Latar Belakang Sistem Pakar Diagnosa Diabetes Karena Penyakit Degeneratif Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor.

13 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola makan yang tidak sehat tentunya akan memicu banyak penyakit bagi tubuh kita. Gangguan bisa saja terjadi pada sistem pencernaan hingga sistem metabolisme. Sistem metabolisme itu sendiri merupakan proses pengolahan pembentukkan dan penguraian zat-zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Metabolisme sendiri merupakan proses yang sangat penting dalam tubuh manusia. Hal ini dikarenakan jika terjadi gangguan pada sistem metabolisme maka tentu akan mempengaruhi sistem kerja tubuh kita. Selain itu juga gangguan pada metabolisme dapat memberikan dampak kerusakan pada beberapa organ tubuh yang nantinya dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif.Salah satu penyakit degeneratif yang paling sering dialami adalah diabetes. Diabetes menjadi salah satu penyakit epidemic yang menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka Diabetes Melitus tipe 2 di berbagai penjuru dunia. Badan Kesehatan Dunia WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang Diabetes Melitus yang cukup DM menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Selain itu juga Badan Kesehatan Dunia WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang Diabetes Melitus di Indonesia dari angka 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035. Jumlah penduduk Indonesia yang saat ini diperkirakan mencapai 240 juta. Menurut data RISKESDAS 2007, prevalensi nasional DM di Indonesia untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7. Berdasarkan data IDF 2014, saat ini diperkirakan 9,1 juta orang penduduk didiagnosis sebagai penyandang DM Konsensus Pengelolaan Pencegahan DM Tipe 2, 2015. Dengan angka tersebut maka Indonesia menjadi menempati peringkat ke-5 di dunia atau naik dua peringkat jika dibandingkan data IDF tahun 2013 yang menempati peringkat ke-7 di dunia dengan 7.6 juta orang penyandang DM. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa jumlah penyandang DM di Indonesia sangat besar. Dengan kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penyandang DM dimasa mendatang akan menjadi beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh dokter spesialissubspesialis atau bahkan semua tenagakesehatan yang ada. Diabetes atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Diabetes merupakan penyakit menahun yang akan disandang seumur hidup. Penyakit DM akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dan berdampak pada peningkatan biaya kesehatan. Banyak faktor risiko yang menjadi penyebab dari diabetes.Salah satunya adalah karena faktor keturunan. Seseorang yang dalam keluarganya memiliki riwayat pernah mengalami diabetes maka besar kemungkinan keturunannya juga akan mengalami diabetes. Namun selain karena faktor keturunan, diabetes juga dapat terjadi karena terdapatnya kerusakan organ pada pankreas dalam menghasilkan hormon insulin. Dimana hormon insulin yang dihasilkan tidak cukup dalam proses metabolisme tubuh. Kerusakan organ pankreas ini dapat disebabkan karena pola makan yang salah hingga pola hidup yang tidak sehat seperti kurang berolahraga.Diabetes memang bukan menjadi penyakit yang menyebabkan kematian, namun komplikasi dari diabeteslah yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan benar.Faktor inilah yang menyebabkan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab dari diabetes itu sangat diperlukan. Dengan berkembangnya teknologi, maka deteksi atau diagnosa terhadap diabetes dapat dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya yang banyak.Hal tersebut bisa kita lakukan dengan menciptakan sebuah sistem pakar. Sistem pakar merupakan sebuah sistem yang diciptakan dengan memiliki kemampuan dan dapat memecahkan permasalahan layaknya seorang pakar. Sebuah sistem pakar dapat mengangkat berbagai bidang kehidupan manusia.Salah satu bidang yang umum diangkat oleh sistem pakar adalah bidang kesehatan. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit.Mulai dari penyakit mata hingga penyakit dalam. Salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian sistem pakar adalah adalah metode forward chaining ataupun backward chaining. Sedangkan untuk meyakinkan hasil dari sistem pakar ini biasanya digunakanlah metode naïve bayes ataupun metode certainty factor. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk membantu dalam mendiagnosa gangguan sistem metabolisme khususnya diabetes. Adapun metode yang digunakan untuk dapat menentukan hasilnya adalah dengan menggunakan metode forward chaining yang dikombinasikan dengan metode certainty factor.Dipilihnya metode forward chaining ini karena metode ini sudah sering diterapkan dalam beberapa sistem pakar khususnya mengenai penyakit dalam yang dimana hasil yang didapat cukup memuaskan. Begitu pula dengan metode certainty factor CF, pada penelitian sebelumnya metode ini menghasilkan presentase yang sesuai dengan yang diharapkan, konsepnya yang sederhana juga menjadikan peneliti memilih metode ini. Karena itulah peneliti mencoba untuk menerapkan metode Forward chaining dancertainty factor ini pada pembuatan sistem pakar untuk diagnosa diabetes karena penyakit degeneratif.

1.2 Rumusan Masalah