23
diperoleh ini yang menentukan individu untuk menyatakan sikap suka dan tidak suka terhadap makanan.
2.1.4 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindra manusia dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indra penglihatan dan indra pendengaran Soekidjo Notoatmodjo , 2003:121.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2003:121 pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
overt behavior yang meliputi:
2.1.4.1 Proses adopsi perilaku
Dari penelitian Rogers 1974 seperti yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo 2003:121 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi lima tahapan yang berurutan yaitu:
1 Awareness kesadaran yakni orang menyadari dalam arti mengetahui stimulus
obyek terlebih dahulu. 2
Interest yakni orang tertarik pada stimulus. 3
Evaluation yakni menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4 Trial adalah orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5 Adoption, subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan dan
sikapnya terhadap stimulus.
2.1.4.2 Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
24
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 enam tingkatan, yaitu : tahu know, memahami comprehension, aplikasi aplication,
analisis analysis, sintesis synthesis, evaluasi evaluation. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, ia harus tahu terlebih dahulu apa
arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya dan keluarga. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran terhadap
kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi : pengetahuan tentang penyakit, pengetahuan pemeliharaan kesehatan diantaranya pengetahuan jenis dan manfaat
makanan yang bergizi, serta pengetahuan tentang kesehatan lingkungan Soekidjo Notoatmodjo , 2003:128.
2.1.4.3 Pengetahuan Gizi Seimbang
Menurut Suhardjo 2003:25, pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada 3 tiga kenyataan yaitu status gizi yang cukup penting bagi kesehatan,
pengetahuan mempengaruhi dalam penyediaan makanan sesuai kebutuhan tubuh dan penerapan ilmu gizi dalam konsumsi sehari-hari sebagai usaha perbaikan gizi.
Menurut Yayuk Farida Baliwati 2004:117, yang termasuk aspek dalam pengetahuan gizi ada 7 tujuh kategori, yaitu:
1. Pangan dan gizi yang meliputi pengertian, jenis, fungsi, sumber, dan akibat
kekurangan zat gizi. 2.
Pangan dan gizi bayi meliputi ASI, MP ASI, umur pemberian dan jenis makanan yang diberikan.
3. Pangan dan gizi balita.
4. Pangan dan gizi ibu hamil.
5. Pertumbuhan anak yang meliputi pengertian, cara, pengukuran dan KMS.
25
6. Kesehatan anak yang meliputi jenis, guna dan umur imunisasi, penyakit
yang sering terjadi pada anak dan cara penanggulangannya. 7.
Pengetahuan tentang pengasuhan anak yang meliputi tugas pengasuhan dan asuh makan
. Pengukuran pengetahuan gizi dapat dilakukan dengan wawancara
terstruktur dengan kuesioner. Kedalaman pertanyaan disesuaikan dengan karakteristik sampel yang akan diteliti. Pertanyaan pengetahuan biasanya
menggunakan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban “YaTidak”, “TahuTidak tahu ” atau bisa juga dengan “TepatTidak tepat” Yayuk Farida
Baliwati, 2004:117.
2.1.5 Lansia