b. Tempat dan peristiwa di SDIT Ar-Risalah Surakarta, yaitu berlangsungnya
kegiatan pembelajaran di SDIT Ar-Risalah Surakarta. c.
Dokumen SDIT Ar-Risalah Surakarta berupa dokumen KTSP SDIT Ar- Risalah Surakarta, perangkat pembelajaran, brosur penerimaan siswa baru
tahun ajaran 20092010, data guru dan siswa serta prestasi belajar siswa SDIT Ar-Risalah Surakarta.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling untuk memilih informan yang tepat dalam penelitian kualitatif yang dilakukan peneliti adalah purposive samplingcriterion based
selection. Sampel ini memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Kemudian peneliti memilih
informan, kelompok, tempat, kegiatan, dan peristiwa yang kaya akan informasi Nana Syaodih Sukmadinata, 2007: 101. Informan yang dipilih adalah pelaksana
sistem pembelajaran terpadu di SDIT Ar-Risalah Surakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data di lapangan. Adapun teknik-teknik tersebut berupa:
1. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar Sutopo,
2002: 64. Menurut Hariwijaya dan Djaelani 2004: 44, observasi adalah metode
pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan terhadap fenomena yang diteliti.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan di SDIT Ar Risalah Surakarta guna menggali data yang berkaitan sistem pembelajaran terpadu. Peneliti
mengambil data sebagai pelengkap dalam penyusunan hasil laporan penelitian yang dilakukan melalui pengamatan atau observasi kegiatan pembelajaran terpadu
di SDIT Ar Risalah Surakarta. Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan sejak awal sampai dengan akhir penelitian. Observasi secara umum dilakukan untuk
menggali data tentang profil sekolah, sedangkan observasi secara khusus bertujuan untuk mencari data yang berhubungan dengan proses pembelajaran
terpadu.
2. Wawancara
Menurut Moleong 2000: 135, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan melalui pendekatan
dengan menggunakan petunjuk umum wawancara. Peneliti membuat kerangka
dan garis besar pokok-pokok yang akan dinyatakan dalam proses wawancara
sehingga dapat tercakup hal-hal yang diperlukan sebagai data. Pelaksanaan wawancara dan urutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam
konteks wawancara sebenarnya. Wawancara dilakukan kepada informan, yaitu kepala sekolah, wakil kepala
sekolah bidang kurikulum, guru yang melakukan pembelajaran terpadu, dan siswa. Wawancara dengan kepala sekolah, Arief Yulianto, S.Pd.I dilakukan sekali.
Wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Heru Mustakim,
S.Pd.I dilaksanakan dua kali. Wawancara guru yakni dengan ustadzah Dwi Kasih Anggarawati, S.Si dilaksanakan dua kali dan dengan ustadzah Siti Alfiah
dilakukan sekali. Siswa yang diwawancarai adalah Fatimah Az Zahra dan Annis Waturraidah A, masing-masing dilakukan sekali. Data wawancara terdapat pada
lampiran 8.
3. Analisis Dokumen