Perancangan Mekanik Penentuan jenis golongan darah manusia berbasis mikrokontroler AT-Mega 8535.
Keluaran dari fototransistor adalah tegangan yang dipengaruhi reaksi penggumpalan darah pada kaca preparat. Besarnya tegangan keluaran berbeda-beda, tergantung dari
terjadi penggumpal darah jenis golongan darahnya. Dari hal ini dapat ditentukan jenis golongan darahnya apakah golongan darah A,B,AB, dan O.
Rangkaian sensor darah dalam perancangan ini membutuhkan 8 buah sensor untuk 4 sampel darah manusia, dengan pembagian masing-masing 2 buah sensor menguji 1 sampel
darah. Keluaran sensor yang telah dikuatkan oleh op-amp dihubungkan ke pin mikrokontroler AT-Mega8535 yaitu PORT A ADC. Konfigurasi keluaran sensor ke
mikrokontroler AT-Mega8535 ditunjukkan seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Konfigurasi Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler ATmega8535
Keluaran Sensor Port ATmega 8535
Sensor 1 PA0 ADC0
Sensor 2 PA1 ADC1
Sensor 3 PA2 ADC2
Sensor 4 PA3 ADC3
Sensor 5 PA4 ADC4
Sensor 6 PA5 ADC5
Sensor 7 PA6 ADC6
Sensor 8 PA7 ADC7
Fototransistor yang digunakan dalam perancangan tidak memiliki kepekaan yang sama, maka keluaran fototransistor perlu ditambahkan resistor variabel Rvar, sehingga
nilai tegangan pada keluaran semua sensor menjadi sama. Nilai resistor variabel trimpot yang digunakan dalam perancangan rangkaian sensor sebesar 5K
Ω. Nilai R1 dan R2 dihitung berdasarkan pada persamaan 2.10 dan persamaan 2.12. Untuk tingkat keamanan
nilai arus yang melewati fototransistor IR1, nilai arus IR1 akan dikurangi menjadi 80 berdasarkan pada persamaan 2.11. Perhitungan nilai IR1, R1 dan R2 adalah sebagai
berikut : Perhitungan nilai aman arus pada LED infra merah I
F’ : IR1 = 80 IF
IR1 = 0.8 20 mA IR1 = 16 mA
Setelah nilai aman arus LED infra merah IR1 didapat, maka perhitungan nilai resistor LED infra merah R1 adalah :
R1 = R1 =
R1 = 218.75 ohm nilai resistor yang ada dipasaran adalah 220 ohm.
Perhitungan nilai resistor fototransistor R2 : R2 =
R2 = R2 = 1250 ohm
nilai resistor yang ada dipasaran adalah 1200 ohm.