commit to user
2. Mesin Pengayak
Spesifikasi Mesin Pengayak : a.
Ukuran pengayak 120 mesh dan 80 mesh b.
Terdapat 2 mesin pengayak di PT. JAMU AIR MANCUR c.
Menggunakan tenaga listrik
Gambar 3. Mesin Pengayak
3. Mesin Pengaduk
Spesifikasi Mesin Pengaduk : a.
Menggunakan tenaga listrik b.
Kapasitas 45 kg c.
Terdapat 2 mesin pengaduk
commit to user
Gambar 4. Mesin Pengaduk
4. Mesin Pencetak
Spesifikasi Mesin Pencetak : a.
Kapasitas 120 kghari b.
Terdapat 2 mesin pencetak atau Telet di PT. JAMU AIR MANCUR c.
Menggunakan tenaga listrik
commit to user
Gambar 5. Mesin Pencetak
5. Mesin Pengemas
Spesifikasi Mesin Pencetak a.
Kapasitas 20.000 bungkus hari b.
Terdapat ± 10 mesin pengemas
commit to user
Gambar 6 a. Mesin Pengemas Sachet Packing Machine
Gambar 6 b. Mesin Pengemas Blitser Sealing Tablet D. Pengemasan
1. Teknik Pengemasan
Mutu produk jamu yang dipasarkan sangat dipengaruhi oleh bahan pengemas dan teknik pengemasan. Menurut Suharto 1991, maksimum
commit to user
yang bisa dipakai dalam pengemasan adalah yang ”optimal” sebab bahan yang bisa memantulkan kembali sinar yang datang misalnya almunium
karena suhu atmosfer udara luar pada akhirnya bisa menerobos karena alumunium adalah konduktor masuk hingga produk awetan. Udara luar
memang tidak bisa masuk. Pihak perusahaan menyadari hal ini, yaitu bahan pengemas dan teknik pengemasan perlu mendapatkan perhatian
yang serius karena menyangkut langsung dengan keselamatan dan kesehatan konsumen pengkonsumsi.
Pengemasan di PT. JAMU AIR MANCUR menggunakan 2 cara yaitu manual dan cara mekanis.
a. Manual Pengemasan manual yaitu pengemasan dengan menggunakan
tenaga manusia tanpa bantuan mesin. Pengemasan manual paling banyak digunakan di bagian jamu bersalin lengkap JBL yang
memproduksi jamu bersalin. Selain itu pengemasan manual dilakukan untuk pengemasan sekunder dan kemasan tersier distrubusi.
Jamu bersalin lengkap terdiri dari pilis, tapel serta bedak dingin. Cara pengemasan yang dilakukan yaitu dengan cara
memasukkan satu persatu jamu tersebut ke dalam kemasan primer yang sudah disediakan untuk masing-masing jamu. Setelah dimasukan
dalam kemasan primer lalu kemasan primer tersebut satu persatu dimasukkan dalam kemasan sekunder yaitu kalenglogam.
Pengemasan jamu bersalin lengkap dengan cara manual sudah efektif dan sesuai karena jamu bersalin lengkap berisi pilis, tapel dan
bedak dingin yang semuanya berbentuk padat. Pengemasan manual juga dilakukan untuk kemasan sekunder
yaitu produk yang sudah dikemas dengan kemasan primer langsung dimasukkan pada kemasan sekunder lalu diselotip. Setiap kemasan
sekunder berisi 10 kemasan primer. Pengemasan manul juga dilakukan untuk kemasan distrubusi
yaitu produk yang sudah dikemas dengan kemasan distrubusi
commit to user
kemudian diselotip. Masing- masing kardus kemasan distrubusi mempunyai kapasitas 1000 dan 2000 bungkus jamu serbuk kemasan
primer dan setiap kemasan distrubusi berisi 100-200 kemasan sekunder.
Pengemasan sekunder dan pengemasan distribusi dilakukan dengan cara manual yaitu setiap kemasan langsung dimasukkan satu
persatu menggunakan tangan ke dalam kemasan sekunder dan distrubusi.
b. Mekanis Pengemasan secara mekanis adalah pengemasan dengan
menggunakan tenaga mesin. Produk jamu yang dikemas dengan cara mekanis terdiri atas produk yang berupa serbuk dan sebagian berupa
tablet. Pengemasan secara mekanis sudah cukup efektif karena bisa meminimalisasi kemungkinan tumpah dan tepat meskipun memerlukan
peralatan dengan harga yang tinggi. Jika serbuk dikemas dengan menggunakan pengemasan cara manual terkadang takarannya tidak
sesuai dengan yang diinginkan yaitu produk yang berupa serbuk mudah tercampur dengan partikel-partikel kecil seperti debu dan
kerikil serbuk mudah tumpah. Waktu yang digunakan untuk mengemas serbuk secara manual lebih lama tidak efisien. Mesin
pengemas yang digunakan oleh PT. JAMU AIR MANCUR ada 3 macam yaitu :
1. Sachet Packing Machine
Sachet Packing Machine digunakan untuk membungkus produk jamu serbuk seduhan ke dalam bahan pengemas berupa
alumunium foil dan polycellopeper. Mesin pengemas Sachet Packing Machine berjumlah 9 buah yang terletak di Celep. Bahan
pengemas yang digunakan untuk mengemas jamu pada mesin ini adalah alumunium foil dan polycellopeper.
Cara kerja Sachet Packing Machine adalah bahan yang berupa serbuk dimasukkan ke dalam corong yang terletak di bagian
commit to user
atas kemudian bahan tersebut turun ke bagian penakar yang terletak di bagian dalam mesin. Kemasan yang digunakan dalam
bentuk lembaran, masuk melalui bagian bawah, kemudian terlipat menjadi 2 bagian dan selanjutnya di segel sealed secara otomatis
pada bagian kanan dan kiri. Kemasan tersebut melewati corong pengeluaran dan produk jamu akan diisikan ke dalam pengemas
dalam jumlah tertentu sesuai yang tertera di dalam label kemasan. Jika jumlah yang diisikan telah sesuai takaran maka pengeluaran
jamu akan terhenti dan kemudian kemasan akan di segel sealed secara otomatis pada bagian atasnya serta dipotong oleh pisau yang
berada di ujung mesin. 2.
Blitzer Sealing Tablet Blitzer Sealing Tablet berjumlah 1 buah dan terletak di
Celep. Mesin ini khusus digunakan untuk mengemas jamu yang berupa tablet param menggunakan kemasan alumunium foil.
Cara kerja dari mesin ini adalah bahan yang berupa tablet param dimasukan ke dalam bagian alat yang berjalan secara
periodik kemudian bahan tersebut akan masuk ke dalam kemasan yang telah terisi akan disegel dan dipotong secara otomatis oleh
mesin. 3. Shrink Pack Machine
Shrink Pack Machine digunakan untuk mengemas kotak karton pada pengemasan sekunder sebagai segel.
Cara kerja dari alat ini adalah kotak yang telah berisi beberapa sachet jamu serbuk dibungkus dengan plastik PVC dan
dilewatkan pada Shrink Pack Machine, panas dari mesin tersebut akan menyebabkan plastik menempel pada kertas karton. Selain itu
Shrink Pack Machine juga digunakan untuk menyegel pada kemasan primer dihampir semua produk di Jamu Bersalin Lengkap
JBL.
commit to user
Mesin pengemas yang ada pada PT. JAMU AIR MANCUR yang terletak di Celep secara keseluruhan berjumlah 10 mesin,
dalam 1 shift 8 jam dapat mengemas 18.000-20.000 bungkus produk jamu.
2. Proses Pelabelan