44 Terlihat pada Gambar 4.4 bahwa, semakin besar arus yang mengalir maka semakin
kecil hambatan sehingga sesuai dengan hukum ohm yaitu besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding
terbalik dengan hambatan. Jika dihitung secara teori arus yang mengalir pada beban 100 Ω
adalah 14 mA. Hal ini nilai arus yang dihasilkan mendekati sama dengan teori. Terlihat pada Gambar 4.5 bahwa, tegangan mencapai nilai konstan saat beban 100 Ω
sehingga daya maksimum yang diperoleh sebesar 23.8 mW.
4.3. Pengujian ADC pcDuino
Pengujian ADC pcDuino yang dilakukan meliputi pengujian ADC dengan nilai tegangan pada multimeter dan konversi tegangan pada pcDuino dengan nilai tegangan
pada multimeter.
4.3.1 Pengujian ADC dengan Nilai Tegangan pada Multimeter
Pengujian ini dilakukan untuk melihat keluaran ADC pcDuino linear terhadap perubahan nilai tegangan pada multimeter. Pengujian ini dilakukan dengan cara tegangan
yang masuk pada pin ADC pcDuino diparalel dengan multimeter dan data yang dihasilkan ditampilkan ke layar.
Tabel 4.2 Keluaran pin ADC pcDuino dengan nilai tegangan multimeter
Tegangan Nilai ADC
Multimeter V A2
A3 A4
A5 123
116 108
152 0.33
461 471
483 449
0.66 954
938 947
952 0.99
1377 1366
1392 1401
1.32 1834
1846 1881
1797 1.65
2297 2315
2252 2279
1.98 2710
2693 2689
2754 2.31
3185 3297
3164 3248
2.64 3650
3599 3446
3511 2.97
4083 4062
3992 3948
3.3 4095
4095 4095
4095
45
Gambar 4.6 Grafik Nilai ADC terhadap Nilai Tegangan Multimeter.
Terlihat pada Gambar 4.6 bahwa, 0 - 2.31VDC menunjukkan garis yang linear namun pada saat tegangan 2.97 VDC hingga 3.3 VDC menyatakan bahwa garis tidak
linear sehingga mempengaruhi proses data selanjutnya. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dari ADC pcDuino yang berbeda-beda pada tiap titiknya.
4.3.2 Pengujian Konversi Tegangan pcDuino dengan Nilai Tegangan Multimeter
Pengujian ini dilakukan untuk melihat konversi tegangan pcDuino sama dengan nilai tegangan multimeter. Pengujian ini dilakukan dengan cara data ADC pcDuino diolah
pada program menjadi satuan tegangan.
Tabel 4.3 Keluaran pin ADC pcDuino berupa tegangan dengan nilai tegangan multimeter
Tegangan Konversi Tegangan V
Multimeter V A2
A3 A4
A5 0.022
0.018 0.015
0.027 0.33
0.38 0.4
0.42 0.37
0.66 0.753
0.749 0.751
0.75 0.99
1.118 1.115
1.123 1.127
1.32 1.475
1.48 1.503
1.43 1.65
1.85 1.87
1.798 1.806
1.98 2.104
2.1 2.092
2.113 2.31
2.552 2.57
2.547 2.561
2.64 2.934
2.92 2.889
2.895 2.97
3.299 3.3
3.295 3.281
3.3 3.299
3.3 3.3
3.3
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500
0,33 0,66 0,99 1,32 1,65 1,98 2,31 2,64 2,97 3,3
Nilai ADC A2 Nilai ADC A3
Nilai ADC A4 Nilai ADC A5
46
Gambar 4.7 Grafik ADC konversi Tegangan terhadap Nilai Tegangan Multimeter.
Terlihat pada Gambar 4.7 menunjukkan bahwa data konversi tegangan A2-A5 dengan nilai tegangan pada multimeter terjadi
gap
yang tidak sama.
Gap
yang terjadi cukup besar sehingga mempengaruhi pengukuran digital menjadi tidak akurat. Supaya
pengukuran digital lebih baik, data grafik A2-A5 dikurangi 0.285. Setelah tahap pengurangan tersebut data yang diperoleh masih ada selisih namun tidak besar sehingga
pengukuran digital ini mempunyai ralat sebesar ± 0.02 A.
4.4. Pengujian Sensor ACS712