Perhitungan Data HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan tinggi cerobong 2 m pengambilan data keenam Gambar 4.42 Grafik hubungan kelembaban udara dan radiasi surya terhadap waktu untuk alat pengering dengan tinggi cerobong 2 m pengambilan data keenam

4.2 Perhitungan Data

Dibawah ini ditunjukan contoh bentuk perhitungan untuk data percobaan pertama mulai dari menentukan nilai energi berguna � , efisiensi kolektor  c , efisiensi pengambilan  p , efisiensi sistem pengering  u dan tarikan tambahan pada cerobong ∆p. Menentukan efisiensi kolektor  c , dengan menghitung terlebih dahulu nilai dari energi berguna � , radiasi surya G T dan luasan kolektor A c . Untuk menghitung energi berguna � digunakan persamaan 1 : � = . � � _ − � _ 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 10 20 30 40 50 60 70 80 90 20 40 60 80 100 120 Rad ias i Su ry a Wm 2 Ke le m b ab an Rel at if RH Waktu menit RH in_c masuk kolektor RH out_p keluar alat pengering RH out_c keluar kolektor GT Radiasi Surya Untuk mempermudah perhitungan untuk laju aliran massa udara didalam kolektor, maka digunakan dengan massa udara dalam kolektor yang diperoleh dengan melakukan operasi perkalian antara � � � dengan volume udara dalam kolektor. Volume udara dalam kolektor dihitung dengan persamaan mencari volume dan dinyatakan sebagai berikut : � � = � � = 2 1 0,12 � � = 0,24 3 Massa jenis udara didalam kolektor � � � ditentukan dengan menghitung harga rata-rata dari temperatur masuk dan temperatur keluar kolektor. Temperatur masuk T in_c dan keluar kolektor T out_c besarnya 31,76 o C dan 56,72 o C. Sehingga � � � � � � 44,24 � = 1,08 3 = � � � � � = 0,24 3 1,08 3 = 0,2592 Maka nilai energi berguna dapat dihitung. � = � � − � � = 0,2592 1005 � � 56,72 � − 31,76 � � = 6501,98 � Radiasi surya G T diambil nilai rata-rata dalam 5 menit 300 detik = 710.96 Wm 2 x 300 detik = 213288 Jm 2 . Luas kolektor surya yaitu 2 × 1 = 2 2 Sehingga efisiensi kolektor dapat dihitung dengan persamaan 2 : � = � � � = 6501,98 � 213288 � 2 2 2 � =0,015242 � = 0,015242 100 � = 1,5242 Menentukan efisiensi pengambilan  p yaitu dengan persamaan 6 : � = _ − _ _ − _ Besarnya nilai tingkat kelembaban udara masuk kolektor _ , kelembaban udara keluar kolektor _ dan kelembaban udara keluar pengering _ dapat dicari dengan menghitung nilai kelembaban spesifik ω 2 dan ω 1. 1. Contoh perhitungan untuk mengetahui kelembaban relatif RH. Variabel yang diketahui : T 1 = 35 ˚C c p = 1,005 kJkg.˚C T 2 = 29 ˚C h f2 = 121,439 kJkg P 2 = 101,325 kPa h g1 = 2563,2 kJkg P g1 = 4,511 kPa p g1 = 4,511 kPa P g2 = 3,627 kPa h fg2. = 2431,283 kJkg Perhitungan untuk ω 2 dan ω 1 adalah dengan persamaan 4 dan persamaan 5 � 2 = 0,622 2 2 − 2 � 2 = 0,622 × 3,627 101,325 − 3,627 � 2 = 0,0231 kg H 2 Okg udara kering � 1 = � � 2 − � 1 + � 2 2 1 − 2 � 1 = 1,005 × 29 − 35 × 0,0231 × 2431,283 2563,2 − 121,439 � 1 = 0,0205 kg H 2 Okg udara kering . Setelah ω 2 dan ω 1 diketahui, maka kelembaban relatif RH dihitung dengan persamaan 3 : = � 1 2 0,622 + � 2 1 = 0,0205 × 101,325 0,622 + 0,0231 × 3,627 = 0,7182 = 71,82 Langkah perhitungan diatas diterapkan untuk perhitungan kelembaban udara masuk kolektor _ , kelembaban udara keluar kolektor _ dan kelembaban udara keluar pengering _ pada tiap data percobaan. Kemudian dirata-rata, sehingga didapat : _ = 53,34 _ = 18,24 _ = 46,76 � = _ − _ _ − _ � = 46,76 − 18,24 53,34 − 18,24 � = 0,8125 � = 81,25 Efisiensi Sistem Pengering � dapat ditentukan besarnya dengan persamaan 7 : � = � � � Persamaan disederhanakan menjadi : � = � � Penyederhanaan dilakukan untuk mempermudah penghitungan sesuai dengan variabel data yang diketahui. � � − � � = 2446,616 � = 2446616 � Radiasi surya G T yang dipakai adalah radiasi surya rata-rata dalam 5 menit, sehingga G T rata-rata = 710,96 Wm 2 x 300 detik = 213288 Jm 2 = Rata-rata massa air yang menguap tiap 5 menit 300 detik. = � � − akhir � × 5 = 3 − 2,8 120 × 5 = 0,0083 Sehingga efisiensi sistem pengering diperoleh, � = 0,0083 2446616 � 853152 � 2 2 1 � = 0,0478 � = 4,78 Tarikan tambahan pada cerobong yang diciptakan oleh perbedaan massa jenis antara udara di dalam dan di luar pengering atau penurunan tekanan antara kedua sisi lapisan padi ∆p. Tinggi antara permukaan bawah lapisan padi dengan dasar udara masuk kolektor H 1 adalah 1,29 m, dan tinggi cerobong dengan permukaan atas lapisan padi H 2 adalah 2,7 m. Menentukan t arikan pada cerobong ∆p dengan persamaan 8 : ∆ = 1 � − � 1 + 2 � − � 2 ∆ = 1,29 1,148 − 1,069 + 2,7 1,148 − 1,087 . 9,81 ∆ = 2,61 Pascal Perhitungan tarikan pada cerobong ∆p dilakukan setiap 5 menit waktu pengambilan data, kemudian dirata-rata untuk tiap data percobaan.

4.3 Grafik Hasil Perhitungan