Proses Pengolahan Jamu HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 4. Menjaga kerahasiaan PT. JAMU AIR MANCUR resep, keuangan dan lain-lain. 5. Melaksanakan kerja dan menjalin hubungan yang baik diantara sesama karyawan.

B. Proses Pengolahan Jamu

Proses pengolahan jamu dilakukan Unit Produksi Palur dan merupakan proses lanjutan dari proses pengolahan bahan baku jamu yaitu dimulai dari proses penggilingan sampai pemeriksaan laboratorium. a. Penggilingan Bahan baku jamu siap pakai yang sudah diracik sesuai resep atau ramuannya dan yang telah masuk dalam gudang racikan akan mengalami proses penggilingan. Penggilingan ini bertujuan untuk mereduksi ukuran atau menghaluskan racikan jamu menjadi jamu halus serbuk. Pengilingan di PT. JAMU AIR MANCUR dilakukan dengan 7 buah mesin giling 5 atau 6 mesin yang masih aktif dipergunakan. Karyawan yang menangani sebanyak 4 orang. Mesin giling yang digunakan oleh PT. JAMU AIR MANCUR terdiri dari 2 tipe mesin : 1. Mesin giling dengan hammer mill, sebanyak 6 buah mesin dengan kapasitas 500-750 kghari 8 jam, digunakan untuk menggiling bahan yang keras dan ulet seperti kayu-kayuan, alang-alang dan kulitpelepah kayu. 2. Grinder, sebanyak 1 buah dengan kapasitas 750-1000 kghari 8jam, digunakan untuk menggiling bahan yang mudah digiling seperti daun- daunan dan biji-bijian. b. Pengayakan 1 Pengayakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyeragamkan derajat kehalusan bahan yang memenuhi syarat dan untuk memisahkan bahan dengan kotoran. Pengayakan dilakukan secara manual dan dengan menggunakan mesin. Mesin pengayakan ditangani oleh 5 orang karyawan. commit to user Hasil dari proses penggilingan diayak dengan mesin pengayak. Bahan yang tidak lolos saring kasaranampas digiling kembali dengan mesin penggiling khusus untuk ampas dan diayak kembali. Bila masih terdapat kasaran dari proses ayakan ampas maka dilakukan pengayakan dengan ayak tangan. Halusan dari masing-masing proses pengayakan selanjutnya dicampur menjadi satu. Sedangkan kasaran hasil ayakan tangan dibuang. Ukuran pengayak yang digunakan pada proses ini adalah 120 mesh. Jumlah bahan yang diayak sama dengan jumlah hasil dari proses penggilingan. Lama pengayakan ±30 menit untuk IR dari masing-masing bahan. c. Pengadukan Pengadukan dimaksudkan untuk mencampur produk antara bahan racikan menjadi campuran yang homogen. Pada proses ini dilakukan penambahan bahan bantu misalnya minyak adas untuk memudahkan pengadukan. Penambahan bahan bantu ini dilakukan dengan menggunakan mesin. Hasil yang turun dari mesin pengaduk merupakan jamu setengah jadi dan disimpan dalam gudang jamu setengah jadi. d. Pemeriksaan Laboratorium Dari gudang jamu setengah jadi, bahan diambil contohnya oleh Laboratorium penelitian dan penngembangan. Pemeriksaan dilakukan selama 3 hari untuk masing-masing jamu setengah jadi tersebut. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemeriksaan kadar air, homogenitas campuran, derajat kehalusan, khasiat, kandungan logam berat dan diujicobakan pada hewan percobaan untuk mengetahui kandungan racun. Dalam gudang jamu setengah jadi, bahan ada dalam drum yang berlabel dan di kelompokkan berdasarkan nomor batch. Ada 3 label yang digunakan antara lain label kuning untuk bahan yang masih dalam pemeriksaan, label merah untuk bahan yang harus diberi perlakuan commit to user pengovenan, serta label hijau untuk bahan yang telah lolos pemeriksaan atau uji laboratorium. Apabila pemeriksaan angka lempeng total maupun angka kapang dan jamur rentang serta memenuhi standart mutu yang lain maka bahan diberi nomor batch yang dikeluarkan oleh laboratorium fabrikasi yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan memenuhi syarat untuk dikemas. Namun, jika belum memenuhi syarat dan proses, seperti proses pengovenan yang kurang, maka perlu diulang. Laboratorium akan mengeluarkan surat permohonan untuk mengulang reproses. Halusan jamu serbuk yang telah memenuhi ketentuan dikirim kegudang yang berada di Unit Produksi Celep tempat pengemasan produk untuk proses selanjutnya. e. Pengayakan II Proses pengayakan II dilakukan untuk halusan jamu serbuk. Proses ini dilakukan karena pada masa karantina laboratorium selama 3 hari kemungkinan besar bahan yang berada di gudang setengah jadi menggalami penggumpalan. Selain itu, pengayakan II juga bertujuan untuk menjaga apabila bahan kemasukan bahan lain atau benda asing yang tidak diharapkan. Ukuran pengayakan pada tahap ini adalah 80 mesh. Mesin yang digunakan dalam pengayakan II dilengkapi dengan penyedot debu sehingga udara dalam ruangan tidak terpolusi dengan halusan yang beterbangan akibat proses yang sedang dilakukan sehingga pekerja menjadi lebih nyaman dalam bekerja. Kapasitas mesin yang digunakan pada proses pengayakan dalah 71 kgorgjam. f. Pengemasan Pengemasan dilakukan dengan cara manual maupun mekanis menggunakan mesin di Unit Produksi Celep. Produk jamu serbuk dikemas kedalam pengemas primer yaitu alumunium foil dan pollycellpaper. Pengemasan manual dilakukan saat pengemasan dalam kemasan sekunder dan distribusi setiap 10 bungkus dikemas dalam PVC. Produk dikemas kedalam kardus sebagai kemasan distribusi dan segel. commit to user Sebelum dilakukan pengemasan dilakukan proses pengayakan. Selama proses pemeriksaan di laboratorium hingga produk setengah jadi siap dikemas, kemungkinan terjadi pengumpulan dan pencemaran oleh bahan lain, sehingga perlu adanya proses pengayakan. commit to user Proses Pengolahan Jamu di PT. JAMU AIR MANCUR dapat dilihat pada gambar 3 berikut : Gambar 1. Proses Pengolahan Jamu di Unit Produksi Palur Racikan bahan Penggilingan I Pengayakan I Halusan ayak I Kasaranampas Penggilingan ampas Pengayakan II Hlusan ayak Ampas Ayak tangan Sampah Halusan Ayak Tangan Pencampuran Pemeriksaan Laboratorium Pengovenan 70º C, 5jam Halusan jamu serbuk produk setengah jadi commit to user

C. Mesin dan Peralatan 1.