Metode Sensitifitas Ekologi METODE PENELITIAN

2. Faktor spasial meliputi; data spasial tanah, geologi, iklim, topografi, geomorfologi, dan penggunaan lahan. Penelaahan terhadap paramater yang ada dari masing-masing lansekap ekologi dengan validasi melalui cross checking dengan data yang reliable dan kondisi aktual di lapangan. Penerapan pertimbangan faktor-faktor tersebut dalam penentuan usulan penataan blokzonasi pengelolaan TAHURA Mangkunagoro I dikembangkan sebagai berikut:

D. Metode Sensitifitas Ekologi

Teknik dalam metode penilaian sensitifitas ekologi, yaitu dengan teknik tumpang susun overlapping dengan menggunakan data spasial dari peta vegetasi, peta penyebaran satwa, peta kelas ketinggian tempat, dan peta kelas kelerengan. Dari keempat peta tersebut diklasifikasikan sesuai dengan penilaian sebagaimana tabel berikut. Tabel. 3. Penilaian Sensitifitas Ekologi No Parameter Peta Nilai Kelas Sensitifitas 1 2 3 1 Vegetasi Lahan kebun, perambahan, tambang, dan lain-lain Vegetasi rusak akibat illegal logging Vegetasi sekunder Vegetasi primer 2 Satwa Liar Rendah jumlah jenis ≤ 5 jenis Sedang jumlah 6-10 jenis Tinggi jumlah jenis ≥ 11 jenis 3 Ketinggian Tempat 1.000 m dpl 1.000 –1.400 mdpl 1.400 m dpl 4 Kelerengan 30 30 – 45 45 Keempat peta yang telah tumpang susun overlapping, menghasilkan tabulasi data dalam microsoft exel. Pengolahan data dapat diklasifikasikan pada tingkat sensitifitas berupa data penjumlahan nilai skoring: vegetasi, satwa, ketinggian tempat, dan kelerengan. commit to user Hasil penjumlahan nilai skoring: vegetasi, satwa, ketinggian tempat, dan kelerengan dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 4. Klasifikasi Penilaian sensitifitas No. Jumlah Nilai Skor dari Parameter Penentu Klasifikasi Sensitifitas Kawasan 1. 9 sd. 12 Sangat sensitive 2. 6 sd. 8 Sensitif 3. ≤ 5 Tidak sensitif Penentuan terhadap sensitifitas kawasan dilakukan dengan sistem skoring parameter vegetasi, satwa, ketinggian, dan kelerengan berdasarkan tersaji pada table sebagai berikut. Tabel 5. Sistem skoring sensitifitas No. Unsur Lingkungan Karakter Skor 1. Vegetasi Vegetasi primer 3 Vegetasi Sekunder 2 Vegetasi rusak akibat Illegal logging 1 Lahan kebun, perambahan, tambang dan lain-lain 2. Satwa endemikdilindungi Tinggi ∑ ≥ 11 jenis 3 Sedang ∑ 6 sd. 10 jenis 2 Ren dah ∑ 1 sd. 5 jenis 1 Tidak ditemukan 3. Ketinggian 1.400 m dpl 3 1.000 – 1.400 m dpl 2 1.000 m dpl 1 - 4. Kelerengan 45 3 30 – 45 2 30 1 - commit to user Kriteria-kriteria parameter dalam penentuan sensitifitas ekologi tersebut diatas, yaitu: 1. Vegetasi Vegetasi merupakan penilaian karakteristik kawasan hutan, yaitu: a. Vegetasi primer adalah hutan primerhutan alam yang masih utuh yang belum mengalami gangguan eksploitasi oleh manusia atau belum adanya intervensi manusia, sering juga disebut hutan perawan atau virgin forest skor 3. b. Vegetasi sekunder adalah hutan sekunderhutan tanaman merupakan hutan yang tumbuh dan berkembang secara alami sesudah terjadi kerusakanperubahan pada hutan yang pertama skor 2. c. Vegetasi rusak adalah bentuk-bentuk formasi vegetasi dapat terbentuk seperti: lahan kosong padang rumput buatanareal areal bekas-tebangan baru areal-areal bekas tebangan yang lebih tua skor 1. d. Lahan kebun, bekas perambahan dan bekas tambang merupakan kategori tidak adanya vegetasi di kawasan hutan skor 0. 2. Satwa Faktor penentu terhadap satwa berdasarkan karakteristik satwa yang paling dijaga keutuhannya dan kepunahan disuatu kawasan konservasi. Penilaian skor terhadap jumlah spesies kategori dilindungiendemik. Dalam jumlah ditemukan spesies disebut: tinggi apabila jumlah ditemukan lebih dari atau sama dengan 11 jenis skor 3, sedang apabila jumlah spesies ditemukan 6 sampai dengan 10 jenis skor 2, rendah apabila jumlah ditemukan kurang dari atau sama dengan 5 jenis skor 1, dan nol apabila jumlah ditemukan 0 jenis skor 0. 3. Ketinggian Tempat Faktor penentu ketinggian berdasarkan tingkat ketinggian tempat diklasifikasikan dalam penilaian, yaitu: ketinggian tempat diatas 1.400 mdpl skor 3, ketinggian tempat 1.000 mdpl sampai dengan 1.400 mdpl skor 2, ketinggian tempat dibawah 1.000 mdpl skor 1, dan ketinggian tempat nol atau dibawah nol skor 0. commit to user 4. Kelerengan Faktor penentu kelerengan berdasarkan tingkat kelerengan diklasifikasikan dalam penilaian, yaitu: kelerengan diatas 45 skor 3, kelerengan diatas 30 sampai dengan 45 skor 2, kelerengan dibawah 30 skor 1, dan kelerengan diatas 0 skor 0. Gambar.3. Metode Sensitifitas Ekologi PETA VEGETASI Nilai 0 : Lahan Kebun Nilai 1 : Lahan Pertanian Nilai 2 : Hutan Sekunder Nilai 3 : Hutan Primer PETA SENSITIFITAS FAUNA Nilai 1 : Rendah Nilai 2 : Sedang Nilai 3 : Tinggi PETA KETINGGIAN TEMPAT Nilai 1 : 1000 m dpl Nilai 2 : 1000 - 1400 m dpl Nilai 3 : 1400 mdpl PETA KEMIRINGAN LAPANGAN Nilai 1 : 30 Nilai 2 : 30 - 45 Nilai 3 : 45 PENJUMLAHAN NILAI BERDASARKAN OVERLAPING PETA DENGAN SATUAN GRID PETA SENSITIFITAS EKOLOGI Sangat sensitiv: total nilai 9-12 Sensitiv: total nilai 6-8 Tidak sensitiv: total nilai 3-5 PETA SENSITIVITAS EKOLOGI KAWASAN TAHURA TINGKAT SENSITIVITAS DALAM PENENTUAN BLOKZONASI Potensi: Blok Perlindungan, Blok Koleksi, dan Blok Pemanfaatan Sangat sensitiv, Sensitif, dan Tidak sensitive commit to user Berdasarkan hasil tumpang susun overlay dari masing-masing metode tersebut di atas maka dapat dilakukan penetapan konsep kriteria blok pengelolaan dan pembagian blok dengan alur pikir sebagai berikut : Gambar.4. Penentuan BlokZonasi TAHURA Mangkunagoro I Berdasarkan Tingkat Sensitifitas E. Penentuan Blok Pengelolaan Dalam penentuan blok pengelolaan metode yang digunakan adalah perpaduan antara hasil survei dan metode sensitifitas ekologi yang telah dilakukan penyederhanaan dari kedua metode tersebut. Pada dasarnya dari kedua metode tersebut menggunakan kaidah-kaidah analisis parameter kualitatif dan parameter spasial dengan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia dalam perangkat lunak Sistem Informasi Geografis SIG. Dalam penerapan metode landskap ekologi digunakan peta dasar dan peta kawasan TAHURA KGPAA Mangkunagoro I Ngargoyoso Karanganyar. Peta dasar yang digunakan ialah peta Indikasi Blok Pengelolaan TAHURA KGPAA Mangkunagoro I yang tertuang dalam lampiran dokumen Rencana Pengelolaan Jangka Panjang TAHURA KGPAA Mangkunagoro I. Penentuan Blok Pengelolaan TAHURA KGPAA Mangkunagoro I Ngargoyoso Karanganyar HASIL SURVEY FLORA FAUNA PETA SENSITIFITAS EKOLOGI TINGKAT SENSITIVITAS DALAM PENENTUAN BLOKZONASI TAHURA DALAM DESKRIPSI, KRITERIA, FUNGSI HASIL PENELITIAN commit to user 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN