Analisis Regresi Uji Asumsi Klasik

7 yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan, tanggal publikasi laporan keuangan, jumlah lembar saham yang beredar, harga saham harian, data tahun berdiri perusahaan manufaktur tahun 2005 – 2007 yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory 2008 yang diperoleh dari database Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP dan data laporan keungan yang diakses melalui website http:www.idx.co.id.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program komputer yaitu program spss v. 12. Adapun analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Regresi

Penelitian ini menggunakan regresi berganda, dengan persamaan regresinya adalah : NPE it = α + α 1 LB + α 2 AKO it + α 3 AKI it + α 4 AKP it + e Notasi : NPE it = nilai pasar ekuitas perusahaan i pada waktu t LB it = laba sebelum pajak dan item luas biasa perusahaan i pada waktu t AKO it = arus kas operasi perusahaan i padawaktu t AKI it = arus kas investasi perusahaan i pada waktu t AKP it = arus kas pendanaan perusahaan i pada waktu t e = variable residual 8

2. Uji Asumsi Klasik

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi, yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan independent keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Test statistik yan digunakan adalah Kolmogrov – Smirnov test Imam Ghozali, 2002 . Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan curve normal grafik histogram residual hasil estimasi model. Proses uji normalitas data dapat juga dilakukan dengan memperhatikan penyebaran data titik pada normal P- plpot of Regresion Standardised Residual dari variabel terikat Singgih Santosa, 2000, dimana : 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengukuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 9 2 Jika data menyebar menjauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolineritas Pengujian asumsi kedua adalah uji multikolinearitas multicollinearity antar variabel – variabel independen yang masuk ke dalam model. Metode untuk mendiagnosa adanya multikolinearitas dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor VIF yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar variabel bebas independent variable tejadi persoalan multikolinearitas Gujarati, 1993. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada fungsi regresi populasi tejadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pangamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda, disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Salah satu metode untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan menggunakan metode grafik VIF = 1 Tolerance 10 Levine – Test dengan level signifikan α 5 . Jika ada pola tertentu yang sistematis antara dua variabel atau lebih bergelombang, menyebar, atau menyempit maka mengindikasikan telah tejadi heterokedastisitas. Dan sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak tejadi heterokedastisitas Gujarati, 1993. d. Uji Autokorelasi Pengujian asumsi keempat dalam model regresi linier klasik adalah uji autokorelasi autocorrelation . Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autikorelasi. Untuk menguji keberadaan auticorelation dalam penelitian ini digunakan metode Durbin – Watson test. Pengambilan keputusan ada tidaknya dalam uji Durbin – Watson test Algifari, 2000 : 89 adalah : Tabel 3.1 Tabel Autokorelasi Durbin - Watson Kesimpulan Kurang dari 1,48 1,48 sampai 1,69 1,69 sampai 2,31 2,31 sampai 2,52 Lebih dari 2,52 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autikorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi 11

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia

52 255 86

Relevansi nilai laba dan arus kas studi siklus hidup perusahaan (metode cash flow patterns)

0 10 143

PENGARUH RELEVANSI LABA, ARUS KAS OPERASI DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE DI SEKITAR KRISIS KEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 93

Jurnal Relevansi Nilai Informasi Laba Terhadap Nilai Pasar Ekuitas Perusahaan Pada Siklus Hidup Perusahaan | Makalah Dan Jurnal Gratis

0 0 11

Pengaruh Laba Akuntansi, Nilai Buku Ekuitas, dan Total Arus Kas terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 1 7

Pengaruh Arus Kas Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia

0 1 16

Pengaruh Arus Kas Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH TOTAL ARUS KAS TERHADAP SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2003-2005 SKRIPSI

0 0 16

Skripsi Relevansi Nilai Informasi Laba dan Nilai Buku Ekuitas Perusahaan Konservatif dan Non Konservatif (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009)

0 0 13

Relevansi Nilai Informasi Laba dan Nilai Buku Ekuitas Perusahaan Konservatif dan Non Konservatif (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009) - Unika Repository

0 0 6