Proses Pewarnaan Pada Tekstil Proses Pengujian Pada Tekstil

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi Universitas Sebelas Maret Surakarta proses evaporasi penguapan yang lebih lama karena titik didihnya lebih tinggi dibandingkan dengan pelarut lainnya. b. Etanol Sering digunakan sebagai pelarut dalam praktikum karena mempunyai kelarutan yang relatif tinggi, bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen lainnya. Kelemahannya etanol harganya mahal c. Petrolium Eter Pelarut ini banyak digunakan dalam industri. Mempunyai sifat stabil, selektif dalam melarutkan zat dan mudah menguap,maka pelarut ini sangat baik digunakan dalam proses ekstraksi, khususnya proses ekstraksi bunga. Guenter, 1987

6. Proses Pewarnaan Pada Tekstil

Proses pewarnaan tekstil secara sederhana meliputi : 1. Mordanting Proses ini merupakan perlakuan awal pada kain yang akan diwarnai agar lemak, minyak kanji dan kotoran yang tertinggal pada proses penenunan dapat dihilangkan, selain itu kegunaan dari mordanting adalah sebagai jembatan antara pewarna alami dengan kain sehingga afinitas zat warna terhadap kain meningkat. 2. Pewarnaan Proses ini dilakukan dengan mencelupkan kain pada larutan zat warna. 3. Fiksasi Proses ini bertujuan untuk mengunci zat warna pada kain dan dapat dilakukan dengan menggunakan air kapur atau air tawas. 4. Pengeringan Proses ini dilakukan dengan meletakkan kain hasil proses fiksasi di tempat yang teduh, dimana tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

7. Proses Pengujian Pada Tekstil

Dalam pemakaian bahan tekstil sehari hari baik ditinjau dari segi kepentingan konsumen maupun produsen tahan luntur warna mempunyai arti penting, maka untuk mengetahui kualitas ketahanan luntur warna terhadap kain dilakukan Pengujian sebagai berikut : 1. Standar Skala Abu-Abu Grey Scale Standar skala abu-abu digunakan untuk melihat perubahan warna pada uji tahan luntur warna. Nilai skala abu-abu menentukan tingkat perbedaan atau kekontrasan warna dari tingkat terendah sampai tertinggi.Tingkat nilai tersebut adalah 5, 4, 3, 2 dan 1. Standar skala Abu-abu terdiri dari 9 pasang lempeng standar abu-abu dan setiap pasang menunjukkan perbedaan atau kekontrasan warna yang sesuai dengan nilai tahan luntur warnanya. Standart penilaian perubahan warna pada skala abu-abu dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Penilaian Warna Pada Standart Skala Abu-abu Nilai Tahan Luntur Warna Perubahan Warna dalam suatu CD 5 4-5 0,8 4 1,5 3-4 2,1 3 3,0 2-3 4,2 2 6,0 1-2 8,5 1 12,0 Keterangan : CD = Collor Difference Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Standart skala Penodaan Stainning Scale Standart skala penodaan dipakai untuk menilai penodaan warna pada kain putih yang digunakan dalam menentukan tahan luntur warna. Seperti pada skala abu-abu, penilaian penodaan pada kain adalah 5, 4, 3, 2, dan 1 yang menyatakan perbedaan penodaan terkecil sampai terbesar. Juga berlaku nilai antara angka-angka tersebut. Standart skala penodaan terdiri dari sepasang lempeng standart putih dan delapan standart putih dan abu-abu, yang setiap pasang menunjukkan perbedaan atau kekontrasan warna yang sesuai dengan nilai penodaan warna. Penodaan warna pada kain putih di dalam uji tahan luntur warna, dilakukan dengan membandingkan perbedaan yang digambarkan oleh standart skala penodaan warna pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Penilaian warna Pada Standart Skala Penodaan Nilai Tahan Luntur Warna Perubahan Warna dalam suatu CD 5 0,0 4-5 2,0 4 4,0 3-4 5,6 3 8,0 2-3 11.3 2 16,0 1-2 22,6 1 32,6 Keterangan : CD = Collor Difference Sedangkan hasil evaluasi tahan luntur warna terhadap standart skala abu-abu dan standart skla penodaan dapat dilihat pada tabel 2.4. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi Universitas Sebelas Maret Surakarta Tabel 2.4. Evaluasi Tahan Luntur Nilai Tahan Luntur Warna Perubahan Warna dalam suatu CD 5 Baik sekali 4-5 Baik 4 Baik 3-4 Cukup baik 3 Cukup 2-3 Kurang 2 Kurang 1-2 Jelek 1 Jelek Keterangan : CD = Collor Difference Sumber : Moerdoko, dkk., 1975 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi Universitas Sebelas Maret Surakarta

B. KERANGKA PEMIKIRAN 1. Analisa Bahan Dasar