b. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum sekolah reguler.
c. Bentuk kegiatan belajar mengajarnya berlangsung di dalam dan di luar
kelas. d.
Jenis dan fungsi materi ajar, memadukan antar mata pelajaran yang mempunyai kesamaan tema.
e. Peran guru dan siswa; peran guru memberi tugas, memotivasi siswa,
memberi fasilitas belajar, dan mengevaluasi kegiatan belajar siswa. 3.
Penelitian yang dilakukan Fatimah Ratnasari tahub 2009, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
a. Implementasi pembelajaran IPA terpadu di kelas IX di SMP Negeri 1
Manisrenggo belum dilaksanakan secara terpadu. b.
Kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas IX di SMP Negeri 1 Manisrenggo adalah kurikum KTSP.
c. Prestasi belajar siswa kelas IX untuk mata pelajaran IPA belum baik,
masih perlu ditingkatkan lagi. d.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu kelas IX di SMP Negeri 1 Manisrenggo, meliputi hambatan pada guru,
siswa, pemanfaatan laboratorium, dan pemanfaatan media pembelajaran.
C. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir di bawah ini menggambarkan implementasi sistem pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar Islam Terpadu. Sekolah Dasar Islam
Terpadu yang diteliti merupakan sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang kajian untuk memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa. Pembelajaran terpadu memiliki langkah-langkah, yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Sebelum merencanakan pembelajaran terpadu terlebih dulu menganalisis dan memetakan pokok-pokok bahasan dalam satu mata
pelajaran tertentu atau dengan mata-mata pelajaran lain yang diperkirakan mempunyai kaitan yang erat. Komponen-komponen yang harus masuk dalam
perencanaan pembelajaran terpadu adalah tujuan, materimedia, skenario KBM, dan penilaian.
Kemudian dilakukan proses belajar mengajar, hal ini dipengaruhi oleh peran guru dan siswa. Rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
penetapan pusat kendali pokok bahasan, ramu pendapat untuk menemukan hubungan, media dan metode. Implementasi sistem pembelajaran terpadu tidak
terlepas dari kondisi dan potensi yang dimiliki SDIT. Tahap akhir, evaluasi dilakukan sepanjang program berlangsung. Penilaian
menekankan pada penilaian konsep kemampuan melalui perkembangan anak di bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Evaluasi dilakukan sinambung dengan
implementasi sistem pembelajaran terpadu, untuk mengetahui keefektifan pembelajaran terpadu dalam mencapai tujuan.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan terpadu ini bertujuan agar pembelajaran menjadi efektif dan sesuai dengan kondisi psikologis dan kognitif
siswa. Selanjutnya diharapkan akan dapat memperbaiki kualitas pendidikan sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara singkat kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Sekolah Dasar Islam Terpadu
Pembelajaran Efektif:
-
Guru kreatif
-
Siswa aktif
-
Materi bermakna
-
Timbal balik guru dan murid
-
Variasi cara belajar
-
Proses menyenangkan
Sistem Pembelajaran Terpadu Implementasi
Sistem Pembelajaran
terpadu: - Perencanaan
-
Pelaksanaan
-
Penilaian
Kondisi dan Potensi Sekolah Dasar Islam Terpadu
Evaluasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian