12
nilai rata-rata Ekuitas lebih besar luas dibandingkan dengan nilai observasinya.
4.1.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan independent keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Test statistik yan digunakan adalah Kolmogrov – Smirnov test.
Adapun hasil uji test kolmogrov – smirnov dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil
Test Kolmogorov-Smirnov No Tahap
perusahaan Kolmogorov-
Smirnov Z Asymp. Sig.
2-tailed Kesimpulan
1 Start-up: a.
LABA b.
AKO c.
AKI d.
AKP e.
EKUITAS 0.947
1.254 1.002
1.338 1.131
0.332 0.086
0.267 0.056
0.155 Normal
Normal Normal
Normal Normal
2 Growth a.
LABA b.
AKO c.
AKI d.
AKP e.
EKUITAS 1.017
0.627 1.008
0.508 0.620
0.252 0.826
0.261 0.959
0.837 Normal
Normal Normal
Normal Normal
3 Mature a.
LABA b.
AKO c.
AKI d.
AKP e.
EKUITAS 0.568
0.745 0.775
1.001 1.283
0.904 0.636
0.585 0.269
0.074 Normal
Normal Normal
Normal Normal
Sumber : data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan data pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil test
kolmogorov-smirnov pada semua variabel diperoleh nilai signifikansi
13
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan data hasil penelitian berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent yang terdapat dalam model hubungan yang
sempurna. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan melihat Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi
multikolinearitas. Adapun hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Melihat VIF
No Tahap perusahaan
VIF
1 Start-up: a.
LABA b.
AKO c.
AKI d.
AKP 1.168
6.779 1.984
6.523
2 Growth a.
LABA b.
AKO c.
AKI d.
AKP 8.886
5.126 2.857
5.792
3 Mature a.
LABA b.
AKO c.
AKI d.
AKP 2.424
1.332 1.276
2.336
Sumber : data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai VIF untuk tahap star-
up laba, sebesar 1.168, AKO sebesar 6.779, AKI sebesar 1.984, dan AKP sebesar 6.523 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas pada model. Untuk tahap growth diperoleh nilai VIF laba sebesar 8.886, AKO sebesar 5.126, AKI sebesar 2.857 dan AKP sebesar
14
5.792 karena nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10 maka dapat disimpulkan untuk tahap growth tidak terjadi multikolinearitas pada
model. Sedangkan untuk tahap mature diperoleh nilai VIF untuk laba sebesar 2.424, AKO sebesar 1.332, AKI sebesar 1.276 dan AKP sebesar
2.336 karena nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10 maka dapat disimpulkan untuk tahap mature tidak terjadi multikolinearitas pada
model.
3. Uji Heterokesdasitas