LEVERAGE KEUANGAN DAN EPS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT SEMEN CIBINONG TBK DAN PT SEMEN GRESIK TBK

(1)

ABSTRACT

FINANCIAL LEVERAGE AND EPS AND INFLUENCE ON THE PRICE OF THE SHARES IN PT SEMEN CIBINONG TBK AND PT SEMEN

GRESIK TBK Oleh CYNTHIA GANI

The capitalization systems of company consists of equity and loan capital. Increased use of debt affect the level of financial leverage. Greater financial leverage in PT Semen Cibinong Tbk must be followed by the growing its EPS. PT Semen Gresik Tbk has a higher EPS growth, while the use of low debt. Low level of EPS growth of PT Semen Cibinong Tbk followed by low stock prices compared with the average price of shares in PT Semen Gresik Tbk. So, problem raise the author is “Whether the financial leverage and EPS did not significantly influence the price of shares in PT Semen Cibinong and PT Semen Gresik?”

The hypothesis was taken from financial leverage and EPS does not have a significant influence on the price of shares and PT Semen Cibinong Tbk PT Semen Gresik Tbk 1999-2008. The purpose of this study to determine the effect of financial leverage and EPS to the stock price of PT Semen Cibinong Tbk and


(2)

Cynthia Gani

PT Semen Gresik Tbk. Test equipment used is linear regression analysis, t, f, and two different test average.

Based on the calculation of linear regression analysis in PT Semen Cibinong Tbk acquired R2 = 11.6%, which means that donations from the financial leverage and EPS to the stock price sebesar11.6%, and the rest influenced by other variables that are not observed in this study. Meanwhile, PT Semen Gresik Tbk R2 = 87.9%, and the rest is not influenced by other variables observed. Thus the financial leverage and EPS in PT Semen Cibinong Tbk no significant effect on stock prices, while in PT Semen Gresik Tbk has a significant financial leverage and EPSnya no significant effect on its stock price. Based on the results from two different test that shows the average price of the shares of both companies does not significantly differ or, in other words, do not different. Both company's shares have risen, although the price of shares in PT Semen Cibinong Tbk lower than PT Semen Gresik Tbk.


(3)

ABSTRAK

LEVERAGE KEUANGAN DAN EPS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT SEMEN CIBINONG TBK DAN

PT SEMEN GRESIK TBK Oleh

CYNTHIA GANI

Sistem permodalan perusahaan terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman (hutang). Meningkatnya penggunaan hutang berpengruh terhadap tingkat leverage keuangan. Leverage keuangan yang meningkat pada PT Semen Cibinong Tbk sebaiknya diikuti dengan meningkatnya perkembangan EPSnya. Namun PT Semen Gresik Tbk memiliki perkembangan EPS yang lebih tinggi, sedangkan penggunaan hutangnya rendah. Rendahnya perkembangan EPS PT Semen Cibinong Tbk diikuti dengan rendahnya harga sahamnya dibandingkan dengan rata-rata harga saham PT Semen Gresik Tbk. Maka, permasalahan yang diangkat penulis adalah : “Apakah leverage Keuangan dan EPS berpengaruh secara tidak signifikan terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk?”.

Hipotesis yang diambil adalah Leverage keuangan dan EPS berpengaruh secara tidak signifikan terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk periode 1999-2008. Tujuan dari penelitian ini untuk


(4)

Cynthia Gani

mengetahui pengaruh leverage keuangan dan EPS terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk. Alat uji yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, uji t, uji f, dan uji beda dua rata-rata.

Berdasarkan perhitungan analisis regresi linear berganda pada PT Semen Cibinong Tbk didapat R2 = 11,6%, berarti sumbangan leverage keuangan dan EPS terhadap besarnya harga saham sebesar11.6%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Sedangkan PT Semen Gresik Tbk R2= 87,9% , dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diamati. Jadi leverage keuangan dan EPS pada PT Semen Cibinong Tbk tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan pada PT Semen Gresik Tbk leverage keuangan berpengaruh signifikan dan pada EPSnya tidak berpengaruh signifikan terhadap harga sahamnya. Berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata didapat bahwa harga saham kedua perusahaan tidak berbeda nyata atau dengan kata lain tidak memiliki perbedaan. Kedua saham perusahaan mengalami peningkatan, walaupun harga saham PT Semen Cibinong Tbk lebih rendah daripada PT Semen Gresik Tbk.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan (terjemahan). Buku 2. Edisi kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Cetakan keemapat Semarang : badan Penerbit universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyaan Syafri. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi keenam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Musselman, Venon A. and John H. Jackson. 1992. Buku Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jilid kedua. Edisi Kesembilan. Erlangga.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk penelitian. Cetakan kedelapan. Anggota Ikatan Penerbit Indonesia. Cabang Jawa Barat.

Tangkilisan, Drs. Hessel Nogis, M.Si. 2003. Memahamai Kinerja Keuangan Perusahaan. Balairung dan Co. Yogyakarta.

Weston, J.F. and Eugene F. Brigham. 1997. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (terjemahan). Jilid 2. Edisi kesembilan. Erlangga. Jakarta.

Weston, J.F. and Thomas E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan (terjemahan). Jilid 1. Edisi ketujuh. Erlangga. Jakarta.


(6)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keadaan pembangunan di Indonesia berkembang cukup pesat yang menyebabkan kondisi perekonomian semakin membaik pada saat ini. Kondisi tersebut terlihat dari semakin tumbuh dan berkembangnya pembangunan industri properti seperti pertokoan dan perumahan. Berkembangnya industri tersebut berdampak pula bagi perkembangan industri semen, sebagai bahan baku utama pembangunan. Para investor pun semakin gencar dalam menanamkan sahamnya ke industri semen ini. Selain itu, banyaknya perusahaan pesaing merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam menentukan pemasaran barang suatu perusahaan.

Menghindari terjadinya kesulitan keuangan dapat didukung dengan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien, termasuk dari segi pengelolaan dan

pemanfaatan semua kekayaan yang dimiliki perusahaan melalui perencanaan dan pelaksanaan yang baik, sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya selalu bertujuan untuk

memaksimumkan nilai perusahaannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut adalah faktor permodalan perusahaan. Keputusan mengenai struktur modal adalah keputusan yang paling penting bagi manajer


(7)

keuangan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi saham perusahaan. Tujuan perusahaan dapat tercapai atau tidak bergantung pada kinerja perusahaan selama periode tertentu. Suatu analisis kinerja keuangan sangat diperlukan untuk dapat menilai keberhasilan perusahaan pada periode tertentu. Analisis kinerja keuangan perusahaan dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang berisi tentang berbagai informasi prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat dijadikan dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang. Laporan keuangan dapat dijadikan alat untuk menilai posisi keuangan perusahaan selama periode tertentu sehingga melalui analisis laporan keuangan dapat diperkirakan apakah kondisi keuangan perusahaan baik atau buruk, yang sangat berguna bagi pihak-pihak yang

berkepentingan, seperti: para pemilik perusahaan, manajer perusahaan, kreditur, investor, perbankan, pemerintah dan pihak lainnya.

Analisis, menilai posisi keuangan, dan potensi atau kemajuan perusahaan, salah satu faktor yang mendapat perhatian adalah leverage perusahaan, yang

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan perusahaannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Leverage perusahaan dibagi menjadi dua yaitu leverage keuangan dan leverage operasi.

Penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis dan melihat pengaruh leverage keuangan perusahaan dalam skripsi ini terdiri dari sepuluh periode. Leverage keuangan (financial leverage) adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai


(8)

3

sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (hutang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan. (J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham, 1997:150).

Penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahannya antara lain semakin tinggi rasio hutang, maka tingkat risiko akan tinggi, dan suku bunganya akan lebih tinggi. Jika laba perusahaan tidak dapat menutupi beban bunganya maka akan terjadi kebangkrutan.

Kebangkrutan perusahaan dapat dihindari jika aktiva yang dibiayai dengan hutang dapat memberi penghasilan yang lebih besar dibandingkan biaya hutangnya sehingga leverage keuangan mampu menambah laba perusahaan. Maka, Laba Per Saham (Earnings Per Share) juga akan mengalami pertumbuhan yang baik.

Perubahan struktur modal perusahaan, juga akan mempengaruhi risiko yang terkandung pada saham biasa perusahaan. Pada struktur modal perusahaan terdapat rasio hutang yang jika rasio hutang sudah melampaui target, maka ada kemungkinan saham perlu dijual. Harga saham yang tinggi akan mempengaruhi para investor untuk membeli saham atau menamkan modalnya di perusahaan tersebut. Sedangkan kenaikan harga saham ini harus diimbangi dengan

meningkatnya tingkat pengembalian (return). Peningkatan penggunaan hutang meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan pada umumnya, tetapi lebih banyak hutang berarti juga lebih banyak risiko yang ditanggung oleh pemegang saham, yang akan mempengaruhi harga saham. (Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, 2001: 17). Rasio hutang merupakan kekuatan dalam keuangan


(9)

PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri semen yang sangat populer. Sejak awal Februari hingga akhir pekan lalu, saham sektor semen secara rata-rata membukukan kenaikan 2,03 persen ditengah marak terjadinya koreksi harga saham sektor lain. Dalam periode itu, kenaikan tertinggi dipegang saham Semen Gresik sebesar 4,21 persen dari Rp 38 ribu menjadi Rp 39.600 per saham. Sedangkan saham Semen Cibinong (Holcim) stagnan di level Rp 650 per lembar. (dikutip dari Tempo Interaktif, Jakarta). Semakin berkembangnya pembangunan industri properti di Indonesia yang menyebabkan semakin tinggi konsumsi masyarakat terhadap semen merupakan peluang yang sangat baik bagi PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk untuk mampu memenuhi permintaan yang ada. Berarti kedua perusahaan tersebut perlu melakukan pengelolaan dan pendayagunaan aktiva serta pemanfaatan sumber-sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien,

sehingga mampu mempertahankan kestabilan kondisi keuangan perusahaanya. Tabel 1. Perkembangan Aktiva PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk tahun 1999-2008.

Periode Total Aktiva (dlm juta rupiah) Perkembangan (%)

(Tahun) Semen Cibinong Semen Gresik Semen Cibinong Semen Gresik

1999 8.973.829 7.089.638 - -

2000 6.796.443 7.502.821 -24,26 5,83

2001 5.972.061 8.763.075 -12,13 16,79

2002 7.713.791 6.939.238 29,16 -20,81

2003 7.647.642 6.559.495 -0,86 -5,47

2004 7.520.403 6.665.831 -1,66 1,62

2005 7.324.210 7.297.859 -2,61 9,48

2006 7.065.846 7.496.419 -3,53 2,72

2007 7.208.250 8.515.227 2,01 13,59

2008 7.674.980 10.602.963 6,47 24,52

rata-rata -0,82 5,36


(10)

5

Besar kecilnya kekayaan perusahaan dapat diketahui dengan melihat besarnya total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Total aktiva yang dimiliki PT Semen Cibinong Tbk cenderung menurun sedangkan PT Semen Gresik Tbk mengalami cenderung meningkat. Total aktiva tertinggi pada PT Semen Cibinong Tbk selama periode 1999-2008 adalah pada tahun 1999 sebesar Rp 8.973.829.000.000,00 dan pada tahun berikutnya menurun menjadi Rp 6.796.443.000.000,00.

Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan kegiatan operasinya melalui dua sumber dana dalam struktur modalnya, yaitu modal sendiri yang disebut modal internal dan modal pinjaman atau hutang, baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Bagi perusahaan yang sedang

berkembang modal yang berasal dari hutang sangat diperlukan.

Penurunan total aktiva pada PT Semen Cibinong Tbk dikarenakan jumlah modal sendiri yang digunakan perusahaan ini sedikit. Mereka lebih banyak

menggunakan hutang dalam struktur modalnya daripada penggunaan modal sendiri. Hutang yang dipinjam juga jumlahnya semakin menurun dari tahun ke tahun. Maka, total aktiva PT Semen Cibinong Tbk semakin menurun dari tahun ke tahun.

Sedangkan total aktiva PT Semen Gresik Tbk semakin meningkat hingga pada tahun 2008 mencapai Rp 10.602.963.000.000,00. Mereka memiliki modal sendiri yang lebih besar daripada penggunaan hutangnya, karena perusahaan semen ini merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menjual sahamnya kepada


(11)

masyarakat (go public). Pemerintah Indonesia memiliki saham sebesar 51,01% lebih besar dari investor 25,53% dan masyarakat 23,46%.

Tabel 2. Perkembangan Hutang PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk tahun 1999-2008

Periode Jumlah Hutang (dlm juta rupiah) Perkembangan Hutang (%)

(tahun) Semen Cibinong Semen Gresik Semen Cibinong Semen Gresik

1999 10.171.914 4.426.873 - -

2000 14.927.712 4.498.267 46,75 1,61

2001 5.966.313 5.601.461 -60,03 24,52

2002 5.205.296 3.667.590 -12,75 -34,52

2003 4.990.592 3.168.286 -4,12 -13,61

2004 5.366.866 2.960.744 7,54 -6,55

2005 5.481.781 2.761.749 2,14 -6,72

2006 4.967.178 1.915.243 -9,38 -30,65

2007 4.950.893 1.795.641 -0,32 -6,24

2008 5.137.054 2.429.248 3,76 35,28

rata-rata -2,94 -4,09

Sumber : laporan keuangan (www.idx.co.id)

Tabel 2 menunjukan kondisi perkembangan hutang PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk. Data tersebut menujukan bahwa persentase perkembangan hutang PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk mengalami flutktuasi. Penggunaan hutang pada PT Semen Cibinong Tbk cenderung menurun, tetapi lebih tinggi daripada penggunaan hutang PT Semen Gresik Tbk. Pada PT Semen Cibinong Tbk penggunaan hutang tertinggi terjadi pada tahun 2000 sebesar Rp 14.927.712.000.000,00 dan tahun berikutnya menurun drastis hingga Rp 5.966.513.000.000,00. Jumlah tersebut tetap lebih tinggi daripada PT Semen Gresik Tbk, penggunaan hutang tertinggi pada tahun 2001 sebesar Rp 5.601.461.000.000,00 dan selanjutnya mengalami penurunan menjadi Rp 3.667.590.000.000,00.


(12)

7

Penggunaan hutang pada perusahaan yang diukur dari leverage keuangannya, akan menambah modal pinjaman yang tentunya mempengaruhi laba yang diperoleh. Perubahan dalam penggunaan hutang (leverage keuangan) akan

mengakibatkan perubahan laba yang berakibat juga pada Laba Per Saham (EPS). Tabel 3. Perkembangan EPS PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk tahun 1999-2008

Periode Jumlah EPS (dlm juta rupiah) Perkembangan EPS (%) (tahun) Semen Cibinong Semen Gresik Semen Cibinong Semen Gresik

1999 22 406 - -

2000 -6017 578 -274,5 42,36 2001 782 535 -112,99 -7,44 2002 66 453 -91,56 -15,33 2003 23 628 -65,15 38,63 2004 -70 858 -404,34 36,62 2005 -44 1689 -37,14 96,85 2006 23 2184 -152,27 29,31 2007 22 2993 -4,34 37,04 2008 37 426 68,18 -85,76 rata-rata -31,39 19,14

Sumber : Laporan keuangan (www.idx.co.id)

Tabel 3 menunjukan kondisi perkembangan EPS pada PT Semen Gresik Tbk lebih tinggi daripada perkembangan PT Semen Cibinong Tbk. Jumlah EPS tertinggi pada PT Semen Gresik Tbk adalah pada tahun 2007 Rp 2.993,00. Sedangakan pada PT Semen Cibinong Tbk EPS tertinggi hanya mencapai Rp 782,00. Sehingga perkembangan rata-rata EPS PT Semen Gresik Tbk 19,14% lebih tinggi daripada PT Semen Cibinong Tbk -31,39%. Perkembangan EPS yang menurun disebabkan oleh laba perusahaan yang menurun. Berarti aktiva


(13)

memberikan pengembalian yang baik atau dengan kata lain tidak menghasilkan laba yang tinggi, sehingga EPS menjadi rendah.

Tjiptono dan Hendy (2001) menyatakan semakin tinggi nilai EPS akan

menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.

Tabel 4. Perkembangan Harga Saham Perusahaan pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk tahun 1999-2008

Periode Harga Saham Perkembangan Harga Saham (%) (tahun) Semen Cibinong Semen Gresik Semen Cibinong Semen Gresik

1999 500 1107 - -

2000 435 580 -13 -47,60

2001 435 550 0 -5,17

2002 3910 815 798,85 48,18 2003 405 785 -89,64 -3,68 2004 575 1850 41,97 135,66 2005 475 1780 -17,39 -3,78 2006 670 3630 41,05 103,93 2007 1750 5201 161,19 43,27 2008 630 4013 -64 -22,84 rata-rata 95,45 27,55

Sumber : Laporan keuangan (www.idx.co.id)

Harga saham PT Semen Cibinong Tbk lebih rendah daripada Harga saham PT Semen Gresik Tbk. Harga saham terendah PT Semen Cibinong Tbk periode 1999-2008 terjadi pada tahun 2003 yaitu Rp 405,00. Sedangkan pada PT Semen Gresik terjadi tahun 2001 Rp 550,00. Harga saham tertinggi pada PT Semen Cibinong Tbk tahun 2002 yaitu Rp 3.910,00. Sedangkan PT Semen Gresik Tbk harga saham tertinggi berada pada tahun 2007 sebesar Rp 5.201,00.

Uraian-uaraian tersebut menunjukan bahwa perkembangan rata-rata hutang PT Semen Cibinong Tbk lebih besar dibandingkan PT Semen Gresik Tbk. Tetapi


(14)

9

penggunaan hutang dalam struktur modal PT Semen Cibinong Tbk tidak mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimum. Hal tersebut terlihat dari perkembangan EPS PT Semen Cibinong Tbk yang lebih kecil dari PT Semen Gresik Tbk yang menggunakan proporsi hutang yang lebih kecil. Bahkan EPS PT Semen Cibinong Tbk negatif sebesar -31,39%. Perkembangan EPS yang buruk tersebut, mengharuskan PT Semen Cibinong Tbk memiliki harga saham yang baik, agar para investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat membiayai beban bunga dan hutang. Sedangkan tabel 4, dapat dilihat harga saham setiap tahun pada PT Semen

Cibinong Tbk tidak mencerminkan harga yang tinggi dibandingkan dengan harga saham PT Semen Gresik Tbk yang menunjukkan nilai yang cukup baik, karena semakin meningkat.

Menurut Saifulah (2002) meneliti tingkat leverage keuangan terhadap EPS

perusahaan makanan dan minuman. Hasilnya menunjukan bahwa tingkat leverage keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap EPS. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat oleh Nur Fadjri Asyik (2000) yang meneliti 21 macam rasio keuangan dalam meneliti laba, dengan sampel 50 perusahaan manufaktur. Hasil penelitiannya menemukan bahwa tingkat leverage keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi laba. Hasil penelitian Madichah dengan penelitiannya yang berjudul Pengaruh Leverage keuangan, Dividend Per Share, dan Earnings Per Share terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di BEJ periode 2000-2002 adalah EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan. Sedangkan pada penelitian ini, data-data yang ada menunjukan


(15)

pernyataan yang bertolak belakang dengan penelitian terdahulu. Oleh sebab itu, penulis mengajukan judul penelitian ini untuk melihat perbedaannya. Judul yang diambil penulis adalah: “Leverage Keuangan dan Earnings per Share (EPS) serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk”

B. Rumusan Masalah

Faktor permodalan merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan seorang manajer keuangan. Struktur modal suatu perusahaan terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, yaitu hutang. Rasio hutang merupakan kekuatan dalam keuangan perusahaan. PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk menggunakan hutang dengan proporsi yang berbeda. PT Semen Cibinong Tbk menggunakan hutang dalam jumlah besar. Tetapi penggunaan hutang tersebut tidak mampu membantu perusahaan mendapatkan laba yang maksimum. Semua hutang, beban bunga dan biaya pinjamannya dapat ditutupi dengan menjual saham biasa perusahaan. Tetapi harga saham PT Semen Cibinong lebih rendah dari PT Semen Gresik Tbk. Harga saham yang rendah dapat mengurangi minat investor dalam menanamkan modalnya.

Uraian-uraian tersebut mendasari penulis untuk merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan Leverage Keuangan dan EPS pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk?


(16)

11

2. Apakah leverage keuangan dan EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh leverage keuangan dan EPS terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk yang telah go publik di BEI periode 1999-2008.

Manfaat Penelitian adalah:

1.Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan hutang di masa yang akan datang. 2.Sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk.

D. Kerangka Pemikiran

Perusahaan dalam menjalankan usaha bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mempertahankan aktivitas operasionalnya. Cara agar hal tersebut dapat tercapai yaitu dengan kemampuan para manajer mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu bidang yang harus dikuasai oleh seorang manajer dalam suatu perusahaan adalah bidang keuangan.


(17)

Modal adalah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya. Perencanaan jumlah modal yang tepat, pemilihan sumber daya serta pengawasan alokasi dana tersebut akan sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya.

Sumber modal perusahaan dapat berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Modal yang berasal dari luar perusahaan disebut hutang. Modal ini berupa hutang atau pinjaman yang berasal dari bank, lembaga keuangan non bank dan pihak ketiga lainnya. Sumber ini, bila digunakan secara tepat dalam operasional

perusahaan akan dapat meningkatkan pendapatan, tetapi disamping itu juga dapat meningkatkan risiko perusahaan.

Semua perusahaan cenderung memerlukan hutang dalam aktivitasnya. Salah satu perusahaan yang menggunakan hutang dalam struktur modalnya adalah

perusahaan-perusahaan pada perusahaan semen. Perusahaan semen sangat berkembang pesat di Indonesia sejalan dengan semakin berkembangnya pembangunan.

Suatu perusahaan dapat menjaga kestabilan usahanya demi kelangsungan hidup perusahaan dan tercapainya tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, perusahaan perlu menjaga dan meningkatkan pendapatan operasinya. Modal yang diperlukan perusahaan dapat diperoleh dari hutang dan modal sendiri. Penggunaan hutang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimum, yang akan berdampak pada Earnings Per Share (EPS). Jika terjadi penurunan pada laba, berarti penggunaan hutang tidak mampu membantu perusahaan, sehingga


(18)

13

perusahaan harus menjual sahamnya untuk menutupi biaya beban dan pinjaman dari hutang tersebut. Cara tersebut dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.

Nilai perusahaan sangat dipengaruhi oleh besarnya tingkat perolehan laba perusahan dan juga pendapatan. Semakin tinggi nilai suatu perusahaan maka semakin tinggi juga minat para investor untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Dengan besarnya modal yang ada, maka perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik dan dapat meningkatkan keuntungan, sehingga tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat tercapai.

Kerangka Pemikiran dalam penelitian ini terlihat dalam bagan dibawah ini:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Struktur Modal

Modal Sendiri Hutang

Hutang Tetap Hutang Lancar

Earnings Per Share

Harga Saham

Earnings Per Share

Harga Saham Perusahaan High Debt

SMCB

Perbandingan

Hasil Perbandingan

Perusahaan High Debt SMGR


(19)

E. Alat Analisis

1. Analisis Kuantitatif

Alat analisis kuantitatif yang digunakan antara lain: a. Secara Keuangan

Alat ini digunakan untuk menganalisis permasalahan dan mencari permasalahan secara kuantitatif dalam bentuk rasio. Rasio yang digunakan adalah rasio hutang (Debt Ratio). Rasio hutang menunjukan besarnya total hutang perusahaan yang disediakan oleh pihak kreditur dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Secara Statistik

Alat analisisnya menggunakan model analisis regresi linear berganda yaitu:

1. Regresi Linear Berganda Y = a + b1x1 + b2x2 +e

Keterangan:

Y = Harga Saham a = nilai intersep

b1, b2 = koefisien arah regresi

x1 = variabel Debt Ratio (DR)

x2 = variabel EPS


(20)

15

Kemudian dilakukan pengujian untuk hipotesis yang ada. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini, dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 adalah:

a. Uji-f

Uji-f digunakan untuk pengujian homogenitas varians. Jika f hitung≤ f tabel, maka Ho diterima.

Jika f hitung≥ f tabel, maka Ho ditolak.

b.Uji-t (t-test)

Teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test.

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima.

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak.

2. Untuk menguji perbandingan harga saham antara kedua perusahaan dapat digunakan uji statistik yaitu uji beda dua rata-rata. Alat analisis yang digunakan adalah two paired test yang bertujuan mengetahui apakah perbedaan dua rata-rata tersebut disebabkan oleh faktor kebetulan atau benar-benar berbeda. Data diproses dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Dengan ketentuan:

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima.


(21)

2. Analisis Kualitatif

Analisis ini digunakan untuk mencari pemecahan dan memberikan penjelasan terhadap hasil perhitungan yang diperoleh pada analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan teori.

F. Hipotesis

Latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran dijadikan dasar bagi penulis untuk mengajukan masalah: “Leverage keuangan dan EPS tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk.

Dimana kriteria hipotesis adalah sebagai berikut:

Ho : β = 0, tidak berbeda nyata dengan nol / tidak signifikan Ha : β ≠ 0, berbeda nyata dengan nol / signifikan

t hitung < t tabel : Ho diterima, dan Ha ditolak t hitung > t tabel : Ho ditolak, dan Ha diterima

Artinya: apabila Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel terikat. Jika Ho ditolak berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.


(22)

II. LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai namun demikian laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan.


(23)

B. Tingkat Leverage Keuangan dan Rasio Hutang

Salah satu cara dimana manajer keuangan dapat menaikan tingkat hasil pengembalian pada modal sendiri (equity) ialah dengan menggunakan hutang daripada modal sendiri (equity). Beberapa perusahaan memilih untuk meminjam ketika dibutuhkan dana, sedangkan perusahaan lain berpendapat bahwa menahan laba adalah salah satu cara yang baik untuk memperoleh dana. Pinjaman dianggap bijaksana bila pinjaman akan lebih banyak hasil yang dapat diperoleh dari dan pinjaman daripada biaya-biaya dari dana tersebut. Misal, untuk meminjam dengan bunga 10% dan menghasilkan 15% merupakan pembiayaan yang menguntungkan. Prinsip ini dikenal sebagai leverage keuangan (financial leverage). Namun

leverage dapat menghancurkan perusahaan bila keadaan bisnis memburuk dan pendapatan jatuh dibawah 10%, maka faktor leverage tidak sesuai lagi.

Tingkat leverage keuangan adalah perubahan persentase dalam laba (earnings) yang bersedia bagi pemilik yang mengiringi suatu perubahan tertentu dalam laba sebelum bunga dan pajak. (Drs. Hessel Tangkilisan, 2003:224)

Leverage keuangan biasanya diukur dengan menggunakan rasio hutang. Rasio hutang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Rasio leverage yang digunakan adalah: Rasio hutang (Debt Ratio) Rasio hutang/Debt Ratio (DR) digunakan untuk mengukur proporsi hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.


(24)

19

C. Earnings Per Share (EPS)

Ukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari perspektif internal dan perspektif eksternal. Penelitian ini yang diteliti adalah kinerja perusahaan ditinjau dari perspektif internal perusahaan yang dapat diukur dari Earnings Per Share. Para pemegang saham biasa dan calon investor biasanya sangat tertarik dengan

Earnings Per Share, karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk lembar saham. Para calon investor tertarik dengan EPS karena merupakan salah satu indicator keberhasilan suatu perusahaan, angka EPS sering digunakan dalam publikasi mengenai performance perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat.

Laba per saham (EPS) adalah statistik yang paling banyak dilaporkan dalm persamaan keuangan dan dalam ketidakhadiran faktor komplikasi, dihitung sebagai berikut:

EPS =

Dalam menghitung EPS, pembilang adalah jumlah lembar saham rata-rata tertimbang selama tahun ini dan bukan jumlah per lembar saham beredar pada akhir tahun, karena rata-rata tertimbang merupakan ukuran terbaik dari jumlah lembar saham beredar selama periode ini. Dividen saham preferen dikurangi dari pendapatan netto agar mencapi laba yang tersedia bagi para pemegang saham, karena para pemegang saham preferen dibayarkan deviden sebelum pemegang saham biasa.


(25)

Tingkat pertumbuhan EPS adalah:

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan EPS perusahaan tersebut, semakin banyak investor akan membayar atas saham perusahaan. Seperti rasio lainnya, tingkat pertumbuhan ini seharusnya signifikan, pertumbuhan ini seharusnya dilestarikan. (Drs. Hessel Tangkilisan, 2003: 253)

Besarnya Earnings Per Share akan mempengaruhi tingkat kepercayaan para investor terhadap investasi pada perusahaan tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku investor terhadap saham dipengaruhi oleh informasi laba akuntansi yang dalam hal ini diwakili oleh EPS sebagai cerminan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu.

D. Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Earnings Per Share Leverage keuangan (financial leverage) menyangkut penggunaan dana untuk membayar biaya tetap (fixed cost) perusahaan dengan maksud untuk menigkatkan hasil pengembalian (return) bagi para pemegang sahamnya. Hal tersebut dapat terjadi jika uang yang dipinjam dengan suku bunga tetap dapat digunakan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada bunga pinjamannya. Selisihnya, tentu diakui sebagai laba perusahaan. Perusahaan yang mampu

menanamkan modalnya secara konsisten akan memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat bunga yang berlaku. Sejalan dengan itu, perusahaan juga dihadapkan pada kewajiban legal untuk membayar bunga dan pokok

pinjaman sesuai kesepakatan dengan kreditor, serta pada risiko financial yang semakin tinggi, karena beban hutang yang makin tinggi berarti semakin tinggi kemungkinan perusahaan menghadapi technical in solvency atau kegagalan perusahaan dalam melunasi kewajibannya. Penggunaan hutang mencerminkan


(26)

21

tambahan sumber daya diluar ekuitas, sehingga jumlah aset secara keseluruhan menjadi lebih besar dibandingkan pendanaan aset tanpa pinjaman.

Kenaikan leverage juga meningkatkan risiko arus laba rugi bagi para pemegang saham biasa. Hasil pengembalian yang lebih tinggi menyebabkan harga saham yang lebih tinggi, dengan asumsi bahwa semua faktor lainnya tidak berubah, sehingga laba per lembar saham (EPS) juga akan meningkat. Tetapi jika hal ini dipakai dengan adanya risiko akan meningkatnya kerugian jika keadaan ekonomi perusahaan tersebut merosot. Jadi keuntungan dan kerugian diperbesar oleh leverage, dan makin besar akan semakin besar pula bahaya pengurangan terhadap hasilnya. Leverage keuangan tujuannya adalah untuk mencapai suatu

keseimbangan yang memuaskan antara risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan, yang akan memaksimisasikan pasar saham perusahaan. Jadi, bila perusahaan ingin memanfaatkan tambahan sumber dana melalui hutang,

manajemen perlu mengetahui apakah profit yang diperoleh lebih besar dari beban hutang yang harus ditanggung perusahaan.

E. Saham

1. Pengertian Saham

Menurut Panji Anoraga (2003), saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan tersebut.


(27)

2. Jenis-jenis Saham

Pada dasarnya saham terbagi atas dua jenis, yaitu:

a. Saham biasa (common stock), merupakan saham yang paling dikenal masyarakat dan paling banyak digunakan untuk penarik dana dari masyarakat dimana menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen dan klaim atas harta perusahaan bila perusahaan tersebut dilikuidasi

Keuntungan saham biasa:

 Mendapatkan dividen jika perusahaan memperoleh keuntungan.  Mempunyai hak suara untuk setiap satu saham dengan satu suara

dalam hal pemilihan dewan direksi perusahaan, pengembalian keputusan manajemen, dan pengembangan perusahaan.

 Mempunyai hak atas bonus yang dapat berupa saham gratis (saham bonus) dan rights jika perusahaan melakukan rights issue.

 Mendapatkan keuntungan dari penjualan saham jika harga jualnya lebih tinggi daripada harga pembelianya.

Kerugian saham biasa :

 Mendapatkan prioritas terakhir atas kekayaan jika perusahaan yang menerbitkan saham (emisi) mengalami kerugian, pailit atau

dilikuidasi.

 Apabila perusahaan penerbit saham (emiten) mengalami kerugian, harga sahamnya dilantai bursa (pasar modal) akan jatuh dan apabila dijual kemungkinan merugi (capital loss) dan jika perusahaan mengalami kerugian tidak ada pembagian dividen.


(28)

23

b. Saham Preferen (preferen stocks), saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Tetapi juga bisa tidak

mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Penilaian saham preferen ini sederhana karena saham preferen tidak memiliki nilai jatuh tempo.

Keuntungan saham prioritas:

 Didahulukan dalam pembagian dividen jika perusahaan mengalami keuntungan.

 Saham prioritas dapat ditawarkan dalam berbagai cara seperti cumulative preference share dan participacing preference share.  Saham prioritas jenis biasa sering pula memperoleh dividen lebih

besar daripada dividen yang diterima pemegang saham biasa.  Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham prioritas akan menerima

lebih dahulu uang yang mereka investasikan sebelum pemilik saham biasa memperoleh pengembalian modalnya.

Kerugian saham prioritas:

 Meskipun mendapatkan hak prioritas namun setelah kewajiban-kewajiban perusahaan dilunasi, saham prioritas hanya diprioritaskan sebelum saham biasa.

 Saham prioritas terkadang diterbitkan karena pada perusahaan terjadi kekurangan dana atau memerlukan dana murah dalam waktu yang relative lebih singkat.


(29)

 Kemungkinan terjadi kolusi antara emiten dan penjamin emisi untuk memperoleh dana murah dan investor yang kurang berpengalaman, sehingga saham yang dimiliki akan turun nilai atu harganya dilantai bursa.


(30)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dianalisis dan digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia. Selain itu data juga diambil dari website internet. Data yang digunakan adalah data tahunan dari PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk, yaitu antara tahun 1999-2008. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan dan daftar harga saham.

B. Objek Penelitian 1. PT Semen Cibinong Tbk

PT Semen Cibinong Tbk adalah salah satu pabrik semen terbesar di Indonesia, didirikan pada tahun 1975 dengan total kapasitas terpasang 7 juta ton semen per tahun yang diproduksi pada 4 klin di dua lokasi: 2 line produksi berada di daerah Narogong, Bogor, Indonesia dan 2 line produksi di Jawa Tengah, Indonesia. PT Semen Cibinong adalah suatu perusahaan publik yang memproduksi lima jenis semen : Tipe I- Semen Portland biasa, Tipe II-Moderate Heat of Hydration Cement, Tipe III- High Early Strength Cement,


(31)

Tipe V- Sulphate Resistant Cement, Class G – Oil Well Cement. Perusahaan mempunyai sistem distribusi yang luas, baik domestik dan international.

2. PT Semen Gresik Tbk

PT Semen Gresik Tbk diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar kepada masyarakat.

C. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Penelitian kepustakaan (Libarary Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan permasalahan dalam penulisan ini.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder seperti laporan keuangan dan daftar harga saham, yang diambil dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM).


(32)

27

D. Variabel Operasional

Variabel yang digunakan dalam peneletian ini adalah : a. Variabel Independen (X)

Variabel Independen merupakan variabel bebas yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel Independen (bebas), adalah Rasio hutang (Debt Ratio) dan EPS. Rasio hutang membandingkan antara total hutang dan total aktiva. Rasio hutang digunakan dengan alasan untuk mengetahui berapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Jadi variabel bebas terdiri dari :

1. Rasio hutang/Debt Ratio (DR), digunakan untuk mengukur proporsi hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.

2. Earnings Per Share (EPS), yang diperoleh langsung dari laporan laba rugi perusahaan. Earnings Per Share (EPS) adalah statistik yang paling banyak dilaporkan dalam persamaan keuangan dan dalam ketidakhadiran faktor komplikasi.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas (X). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham.


(33)

E. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Analisis Regresi merupakan metodologi kuntitatif yang berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel bebas dan variabel terikat. Analisis regresi digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain secara konseptual, mempunyai hubungan kausal atau fungsional (Sugiyono, 2004;204).

Pengaruh leverage keuangan dan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham dapat diketahui dengan menggunakan rumus regresi berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan:

Y = harga saham a = nilai intersept

b1, b2 = koefisien arah regresi

x1 = variabel Debt Ratio

x2 = variabel EPS

e = error

Pada tahap awal sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memenuhi uji asumsi klasik sebagai berikut:


(34)

29

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil pengujian asumsi normalitas menggunakan analisis statistik yaitu uji Kolmogorov-Smirnov yang pada prinsipnya jika probabilitasnya diatas 0,05 maka data berdistribusi normal, dan sebaliknya, jika probabilitsnya dibawah 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot. Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Uji ini digunakan dalam penelitian yang memiliki dua atau lebih variabel bebas. Jika nilai VIF > 1


(35)

maka terjadi korelasi antar variabel bebas. Pada umumnya multikolinearitas dikatakan berat apabila angka VIF dari suatu variabel melebihi 10.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Waston digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan menyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho: Tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha: Ada autokorelasi (r ≠ 0) Dengan ketentuan:

- D < dl, artinya ada korelasi

- Dl ≤ d ≤ du, artinya tidak ada kesimpulan - Du ≤ d ≤ (4 – du), artinya tidak ada autokorelasi - (4 –du) ≤ d ≤ (4 – dl), artinya tidak ada kesimpulan - D ≥ (4 – dl), artinya ada autokorelasi


(36)

31

F. Pengujian Hipotesis

Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan regresi linear berganda, maka harus melakukan pengujian terhadap kegunaan koefisien regresi tersebut. Pengujian dilakukan dengan uji t dan uji f. Uji hipotesis pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05.

Ho : β = 0, tidak berbeda nyata dengan nol / tidak signifikan Ha : β = 0, berbeda nyata dengan nol / signifikan

t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima

Artinya : apabila Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh secar tidak signifikan terhadap variabel terikat. Jika Ho ditolak berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Uji-f

Uji-f digunakan untuk pengujian homogenitas varians dengan program SPSS.

Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima, dan varians homogen. Jika f hitung > f tabel, maka Ha ditolak, dan varians tidak homogen.

b. Uji-t (t-test)

Teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test. Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen.


(37)

c. Untuk menguji perbandingan harga saham antara kedua perusahaan dapat digunakan uji statistik yaitu uji beda dua rata-rata. Alat analisis yang digunakan adalah two paired test yang bertujuan mengetahui apakah perbedaan dua rata-rata tersebut disebabkan oleh faktor kebetulan atau benar-benar berbeda. Data diproses dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Dengan Ketentuan:

Jika t-tabel < t-hitung, maka Ho diterima. Jika t-tabel > t-hitung, maka Ha ditolak.


(38)

IV. HASIL PEHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Leverage Keuangan dan EPS 1. Analisis Leverage Keuangan

Leverage keuangan dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio hutang. Perkembangan rasio hutang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Perkembangan Leverage Keuangan PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk

Periode Tingkat leverage keuangan (%)

(tahun) Semen Cibinong Semen Gresik

1999 1,13 0,62

2000 2,19 0,59

2001 0,99 0,63

2002 0,67 0,53

2003 0,65 0,48

2004 0,71 0,44

2005 0,75 0,38

2006 0,70 0,25

2007 0,68 0,21

2008 0,67 0,23

rata-rata 0,914 0,436

Sumber: Perhitungan Rasio Hutang

Tabel 5 menunjukkan bahwa perkembangan leverage keuangan PT Semen

Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk cenderung menurun dari tahun ke tahun. Namun rata-rata perkembangan leverage PT Semen Cibinong Tbk lebih tinggi daripada PT Semen Gresik Tbk. Tingkat leverage keuangan tertinggi pada PT


(39)

Semen Cibinong Tbk. Tingginya tingkat leverage keuangan pada PT Semen Cibinong Tbk disebabkan karena perusahaan lebih banyak menggunkan hutang dalam struktur modalnya. Sedangkan PT Semen Gresik Tbk memiliki proporsi hutang yang rendah, karena modal sendiri yang dimiliki perusahaan ini cukup tinggi lebih dari 50%. Hal tersebut dikarenakan PT Semen Gresik Tbk merupakan salah satu BUMN yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public).

Pemerintah Indonesia memiliki saham sebesar 51,01% lebih besar dari investor 25,53% dan masyarakat 23,46%.

2. Analisis EPS

Data Earnings Per Share (EPS) pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Perkembangan EPS PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk tahun 1999-2008

Periode Jumlah EPS (dlm juta rupiah) Perkembangan EPS (%) (tahun) Semen Cibinong Semen Gresik Semen Cibinong Semen Gresik

1999 22 406 - -

2000 -6017 578 -274,5 42,36 2001 782 535 -112,99 -7,44 2002 66 453 -91,56 -15,33 2003 23 628 -65,15 38,63 2004 -70 858 -404,34 36,62 2005 -44 1689 -37,14 96,85 2006 23 2184 -152,27 29,31 2007 22 2993 -4,34 37,04 2008 37 426 68,18 -85,76 rata-rata -31,39 19,14


(40)

35

Tabel 6 menunjukan kondisi perkembangan EPS pada PT Semen Gresik Tbk lebih tinggi daripada perkembangan PT Semen Cibinong Tbk. Jumlah EPS tertinggi pada PT Semen Gresik Tbk adalah pada tahun 2007 Rp 2.993,00. Sedangakan pada PT Semen Cibinong Tbk EPS tertinggi hanya mencapai Rp 782,00. Sehingga perkembangan rata-rata EPS PT Semen Gresik Tbk 19,14% lebih tinggi daripada PT Semen Cibinong Tbk -31,39%. Perkembangan EPS yang menurun disebabkan oleh laba perusahaan yang menurun. Berarti aktiva perusahaan yang dibelanjakan menggunakan modal perusahaan tidak dapat memberikan pengembalian yang baik atau dengan kata lain tidak menghasilkan laba yang tinggi, sehingga EPS menjadi rendah.

B. Analisis Regeresi Linear Berganda 1. Data Variabel

Penelitian ini, DR dan EPS berfungsi sebagai variabel bebas dan diperoleh dari perhitungan berdasarkan laporan neraca keuangan PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk, setiap tahun selama periode 1999-2008, sedangkan variabel terikatnya adalah besarnya harga saham yang diperoleh dari daftar harga saham.

Pada tabel berikut ini dapat dilihat variabel bebas dan variabel terikat yang akan dihitung.


(41)

Tabel 7. Variabel bebas dan variabel terikat PT Semen Cibinong Tbk.

Tahun Y X1 X2

1999 500 1,13 22

2000 435 2,20 -6017

2001 435 1,00 782

2002 3910 0,67 66

2003 405 0,65 23

2004 575 0,71 -70

2005 475 0,75 -44

2006 670 0,70 23

2007 1750 0,69 22

2008 630 0,67 37

Sumber: Laporan keuangan periode 1999-2008

Tabel 7 memperlihatkan variabel Y (harga saham), variabel X1 (DR), dan variabel X2 (EPS) yang akan digunakan untuk perhitungan dalam SPSS.

Tabel 8. Variabel bebas dan variabel terikat PT Semen Gresik Tbk.

Tahun Y X1 X2

1999 1107 0,62 406

2000 580 0,60 578

2001 550 0,64 535

2002 815 0,53 453

2003 785 0,48 628

2004 1850 0,44 858

2005 1780 0,38 1689

2006 3630 0,26 2184

2007 5201 0,21 2993

2008 4013 0,23 426

Sumber: Laporan keuangan periode 1999-2008

Tabel tersebut menunjukkan variabel Y (harga saham), variabel X1 (DR), dan Variabel X2 (EPS) yang akan digunakan dalam SPSS.


(42)

37

2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear, maka variabel harus memenuhi asumsi klasik berikut:

a. Uji Normalitas

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov PT Semen Cibinong Tbk terlihat sebagai berikut: Tabel 9. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada PT Semen Cibinong Tbk

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DR EPS Price

N 10 10 10

Normal Parameters(a,b)

Mean .9170 -515.6000 978.5000

Std. Deviation

.47854 1948.5597

6

1104.0583 0 Most Extreme

Differences

Absolute .336 .490 .410

Positive .336 .283 .410

Negative -.288 -.490 -.302

Kolmogorov-Smirnov Z 1.064 1.551 1.297

Asymp. Sig. (2-tailed) .208 .066 .069

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Hasil uji output SPSS 13

Hasil statistik didapatkan bahwa nilai signifikasi DR sebesar 0,208; EPS sebesar 0,066; dan Harga saham sebesar 0,069; sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.


(43)

Tabel 10. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada PT Semen Gresik Tbk

Sumber: Hasil Uji Output SPSS 13

Hasil statistik didapatkan bahwa nilai signifikasi DR sebesar 0,953; EPS sebesar 0,349; dan Harga saham sebesar 0,594; sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas pada PT Semen Cibinong Tbk sebagai berikut: Gambar 2. Hasil uji heterokedastisitas pada PT Semen Cibinong Tbk

2 1

0 -1

Regression Standardized Residual 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 -2.0 Regre ssi on S tandardi zed Pre dic ted Va lue

Dependent Variable: Price Scatterplot

Sumber: Hasil Uji output SPSS 13

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

10 10 10

.4390 1075.0000 2031.1000

.16353 902.26591 1660.438

.163 .295 .243

.163 .295 .243

-.138 -.229 -.186

.516 .933 .770

.953 .349 .594

N

Mean Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

DR EPS Price

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(44)

39

Hasil pengujian menunjukkan sebaran titik-titik pada scatterplot regresi tidak membentuk pola tertentu serta berada di atas dan di bawah 0 pada sumbu y. Ini berarti asumsi tidak terdapat heterokedastisitas pada model regresi terpenuhi.

Pengujian heterokedastisitas pada PT Semen Gresik Tbk sebagai berikut: Gambar 3. Hasil uji heterokedastisitas pada PT Semen Gresik Tbk

1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5

Regression Standardized Residual

2 1 0 -1 Regre ssi on S tandardi zed Pre dic ted Va lue

Dependent Variable: Price Scatterplot

Sumber: Hasil Uji output SPSS 13

Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS menunjukkan sebaran titik-titik pada scatterplot regresi tidak membentuk pola tertentu serta berada di atas dan di bawah 0 pada sumbu y. Ini berarti asumsi tidak terdapat heterokedastisitas pada model regresi terpenuhi.

c. Uji Multikolinearitas

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik terlihat pada tabel diperoleh nilai signifikasi sebagai berikut:


(45)

Tabel 11. Hasil Uji Multikolinearitas pada PT Semen Cibinong Tbk Model

Collinearity Statistic

Tolerance VIF

X1 (DR) 0.165 6.071

X2 (EPS) 0.165 6.071

Sumber: Output uji multikolinearitas SPSS

Hasil uji multikolinearitas pada PT Semen Cibinong Tbk diketahui bahwa Variance Inflation Factor (VIF) variabel X1 dan X2 kurang dari 10 sehingga

dengan kata lain tidak terdapat korelasi antara kedua variabel tersebut

Tabel 12. Hasil Uji Multikolinearitas pada PT Semen Gresik Tbk

Model

Collinearity Statistic

Tolerance VIF

X1 (DR) 0.517 1.935

X2 (EPS) 0.517 1.935

Sumber: Hasil output SPSS

Hasil uji multikolinearitas pada PT Semen Gresik Tbk diketahui bahwa Variance Inflation Factor (VIF) variable X1 dan X2 kurang dari 10 sehingga dengan kata

lain tidak terdapat korelasi antara kedua variabel tersebut.

d. Uji Autokorelasi

Hasil pengujian Durbin-Watson pada PT Semen Cibinong Tbk diperoleh d sebesar 2,312 sedangkan dalam tabel Durbin-Watson dengan α = 5% diketahui:

du = 1,641 dl = 0,697


(46)

41

4-du = 2,359

d = 2,312 berada diantara du (0,697) dan 4-du (2,359) yang berarti data dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi dan asumsi tidak terdapat autokorelasi terpenuhi.

Hasil pengujian Durbin-Watson dengan menggunakan program SPSS pada PT Semen Gresik Tbk diperoleh d sebesar 1,258 sedangkan dalam tabel Durbin-Watson dengan α = 5% diketahui:

du = 1,641 dl = 0,697 4-du = 2,359

d = 1,258 berada diantara du (0,697) dan 4-du (2,359) yang berarti data dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi dan asumsi tidak terdapat autokorelasi terpenuhi.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel yang dianalisis dengan regresi linear adalah DR, EPS, dan Harga saham. a. Hasil perhitungan PT Semen Cibinong Tbk diperoleh sebagai berikut:

Y = 2399,446 – 1715,696 X1– 0,295 X2

R = 0,341

R-square = 0,116


(47)

Hasil persamaan regresi berganda yang diperoleh melalui program SPSS menunjukkan variabel X1 sejumlah 1715,696 memiliki arti setiap penurunan hutang sebesar 1 persen maka akan menaikkan harga saham 17,15%, dan untuk variabel X2 berpengaruh negatif terhadap harga saham. Koefisien regresi tersebut mengandung arti apabila EPS menurun sebesar 1 persen, maka besarnya harga saham tetap. Kenaikan harga saham tersebut dikarenakan terjadinya penurunan penggunaan hutang.

Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat

ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0.116, ini berarti secara statistik, sumbangan leverage keuangan dan EPS terhadap besarnya harga saham sebesar 11,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

b. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 13 dengan model persamaan linear pada PT Semen Gresik Tbk diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Y = 5307,618 – 8233,637 X1 + 0,314 X2

R = 0,938

R-square = 0,879


(48)

43

Hasil persamaan regresi berganda yang diperoleh melalui program SPSS menunjukkan variabel X1 memiliki arti setiap penurunan hutang sebesar 1 persen maka akan menaikkan harga saham 82,33%, sedangkan untuk variabel X2 berpengaruh positif terhadap harga saham. Koefisien regresi tersebut mengandung arti apabila EPS meningkat sebesar 1 persen, maka besarnya harga saham tetap. Kenaikan harga saham dapat disebabkan karena penggunaan hutang yang rendah atau perkembangan hutang yang menurun, maka investor tertarik untuk menanamkan modalnya.

Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat

ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0.879, ini berarti secara statistik, sumbangan leverage keuangan dan EPS terhadap besarnya harga saham sebesar 87,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

C. Pengujian Hipotesis 1. Uji F

Pengertian hipotesis secara simultan menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan melihat hasil perhitungan Ftabel dan

Fhitungdengan menggunakan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan derajat


(49)

Tabel 13. Hasil Uji F pada PT Semen Cibinong Tbk

Variabel bebas F Tabel F hitung Sig. Kesimpulan X1 dan X2 5,32 0,460 0,649 Ho diterima Sumber: Output hasil uji F SPSS

Hasil uji F pada tingkat kepercayaan 95% dengan df1 = 1 dan df2 = 8, diperoleh

Fhitung = 0,460 < F tabel = 5,32. Besarnya nilai signifikasi yaitu 0,649 > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 14. Hasil Uji F pada PT Semen Gresik Tbk

Variabel bebas F Tabel F hitung Sig. Kesimpulan X1 dan X2 5,32 25,52 0,001 Ho ditolak Sumber: Output hasil uji F SPSS

Hasil uji F pada tingkat kepercayaan 95% dengan df1 = 1 dan df2 = 8, diperoleh

Fhitung = 25,52 > F tabel = 5,32. Besarnya nilai signifikasi yaitu 0,001 > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji T

Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan melihat hasil perhitungan ttabel dan thitung menggunakan derajat


(50)

45

Tabel 15. Hasil Uji t pada PT Semen Cibinong Tbk.

Keterangan t hitung t tabel Sig. α = 5% Kesimpulan

X1 -0,849 1,860 0,424 0,05 Ho diterima X2 -0,596 1,860 0,570 0,05 Ho diterima Sumber: Hasil Output SPSS 13

Hasil perhitungan disimpulkan bahwa variabel hutang dan EPS tidak berpengaruh terhadap besarnya harga saham. Hal ini terlihat dari besarnya nilai thitung = -0,849

lebih kecil dari ttabel = 1,860, dan didalam kolom signifikasi, besarnya Sig = 0,424

> α = 0,05. Pada variabel EPS nilai thitung = -0,596 lebih kecil dari nilai ttabel =

1,860, pada kolom signifikasi, besarnya Sig = 0,570 lebih besar dari nilai α = 0,05.

Tabel 16. Hasil Uji t pada PT Semen Gresik Tbk.

Keterangan t hitung t tabel Sig. α = 5% Kesimpulan

X1 -4,442 1,860 0,003 0,05 Ho ditolak X2 0,936 1,860 0,380 0,05 Ho diterima Sumber: Hasil Output SPSS 13

Hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa variabel hutang memiliki pengaruh signifikan terhadap besarnya harga saham. Hal ini terlihat dari besarnya nilai thitung

= -4,442 > ttabel = 1,860, dan didalam kolom signifikasi, besarnya Sig = 0,003 > α

= 0,05. Sedangkan, variabel EPS tidak memiliki pengaruh terhadap besarnya harga saham. Hal ini terlihat dari nilai thitung = 0,936 lebih kecil dari nilai ttabel =

1,860, dan pada kolom signifikasi, besarnya Sig = 0,380 lebih besar dari nilai α = 0,05.


(51)

3. Uji Beda Dua Rata-rata

Alat analisis yang digunakan adalah two paired test yang bertujuan mengetahui apakah perbedaan dua rata-rata tersebut disebabkan oleh faktor kebetulan atau benar-benar berbeda. Data diproses dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Tabel 17. Hasil perbandingan Harga saham (price) PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk.

Perusahaan t hitung t tabel Sig α = 5% Kesimpulan

Cibinong-Gresik -1,700 4,303 0,123 0,05 Ho diterima

Sumber: Output hasil uji SPSS

Hasil perhitungan uji beda dengan tingkat kepercayaan 95%, harga saham PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk tidak berbeda nyata atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan karena thitung < ttabel = -1,700 < 4,303 dan Sig.

> α = 0,123 > 0,005, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

D. Pembahasan

1. PT Semen Cibinong Tbk

Tabel 13 uji secara parsial, hasil pengujian t hitung variabel X1 (hutang) dan t hitung variabel X2 (EPS) adalah:

t hitung < t tabel = -0,849 < 1,860 dan


(52)

47

Hal tersebut menjelaskan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, Ho diterima dan Ha ditolak, karena t hitung berada di daerah penerimaan Ho. Jika Ho diterima dan Ha ditolak berarti bahwa secara statistik pengaruh hutang dan EPS perusahaan tidak berbeda nyata dengan nol atau dengan kata lain tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan.

Tingkat perolehan R2 = 0,116 menunjukkan pengaruh hutang dan EPS terhadap harga saham perusahaan. Besarnya pengaruh hutang dan EPS terhadap harga saham perusahaan sebesar 11,6%, dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan analisis regresi, analisis korelasi menghasilkan r = 0,341 yang menunjukkan hubungan hutang dan EPS dengan harga saham.

Perkembangan hutang perusahaan (leverage keuangan) PT Semen Cibinong Tbk cenderung menurun. Perusahaan dalam melakukan keputusan pendanaan menjadikan hutang sebagai pilihan pertama kemudian diikuti oleh ekuitas. Tingginya perkembangan hutang PT Semen Cibinong Tbk, dikarenakan modal dari para investor atau pemegang saham tidak mencukupi untuk membayar kewajiban perusahaan. Perkembangan EPSnya mengalami fluktuasi. Perkembangan hutang yang tinggi ternyata diikuti dengan penurunan pada laba perusahaan terutama perkembangan Laba Per Saham (EPS) perusahaan. Berarti aktiva perusahaan yang dibelanjakan menggunakan huatang perusahaan tidak dapat memberikan pengembalian yang baik atau dengan kata lain tidak menghasilkan laba yang tinggi, sehingga EPS menjadi


(53)

rendah. Harga saham PT Semen Cibinong Tbk lebih rendah dibandingkan harga saham PT Semen Gresik Tbk lebih tinggi. Tingkat laba yang kecil mempengaruhi para pemegang saham dalam menanamkan modal mereka. Harga saham PT Semen Cibinong Tbk yang rendah juga kurang menarik minat investor. Dengan demikian hasil yang didapat dari perhitungan sesuai dengan data bahwa PT semen Cibinong Tbk tidak memiliki pengaruh signifikan antara leverage keuangan dan EPSnya terhadap harga saham.

2. PT Semen Gresik Tbk

Tabel 14 uji secara parsial, menunjukan hasil pengujian t hitung variabel X1 (hutang) dan t hitung variabel X2 (EPS) adalah:

t hitung < t tabel = -4,442 > 1,860 dan

t hitung < t tabel = 0,936 < 1,860

Hal tersebut menjelaskan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, pada variabel hutang Ho ditolak dan Ha diterima, karena t hitung berada di daerah

penolakan Ho. Jika Ho ditolak dan Ha diterima berarti bahwa secara statistik pengaruh hutang perusahaan berbeda nyata dengan nol atau dengan kata lain berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan. Sedangkan pada variabel EPS Ho diterima dan Ha ditolak, karena t hitung berada didaerah penerimaan Ho. Jika Ho diterima dan Ha ditolak berarti bahwa secara statistik pengaruh EPS perusahaan tidak berbeda nyata dengan nol atau dengan kata lain berpengaruh secara tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan.


(54)

49

Tingkat perolehan R2 = 0,879 menunjukkan pengaruh hutang dan EPS terhadap harga saham perusahaan. Besarnya pengaruh hutang dan EPS terhadap harga saham perusahaan sebesar 87,9%, dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Jadi hutang dan EPS memiliki pengatuh yang cukup besar terhadap harga saham perusahaan sebab lebih besar dari 0, walaupun pengaruh EPSnya tidak signifikan. Berdasarkan analisis regresi, analisis korelasi menghasilkan r = 0,938 yang menunjukkan hubungan hutang dan EPS dengan harga saham.

Penggunaan hutang PT Semen Gresik Tbk sedikit dan perkembangan laba perusahaan terutama Laba Per Saham (EPS) semakin meningkat.

Perkembangan EPS mempengaruhi harga saham PT Semen Gresik Tbk. Para investor tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan ini karena PT Semen Gresik Tbk merupakan salah satu perusahaan semen yang berkembang cukup pesat pada saat ini. Para investor memiliki kepercayaan penuh dalam menanamkan modalnya karena PT Semen Gresik Tbk memiliki hutang yang rendah dan EPS yang tinggi. Para kreditur juga percaya dalam memberikan pinjaman. Rendahnya perkembangan hutang dikarenakan kemampuan PT Semen Gresik Tbk dalam memenuhi kewajibannya.

Hasil perhitungan uji beda dua rata-rata, harga saham PT Semen Cibinong Tbk dengan PT Semen Gresik Tbk memiliki perbedaan yang tidak signifikan atau


(55)

tidak berbeda nyata. Hal ini dikarenakan harga saham kedua perusahaan memiliki perkembangan yang meningkat, namun jumlah harga sahamnya berbeda.

Menurut hasil penelitian, leverage keuangan dan EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian terdahulu. Menurut Saifulah (2002) meneliti tingkat leverage keuangan terhadap EPS

perusahaan makanan dan minuman. Hasilnya menunjukan bahwa tingkat leverage keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap EPS. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat oleh Nur Fadjri Asyik (2000) yang meneliti 21 macam rasio keuangan dalam meneliti laba, dengan sampel 50 perusahaan manufaktur. Hasil penelitiannya menemukan bahwa tingkat leverage keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi laba. Hasil penelitian Madichah dengan penelitiannya yang berjudul Pengaruh Leverage keuangan, Dividend Per Share, dan Earnings Per Share terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di BEJ periode 2000-2002 adalah EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan. Perbedaan yang terjadi disebabkan karena jenis perusahaan dan banyak sampel yang digunakan berbeda. Perusahaan manufaktur memiliki perkembangan saham yang baik setelah krisis terjadi.

Hasil penelitian ini belum maksimal diakibatkan karena keterbatasan dalam pengambilan sampel pada dua perusahaan yaitu PT Semen Cibinong Tbk dan PT Semen Gresik Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan keterbatasan


(56)

51

penelitian tidak bisa dilanjutkan karena jenis perusahaan tidak mendukung, dilihat dari jumlah populasi serta kesulitan dalam memperoleh data penelitian


(57)

LEVERAGE KEUANGAN DAN EARNINGS PER SHARE (EPS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA

PT SEMEN CIBINONG TBK DAN PT SEMEN GRESIK TBK

(Skripsi)

Oleh Cynthia Gani

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG


(58)

LEVERAGE KEUANGAN DAN EARNINGS PER SHARE (EPS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA

PT SEMEN CIBINONG TBK DAN PT SEMEN GRESIK TBK

Oleh

Cynthia Gani

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG


(59)

Judul Skripsi :

LEVERAGE KEUANGAN DAN

EARNINGS PER SHARE (EPS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT SEMEN CIBINONG TBK DAN PT SEMEN GRESIK TBK Nama Mahasiswa : Cynthia Gani

No. Pokok Mahasiswa : 0611011050 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

H. M. Syatibi Ch, S.E. R.A Fiska Huzaimah, S.E., M.Si. NIP 195102031981031002 NIP 197902282005012001

2. Pj. Ketua Jurusan

Hi. Aida Sari, S.E., M.Si. NIP 196201271987032003


(60)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua

: H. M. Syatibi Ch, S.E. ...

Sekretaris

: R.A Fiska Huzaimah, S.E., M.Si. ...

Penguji Utama : Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si.

...

2. Pj. Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Hariyanto, M.S.

NIP 19580923 198211 1 001


(61)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 4 September 1988, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ishak Gani dan Hilda.

Pendidikan penulis dimulai dari TK Fransiskus Bandarlampung yang diselesaikan pada tahun 1994, kemudian dilanjutkan di Sekolah Dasar Fransiskus I

Bandarlampung diselesaikan pada tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama diselesaikan di SLTP Fransiskus Bandarlampung pada tahun 2003, dan Sekolah Menengah Umum di SMU Fransiskus Bandarlampung pada tahun 2006.

Tahun 2006 penulis diterima sebagai Mahasiswa di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).


(62)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan bagi:  Papa dan mama tercinta

 Adikku, ii dan itioku yang tersayang

 Seseorang yang menjadi semangat, hidup, dan masa depanku.


(63)

SANWACANA

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat, kekuatan, perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dilakukan sesuai dengan persyaratan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Manajemen pada Universitas Lampung, Bandarlampung.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P Harianto, M.S., selaku Pj. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Pj. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3. Bapak Hi. M. Syatibi Ch, S.E., selaku pembimbing utama skripsi yang telah memberikan pengarahan, gagasan, saran serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.


(64)

4. Ibu R.A Fiska Huzaimah, S.E., M.Si., selaku pembimbing pendamping skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, saran serta motivasi selama penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E.,M.Si., selaku penguji utama skripsi yang memberikan masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membagi ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

7. Papa dan mamaku tercinta ( Ishak Gani dan Hilda) yang terus meberikan cinta kasih, motivasi, petuah-petuah yang membangun serta dukungan moril dan materil selama ini.

8. Papa dan mama dari Ridwin Sentoso, atas dukungan moril yang diberikan. 9. QQ Santo – Qme Merry Rendi Eterno, QQ Yanto – Qme Cece, itio Kartiko

Tandyo - ii Erni Lacierra Tandyo, itio Subroto Wibowo – ii Viki Yanti, yang telah banyak memberikan semangat, motivasi serta dukungan moril yang luar biasa. Xin selalu sayang kalian semua.

10. Ridwin Sentoso, (’Yang Tersayang’) dalam hidup dan hatiku, telah memberikan perhatian, semangat, nasehat, dan meluangkan banyak waktu untuk menemaniku melewati hari-hariku dalam suka dan duka.

11. Koko Ridwan Sentoso dan Adikku tersayang, Kenny G. Gani, yang telah menemaniku dan mendukungku.

12. Sepupu-sepupuku yang kusayangi, Samuel Christoper Santo, Nathania Charoline Santo, Jonathan Axl wibowo, Stanley Leontius Tandyo, Vinni, Vio, Elvan.


(65)

14. Yulii, terima kasih untuk persahabatanmu, semangatmu, dan juga saran-saran jitu mu.

15. Teman-teman di UKM-B, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk pengalaman dan kebersamaan yang indah selama di UKM-B. 16. Teman – teman seperjuangan jurusan manajemen angkatan 2006.

17. Seluruh staf, karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, terima kasih untuk semua bantuannya.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut mendukung penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis mangharapkan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.

Bandarlampung, April 2010 Penulis


(66)

MOTTO

Hidup

adalah

suatu

proses

belajar,

maka

hargailah setiap waktu yang kita miliki untuk

terus belajar bersyukur dan menghargai semua

karya Tuhan dalam hidup kita. Sebab Tuhan

selalu

merancang

rencana

terindah

dalam

kehidupan kita dan semua kan menjadi indah pada

waktunya.


(67)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada PT Semen Cibinong Tbk, hutang dan EPS tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan hasil uji secara parsial (uji T) diperoleh hasil bahwa hutang dan EPS tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

2. Pada PT Semen Gresik Tbk, hutang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedagkan EPS tidak memiliki pengaruh signifikan. Hal ini dikarenakan hasil uji secara parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa variabel hutang memiliki pengaruh signifikan, sedangkan variabel EPS tidak memiliki pengaruh signifikan.

3. Kedua perusahaan memiliki leverage keuangan yang tidak berpengaruh

signifikan terhdap harga saham dikarenakan industri semen sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat, sahamnya di BEI juga mengalami

peningkatan yang tinggi.

4. Harga saham PT Semen Cibinong Tbk dan Harga saham PT Semen Gresik Tbk tidak memiliki perbedaan signifikan / tidak berbeda nyata. Kedua saham perusahaan mengalami peningkatan pada perkembangan sahamnya, walaupun


(68)

53

jumlah harga saham PT Semen Cibinong Tbk lebih rendah daripada PT Semen Gresik Tbk.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penggunaan hutang dalam struktur modal PT Semen Cibinong Tbk harus dikurangi, sehingga mengurangi beban dalam pembayaran biaya bunga

hutang, sehingga EPS meningkat dan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Sedangkan penggunaan hutang PT Semen Gresik Tbk dapat diteruskan selama laba perusahaan terus meningkat juga, sehingga menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar melakukan penelitian dengan sampel perusahaan lain agar hasil yang didapat mampu mewakili kondisi nyata. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel-variabel lain dengan periode waktu yang panjang sehingga mampu menjelaskan secara lengkap pengaruhnya terhadap variabel terikat.


(1)

SANWACANA

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat, kekuatan, perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dilakukan sesuai dengan persyaratan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Manajemen pada Universitas Lampung, Bandarlampung.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P Harianto, M.S., selaku Pj. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Pj. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3. Bapak Hi. M. Syatibi Ch, S.E., selaku pembimbing utama skripsi yang telah memberikan pengarahan, gagasan, saran serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.


(2)

4. Ibu R.A Fiska Huzaimah, S.E., M.Si., selaku pembimbing pendamping skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, saran serta motivasi selama penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E.,M.Si., selaku penguji utama skripsi yang memberikan masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membagi ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

7. Papa dan mamaku tercinta ( Ishak Gani dan Hilda) yang terus meberikan cinta kasih, motivasi, petuah-petuah yang membangun serta dukungan moril dan materil selama ini.

8. Papa dan mama dari Ridwin Sentoso, atas dukungan moril yang diberikan. 9. QQ Santo – Qme Merry Rendi Eterno, QQ Yanto – Qme Cece, itio Kartiko

Tandyo - ii Erni Lacierra Tandyo, itio Subroto Wibowo – ii Viki Yanti, yang telah banyak memberikan semangat, motivasi serta dukungan moril yang luar biasa. Xin selalu sayang kalian semua.

10. Ridwin Sentoso, (’Yang Tersayang’) dalam hidup dan hatiku, telah memberikan perhatian, semangat, nasehat, dan meluangkan banyak waktu untuk menemaniku melewati hari-hariku dalam suka dan duka.

11. Koko Ridwan Sentoso dan Adikku tersayang, Kenny G. Gani, yang telah menemaniku dan mendukungku.

12. Sepupu-sepupuku yang kusayangi, Samuel Christoper Santo, Nathania Charoline Santo, Jonathan Axl wibowo, Stanley Leontius Tandyo, Vinni, Vio, Elvan.


(3)

13. Sahabat-sahabatku: Meri, Ririn, Tata dan Desi, terima kasih untuk bantuan dan persahabatan kita selama ini, melewati suka dan duka kampus bersama. 14. Yulii, terima kasih untuk persahabatanmu, semangatmu, dan juga saran-saran

jitu mu.

15. Teman-teman di UKM-B, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk pengalaman dan kebersamaan yang indah selama di UKM-B. 16. Teman – teman seperjuangan jurusan manajemen angkatan 2006.

17. Seluruh staf, karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, terima kasih untuk semua bantuannya.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut mendukung penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis mangharapkan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.

Bandarlampung, April 2010 Penulis


(4)

MOTTO

Hidup

adalah

suatu

proses

belajar,

maka

hargailah setiap waktu yang kita miliki untuk

terus belajar bersyukur dan menghargai semua

karya Tuhan dalam hidup kita. Sebab Tuhan

selalu

merancang

rencana

terindah

dalam

kehidupan kita dan semua kan menjadi indah pada

waktunya.


(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada PT Semen Cibinong Tbk, hutang dan EPS tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan hasil uji secara parsial (uji T) diperoleh hasil bahwa hutang dan EPS tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

2. Pada PT Semen Gresik Tbk, hutang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedagkan EPS tidak memiliki pengaruh signifikan. Hal ini dikarenakan hasil uji secara parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa variabel hutang memiliki pengaruh signifikan, sedangkan variabel EPS tidak memiliki pengaruh signifikan.

3. Kedua perusahaan memiliki leverage keuangan yang tidak berpengaruh

signifikan terhdap harga saham dikarenakan industri semen sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat, sahamnya di BEI juga mengalami

peningkatan yang tinggi.

4. Harga saham PT Semen Cibinong Tbk dan Harga saham PT Semen Gresik Tbk tidak memiliki perbedaan signifikan / tidak berbeda nyata. Kedua saham perusahaan mengalami peningkatan pada perkembangan sahamnya, walaupun


(6)

53

jumlah harga saham PT Semen Cibinong Tbk lebih rendah daripada PT Semen Gresik Tbk.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penggunaan hutang dalam struktur modal PT Semen Cibinong Tbk harus dikurangi, sehingga mengurangi beban dalam pembayaran biaya bunga

hutang, sehingga EPS meningkat dan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Sedangkan penggunaan hutang PT Semen Gresik Tbk dapat diteruskan selama laba perusahaan terus meningkat juga, sehingga menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar melakukan penelitian dengan sampel perusahaan lain agar hasil yang didapat mampu mewakili kondisi nyata. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel-variabel lain dengan periode waktu yang panjang sehingga mampu menjelaskan secara lengkap pengaruhnya terhadap variabel terikat.