PENGARUH PENETAPAN HARGA SAHAM PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TERHADAP PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) TBK PERIODE 2012-2014.

(1)

PENGARUH PENETAPAN HARGA SAHAM PT. SEMEN

INDONESIA (PERSERO) TBK TERHADAP

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PEMBANGUNAN

PERUMAHAN (PERSERO) TBK PERIODE 2012-2014

SKRIPSI

Oleh

Farhadi Arifiansyah

NIM. C04211015

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi Ekonomi Syariah

Surabaya


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk periode 2012-2014” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penetapan harga PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk pada tahun 2012-2014.

Penelitian ini menggunakan pola pikir deduktif, artinya penelitian ini membahas mengenai pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang di wakili oleh offer price pada bursa efek terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk yang diwakili oleh closing price pada bursa efek waktu JATS (Jakarta Automated Tradding System) sistem operasional resmi Bursa Efek Indonesia. Pengujuian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi (uji t). Analisis hasil regresi dilakukan setelah tidak mengalami gejala-gejala asumsi klasik seperti normalitas dan autokorelasi.

Hasil pengujian uji t menunjukan nilai thitung ≥ ttabel yaitu 5,838≥1,6671 dengan menggunakan bantuan SPSS. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dengan PT. Pembangunan Perumahan (persero) Tbk. Dalam penelitian ini pengukuran menggunakan regresi linier sederhana dengan persamaan regresi Y=-1530,920+0,191X dari persamaan tersebut angka-angkanya dapat diartikan nilai konstanta dalam regresi ini yaitu -1530,920, artinya jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (X) nilainya adalah 0 atau tetap, maka perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Y) nilainya adalah negatif atau mengalami penurunan sebesar Rp. 1530,920. Koefisien regresi variabel penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (X) sebesar 0,191 menunjukan jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia mengalami kenaikan satuan atau 1% maka perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan akan naik sebesar Rp. 191,-. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dengan perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan, semakin naik satu satuan persentase dari penetapan harga saham PT. Semen Indonesia maka semakin naik pula harga saham PT. Pembangunan Perumahan.


(6)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN: ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Hasil Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

1. Pengertian Harga ... 10

2. Mekanisme Harga ... 11

3. Penentuan Harga ... 13

4. Pengertian Investasi ... 16

5. Pengertian Pasar Modal ... 17

6. Saham ... 19

7. Saham Syariah ... 20


(7)

9. Penetapan Harga saham ... 29

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 31

C. Kerangka Konseptual ... 35

D. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Tempat Penelitian ... 36

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

D. Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel Terikat (Y) ... 38

2. Variabel Bebas (X) ... 38

E. Definisi Operasional ... 38

1. Penetapan Harga Saham ... 38

2. Perkembangan Harga Saham ... 39

F. Data dan Sumber Data ... 39

1. Jenis Data... 39

2. Sumber Data ... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ... 40

H. Teknik Analisis Data ... 40

1.Uji Asumsi Klasik ... 40

a. Uji Normalitas ... 41

d. Uji Autokorelasi... 41


(8)

3. Uji Hiotesis Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 44

A. Paparan Hasil Penelitian ... 44

1. Gambaran Umum PT. Pembangunan Perumahan ... 44

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

1. Harga Saham ... 47

C. Analisis Data ... 49

1. Uji Normalitas ... 49

2. Uji Autokorelasi ... 52

3. Regresi Linear Sederhana ... 52

4. Uji Hipotesis ... 54

a. Uji Signifikansi (Uji t) ... 54

BAB V PEMBAHASAN ... 56

A. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

1. Pengaruh Penetapan Harga Saham Terhadap Perkembangan Harga Saham ... 56

2. Berapa Besar Pengaruh Penetapan Harga Saham Terhadap Perkembangan Harga Saham ... 60

BAB VI PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Nama Perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang Listing di Bursa Efek

... 3

Tabel 1.2: Daftar Penutupan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Rp) ... 5

Tabel 1.3: Nama Perusahaan dan Harga Saham Yang memenuhi Data Penelitian ... 7

Tabel 4.1: Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan Periode 2012-2014 ... 48

Tabel 4.2: Harga Saham PT. Semen Indonesia Periode 2012-2014 ... 48

Tabel 4.3: Uji Normalitas Kolmogorov-Sminov ... 51

Tabel 4.4: Uji Autokorelasi... 52

Tabel 4.5: Analisis Regresi Linier Sederhana ... 53


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Konseptual ... 34 Gambar 4.1: Uji Normalitas Grafik Histogram... 50 Gambar 4.2: Uji Normalitas P-Plot ... 50


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan perekonomian suatu negara tidak bisa lepas dari investasi terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika perekonomian suatu negara. Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya bisa dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan dan bagi para investor dana investasi digunakan untuk tabungan di masa depan.

Saham sendiri berarti satuan nilai pengikut sertaan kepemilikan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik terbagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock).1 Di Indonesia saham menjadi sektor investasi unggulan tersendiri karena selain investor dapat mengendalikan dananya secara pribadi keuntungannya juga cukup signifikan meskipun dengan keuntungan yang tinggi pasti disertai resiko yang tinggi pula.

Indonesia sebagai negara kepulauan juga memiliki kekayaan alam yang cukup luas terutama pada sektor pertambangan seperti batu bara,

1

Irham, Fahmi. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014), 324.


(12)

2

minyak bumi dan lain lain. Sebagai negara yang berkembang Indonesia memiliki proyek pembangunan yang cukup banyak, terutama di daerah-daerah terpencil. Di situlah sektor Property dan Real Estate memiliki pangsa pasar yang cukup besar terutama sub sektor konstruksi dan bangunan BUMN, dimana pemerintah akan terus membangun jalan baru dan gedung-gedung di daerah yang diperlukan, perusahaan swasta juga pasti melakukan ekspansi di daerah-daerah agar produk dan jasa mereka lebih mudah di jangkau sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Dari segi pasar maka sub sektor konstruksi dan bangunan memiliki pangsa yang cukup luas sehingga membutuhkan dana yang cukup besar maka bisa dipastikan dari beberapa perusahaan konstruksi akan melakukan listing untuk menambah modal perusahaan dan kepercayan masyarakat.

Tabel 1.1: nama perusahaan konstruksi dan bangunan yang listing di bursa efek, yaitu:

NO KODE SAHAM NAMA EMITEN TANGGAL IPO

1 ACST Acset Indonusa Tbk 24 Juni 2013

2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 18 Maret 2014

3 DGIK Duta Graha Indah Tbk 19 Desember

2007

4 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk 27 Juni 2013

5 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk

09 Februari 2010


(13)

3

6 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 27 Maret 1997

7 TOTL Total Bangun Persada Tbk 25 Juli 2006

8 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 29 Oktober

2007

9 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 19 Desember

2012 Sumber: BEI

Dalam pelaksanaan perusahaan konstruksi pasti membutuhkan bahan baku terutama semen. Berdasarkan Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada semester-I tahun 2012 menyebutkan, total konsumsi semen di tanah air mencapai 25,89 juta ton, atau naik 15,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 22,49 juta ton. Angka tersebut telah mencapai 48% dari target konsumsi di tanah air sebesar 54 juta ton.2 Menteri Perindustrian M.S Hidayat menyebutkan, pada tahun 2012 kebutuhan semen nasional 54,9 juta ton, tahun 2013 sebesar 58,5 juta ton atau meningkat 6 persen, dan kebutuhan semen secara nasional akan meningkat 8 sampai 10 persen pada tahun 2014 atau sebesar 64 juta ton. Grup Semen Gresik yang kini menjadi semen Indonesia menjadi penguasa terbesar pasar semen di wilayah Indonesia, dengan pangsa pasar (market share) 39,74% pada semester I-2012. Perseroan melalui PT. Semen Gresik yang kini menjadi semen Indonesia Tbk, PT. Semen Padang, dan PT.Semen Tonasa, berhasil menjual 10,29 juta ton semen.3

2Ngsuyasa, “Kebutuhan semen secara nasional”, dalam http//ngsuyasa.wordpress.com diakses

pada 11 April 2015.

3


(14)

4

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan semen di Indonesia cukup besar hingga PT. Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT. Semen Tonasa yang notabene BUMN dilebur menjadi PT. Semen Indonesia agar mempermudah distribusi. Pada tahun 2012 Direktur Utama PT. Semen Gresik Tbk melakukan akuisisi saham semen Vietnam Thang Long untuk mempermudah distribusi dikawasan asia tenggara.

Pada bulan Agustus 2014 Semen Indonesia ditetapkan sebagai salah satu Obyek Vital Nasional Sektor Industri (OVNI). Status tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat OVNI yang diberikan langsung oleh menteri perindustrian MS Hidayat, dikementrian perindustrian.4

Dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 63 Tahun 2004, OVNI didefinisikan sebagai kawasan atau lokasi, bangunan/instalasi dan usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis. Oleh karena itu, para pelaku bisnis yang mendapat sertifikat OVNI termasuk Semen Indonesia, berhak untuk mendapatkan pengamanan dari kepolisian dari segala macam gangguan dan ancaman.

Selain itu juga saham PT. Semen Indonesia dan anggota saham sub sektor konstruksi dan bangunan termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) seperti yang terdapat dalam keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor KEP-25/D.04/2013.

Berikut daftar penutupan harga saham PT. Semen Indonesia:

4Tf, “Semen Indonesia Masuk Kategori Industri Vital Nasional”, dalam


(15)

5

Tabel 1.2: harga saham Semen Indonesia (Rp)

TAHUN HARGA

2012 16,100,00

2013 14,350,00

2014 16,200,00

Sumber: BEI, data diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa harga saham PT. Semen Indonesia pada tahun 2012 Rp 16,100.00 mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi Rp 14,350.00 dan kembali mengalami kenaiakan pada tahun 2014 menjadi Rp 16,200.00 namun jika dilihat history harga saham dari tahun 2009 hingga 2011 harga saham Semen Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga 100%.

Oleh karena faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham berasal dari faktor internal yaitu laba perusahaan, pertumbuhan aktiva tahunan, likuiditas, nilai kekayaan total, penjualan dan faktor eksternalnya adalah kebijakan pemerintah dan dampaknya, pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, rumor dan sentimen pasar, dan penggabungan usaha,5 Maka ketika harga saham Semen Indonesia mengalami fluktuasi dapat berpengaruh terhadap harga saham sub sektor konstruksi dan bangunan terutama PT. Pembangunan Perumahan (persero) Tbk. yang baru IPO pada tahun 2010 dimana PT. Semen Indonesia sebagai salah satu perusahan semen yang berhubungan langsung dengan PT.

5


(16)

6

Pembangunan Perumahan (persero) Tbk. sebagai konsumen dan memiliki faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham secara internal.

Dari 9 emiten sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di bursa efek PT. Wijaya Karya dan PT. Pembangunan perumahan adalah perusahaan BUMN yang memenuhi kebutuhan data penelitian yaitu tahun 2012-2014.

Tabel 1.3: nama perusahaan, harga saham yang memenuhi data penelitian.

Perusahaan Tahun IPO Tahun ke-1 Tahun ke-2

PT. Pembangunan Perumahan 800 485 820

PT. Wijaya Karya 570 220 325

Sumber, BEI

Dari daftar tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan harga saham dari PT. Pembangunan Perumahan tahun IPO Rp. 800,- tahun pertama mengalami penurunan sebesar Rp. 485 dan mengalami kenaikan sebesar RP. 820,- sedangkan pada PT. Wijaya Karya pada tahun IPO sebesar RP. 570,- mengalami penurunan pada tahun kepertama sebesar Rp. 220 dan naik pada tahun kedua Rp. 325. Dari data tabel tersebut PT. Pembangunan Perumahan memeliki pertumbuhan lebih tinggi dari PT. Wijaya karya pada tahun IPO sampai tahun kedua setelah IPO.

PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk adalah perusahaan BUMN yang sudah berdiri sejak tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan Akta Notaris No. 48 Proyek


(17)

7

pertama perusahaan ini adalah membangun rumah dinas bagi karyawan PT. Semen Gresik Tbk. yang merupakan anak perusahaan dari BAPINDO di Gresik. Pada tahun 1960 perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PN Pembangunan Perumahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1960. Status perusahaan ini menjadi perseroan terbatas (PT) seiring dengan pergantian nama menjadi PT. Pembangunan Perumahan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1971 dengan unit bisnis inti berupa jasa konstruksi. pada tahun 2009 dalam program Penawaran Umum Saham ke Publik dengan persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2009. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, maka sejak tanggal 9 Februari 2010, PT PP telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).6

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka dipilih judul penelitian “Pengaruh Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Tahun 2012-2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam peneitian kali ini adalah:

6Merdeka, “Pembangunan Perumahan”, dalam


(18)

8

1. Apakah penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. berpengaruh terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.?

2. Seberapa besar pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia terhadap perkembangan harga saham PT. Penmbangunan Perumahan (Persero) Tbk.?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. berpengaruh terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.?

2. Untuk mengetahui dan menganalisa Seberapa besar pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia terhadap perkembangan harga saham PT. Penmbangunan Perumahan (Persero) Tbk.?

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian yang dapat diambil: 1. Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasa dan khasanah ilmu pengetahuan dalam artian membangun, memperkuat, meyempurnakan, atau membantah teori yang sudah ada.


(19)

9

2. Segi Praktis

Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arah investasi dan pengambilan keputusan yang berkaitan antar emiten saham yang berhubungan secara real.


(20)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Harga

Harga dalam bahasa inggris dikenal dengan price, sedangkan dalam bahasa arab berasal dari kata tsaman atau si’ru yakni nilai sesuatu dan harga yang terjadi atas dasar suka sama suka (an-taradin) pemakaian kata tsaman lebih umum daripada qimah yang menunjukan harga ril yang telah disepakati.1

Harga juga bisa berarti kekuatan membeli untuk mencapai kepuasan dan manfaat. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari barang dan jasa tertentu, semakin tinggi nilai tukar dari barang dan atau jasa tersebut.2

Menurut Alfred dan Douglas harga dari suatu barang adalah tingkat pertukaran barang itu dengan barang lain. Sedangkan menurut Murti dan John harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilkan pendapatan. Dan menurut Marius harga adalah jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. 3

1

Muhammad ibn Mukarram ibn Manzur al-Afriqi al-Mishri, Lisan al-Arab, Juz 4, (Beirut: Dar Shadr, t,th), 365.

2

Rozalinda, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada,2014), 154.

3Ridwan Iskandar Sudayat, “Pengertian Harga”, dalam

https://ridwaniskandar.files.wordpress.com diakses pada 10 juni 2015.


(21)

11

Menurut Ibn Khaldun harga adalah hasil dari hukum permintaan dan penawaran. Pegecualiaan satu-satunya dari hukum ini adalah emas dan perak, yang merupakan standart moneter.semua barang-barang lainnya terkena fluktuasi harga yang bergantung pada pasar. Bila suatu barang langka dan banyak diminta, maka harganya tinggi. Jika suatu barang berlimpah, maka harganya rendah.4

2. Mekanisme Harga

Pendapat Abu Yusuf mengenai mekanisme harga beliau berpendapat, dapat saja harga-harga tetap mahal ketika persediaan barang melimpah, sementara harga akan tetap murah walaupun persediaan berkurang. Karena kenyataannya harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi juga bergantung pada kekuatan penawaran. Oleh karena itu, peningkatan atau penurunan harga tidak selalu berhubungan dengan peningkatan atau penurunan permintaan, atau penurunan atau peningkatan produksi.5

Menurut Yahya bin Umar mekanisme harga bukan ditentukan oleh kekuatan pasar yakni permintaan dan penawaran namun mekanisme harga itu harus tunduk kepada kaidah-kaidah. Diantara kaidah tersebut adalah pemerintah berhak melakukan intervensi pasar ketika terjadi

4

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010), 402.

5


(22)

12

tindakan sewenang-wenang dalam pasar yang dapat menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat.6

Kecenderungan menawar oleh pembeli dan penawaran penjual, menurunkan harga bila terdapat kelebihan penawaran berarti terdapat tekanan ke bawah harga. Sedangkan kecenderungan tawaran diajukan oleh pembeli, dan penjual untuk meminta harga lebih tinggi bila terdapat kelebihan permintaan berarti tekanan ke atas terhadap harga. Dan harga dimana jumlah diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan dinamakan harga ekuilibrium yaitu jumlah harga yang diminta tidak sama dengan jumlah yang ditawarkan, dan harga akan berubah.7

Dalam suatu pasar bebass\, harga cenderung bergerak mendekati nilai ekuilibrium, dimana kuantitas yang diminta dan ditawarkan adalah sama. Sebagai pengendalian harga oleh pemerintah dimaksudkan untuk memepertahankan harga lebih rendah dari harga ekuilibrium. Dengan bebrbuat demikian pemerintah menyebabkan kuantita yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan pada harga yang dikendalikan tersebut, sehingga menciptakan kekurangan. Kebijakan pemerintah lainnya dimaksudkan untuk mempertahankan harga lebih tinggi daripada harga ekuilibrium. Dengan berbuat demikian pemerintah menyebabkan kuantitas yang ditawarkan

6

Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010), 213.

7


(23)

13

melebihi kuantitas yang diminta pada harga yang dikendalikan tersebut, sehingga menciptakan surplus.8

3. Penentuan Harga

Sebagian ulama menolak peran negara untuk menentukan harga, sebagian ulama lain membenarkan negara untuk menetapkan harga. Perbedaan pendapat ini didasarkan pada adanya hadis yang diriwayatkan oleh Anas

قاََلا

ُطِسابْلا

ِّعس ْلا

و

َها

َ ِإ

sesungguhnya Allah yang maha penetap harga, yang menyempitkan dan melapangkan serta pemberi rezeki”

Ulama Zahriyah, sebagian Ulama Malikiyah, sebagian ulama Syafiiyah, sebagian ulama Hanabilah dan imam Asy-Syaukani menyatakan berdasarkan hadis ini dalam kondisi apapun penetapan harga oleh pemerintah tidak dapat dibenarkan, jika dilakukakan hukumnya haram.9 Menurut mereka, baik harga itu melonjak tinggi disebabkan oleh tingginya permintaan, maupun ulah spekulan maupun faktor alam, segala bentuk campur tangan pemerintah dalam penetapan harga tidak dibolehkan. Apabila pemerintah ikut campur tangan dalam penetapan harga komoditi, berarti unsur penting dari jual beli yaitu antaradin para pihak hilang. Ini berarti pemerintah telah berbuat kezaliman kepada para pihak yang melakukan jual beli. Alasanya

8

Ibid., 216.

9


(24)

14

bahwa manusia berkuasa atas harta mereka sedangkan pematokan harga adalah pemaksaan terhadap mereka. Padahal seorang imam dipemerintahan untuk memelihara kemaslahatan umat.10

Dalam ekonomi islam siapapun boleh berbisnis. Namun demikian, dia tidak boleh melakukan ikhtikar, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. Bersumber dari hadist dari Muslim, Ahmad, abu Daud dari Said bin Musyyab dari Ma’mar bin Abdullah Al-Adawi bahwa Rosulullah saw bersabda, “tidaklah orang melakukan ikhtikar itu kecuali ia berdosa” Islam menghargai hak penjual dan pembeli untuk menentukan harga sekaligus melindungi hak keduanya. Islam membolehkan, bahkan mewajibkan, pemerintah melakukan intervensi harga, bila kenaikan disebabkan adanya distorsi terhadap permintaan dan penawaran.11

Ibn Taimiyah menguji pendapat-pendapat dari keempat madzhab itu. Menurutnya “kontroversi antar para ulama berkisar dua poin, pertama, jika terjadi harga tinggi di pasar dan seseorang berusaha menetapkan harga yang lebih tinggi daripada harga sebenarnya, perbuatan mereka itu menurut mazhab Maliki harus dihentikan. Menurut Syafi’i dan penganut Ahmad bin Hambal, seperti Abu Hafzal

10

Ibid.

11


(25)

15

Akbari, Qadi Abu Ya;la dan lainnya, mereka tetap menentang berbagai campur tangan terhadap keadaan itu.12

Kedua, dari perbedaan pendapat antar para ulama adalah penetapan harga maksimum bagi para pedagang dalam kondisi normal. Inilah pendapat yang bertentangan dengan mayoritas ulama, bahkan oleh Maliki sendiri. Tetapi beberapa ahli, seperti Sa’id bin Musayyib, Rabiah bin Abdul Rahman dan Yahya bin Sa’id, menyetujuinya. Para pengikut abu hanifah berkata bahwa otoritas harus menetapkan harga, hanya bila masyarakat menderita akibat peningkatan harga itu, dimana hak penduduk harus dilindungi dari kerugian yang diakibatkan oleh penetapan harga tersebut.13

Produsen mempunyai market power dalam menentukan harga produknya tetap memeperhitungkan kendala permintaan pasar (konsumennya). Produsen menentukan harga, yaitu dengan menentukan tingkat output optimal yang membuat keuntungannya juga optimal (maksimum). Optimal berarti maksimum dengan kendala yang ada. Keuntungan didefinisikan sebagai revenues (R) dikurangi costs (C). Perusahaan akan mencapai keuntungan optimal. Jika syarat berikut dipenuhi.14

Maks ∏ = R – C

12

Abdul Azhim Islahi, Economic Concepts of Ibn Taimiyah, (London: The Islamic Foundation, 1988), 113.

13

Ibid., 114.

14


(26)

16

→∂R q+

∂C

∂q= 0

⇔ ��=��

Dimana:

MR = penerima marginal MC = biaya marginal

Jika, aturan baku untuk menentukan harga adalah MR = MC. Artinya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang optimal jika perusahaan tersebut memproduksi hingga ongkos produk yang diproduksi terakhir sama dengan pendapatan dari penjualan produk terakhirnya. Argumen ini bisa dibuktikan secara intuisi sebagai keuntungan, sedangkan jika MR > MC, maka dengan menambah penjualan akan meningkatkan keuntungan, sedangkan jika MC > MR, kerugian bisa ditekan dengan mengurangi produksi, MC alan turun; jadi kondisi optimal adalah MC = MR.15

4. Pengertian Investasi

Investasi menurut PSAK Nomor 12 dalam standart akuntansi keuangan per 1 oktober 2004 adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi (bunga, royalti, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang brinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

15


(27)

17

Menurut Tandelilin investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan mendatang.16

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.17

5. Pengertian Pasar modal

Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagao tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.18

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisir, termasuk didalamnya adalah bank-bank konvensional dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara perdagangan efek.19Manfaat pasar modal adalah20:

16

Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, Edisi I (Yogyakarta: kanisius, 2001), 240.

17

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi 3, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2003), 4.

18

Irham Fahmi, Menejemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, (Jakarta:Mitra Wacana Media,2014), 305.

19

Sunariyah, pengantar pengetahuan pasar modal, Edisi 3, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2003), 4.

20

Muhammad Nafik, Bursa Efek Dan Investasi Syariah (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2009), 230.


(28)

18

a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumberdana secara optional. b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus

memungkinkan upaya diversivikasi.

c. Memberikan kesempatan memiliki perusahan yang sehat dan mempunyai prospek.

d. Alternatif investsi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversivikasi investasi.

e. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial.

f. Sumber pembiayaan dan jangka panjang bagi emiten.

Menurut Michael P. Mc. Lindon mengenai elemen yang menciptakan tumbuhnya pasar modal, yakni21:

a. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan peluang yang terdapat di pasar modal serta manfaat lain dari kepemilikan saham. b. Perkembangan prasarana pasar modal seperti majunya teknologi

informasi yang mendorong tumbunya sistem perdagangan elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan lain-lain.

21

Michael P. Mc. Lindon, Proegen, Connectiocut, 1996, Hlm. 61. Dalam Jusuf Anwar, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, (Bandung: Alumni,2008). 116.


(29)

19

c. Perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal dan kemandirian; serta

Adanya program privatisasi yang mendorong penawaran dan permintaan saham.

6. Saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas. Bagi perusahan yang bersangkutan, hasil yang diterima dari penjualan sahamnya akan tetap tertanam dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan penenam yang permanen. Karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Saham merupakan surat berharga yang menunjukan kepemilikan atau penyertaan pasar modal dalam suatu perusahaan.22

Kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham akan mengalami fluktuasi, yaitu:23

a. Kondisi mikro dan makro ekonomi.

b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluas usaha), seperti membuka kantor cabang (bran office),

22

Fakhruddin dan Darmadji, Pasar Modal Di Indonesia, edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), 13.

23

Irham Fahmi, Menejemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, (Jakarta:Mitra Wacana Media,2014), 329.


(30)

20

kantor cabang pembantu (sub brand office) baik yang dibuka di dimestik maupun luar negeri.

c. Pergantian direksi secara tiba-tiba

d. Adanya pihak direksi atau komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.

e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya.

f. Resiko sistematis, yaitu suatu benuk resiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.

g. Efek dari psikologi pasar yang mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham.

7. Saham Syariah

Sebagai negara muslim terbesar di dunia Indonesia merupakan pasar yang besar untuk pengembangan industri keuangan syariah. Seperti pengembangan industri perbankan Syariah dan asuransi Syariah yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, maka di harapkan Investasi Syariah di pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang cukup bagus karena mempunyai peranan yang cukup penting dalam meningkatkan panga pasar industri keuangan syariah di Indonesia.

Pada tahun 2007 Bapepam dan LK meluncurkan Daftar Efek Syariah (DES). Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek


(31)

21

yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah di pasar modal, seperti yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-208/BL/2012 tentang kriteria Daftar Efek Syariah24:

a. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: 1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi.

2) Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:

a) Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa.

b) Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu. 3) Jasa keuangan ribawi, antara lain:

a) Bank berbasis bunga.

b) Perusahaan pembiayaan berbasis bunga.

4) Jual beli resiko yang mengandung unsur ketidak pastian(gharar) dan atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional.

5) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan antara lain:

a) Barang atau jasa haram zatnya.

b) Barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang ditetapkan oleh DSN-MUI

c) Barang atau jasa merusak moral dan/atau bersifat mudarat

24OJK, “Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah”, dalam Http://ojk.go.id/kriteria

-dan-penerbitan-daftar-efek-syariah, diakses pada 5 Mei 2015.


(32)

22

6) Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah) dan memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

a) Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per seratus); atau total pendapatan bungan dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus).

8. Jual Beli Saham dalam Islam

Menurut Imam Nawawi jual beli adalah pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan.25 Sehingga jual beli saham adalah pertukaran efek dengan uang disertai dengan perpindahan kepemilikan barang berupa surat berharga dari penjual atau broker kepada pembeli yaitu investor.

Praktek jual beli telah diatur dalam islam, pada surah (Al-Baqarah 2, 275) menerangkan bahwa Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, bunyi ayat tersebut yaitu:



...

25Rachmat syafe’i,


(33)

23

“...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”

Sedangkan menurut fatwa MUI menhjelaskan tentang jual beli saham yaitu26:

a. Ketentuan tentang pembayaran

a) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat.

b) Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.

c) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan piutang.

b. Ketentuan tentang barang

a) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang. b) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.

c) Penyerahan dilakukakan kemudian

d) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

e) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerima. f) Tidak boleh menukar barang, keuali dengan barang

sejenis sesuai kesepakatan.

c. Ketentuan tentang salam pararel, boleh melakukan salam pararel dengan syarat:

26


(34)

24

a) Akad kedua terpisah dari akad pertama. b) Akad kedua dilakukan setelah akad pertama d. Penyerahan barang sebelum atau pada saat waktunya:

a) Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. b) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang

lebih tinggi, penjual tidak boleh meminta tambahan harga.

c) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah dan pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntuk pengurangan harga.

d) Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati.

e) Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau kualitas lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua pilihan yaitu:

1) Membatalkan kontrak dan meminta kembali uang. 2) Menunggu sampai barang tersedia.

e. Pembatalan kontrak, pada dasarnya pembatalan salam dapat dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah pihak.


(35)

25

f. Perselisihan, jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka persoalanya diselesaikan melalui badan administrasi syariah setelah tidak sampai melakukan musyawarah.

Dari segi boleh tidaknya dalam pandangan hukum islam melakukan transaksi saham, dapat dilakukan analisis dari segi pembahagian dan macam-macam saham sebagai berikut27:

1. Saham perusahaan yang beroprasi dalam hal-hal yang halal dan baik, modalnya bersih dari riba dan pencucian harta jotor serta tidak memberikan salah satu pemegang sahamnya keistimewaan materi atas pemegang saham lainnya.

Saham perusahaan yang seperti ini adalah boleh secara syar’i, bahkan sangat dianjurkan dan disenangi (sunnah), karena adanya manfaat yang diraih dan kerusakan yang bisa dihindari dengan saham tersebut. Perdagangan (jual-beli) saham-saham perusahaan tersebut, aktifitas mediator, publikasi saham pendaftaranya serta ikut memperoleh bagian dari keuntungannya, semua diperbolehkan. Apalagi semua aktifitas dan dana yang ditanamkan disana adalah bersumber dari yang halal.

2. Saham perusahaan yang beroperasi dalam hal yang diharamkan dan menjijikan, atau modalnya merupakan harta haram

27Ahmad Supardi Hasibuan, “Bursa Efek Dalam Perspektif Hukum Islam”, dalam


(36)

26

darimanapun asalnya, atau perusahaan tersebut memberikan keistimewaan materi bagi sebagian pemegang saham seperti keistimewaan dalam bentuk pengembalian modal lebih dulu ketika perusahaan dilikuidasi atau keistimewaan atas hak tertentu dalam keuntungan (deviden).

Melakukan aktifitas dalam saham-saham yang jelas-jelas dilarang Allah S.W.T dan RasulNya, apalagi uang yang ditananmkan dalam perusahaan itu bersumber dari yang haram, adalah merupakan perbuatan haram dan mendapat dosa dari Allah S.W.T. sehingga, dengan demikian maka tidak dibolehkan menanam saham dalam perusahaan-perusahaan seperti itu, begitu juga menjadi pialang dalam sahamnya, mengedarkan dan mencetakannya dalam pasar. Kesemua itu termasuk dalam kategori yang diharamkan dalam ajaran Islam.

Rukun dan syarat jual beli28:

a. Orang yang berakad (muaqidain)

1) Cakap melakukan tindakan hukum (baligh sehat akal)

2) Bebas bertransaksi tanpa paksaan dan tekanan (muhtar).

3) Pembeli dan penjual bukan orang yang sama.

28Kurniasih, “Jual Beli Valuta Asing & Saham dalam Tinjauan Fiqih”, dalam

https://tafany.wordpress.com/2009/03/22/jual-beli-valuta-asing-saham-dalam-tinjauan-fiqih/


(37)

27

Dalam investasi maupun jual beli pada saham dibutuhkan kemampuan yang cukup dan melakukan tindakan hukum untuk mengelola saham agar dapat memberiakn keuntungan sesuai dengan yang diinginkan.

b. Ijab qabul (Akad)

1) Akad dinyatakan dalam majlis. 2) Adanya kesesuaian ijab dan qabul. 3) Tidak menunjukan sikap penolakan. 4) Tidak dibatasi waktu.

5) Ijab dan qabul (sighat) dalam transaksi jual beli saham dilakukakan dengan sisitem yang telah di keluarkan oleh bursa efek, yaitu JATS Next G (Jakarta Automated Trading System Next Generation), traksaksi dilakukan dengan cara continous Auction System (sistem lelang berkelanjutan), artinya dalam sistem ini kesepakatan harga dan jumlah lot saham daro pihak penjual dan pembeli ditentukan dalam sistem ini. Transaksi yang dilakukan di sistem ini diwakilkan oleh pialang atau anggota bursa, sehingga dibutuhkan biaya tambahan pada setiap transaksi yang terjadi. c. Objek akad


(38)

28

1) Bisa diserahterimakan. 2) Bermanfaat dan bernilai. 3) Milik sempurna pihak penjual.

Objek dalam pasar modal sejak tahun 2000 sudah tidak menggunakan scriptfull atau tanpa warkat, tetapi menggunakan scriptless. Artinya sejak tahun 2000 hingga saat ini pasar modal sudah tidak menggunakan warkat atau lembar bukti kepemilikan saham, tetapi langsung dengan elektronik yang bisa diakses melalui internet, sehingga lebih mudah untuk disimpan dan tidak menghawatirkan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan.

d. Alat tukar

1) disepakati kedua belah pihak. 2) jumlahnya diketahui para pihak.

3) alat tukar yang diperbolehkan oleh syara’.

Setiap pemilik saham harus memiliki rekening AKSES (Acuan Kepemilikan Securitas) di KSEI dengan adanya kartu AKSES ini KSEI dapat langsung mengkredit dan mendebit portofolio dan dana yang diperjual belikan investor ke rekening AKSESnya, sehingga investor tidak


(39)

29

perlu khawatir apabila sahamnya dibawa kabur oleh perusahaan broker atau perantara.

9. Penetapan Harga Saham

Harga dibursa saham cenderung untuk mencerminkan perkiraan masyarakat luas mengenai baik pendapat perusahaan di masa depan maupun perubahan harga yang mungkin terjadi di masa depan (karena alasan apapun juga).29

Perkembangan harga saham dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang berpengaruh berasal dari pendapatan per lembar saham, besarnya deviden yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Faktor eksternal yang berpengaruh seperti gejolak politik pada suatu negara, perusahaan kebijakan moneter, dan laju inflasi yang tinggi.30

Ada empat variabel eksogen atau variabel bebas (independent variabel) yang jelas-jelas mempengaruhi harga saham. Keempat variaber tersebut adalah (1) tarif pajak perusahaan, (2) perubahan belanja atau pengeluaran negara, (3) perubahan dalam nominal uang, dan (4) potensi output perekonomian. Tiga variabel eksogen pertama merupakan variabel kebijakan pemerintah, artinya,

29

Richard G. Lipsey, Ilmu Ekonomi, Jilid Dua, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), 458.

30

Sunariyah, pengantar pengetahuan pasar modal, Edisi 3, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2003), 13.


(40)

30

variabel yang tergantung pada kebijakan pemerintah, sedangkan variabel yang terakhir adalah variabel non-kebijakan pemerintah.31

Secara konsep, dua variabel yang masuk kedalam kelompok variabel kebijakan pemerintah mempengaruhi harga saham melalui dua saluran, yaitu32:

1) Kedua variabel tadi mempengaruhi total pengeluaran dan bersama-sama dengan tarif pajak mempengaruhi laba perusahaan. Harapan perubahan dalam laba perusahaan secara positif terkait dengan perubahan-perubahan dalam harga saham.

2) Kedua variabel tersebut mempengaruhi, dan bersama-sama dengan potensi output ekonomi dan perubahan harga masa lalu, perubahan harga saat ini, total pengeluaran dan harga saat ini mempengaruhi perubahan dalam output riil. Perubahan dalam output riil mempengaruhi perubahan suku bunga. Variabel suku bunga ini, nantinya dignakan sebagai faktor pendiskonto dalam model penilaian harga saham, memiliki efek negatif terhadap harga saham.

Harga suatu saham ditentukan oleh para pelaku pasar berdasarkan pada permintaan dan penawaran dari saham yang bersangkutan di pasar modal, dimana relasi antara harga dan penawaran adalah bersifat negatif yaitu penawaran meningkat harga turun. Sedangkan antara

31

Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2011), 222.

32


(41)

31

harga dan permintaan bersifat negatif yaitu permintaan meningkat harga naik.

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh:

1. Lidua Silviana Sihombing (2009), meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. Variabel gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan pendelegasian secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. Hal ini dapat diketahui dengan uji F. Variabel yang paling dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan adalah variabel gaya kepemimpinan partisipatif (X2). Hal ini dapat diketahui dengan uji t. Identifikasi Determinan (R2) yaitu dengan nilai 0,698 artinya bahwa sebesar 69,8% semangat kerja karyawan (Y) pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel


(42)

32

gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan pendelegasian serta sisanya 30,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Perasamaan dari penelitian ini adalah objek varibel terikatnya menggunakan PT. Pembangunan Perumahan, sedangkan perbedaan dari penelitian ini adalah varibel bebasnya menggunakan penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dan varibel terikatnya menggunakan harga saham PT. Pembangunan Perumahan sedangkan pada penelitian lidia silviana sihombing variabel bebasnya menggunakan pengaruh gaya kepemimpinan dan varibel terikatnya menggunakan semagat kerja karyawan.33 2. Moh. Abdul Aziz (2012), meneliti pengaruh proses seleksi

terhadap kinerja karyawan teknik PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk. dalam penelitian ini menunjukan proses seleksi dipilih sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini bertujauan untuk mengetahui pengaruh proses seleksi terhadap kinerja karyawan teknik pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. 45 responden dipilih melalui teknik acak sederhana terhadap seluruh karyawan teknik PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk. hasil penelitian

33Lidia Silviana Sihombing, “

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan” (Skripsi— Universitas Sumatra Utara, Medan 2009).


(43)

33

ini menunjukan bahwa proses seleksi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kedua variabel tersebut mempunyai hubungan korelasi yang positif. Persamaan dari penelitian ini adalah objek variabel terikatnya sama-sama menggunakan PT. Pembangunan Perumahan, sedangkan perbedaan dari penelitian ini adalah variabel bebasnya menggunakan penetapan harga saham PT. Semen Indonesia sedangkan variabel terikat menggunakan harga saham dari PT. Pembangunan Perumahan sedangkan pada penelitian moh. Abdul aziz variabel bebasnya menggunakan proses seleksi sedangkan variabel terikatnya menggunakan kinerja karyawan teknik PT. Pembangunan Perumahan.34

3. Rahmi Madyas (2013), meneliti pengaruh perputaran aktiva terhadap profitabilitas (studi kasus pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. periode 2006-2011). Hasil penelitian yang menggunakan uji hipotesis menunjukkan bahwa besarnya thitung sebesar 4,632 ≥ 1,943 (ttabel) dengan nilai (Sig) = 0,010, karena nilai Sig < 0,05, sehingga hipotesis terdapat pengaruh perputaran aktiva terhadap tingkat profitabilitas dapat diterima atau terdapat pengaruh perputaran aktiva terhadap profitabilitas, artinya apabila perputaran aktiva meningkat maka tingkat profitabilitas akan meningkat. Begitu pula sebaliknya apabila perputaran aktiva menurun maka profitabilitas akan menurun. Oleh karena itu

34Moh. Abdul Aziz, “

pengaurh proses seleksi terhadap kinerja karyawan teknik PT.


(44)

34

penulis menyarankan agar perusahaan dapat mengoperasikan segala jenis aktifitas perusahaan dengan baik, terutama dalam mengelola rotasi perputaran aktiva secara produktif baik aset tetap, aset lancar, maupun nilai investasi sehingga perolehan laba yang diperoleh dapat meningkat dan berpengaruh baik bagi tingkat profitabilitas PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. persamaan dari peneitian ini adalah objek vaiabel terikat menggunkan PT. Pembangunan Perumahan, sedangkan perbedaan dari penelitian ini variabel bebas menggunakan penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dan variabel terikatnya menggunakan perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan sedangkan pada penelitian rahmi madyas variabel bebas menggunakan perputaran aktiva dan varibel terikat menggunakan profitabilitas dari PT. Pembangunan Perumahan.35

4. Widya Sri Muliani (2014), meneliti analisis penilaian harga saham PT. Semen Indonesia (persero) Tbk dengan menggunakan metode price earning ratio (per). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa saham PT. Semen Indonesia Tbk berada dalam kondisi yang wajar atau fair valued sehingga keputusan yang tepat adalah mempertahankan saham yang sudah dimiliki dengan tidak menjual atau membeli saham tersebut sampai kondisi saham tersebut menguntungkan bagi investor. Persamaan dari penelitian ini adalah

35Rahmi Madyas, “

Pengaruh Perputaran Aktiva Terhadap Pofitabilitas(studi kasus pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. periode 2006-2011)” (Skripsi—Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013).


(45)

35

variabel bebas menggunakan harga saham PT. Semen Indonesia sedangkan perbedaan dari penelitian ini teknik penelitian menggunakan metode kuantitatif sedangakan pada penelitian Widya Sri Mulyani menggunakan metode kualitatif.36

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual diperlukan sebagai kerangka berfikir dan penentuan hipotesis dalam penelitian ini. Dalam kerangka konseptual, peneliti memiliki hubungan tentang gambaran konsep yang satu dengan lainnya. Dalam model analisis hubungan variabel diturunkan dari rumusan masalah dan tujuan penelitian, digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini:

Model kerangka konseptual

D. Hipotesis

Dari penjelasan kerangka teori diperkirakan bahwa penetapan harga saham PT. Semen Indonesia mempunyai pengaruh terhadap perkembangan harga saham sub sektor konstruksi dan bangunan. Sehingga hipotesis yang di dapat yaitu:

36Widya Sri Mulyani, “

analisis penilaian harga saham PT. Semen Indonesia (persero) Tbk dengan Menggunakan metode price earnings ratio (per)” (Skripsi—UIN Sultan Syarif Kasim, Riau 2014).

Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.


(46)

36

H0 : Tidak Ada pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

H1 : Ada pengaruh secara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.


(47)

36

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.1 Dalam penelitian terdapat dua pendekatan untuk membedah suatu penelitian.Kita mengenalnya dengan istilah kualitatif dan kuantitatif. Secara tradisional terdapat jurang antara kualitatif dan kuantitatif, dimana masing-masing memiliki paradigma yang berbeda.

Ditinjau dari tujuannya jenis penelitian ini termasuk eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.2 yaitu suatu analisis yang dilakukan melalui pengukuran yang berupa angka-angka dengan menggunakan metode statistik. Apabila penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan hipotesis, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengajuan hipotesis atau eksplanatori.

B. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang berada di Surabaya dengan alamat Jl. Jend. Basuki Rahmat 46 Kedungdoro Tegalsari Surabaya, 60261 Jawa Timur. Alasan pemilihan

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cetakan ke-16, (Bandung: Alfabeta, 2012), 2.

2


(48)

37

tempat penelitian ini karena tersedianya kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian sehingga sangat mempermudah dan sangat membantu kelancara dalam melakukan penelitian.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan 9 perusahaan sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Pemilihan sampel data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Artinya populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti untuk penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel sebagai berikut:

1. Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan perusahaan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2012-2014.

2. Semua variabel bebas dan terikat tersedia.

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 2 emiten yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2014 yaitu:

a. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

b. PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) Karena PT. PP adalah perusahaan konstruksi BUMN yang sudah berdiri sejak tanggal 26 Agustus 1953 dan proyek pertama dari perusahaan ini adalh membangun


(49)

38

rumah dinas bagi karyawan PT. Semen Gresik Tbk. yng merupakan anak perusahaaan dari BAPINDO di Gesik pada tahun 1960.

D. Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat (Y)

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya (Y) adalah perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP)

2. Variabel Bebas (X)

Variabel yang menjadi sebab tibulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

E. Definisi Oprasional

Berdasarkan identifikasi terhadap variabel-variabel tersebut, maka definisi oprasional dari variabel-variabel tersebut adalah:

1. Penetapan harga saham

Penetapan harga saham adalah penetapan harga saham yang dipakai merupakan penetapan offer harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang di buka pada bursa efek waktu JATS (Jakarta Automated Trading System).


(50)

39

2. Perkembangan harga saham

Perkembangan harga saham dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang berpengaruh berasal dari pendapatan per lembar saham, besarnya deviden yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Faktor eksternal yang berpengaruh seperti gejolak politik pada suatu negara, perusahaan kebijakan moneter, dan laju inflasi yang tinggi.3 Namun perkembangan harga yang digunakan adalah harga closing saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dalam setiap dua mingguan pada satu tahun.

F. Data dan Sumber Data 1. Jenis Data

Data harga saham yang diperoleh berdasarkan kurs resmi dan olahan data setiap dua minggu dari perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014.

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, sebagai literature dan sumber. Berdasarkan periode dan objek penelitian, jenis data kuantitatif yang diperoleh merupakan bagian dari data

3

Sunariyah, pengantar pengetahuan pasar modal, Edisi 3, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2003), 13.


(51)

40

time series (antar tahun) dan cross section (antar perusahaan) sehingga data yang terkumpul dan dianalisis merupakan gabungan (pooling data). Data yang digunakan adalah penetapan harga saham PT. Semen indonesia pada saat opening waktu JATS, dan perkembangan harga saham pada perusahaan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. pada tahun 2012-2014.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi yaitu pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang diperlukan yaitu pengumpulan data, dilakukan dengan teknik dokumentasi, dikumpulkan, diseleksi untuk kemudian diolah.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan penelitian ini adalah regresi linier sederhana yaitu meneliti mengenai hubungan antara 2 atau lebih variabel, yaitu kelompok variabel yang disebut variabel bebas dan kelompok yang dinamakan variabel tidak bebas. Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya melakukan kegiatan analisis untuk mengetahui pengaruh penetapan harga terhadap perkembangan harga saham. Tahap-tahapnya sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian dengan regresi apakah dalam variabel model regresinya terjadi kesalahan. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus


(52)

41

terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas dan autokorelasi. Berikut macam-macam uji asumsi klasik4:

a. Uji Normalitas

Data penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dan perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) tbk berdistribusi normal dapat dilihat dari kurva berbentuk lonceng (bell shoped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tak terhingga5, cara lain yang bisa dipergunakan yaitu dengan cara melihat uji tabel Kolmogorov-Sminov, dimana jika angka signifikan yang ditunjukan dalam tabel lebih kecil dari alpha 5% maka dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya, jika angka signifikan di dalam tabel lebih besar dari alpha 5% maka data sudah memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu dengan menggunakan

4

Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS (Jakarta: PT. Buku Kita, 2009), 39.

5


(53)

42

metode grafik, metode durbin watson, metode van hewmann dan metode runtest, sebagian salah satu uji statistik nonparametrik.6 Dalam penelitian kali ini untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan pengajuan Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Angka D-W dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif.

2. Angka D-W dibawah -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelsi positif. 2. Regresi Linier Sederhana

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20,0 (statistical package and social science). Model regresi yang digunakan adalah:

Y=a+bX Dimana:

Y : Perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

X : Penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

6


(54)

43

3. Uji Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan uji t. Uji bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan:

a. H0 diterima jika –T Tabel ≤ T Hitung ≤ T Tabel, artinya variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. b. H0 ditolak jika –T Hitung > -T Hitung atau T Hitung > T Tabel,

artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.


(55)

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Paparan Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

PT Pembangunan perumahan (Persero) adalah salah satu penyedia konstruksi yang termasuk dalam badan usaha milik negara (BUMN). Berkantor pusat di Jakarta, PT. PP berdiri sejak tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan Akta Notaris No. 48 Proyek pertama perusahaan ini adalah membangun rumah dinas bagi karyawan PT. Semen Gresik Tbk. yang merupakan anak perusahaan dari BAPINDO di Gresik. Berawal dari proyek tersebut, perkembangan perusahaan ini semakin meningkat seiring dengan pembangunan proyek-proyek besar, seperti Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, Ambarukmo Palace Hotel dan Samudera Beach Hotel.1

Pada tahun 1960 perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PN Pembangunan Perumahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1960. Salah satu kesuksesan perusahaan dalam menyelesaikan proyek besarnya adalah merampungkan pembangunan Hotel Indonesia pada tahun 1962 dengan 14 lantai dan 427 kamar yang kala itu merupakan

1Merdeka, “Pembangunan Perumahan”, dalam


(56)

45

bangunan tertinggi di Indonesia. Status perusahaan ini menjadi perseroan terbatas (PT) seiring dengan pergantian nama menjadi PT. Pembangunan Perumahan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1971 dengan unit bisnis inti berupa jasa konstruksi. Sejak berdirinya, PT PP berperan sebagai pemain kunci dalam bisnis konstruksi nasional. PT PP telah menyelesaikan beberapa mega proyek yang dijalani antara tahun 1991 hingga 2007, termasuk pengembangan bisnis perumahan di daerah Cibubur. Selain itu, perusahaan ini juga membangun anak-anak perusahaan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan asing, seperti PT PP Taisei Indonesia Construction dan PT Mitracipta Polasarana.2

PT PP selalu melakukan inovasi-inovasi terbaru guna mengembangkan perusahaan di tengan kondisi keuangan nasional yang semakin kuat. Salah satunya dengan melakukan transformasi pada tahun 2009 dalam program Penawaran Umum Saham ke Publik dengan persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2009. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, maka sejak tanggal 9 Februari 2010, PT PP telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).3

Pada kinerja tahun 2012 PT. Pembangunan Perumahan (Persero) memperoleh kontrak senilai Rp. 17,7 triliun. Pencapaian tersebut

2

Ibid.

3


(57)

46

melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp. 16,8 triliun. Bettty ariana sekertaris PT PP menjelaskan raihan kontrak tersebut didominasi oleh sektor pembangunan pelabuhan dan gedung. Salah satu proyek besar yang digarap oleh perseroan berasal dari PT. Pelindo II yaitu pembangunan terminal New Priok senilai Rp. 8,2 triliun. Bebrapa proyek besar lyang didapatkan antara lain proyek PLTM Huta Dolok & Naga Timbul, KPP Sudirman Jakarta, Proyek Silo Banyuwangi. Betty menjelaskan perseroan mengembangkan commercial (shopping mall, trade center, dan kantor), residential (apartemen dan perumahan), hospitality (hotel) dengan mengutamakan pemberdayaan aset (lahan) yang telah dimiliki serta melakukan sinergi antar BUMN.4

Pada tahun 2013 PT PP membukukan laba bersih naik menjadi Rp 143,4 miliar pada semester pertama tahun 2013 dari periode sebelumnya Rp. 64,8 miliar. Kenaikan laba bersih juga didorong kenaikan pendapatan menjadi Rp. 4,17 triliun pada semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp. 2,02 triliun. Pendapatan tersebut disumbang dari beberapa proyek seperti proyek EPC PLTGU Tanjung Uncang dan PLTU Duri Riau, pelabuhan Kalibaru, Bandara Kuala Namu, Tol Semarang Bawen, jalan Donggi Senoro, dan proyek milik swasta. Selain itu, anak perusahaan bidang industri pabrik precast concrete juga telah

4Kementrian BUMN, “Pembangunan Perumahan Kontrak PP Melebihi Target 2012”, da

lam

http://www.bumn.go.id/pp/berita/59/PEMBANGUNAN.PERUMAHAN:.Kontrak.PP.Melebihi.Ta rget.2012 diakses pada 9 Juli 2015


(58)

47

melai memberikan kontribusi pendapatan dan laba. Hingga juni tahun 2013 perseroan telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp. 9,5 triliun atau 2,5 kali dibanding periode yang sama tahun 2012. Perseroan juga memperluas pasar keluar negeri, di timor leste saat ini sedang melaksanakan bebrapa proyek antara lain Gedung Kementrian Keuangan, Jalan Likuisa, Jalan Gleno Tibar, dengan membidik beberapa proyek infrastruktur senilai lebih dari Rp. 3 triliun. Untuk menangkap peluang pembangunan infrastruktur di Timor Leste, perseroan juga telah membuka kantor Perwakilan di Dilli Timor Leste.5

Pada tahun 2014 PT PP yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi juga menerima penghargaan Living Legend Company Award 2014.6 Yaitu sebuah penghargaan yang digagas oleh majalah Warta Ekonomi yang diberikan kepada perusahaan yang telah berusia lebih dari 50 tahun di Indonesia dan terus tmbuh dan berkembang dengan sangat mengesankan.7

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Harga saham

5Agustina Melani,”Periode Semester I 2013 Laba Bersih PTPP Capai RP143,4 Miliar”, dalam

http://www.bumn.go.id/pp/berita/87/Periode.Semester.I.2013.Laba.Bersih.PTPP.Capai.Rp143,4.M iliar diakses pada 9 Juli 2013

6Seno Tri Sulistiyono,”PT PP Raih Penghargaan Living Legend Company Award 2014”, dalam

http://m.tribunnews.com/bisnis/2014/09/07/pt-pp-raih-penghargaan-living-legend-company-award-2014 diakses pada 9 juli 2015

7Hazliyansyah,”10 Perusahaan Raih Penghargan Living Legend Companies 2015”, dalam

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/06/12/npu18b-10-perusahaan-raih-penghargaan-living-legend-companies-2015 diakses pada 9 Juli 2015


(59)

48

Harga saham merupakan harga jual dari suatu saham. Setiap kenaikan atau peurunan harga yang terjadi dapat menentukan untung atau rugi atas surat berharga yang dimiliki oleh investor. Perubahan harga saham dapat disebabkan oleh hukum permintaan dan penawaran. Jika lebih banyak orang membeli saham, maka harganya akan naik. Selain dipengaruhi permintaan dan penawaran, harga saham juga dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Sebuah kinerja yng baik, maka harga saham perusahaan juga ikut baik.

Adapun perkembangan harga saham diwakilkan oleh closing price perusahaan PT. Pembangunan Perumahan tahun 2012-2014 yang diambil sebagai sempel variabel terikat dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

TAHUN

HARGA SAHAM PT. Pembangunan Perumahan

2012 820

2013 1160

2014 3575

JUMLAH 5555

RATA-RATA 1851.67

Sumber: BEI, data diolah.

Dari data tersebut terlihat jelas bahwa perusahaan pembangunan perumahan mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2012 sebesar Rp. 820,- dan mengalami kenaikan 41% pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 1.160,- dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan lebih dari 100% menjadi Rp. 3.575,-, memiliki jumlah total


(60)

49

hraga saham dari tahun 2012-2014 sebesar Rp. 5.555,- dan rata-rata harga saham sebesar Rp. 1.856,-.

Sedangkan pada penenetapan harga saham diwakilkan oleh offer price perusahaan PT. Semen Indonesia tahun 2012-2014 yang diambil sebagai sempel variabel bebas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

TAHUN

Harga Saham PT. Semen Indonesia

2012 15150

2013 12900

2014 16075

JUMLAH 44125

RATA-RATA 14708.33

Sumber: BEI, data diolahh

Dari data diatas terlihat bahwa perusahaan Semen Indonesia mengalami fluktuasi harga setiap tahunnya yaitu pada tahun 2012 sebesar Rp. 15.150,- dan mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi Rp. 12.900,- dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan lebih dari menjadi Rp. 16.075,-, memiliki jumlah total hraga saham dari tahun 2012-2014 sebesar Rp. 44.125,- dan rata-rata harga saham sebesar Rp. 14.708,-.

C. Analisa Data

Dalam penelitian ini, analisa data menggunakan model regresi linier sederhana. Selama melakukan regresi, untuk mendapatkan nilai yang


(61)

50

baik maka harus dilakukakan uji normalitas dan terbebas dari asumsi klasik yaitu autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak normal. Data berdistribusi tidak normal dikarenakan terdapat nilai ekstrim dalam data yang diambil. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal. Dalam penelitian kali ini untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dengan cara melihat kurva berbentuk lonceng (bell-shoped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga dan juga dengan menggunakan uji kolmogrov-sminov, jika angka signifikan di dalam tabel lebih besar dari alpha 5% maka data sudah meemnuhi asumsi normalitas.


(62)


(63)

52

Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat grafik histogram maupun grafik plot. Dimana grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data berdistribusi normal. Selanjutnya pada gambar P-plot terlihat titik titik mengikuti garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Penetapan Harga Saham

PT. Semen Indonesia

(Persero)

Perkembangan Harga Saham

PT. Pembangunan

Perumahan (Persero)

N 72 72

Normal Parametersa,b

Mean 14590.6250 1262.5694

Std. Deviation 2074.86398 694.20945

Most Extreme Differences

Absolute .094 .134

Positive .061 .134

Negative -.094 -.128

Kolmogorov-Smirnov Z .795 1.136

Asymp. Sig. (2-tailed) .552 .151

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(64)

53

Dilihat dari uji statistik di atas yaitu dengan uji kolmogorov-sminov, secara jelas bahwa data berdistribusi normal, karena nilai penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) bernilai 0,552 atau 55,2% dan Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) bernilai 0,151 atau 15,1% yang berarti nilai signifikansi diatas menunjukan angka lebih besar dari 5% atau 0,05.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian kali ini untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan pengujian Durbin Watson dengan ketentuan Angka Durbin Watson diantara 1,589 sampai 1,645 diperoleh dari jumlah data yaitu 72.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .596a .355 .337 560.07059 1.613


(65)

54

b. Dependent Variable: Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

Dari hasil olah data menggunakan spss angka durbin watson menunjukan 1,613 sehingga berada diantara 1,598 sampai 1,645, berarti penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

3. Regresi Linier Sederhana

Hasil analisa dengan menggunakan model regresi linier sederhana yang telah memenuhi uji normalitas dan uji klasik antara variabel bebas (Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia) Terhadap variabel terikat (Perkembangan Harga saham PT. Pembangunan Perumahan), dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1530.920 483.254 -3.168 .002

Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero)

.191 .033 .572 5.838 .000

a. Dependent Variable: Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

Berdasarkan hasil regresi yang pada tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:


(66)

55

dari persamaan tersebut angka-angkanya dapat diartikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta dalam regresi ini yaitu -1530,920, artinya jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (X) nilainya adalah 0 atau tetap, maka perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Y) nilainya adalah negatif atau mengalami penurunan sebesar Rp. 1530,920. b. Koefisien regresi variabel penetapan harga saham PT.

Semen Indonesia (X) sebesar 0,191 menunjukan jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia mengalami kenaikan satuan atau 1% maka perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan akan naik sebesar Rp. 191,-. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dengan perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan, semakin naik satu satuan persentase dari penetapan harga saham PT. Semen Indonesia maka semakin naik pula harga saham PT. Pembangunan Perumahan.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikan (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia) berpengaruh terhadap variabel terikat atau dependen


(67)

56

(Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan

Perumahan). Kriteria pengambilan keputusan yaitu H0 diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, artinya variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. H0 ditolak jika –t hitung > -t hitung atau t hitung > t tabel, artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1530.920 483.254 -3.168 .002

Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero)

.191 .033 .572 5.838 .000

a. Dependent Variable: Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Dari nilai signifikansi sebesar 5% atau 0,05 maka ditentukan T tabel sebesar 1,667 dan berdasarkan tabel T hitung sebesar 5,838, maka nilai t hitung > t tabel (5,838 > 1,667) maka H0 ditolak.

Oleh karena nilai thitung ≥ ttabel (5,838>1,667) maka H0 ditolak, artinya bahwa ada pengaruh antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan.


(68)

56

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang terjadi antar variabel yang diteliti sebagai pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain dalam bagian ini akan dibahas konsekuensi dari hasil kemungkinan menerima atau menolak hipotesis. Selain itu dalam pembahasan, teori-teori ataupun hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu akan digunakan sebagai rujukan, apakah hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini mendukung atau bertentangan dengan teori maupun penelitian empiris terdahulu tersebut. Temuan-temuan teoritis serta keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian juga akan dikemukakan yang berkeinginan melakukan pengembangan terhadap masalah penelitian yang sama.

Berdasarkan uraian di atas, secara sistematis dapat dinyatakan bahwa pembahasan yang akan diuraikan pada bab ini meliputi, pembahasan hasil uji hipotesis, temuan teoritis, dan keterbatasan penelitian.

A. Pengaruh Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Sebagai negara berkembang indonesia memiliki banyak proyek pembangunan baik dalam bentuk real estate, jembatan mapun perumahan.


(69)

57

Melihat sekarang ini pembangunan perumahan banyak dilakukan di lahan kosong yang ada di daerah kota maupun desa. Banyaknya pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi membutuhkan banyak dana untuk bisa melakukan semua pembangunan yang akan dilakukan.

Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan konstruksi adalah melakukan listing dengan tujuan penambahan modal untuk kegiatan pembangunan yang dilakukan. Dengan melakukan listing maka saham perusahaan konstruksi akan diketahui oleh masyarakat, masyarakat akan berinvestasi pada perusahaan konstruksi apabila masyarakat mengetahui bagaimana perkembangan yang baik dan menjanjikan pada perusahaan konstruksi maka masyarakat akan mempercayakan dananya untuk diinvestasikan pada perusahaan kosntruksi. Banyaknya pembangunan yang dilakukan oleh pembangunan konstruksi tentunya tidak lepas dari kebutuhan bahan baku yang berupa semen, dalam hal ini PT. Semen Indonesia adalah perusahaan yang berpengaruh terhadap perusahaan sub sektor industri yang ada di Indonesia.

Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara penetapan harga saham PT.Semen Indonesia dengan PT. Pembangunan perumahan Persero Tbk. Hasil uji signifkan dengan menggunakan uji T menunjukkan nilai thitung ≥ ttabel yaitu 5,838≥1,6671 dengan menggunakan bantuan SPSS. Maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dengan PT. Pembangunan Perumahan (persero) Tbk.


(1)

60

B. Berapa Besar Pengaruh Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia Terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia berpengaruh

terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (persero)

Tbk maka harus diukur berapa besar pengaruhnya. Dalam penelitian ini

pengukuran seberapa besar dapat diketahui dengan menggunakan Regresi

Linier Sederhana dengan menggunakan persamaan regresi

Y=-1530,920+0,191X

dari persamaan tersebut angka-angkanya dapat diartikan sebagai

berikut:

Nilai konstanta dalam regresi ini yaitu -1530,920, artinya jika penetapan

harga saham PT. Semen Indonesia (X) nilainya adalah 0 atau tetap, maka

perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Y) nilainya

adalah negatif atau mengalami penurunan sebesar Rp. 1530,920.

Koefisien regresi variabel penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (X)

sebesar 0,191 menunjukan jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia

mengalami kenaikan satuan atau 1% maka perkembangan harga saham PT.

Pembangunan Perumahan akan naik sebesar Rp. 191,-. Koefisien bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara penetapan harga saham PT.

Semen Indonesia dengan perkembangan harga saham PT. Pembangunan


(2)

61

PT. Semen Indonesia maka semakin naik pula harga saham PT.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Jusuf, Pasar Modal Sebagi Sarana Pembiayaan dan Investasi. Bandung:

Alumni, 2008.

Aziz, Moh. Abdul, “Pengaruh Proses Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Teknik PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk”. Skripsi—Universitas Indonesia, Depok, 2012.

BUMN, Kementrian, “Pembangunan Perumahan Kontrak PP Melebihi Target

2012”, dalam

http://www.bumn.go.id/pp/berita/59/PEMBANGUNAN.PERUMAHAN:. Kontrak.PP.Melebihi.Target.2012, diakses pada 9 Juli 2015.

Chamid, Nur, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010.

Efendi, Singarimbun, Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES, 2006.

Fahmi, Irham. Menejemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2014.

Fakhrudin dan Darmadji, Pasar Modal di Indonesi, Edisi 2. Jakarta: Salemba

Empat, 2004.

Gumanti, Tatang Ary. Manajemen Investasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Hasibuan, Ahmad Supardi, “Bursa Efek Dalam Perspektif Hukum Islam”, dalam

http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=444, diakses pada 20 Juli 2015.

Hazliyansyah, “10 Perusahaan Raih Penghargaan Living legend Companies

2015”, dalam

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/06/12/npu18b-10-perusahaan-raih-penghargaan-living-legend-companies-2015, diakses pada 9 Juli 2015.


(4)

Islahi, Abdul Azhim. Economic Concepts of Ibn Taimiyah. London: The Islamic

Foundation, 1988.

Karim, Adiwarman Azwar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2010.

Kurniasih, “Jual Beli Valuta Asing & Saham Dalam Tinjauan Fiqih”, dalam https://tafany.wordpress.com/2009/03/22/jual-beli-valuta-asing-saham-dalam-tinjauan-fiqih, diakses pada 13 Juli 2015.

Lipsey, Richard G., Ilmu Ekonomi, Jilid Satu. Jakarta: PT Bina Aksara, 1988.

Madyas, Rahmi. “Pengaruh Perputaran Aktiva Terhadap Profitabilitas (studi kasus

pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk periode 2006-2011”.

Skripsi—Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013.

Melani, Agustina, “Periode Semester I 2013 Laba Bersih PTPP Capai RP143,4

Miliar”, dalam

http://www.bumn.go.id/pp/berita/87/Periode.Semester.I.2013.Laba.Bersih. PTPP.Capai.Rp143,4.Miliar, diakses pada 9 Juli 2015.

Merdeka, “Pembangunan Perumahan”, dalam

http://profil.merdeka.com/indonesia/p/pembangunan-perumahan, diakses pada 8 Juli 2015.

Mishri (al), Muhammad ibn Mukarram ibn Manzur al-Afriqi. Lisan al-Arab, Juz

4. Beirut: Dar Shadr, t,th.

Mulyani, Widya Sri, “Analisis Penilaian Harga Saham PT. Semen Indonesia

(persero) Tbk dengan Menggunakan Metode Price Earning Ratio (PER)”.

Skripsi—Uin Syarif Kasim, Riau, 2014.

Nafik, Muhammad, Bursa Efek Dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi Ilmu


(5)

Ngsuyasa, “Kebutuhan semen secara nasional”, dalam

http//ngsuyasa.wordpress.com diakses pada 11 April 2015.

OJK. “Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah”, dalam Http://ojk.go.id/kriteria-dan-penerbitan-daftar-efek-syariah, diakses pada 5 Mei 2015.

Priyanto, Dwi, Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: PT. Buku Kita, 2009.

Rozalinda, Ekonomi Islam. Jakarta: PT Grafindo Persada, 2014.

Sihombing, Lidia Silviana, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan”. Skripsi—Universitas Sumatra Utara, Medan, 2009

Sudarsono, Heri, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Yogyakarta: Ekonisia,

2004.

Sudayat, Ridwan Iskandar. “Pengertian Harga”, dalam

https://ridwaniskandar.files.wordpress.com diakses pada 10 juni 2015.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, cetakan ke-16. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Sulistyono, Seno Tri, “PT PP Raih Penghahrgaan Living Legend Company Award 2014”, dalam http://m.tribunnews.com/bisnis/2014/09/07/pt-pp-raih-penghargaan-living-legend-company-award-2014, diakses pada 9 Juli 2015.

Suliyanto, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Cetakan pertama. Bogor:

Ghali, 2002.

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal,Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2003.

Sunaryo, T., Ekonomi Majanerial. Jakarta: Erlangga, 2001.


(6)

Tandelilin, Eduardus, Portofolio Pengetahuan Pasar Modal, Edisi 1. Yogyakarta:

Kanisius, 2001.

Tf. “Semen Indonesia Masuk Kategori Industri Vital Nasional”, dalam http://semenindonesia.com diakses pada 15 april 2015.

Yuliana, Indah, Investasi Produk Keuangan Syariah. Malang: UIN-Maliki Press,