Nawawi. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hasan Budi Sulistyo dan Bambang Suprobo. 2006. IPS Terpadu untuk SMP Kelas VIII. Erlangga. Jakarta.

I Gede Sugiyanta. 2007. Geografi Tanah (Buku Ajar). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

2003. Hidrologi (Buku Ajar). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Lembaga Demografi FE UI. 2002. Dasar-dasar Demografi. Lembaga Penerbit F.E.U.I Jakarta.

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Pengantar Studi Geografi. Nur Cahya. Yogyakarta. Martono dan Saidiharjo. 1995. Geografi Penduduk dan Kependudukan. Tiga

Serangkai. Solo.

Melly G. Tan dalam Koentjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers. 1985. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Rajawali. Jakarta.

Mutiara Pertiwi. 2008. Analisis Efektifitas Kelompok Usaha Bersama Sebagai Program Pemberdayaan Rakyat Miskin Perkotaan (Studi Kasus di Kecamatan Prasanggrahan, Jakarta Selatan) (Skripsi). Program Studi


(34)

Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nurhadi. 2007. Mengembangkan Jaminan Sosial Mengentaskan Kemiskinan, cetakan pertama. Media Wacana. Yogyakarta.

Robert Redfield. 1985. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. CV Rajawali Jakarta. Jakarta.

Soekartawi. 1986. Ilmu Usaha Tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Subarjo. 2003. Meteorologi dan Klimatologi (Buku Ajar). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sumadi. 2003. Filsafat Geografi (Bahan Ajar). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sumadi dan Bambang Sumitro, 1989. Geografi Regional Indonesia (Diktat). Bandar Lampung. FKIP Unila.

Totok Mardikanto. 1990. Pembangunan Pertanian. PT. Tri Tunggal Tata Fajar. Surakarta.

Trimo Yulianto. 2005. Fenomena Program-Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Klaten (Tesis). Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Semarang.


(35)

PERANAN BANTUAN SOSIAL DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA BURUH TANI DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

Oleh Vina Nurviana

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang peranan bantuan sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan keluarga buruh tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Titik tekan kajiannya pada pendapatan KK sebelum bantuan sosial, jumlah anak yang ditanggung, sistem kerja, jenis pemanfaatan bantuan sosial, pendapatan KK setelah pemanfaatan bantuan sosial, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum dan pengentasan kemiskinan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 54 KK, semuanya dijadikan responden. Pengumpulan data dengan teknik observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel tunggal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan rata-rata sebelum bantuan sosial sebesar Rp 7.844.733,33 KK/tahun. (2) Jumlah rata-rata anak yang ditanggung sebesar 2 jiwa/KK (3) Sebanyak 81,48% KK memanfaatkan bantuan sosial dengan sistem kerja mandiri dan 18,52% dengan sistem kerja kelompok. (4) Sebanyak 83,33% KK memanfaatkan bantuan sosial pada sektor pertanian, 16,67% KK pada sektor nonpertanian. (5) Pendapatan rata-rata setelah pemanfaatan bantuan sosial sebesar Rp 10.835.066,67 KK/tahun. (6) Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga meningkat 48,15%, dari 0% menjadi 48,15% KK yang terpenuhi. (7) Keluarga yang terentaskan dari kemiskinan sebesar 37,04% KK yang berada pada kondisi tidak miskin (hampir miskin 27,78% dan tidak miskin 9,25%).


(36)

TAHUN 2012

Oleh

VINA NURVIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(37)

TAHUN 2012

( Skripsi)

Oleh

VINA NURVIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(38)

Penulis dilahirkan di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, tanggal 01 Oktober 1990, sebagai anak keempat dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Sumardi dan Ibu Siti Patonah.

Masa pendidikan yang dilalui yaitu Taman Kanak-kanak Pertiwi Totokaton diselesaikan tahun 1996, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 2 Tanggulangin , Punggur pada tahun 2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTPN 2 Punggur pada tahun 2005 dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Metro pada tahun 2008. Selanjutnya pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di kegiatan intra kampus pada Organisasi BEM Universitas pada tahun 2008, Organisasi Bina Rohani Islam Mahasiswa (Birohmah) pada tahun 2009 dan Organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPM U) pada tahun 2011. Selain itu penulis juga aktif di kegiatan eksternal kampus pada organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Unila pada tahun 2011.


(39)

Gambar Halaman 1. Bagan Kerangka Pikir ... 22 2. Peta Administratif Desa Totokaton tahun 2012 ... 32 3. Diagram Tipe Iklim Menurut Schmidt-Ferguson ... 38 4. Komposisi Pendidikan Responden di Desa Totokaton Kecamatan Punggur


(40)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Kegunaan Penelitian ... 9

E. Ruang Lingkup Kajian Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Tinjauan Geografi ... 12

2. Bantuan Sosial ... 13

3. Pendapatan Keluarga ... 14

4. Jenis Usaha Pemanfaatan Bantuan Sosial ... 15

5. Sistem Kerja ... 16


(41)

B. Kerangka Pikir... 21

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23

B. Populasi ... 23

C. Indikator Penelitian dan Definisi Indikator Penelitian ... 23

a. Indikator Penelitian ... 24

b. Definisi Indikator Penelitian ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

a. Teknik Observasi ... 27

b. Teknik Kuesoner... 27

c. Teknik Dokumentasi ... 27

d. Teknik Analisis Data ... 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Desa Totokaton ... 29

B. Keadaan Geografis Daerah Penelitian ... 30

1. Letak dan Keterjangkauan ... 30

a. Letak Astronomis ... 30

b. Letak Administratif ... 31

c. Keterjangkauan ... 33

2. Luas Wilayah ... 33

3. Keadaan Hidrografi ... 34

4. Keadaan Topografi ... 35

5. Keadaan Tanah ... 36

6. Keadaan Iklim ... 36

C. Keadaan Penduduk Desa Totokaton ... 39

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ... 39

2. Kepadatan Penduduk ... 41

3. Komposisi Penduduk ... 42

a. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 42

b. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 44

c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian... 45

d. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 46

D. Deskripsi Data dan Pemabahasan... 47

1. Keadaan responden ... 47

a. Umur Responden ... 47

b. Pendidikan Responden ... 48

c. Pekerjaan Pokok Responden... 50


(42)

c. Sistem Kerja dalam Pemanfaatan Bantuan Sosial ... 57

d. Jenis Usaha Pemanfaatan Bantuan Sosial ... 61

e. Pendapatan Total setelah Pemanfaatan Bantuan Sosial ... 65

f. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum ... 67

g. Pengentasan Kemiskinan ... 70

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran I ... 80

Lampiran 2 ... 84


(43)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Sebaran KK Miskin Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2006 ... 3 2. Sebaran KK Penerima Bantuan Sosial yang Masih Berdomisili di Desa Totokaton

Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 6 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Yang Dibutuhkan Setiap Orang Pertahun

Menurut Totdan Mardikanto di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Bulan Januari 2012 ... 17 4. Penggunaan Lahan di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2011 ... 34

5. Data Curah Hujan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2002-2011 ... 37 6. Pembagian Iklim Schmidth – Ferguson ... 38 7. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Desa Totokaton Tahun 2011 ... 43 8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Totokaton Kecamatan

Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 45 9. Perkembangan Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Totokaton Tahun 2011

46

10. Jumlah Responden Menurut Kelompok Umur Di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012. ... 47 11. Jumlah Responden Menurut Pekerjaan Sampingan Di Desa Totokaton Kecamatan

Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 51 12. Jumlah Anak yang ditanggung Keluarga Responden Di Desa Totokaton Kecamatan

Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 55 13. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden di Desa Totokaton Kecamatan Punggur

Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012. ... 56 14. Sistem Kerja Dalam Pemanfaatan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Kecamatan


(44)

Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 59 16. Keterkaitan Antara Sistem Kerja Responden Yang Berhasil dengan Tingkat

Pendapatan dari Pemanfaatan Bantuan Sosial Kepala Keluarga Buruh Tani di Desa

Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012

60

17. Jenis Usaha Pemanfaatan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012. ... 62 18. Keterkaitan Antara Jenis Usaha dengan Tingkat Keberhasilan KUBE Kepala

Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 63 19. Keterkaitan Antara Jenis Usaha Responden Yang Berhasil dengan Tingkat

Pendapatan dari Pemanfaatan Bantuan Sosial Kepala Keluarga Buruh Tani di Desa

Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012

64

20. Pendapatan Total Setelah Pemanfatan Bantuan Sosial Responden di Desa

Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012

65

21. Peningkatan Pendapatan Responden di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 66

22. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Perkapita Pertahun Setelah

Memanfaatkan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Tahun 2012 ... 68 23. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Setelah Bantuan Sosial di Desa

Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 69

24. Tingkat Kemiskinan Keluarga Buruh Tani Setelah Pemanfaatan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 71


(45)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Budiyono, M.S. ………...

Sekretaris : Drs. Edy Haryono, M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing: Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(46)

PERSEMBAHAN

Sebagai tanda terima kasih maka skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibuku tercinta yang dengan tulus berjuang merawat dan membesarkanku, do’a yang senantiasa terucap untuk keberhasilanku serta kasih sayang yang selalu memberikanku semangat baru dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberkahan hidup dan ketenangan jiwa selalu tercurahkan padanya.


(47)

UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA BURUH TANI

DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : Vina Nurviana Nomor Pokok Mahasiswa : 0813034050

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. Budiyono,M.S. Drs. Edy Haryono, M.Si.

NIP. 19521022 198103 1 003 NIP. 19571218 198603 1 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si


(48)

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena berkat rahmat, dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Peranan Bantuan Sosial dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012” dapat terselesaikan.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Budiyono, M.S., dan Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si., yang telah memberikan limpahan ilmu, kesabaran, tenaga serta kedisiplinan yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyaknya kekurangan dan jauh dari kesempurnaan jika tanpa bantuan dari para pembimbing. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(49)

Universitas Lampung.

7. Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni M.Si., selaku penguji utama yang telah memberikan masukan dan sarannya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, khususnya Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga kepada penulis.

9. Bapak Subagio selaku Kepala Desa Totokaton, serta para buruh tani penerima bantuan sosial yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

10. Keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan serta motivasinya dalam keberhasilanku.

11. Teman-teman Pendidikan Geografi 2008 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah memberikan semangat dan do’a kepada penulis.

Penulis berharap keberkahan dan rahmat-Nya senantiasa tercurahkan kepada kita semua. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis,


(1)

15. Keterkaitan Antara Sistem Kerja dengan Tingkat Keberhasilan Pemanfaatan Bantuan Sosial Kepala Keluarga Buruh Tani Di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 59 16. Keterkaitan Antara Sistem Kerja Responden Yang Berhasil dengan Tingkat

Pendapatan dari Pemanfaatan Bantuan Sosial Kepala Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 60

17. Jenis Usaha Pemanfaatan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012. ... 62 18. Keterkaitan Antara Jenis Usaha dengan Tingkat Keberhasilan KUBE Kepala

Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 63 19. Keterkaitan Antara Jenis Usaha Responden Yang Berhasil dengan Tingkat

Pendapatan dari Pemanfaatan Bantuan Sosial Kepala Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 64

20. Pendapatan Total Setelah Pemanfatan Bantuan Sosial Responden di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 65

21. Peningkatan Pendapatan Responden di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 66 22. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Perkapita Pertahun Setelah

Memanfaatkan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Tahun 2012 ... 68 23. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Setelah Bantuan Sosial di Desa

Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 69

24. Tingkat Kemiskinan Keluarga Buruh Tani Setelah Pemanfaatan Bantuan Sosial di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 71


(2)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Budiyono, M.S. ………...

Sekretaris : Drs. Edy Haryono, M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing: Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(3)

PERSEMBAHAN

Sebagai tanda terima kasih maka skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibuku tercinta yang dengan tulus berjuang merawat dan membesarkanku, do’a yang senantiasa terucap untuk keberhasilanku serta kasih sayang yang selalu memberikanku semangat baru dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberkahan hidup dan ketenangan jiwa selalu tercurahkan padanya.


(4)

Judul Skripsi : PERANAN BANTUAN SOSIAL DALAM

UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA BURUH TANI

DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : Vina Nurviana

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813034050

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. Budiyono,M.S. Drs. Edy Haryono, M.Si.

NIP. 19521022 198103 1 003 NIP. 19571218 198603 1 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi

Ilmu Pendidikan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si


(5)

SANWACANA

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena berkat rahmat, dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Peranan Bantuan Sosial dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Keluarga Buruh Tani di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012” dapat terselesaikan.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Budiyono, M.S., dan Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si., yang telah memberikan limpahan ilmu, kesabaran, tenaga serta kedisiplinan yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyaknya kekurangan dan jauh dari kesempurnaan jika tanpa bantuan dari para pembimbing. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(6)

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni M.Si., selaku penguji utama yang telah memberikan masukan dan sarannya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, khususnya Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga kepada penulis.

9. Bapak Subagio selaku Kepala Desa Totokaton, serta para buruh tani penerima bantuan sosial yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

10. Keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan serta motivasinya dalam keberhasilanku.

11. Teman-teman Pendidikan Geografi 2008 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah memberikan semangat dan do’a kepada penulis.

Penulis berharap keberkahan dan rahmat-Nya senantiasa tercurahkan kepada kita semua. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis,


Dokumen yang terkait

Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Yang Istrinya Bekerja Sebagai Buruh Industri Roti Surya Modern Bakery Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012

3 26 59

ANALISIS MANFAAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI BAGI MASYARAKAT (Studi di Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah)

0 15 69

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 83

Peranan Proyek Makanan Jajanan IPB dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan

0 9 23

Analisis Usahatani Nanas pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah

10 58 217

PENDAMPINGAN PROGRAM POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS SUMBERDAYA MANUSIA DI KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2012.

0 0 1

ANALISIS USAHATANI NANAS PADA KELOMPOK TANI MAKMUR DESA ASTOMULYO, KECAMATAN PUNGGUR, LAMPUNG TENGAH

3 12 115

UPAYA KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI NANAS DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 139

STRATEGI KELOMPOK TANI NANAS DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 2 105

USAHA EKONOMI KREATIF DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi: Petani Nanas Desa Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

1 3 112