3
Universitas Sebelas Maret Surakarta
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Zat Warna
Zat warna merupakan suatu zat yang inert, yang dapat mewarnai suatu zat atau bahan lain. Bahan yang di warnai oleh zat warna antara lain
logam, kayu, batu, plastic, tembok, kuli dan tekstil. Menurut sumber diperolehnya zat warna tekstil digolongkan menjadi 2 yaitu: pertama, Zat
Pewarna Alam ZPA yaitu zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam pada umumnya dari hasil ekstrak tumbuhantumbuhan tingkat tinggi dan
jamur atau hewan. Kedua, Zat Pewarna Sintesis ZPS yaitu Zat warna buatan atau sintesis dibuat dengan reaksi kimia dengan bahan dasar ter
arang batu bara atau minyak bumi yang merupakan hasil senyawa turunan hidrokarbon
aromatik seperti
benzena, naftalena
dan antrasenaIsminingsih, 1978.
1. Pewarna Sintetis Tekstil
Pada awalnya proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam. Namun, seiring kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna
sintetis untuk tekstil maka semakin terkikislah penggunaan zat warna alam. Beberapa Keunggulan zat warna sintetis adalah :
Lebih mudah diperoleh Ketersediaan warna terjamin
Jenis warna bermacam macam, dan Lebih praktis dalam penggunaannya
Kekurangan zat warna sintetis :
Limbah yang dihasilkan kurang ramah terhadap lingkungan Beberapa zat warna sintesis yang membahayakan lingkungan antara lain :
a. Zat Warna mordant, yaitu Alizarin, Morindin b. Zat Asam Basa naftol, yaitu Fast Black K Salt
Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
c. Zat Warna bejana larut, yaitu senyawa kompleks logam tembaga a. Pigmen Azina yaitu Anilin black yang diperoleh dari aniline dengan
katalis garam tembaga atau vanadium. Contoh zat warna sintetis untuk tekstil antara lain kation, direk, dispersi,
indigo, nitro, reaktif, belerang dan lain-lain
Ika kartika, 1986.
2. Pewarna Alami Tekstil
Pewarna alami menggunakan bahan dasar yang berasal dari alam, yang mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan. Zat warna alam untuk
bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Tumbuhan-
tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1. Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami
Nama Warna
Bagian Tanaman
Kunyit
Kurkuma Domestica VAL
Kuning Rimpang
Kesumba
bixa orelana
Merah terang Buah
Pinang
Areca Cathecu Linn
Merah Tua Biji
Mengkudu
morinda Citrifelia
Coklat Akar
Jati
Tectona Grandis Linn
Coklat kemerahan Daun
Jambu biji
psidium Guajava
Hijau kemerahan Daun
Soga
Berberis Fortunei Lindl
Kuning AkarBatang
www.flickr.com
Meskipun dewasa ini penggunaan zat warna alam telah tergeser oleh keberadaan zat warna sintesis namun penggunaan zat warna alam
yang merupakan kekayaan budaya warisan nenek moyang masih tetap dijaga keberadaannya khususnya pada proses pembatikan dan pewarnaan
tekstil.
Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Beberapa keunggulan Zat warna alami adalah : Zat warna alam memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang tinggi
karena memiliki nilai seni, warna khas dan daya tarik pada karakteristik yang unik, etnik dan eksklusif
Proses perlakuan awal pewarnaan dan proses pewarnaan tidak menggunakan logam berat.
Ramah lingkungan sehingga berkesan etnik dan eksklusif. Pewarna dan hasil proses pewarnaan dapat diuraikan oleh alam.
Kekurangan Zat Warna Alami : Ketersediaan variasi warnanya sangat terbatas.
Warnanya cepat pudar Hanya bisa melekat pada kain yang terbuat dari serat alami.
Diperlukan perawatan-perawatan khusus agar zat warna tidak cepat pudar.
Oleh karena itu zat warna alami dianggap kurang praktis penggunaannya. Namun dibalik kekurangannya tersebut zat warna alami
mempunyai nilai seni yang tinggi, yang mempunyai tampilan warna yang khas. Sebagai upaya mengangkat kembali penggunaan zat warna alami
untuk tekstil maka perlu dilakukan pengembangan zat warna alami dengan melakukan eksplorasi sumber- sumber zat warna alam dari potensi sumber
daya alam Indonesia yang melimpah. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui secara kualitatif warna yang dihasilkan oleh berbagai tanaman
di sekitar kita untuk pencelupan tekstil. Dengan demikian hasilnya dapat semakin memperkaya jenis
–jenis tanaman sumber pewarna alami sehingga ketersediaan zat warna alami selalu terjaga dan variasi warna
yang dihasilkan semakin beragam. Eksplorasi zat warna alami ini bisa diawali dari memilih berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar kita baik
dari bagian daun, bunga, batang, kulit ataupun akar . Tanaman yang kita pilih sebagai bahan pembuat zat pewarna alam adalah bagian tanaman
yang berwarna atau jika bagian tanaman itu digoreskan ke permukaan
Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami untukTekstil dari Buah Mangsi