4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Peranan
Peranan dalam penelitian ini diarahkan pada pengertian secara sosiologis, dengan pertimbangan bahwa aspek peranan merupakan aspek dari kajian sosiologis dalam
upaya mengungkapkan hubungan, baik secara individu maupun kelompok dalam masyarakat. Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, sehingga tidak ada
peranan tanpa kedudukan, begitu pula sebaliknya tidak ada kedudukan tanpa peranan. Jadi, peranan lebih banyak menunjukkan pada fungsi dan merupakan suatu
proses, apabila individu atau kelompok melakukan hak-haknya dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan, maka sudah dianggap menjalankan suatu peranan. Secara
operasional sebagai pelaku dari peranan-peranan sosial Soekanto, 1998 pengertian ini mencakup dua aspek, yaitu:
1. Bila individu atau kelompok menempati kedudukan-kedudukan tertentu, maka
mereka merasa bahwa setiap kedudukan yang mereka tempati itu menimbulkan harapan-harapan expectations tertentu dari orang-orang di sekitarnya.
2. Dalam peranan yang menghubungkan dengan pekerjaannya, individu atau
kelompok diharapkan menjalankan kewajiban-kewajiban yang sehubungan dengan peranan yang dipegang.
Bertitik tolak dari kedua pengertian peranan di tersebut, maka untuk memberikan penjelasan dari peranan yang dimaksud dari masalah yang dikaji adalah suatu fungsi
dan proses yang dimiliki oleh individu atau kelompok di dalam melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, sehingga dapat memberikan harapan-
harapan kepada orang di sekitarnya.
2.2 Tinjauan Tentang Persepsi
Kata persepsi berasal dari bahasa Inggris yakni perseption. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Bali Pustaka dijelaskan bahwa persepsi adalah
tanggapan dari suatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca ideranya. Perception atau persepsi adalah penglihatan, tanggapan, dan daya
memahami atau menanggapi sesuatu Walgito, 1990:424.
5 Menurut Koentjaraningrat 1983 dalam bukunya “Pengantar Ilmu
Antropologi” menyebutkan : “Persepsi merupakan proses akal manusia yang sadar dan dipengaruhi oleh
berbagai macam getaran atau tekanan yang diolah menjadi sesuatu yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh individu menjadi suatu penggambaran
tentang lingkungan fokus yang paling menarik perhatian individu, sering kali juga diolah dalam suatu proses dengan akal yang menghubungkan
penggambaran tadi dengan berbagai penggambaran lain yang sejenis yang pernah diterimanya dan proyeksinya oleh akal yang ditimbulkan kembali
sebagai kenangan atau penggambaran lama dalam kesadaran sehingga
menghasilkan penggambaran baru yang disebut Apersepsi” Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
proses berwujud diterimanya rangsangan oleh individu melalui alat reseptor alat inderanya. Namun proses ini tidak berhenti sampai disitu, melainkan rangsangan
tersebut diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari akan apa dilihat, apa yang didengar dan sebagainya
Walgito, 1990 :530. Ada tiga syarat untuk dapat mengadakan persepsi yaitu :
1. Adanya objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera, stimulus ini dapat datang dari luar sedangkan mengenai alat indera dapat datang dari dalam
yang langsung mengenai syarat penerima yang bekerja sebagai alat indera. 2.
Adanya alat indera Adanya alat penerima stimulus, di samping itu, harus ada saraf sensoris untuk
meneruskan stimulus kesusunan saraf sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk mengadakan respon yang diperlukan oleh saraf motorik.
3. Perhatian
Merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi yang merupakan langkah persiapan. Perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh individu yang ditujukan pada suatu kelompok objek. Dengan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
persepsi merupakan perasaan yang disertai pendapat dari organisasi yang merupakan dasar untuk berperilaku. Jadi, persepsi dalam penelitian ini merupakan suatu aktivitas
untuk mengenal suatu objek melalui alat inderanya yang kemudian diteruskan ke otak sehingga individu tersebut dapat memberikan tanggapan dalam hal ini
6 tanggapan dan pendapat dari masyarakat terhadap keberadaan villa-villa di Desa
Pererenan.
2.3 Tinjauan Tentang Villa