Teknik Sampling Skala Pengukuran Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Teknik Sampling

1. Probability Sampling Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 2. Non Probability Sampling Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi 7,95 :  Sampling Sistematis : Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi.  Sampling Kuota : Teknik untuk menentukan sampel sampai jumlah kuota yang diinginkan.  Sampling Insidental : Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.  Sampling Purposive : Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.  Sampling Jenuh : Teknik penentuan sampel semua anggota populasi sebagai sampel.  Snowball Sampling : Teknik penentuan sampel yang jumlahnya kecil, kemudian membesar.

2.3 Skala Pengukuran

Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi adalah: 1. Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang tentang fenomena sosial. 2. Skala Guttman untuk jawaban yang tegas, yaitu “ya – tidak” atau “benar – salah” dan lain-lain. 3. Skala Semantic Differensial untuk mengukur sikap tersusun dalam satu garis kontinum. 4. Rating Scale diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

2.4 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Pengujian Validitas Instrumen a. Pengujian Validitas Konstruksi: dengan menggunakan pendapat dari ahli. b. Pengujian Validitas Isi: membandingkan isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. c. Pengujian Validitas Eksternal: membandingkan kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. 2. Pengujian Reabilitas Instrumen Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Kriteria Guilford 1956,yaitu: 0.20 : Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan 0.20 - 0.40 : Hubungan yang kecil tidak erat 0.40 - 0.70 : Hubungan yang cukup erat 0.70 - 0.90 : Hubungan yang erat reliabel 0.90 - 1.00 : Hubungan yang sangat erat sangat reliabel 1.00 : Hubungan yang sempurna

2.5 Penentuan Jumlah Sampel

Dokumen yang terkait

Analisatingkat Pelayanan Busdengan Metode Importance Performance Analysis

2 89 100

Usulan Strategi Pemasaran Menggunakan Metode Correspondence Analysis (Ca),Importance Performance Analysis (Ipa), & Uji Hipotesis.

3 14 24

Analisis Persaingan dan Usulan Strategi Pemasaran Dengan Metode Importance Performance Analysis dan Correspondence Analysis (CA) (Studi Kasus : Onlineshop CDCmodels).

0 4 28

Usulan Strategi Pemasaran Produk Wafer Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Correspondence Analysis (CA) (Studi Kasus: CV. Supra Anugerah, Bandung).

0 0 15

Analisis dan usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Correspondence Analysis (CA) dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus: TB Sumber Bangunan).

1 1 25

Analisis dan Usulan Strategi Pemasaran Menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan Correspondence Analysis (CA) (Studi Kasus : CV.IMYA Production).

0 0 35

Analisis dan Usulan Strategi Bersaing Dengan Metode IPA (Importance Performance Analysis) dan CA (Corespondence Analysis)(Studi Kasus Usaha Dagang Kopur Pasar Caringin).

0 0 61

Analisis dan Usulan Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan Metode Coressoondence Analysis (CA), Importance Performance Analysis (IPA), dan Uji Hipotesis Ketidakpuasan (Studi Kasus : CV KM Konveksi).

0 2 29

Analisis dan Usulan Strategi Persaingan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA) & Correspondence Analysis (CA) (Studi Kasus: Apotek Quin Farma).

1 2 41

Analisis dan usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Correspondence Analysis (CA) dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus : Penerbit CV.Yrama Widya).

0 1 43