Tidak statis dan tidak untuk selamanya

KONDISI RIIL TARGE T WAKT U TARGE T WAKT U M I S I KONDISI YANG DIHARAPKAN KONDISI YANG DIHARAPKAN VISI Syarat rumusan visi 1. Bukan fakta tapi pandangan ideal masa depan 2. Memberikan arah mendorong warga sekolah berkinerja baik 3. Inspiratif dan siap menghadapi tantangan 4. Menjembatani masa kini dan masa datang 5. Gambaran realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik

6. Tidak statis dan tidak untuk selamanya

seluruh warga satuan pendidikan  Mengkaji makna visi satuan pendidikan diatasnya;  Menginventarisasi rumusan tugas satuan pendidikan yang tercantum dalam struktur dan tata kerja;  Rumusan tugas dirangkum dan dirumuskan kembali menjadi konsep rumusan visi satuan pendidikan;  Rumusan visi didiskusikan dengan seluruh warga sekolah untuk memperoleh masukan, dan saran-saran;  Rumusan Visi dikomunikasikan dengan seluruh stakeholders guna memperoleh penyempurnaan;  Rumusan Visi yang telah menjadi kesepakatan ditetapkan dengan keputusan pimpinan satuan pendidikan, sehingga menjadi milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen seluruh warga sekolah. Memberikan arah dan fokus strategi Inspiratif dan menantang untuk mencapainya Ideal ingin dicapai di masa yang akan datang Mampu menjadi perekat gagasan strategis Orientasi masa depan Singkat, padat dan mudah diingat KRITERIA VISI Menarik bagi warga sekolah Menumbuh kan komitmen warga sekolah Menjamin kesinambun gan kepemimpi nan Memungkin kan perubahan penyesuaia n MELAKUKAN ANALISIS SWOT Melibatkan seluruh anggota satuan organisasi Mengakomod asi cita-cita seluruh anggota satuan organisasi Menumbuhka n sikap rasa memiliki Unggul dalam prestasi Beriman dan bertaqwa Indikator :  Unggul dalam memperoleh UASBN atau UN  Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya  Unggul dalam karya ilmiah remaja  Unggul dalam lomba kreativitas  Unggul dalam lomba kesenian  Unggul dalam lomba olah raga  Unggul dalam keterampilan mengoprasikan Komputer dan internet, Public Speaker  Unggul dalam disiplin  Unggul dalam aktvitas keagamaan  Unggul dalam kepedulian sosial MISI Sesuatu yang harus diembandilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah Menggambarkan adanya produklayanan yang diberikan Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi jelas; apa yang hendak dicapai Kualitas produklayanan memiliki daya saing Kalimat “tindakan” Bukan “keadaaan” Mengembangkan sumber daya secara optimal dalam rangka mempersiapkan siswa di era global Indikator :  Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal.  Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.  Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dapat dikembangkan secara optimal.  Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.  Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholder. Menantang, relistik dapat dicapai berkontribusi memenuhi misi program Relatif jangka panjang Menggambar kan arah yang jelas Menggamb ar kan hasil TUJUAN Tujuan satuan pendidikan adalah, gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 empat tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik danatau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan TUJUAN Tujuan satuan pendidikan adalah, gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 empat tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik danatau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Penjabaran misi Menyatakan kegiatan apa yang dikerjakan dan kapan Spesifik dan akuntabel Mendeskrips ikan hal-hal yang perlu diwujudkan Menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berbudaya Indikator :  Pada tahun 2015 rata-rata UASBN mencapai nilai minimal 7,00.  Pada tahun 2015 proporsi lulusan yang melanjutkan ke sekolah unggul minimal 40  Pada tahun 2016 memiliki tim kesenian yang tampil pada acara setingkat propinsi. MUATAN KURIKUL UM MUATAN LOKAL MUATAN LOKAL MUATAN NASIONAL MUATAN NASIONAL MUATAN KEKHASAN SATUAN PENDIDIKAN MUATAN KEKHASAN SATUAN PENDIDIKAN PERMENDIKBU D, 57,58,59 DAN 60 TH 2014 PERMENDIKBU D, 57,58,59 DAN 60 TH 2014 PERDA KEP GUB, BUPATIWALI KOTA PERDA KEP GUB, BUPATIWALI KOTA KTSP SESUAI KEP. KEPALA SEKOLAH KTSP SESUAI KEP. KEPALA SEKOLAH K T S P PENGERTIAN MUATAN LOKAL Bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, dalam kerangka untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keungglan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. TUJUAN MUATAN LOKAL Membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk: a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bgi diri dan lingkungannya dlm rangka menunjang pembangunan nasional. PRINSIP PENGEMBANGAN a. kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; b. keutuhan kompetensi; c. fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan d. kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global. A. Mata pelajaran SMPMTs. Dikelompokan atas, 1. Mata pelajaran umum kelompok A; dan 2. Mata pelajaran umum kelompok B. B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. C. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan progrem kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya dan seni. D. Muatan dan acuan pembelajaran umum kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh pemerintah. E. Muatan dan acuan pembelajaran umum kelompok B bersifat nasional dan dikembangkan oleh pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah danatau satuan pendidikan Lanjutan, … 1. Mata pelajaran umum kelompok A terdiri dari : a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; b. Pendidikan Pancasila dan Kwarganegaraan; c. Bahasa Indonesia; d. Matematika; e. Ilmu Pengetahuan Alam; f. Ilmu Pengetahuan Sosial; dan g. Bahasa Inggris. 2. Mata pelajaran umum kelompok B terdiri dari : a. Seni budaya, b. Prakarya, c. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, d. Bahasa, danatau e. Teknologi F. Mata pelajaran umum kelompok B dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri. BIDANG-BIDANG DAN STRATEGI PEMBELAJARAN Bidang : Seni budaya, Prakarya, Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, Bahasa, danatau Teknologi. Muatan : muatan pembelajaran terkait mulok berupa bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah. Strategi : diintegrasikan diantaranya pada mata pelajaran seni budaya, prakarya, PJOK. Jika tidak bisa, maka dapat dijadikan mata pelajaran yang berdiri sendiri. DOKUMEN MULOK Muatan lokal dirumuskan dalam bentuk dokumen yang terdiri atas: a. Kompetensi Dasar; b. Silabus; dan c. Buku Teks Pelajaran. Muatan lokal dikembangkan dengan tahapan: a. analisis konteks lingkungan alam, sosial, danatau budaya; b. identifikasi muatan lokal; c. perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal; d. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar; e. pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan; f. penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri; g. penyusunan silabus; dan h. penyusunan buku teks pelajaran. 1 Sekolah dapat mengajukan usulan muatan lokal berdasarkan hasil analisis konteks dan identifikasi muatan lokal kepada pemerintah kabupatenkota. 2 Pemerintah kabupatenkota melakukan: a. analisis dan identifikasi terhadap usulan satuan pendidikan; b. perumusan kompetensi dasar; c. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap KD. 3 Pemerintah kabupatenkota menetapkan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri. 4 Pemerintah kabupatenkota mengusulkan hasil penetapan muatan lokal kepada pemerintah provinsi. 5 Pemerintah provinsi menetapkan muatan lokal yang diusulkan oleh pemerintah kabupatenkota untuk diberlakukan di wilayahnya. 6 Pemerintah provinsi atau kabkota sesuai dengan kewenangannya merumuskan KD, penyusunan silabus, dan penyusunan buku teks pelajaran muatan lokal. 7 Dalam hal satuan pendidikan tidak mengajukan usulan muatan lokal pemerintah daerah dapat menetapkan sesuai dengan kebutuhan daerahnya. 1 Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia. 2 Jika muatan lokal ditetapkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, satuan pendidikan dapat menambah beban belajar muatan lokal paling banyak 2 dua jam per minggu. 3 Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan. 4 Pengembangan muatan local oleh satuan pendidikan dilakukan oleh tim pengembang Kurikulum di satuan pendidikan dengan melibatkan unsur komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. 5 Pengembangan muatan lokal oleh daerah dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum provinsi, Tim Pengembang Kurikulum kabupatenkota, tim pengembang Kurikulum di satuan pendidikan, dan dapat melibatkan nara sumber serta pihak lain yang terkait. 6 Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupatenkota sesuai dengan kewenangannya. PENGATURAN BEBAN BELAJAR PADA KURIKULUM 2013 PENGERTIAN Merupakan pengaturan alokasi waktu yang di butuhkan untuk mencapai tujuan satuan pendidikan dengan memperhatiakan perkembangan peserta didik, muatan pembelajaran, kecepatan belajar dan jenjang pendidikannya JENIS BEBAN BELAJAR BEBAN BELAJA R SISTE M PAKET SISTE M PAKET SK S SK S SISTEM PAKET Permendikbud : No. 57,58, 59, 60 2014 TATAP MUKA PENUGASA N TERSTRUK TUR DAN MANDIRI 35 menit JP MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU I II III IV V VI Kelompok A Umum 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila