Pengertian Penyidikan TINJAUAN UMUM TENTANG PENYIDIKAN, PENGHENTIAN

23

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENYIDIKAN, PENGHENTIAN

PENYIDIKAN, KOORDINASI, TINDAK PIDANA KORUPSI DAN KEDUDUKAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

2.1 Pengertian Penyidikan

Kamus Besar Indonesia, terbitan Balai Pustaka cetakan kedua tahun 1989, halaman 837, menyatakan yang di maksud penyidikan adalah serangkaian tindakan yang diatur oleh undang-undang untuk mencari dan mengumpulkan bukti pelaku tindak pidana. 17 Penyidikan suatu istilah yang di maksudkan sejajar dengan pengertian opsporing atau onderzoek Belanda dan investigation Inggris atau penyiasatan atau siasat Malaysia . 18 Menurut R.Tresna, menyidik opsporing berarti Pemeriksaan permulaan oleh pejabat-pejabat untuk itu ditunjuk oleh Undang-Undang segera setelah mereka dengan jalan apapun mendengar kabar yang sekedar beralasan, bahwa ada terjadi sesuatu pelanggaran hukum. 19 Pasal 1 butir 2 KUHAP merumuskan pengertian penyidikan sebagai berikut : “Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta 17 . Harun M. Husein, Op.cit, hlm 1. 18. Andi Hamzah , 2005, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm 118. selanjutnya disingkat Andi Hamzah II. 19 . R. Tresna, 1957, Peradilan Di Indonesia Dari Abad Ke Abad, Paramita, Jakarta, hlm.72. mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 2 KUHAP tersebut, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penyidikan adalah “setiap tindakan penyidik untuk mencari bukti-bukti yang dapat meyakinkan atau mendukung keyakinan bahwa perbuatan pidana itu benar- benar telah terjadi” 20 Menurut Adami Chazawi dalam bukunya hukum pidana materiil dan formil korupsi di Indonesia, dari rumusan Pasal 1 butir 2 KUHAP dapat diperinci unsur-unsur pengertian penyidikan itu sebagai berikut : 1. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang mengandung berbagai kegiatan atau pekerjaan yang antara satu dengan yang lain saling berhubungan atau yang satu merupakan lanjutan dari yang lainnya. Misalnya kegiatan memanggil saksi untuk menghadap penyidik yang didahului oleh membuat surat panggilan, dilanjutkan memeriksa saksi, kemudian memanggil tersangka atau menghadap secara paksa dengan menangkap, selanjutnya memeriksa tersangka, memberkas hasil pemeriksaan dan seterusnya. 2. Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh penjabat publik yang disebut dengan penyidik menurut Pasal 1 angka 1 di definisikan sebagai “ Penjabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Penjabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyelidikan. 3. Pekerjaan-pekerjaan dalam penyidikan itu didasarkan dan diatur menurut Undang-undang. 4. Tujuan dari penyidikan ialah untuk mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. Jadi, tujuan terakhir dari penyidikan adalah terangnya tindak pidana yang terjadi dan diketahui siapa pelakunya. 21 Sebelum suatu penyidikan dimulai terlebih dahulu perlu di tentukan secara cermat berdasarkan segala data dan fakta yang di peroleh dari hasil penyelidikan 20 . Hartono, 2010, Penyidikan Penegakan Hukum Pidana Melalui Pendekatan Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta.hlm. 32. 21 Adami Chazawi, 2003, Hukum Pidana Materiil Dan Formil Korupsi Di Indonesia, Bayumedia Publishing, Malang. hlm.406. selanjutnya disingkat Adami Chazawi II. bahwa suatu peristiwa yang semula diduga sebagai suatu tindak pidana adalah benar-benar merupakan suatu tindak pidana yang telah terjadi. Dengan demikian penyidikan merupakan tindak lanjut dari suatu penyelidikan. 22 Pada tindakan peyelidikan, penekanan di letakkan pada tindakan mencari dan menemukan suatu peristiwa yang di anggap atau diduga sebagai tindak pidana. Penyidikan dititik beratkan pada tindakan mencari serta mengumpulkan bukti, supaya tindak pidana yang ditemukan dapat menjadi terang serta agar dapat menemukan dan menentukan pelakunya. 23 Hampir tidak ada perbedaan antara penyelidikan dan penyidikan, namun di tinjau dari beberapa segi, menurut M. Yahya Harahap terdapat perbedaan antara kedua tindakan tersebut yaitu : 24 1. Dari segi pejabat pelaksana, pejabat penyelidik terdiri dari semua anggota Polri, dan pada dasarnya pangkat dan wewenangnya berada di bawah pengawasan penyidik 2. Penyelidik memiliki kewenangan yang sangat terbatas, hanya meliputi penyelidikan atau mencari dan menemukan data atas suatu tindakan yang diduga merupakan tindakan yang diduga merupakan tindak pidana. Hanya dalam hal-hal telah mendapat perintah dari pejabat penyidik, barulah penyelidik melakukan tindakan yang disebutkan dalam Pasal 5 ayat 1 huruf b KUHAP tentang perintah penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan, penyitaan, dan sebagainya. Tugas pokok Kepolisian diatur dalam Pasal 13 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian ditentukan bahwa tugas pokok Kepolisian adalah: 1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, 2. Menegakkan hukum, dan 3. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. 22 . Harun M. Husein, Op. cit., hlm 87. 23. M. Yahya Harahap, Op. cit., hlm 109. 24. Ibid. Selanjutnya dalam Pasal 14 ayat 1 huruf g Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 ditentukan bahwa “Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang- undangan lainnya”. Dalam penjelasan Pasal 14 ini dijelaskan, ketentuan KUHAP yang memberikan peranan utama kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam penyelidikan dan penyidikan sehingga Kepolisian secara umum diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana. Pasal 14 ayat 1 huruf g Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 adalah dasar hukum Polri untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana, termasuk tindak pidana korupsi.

2.2 Pengertian Penghentian Penyidikan dan Surat Perintah Penghentian