2.6 Relay
Gambar 2.10 Relay[8]
Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada coil. Ada 2 macam
relay berdasarakan tegangan untuk menggerakkan coil, yaitu AC dan DC[8]. Relay adalah sebuah kumparan yang dialiri arus listrik sehingga kumparan
mempunyai sifat sebagai magnet. Magnet sementara tersebut digunakan untuk menggerakkan suatu sistem saklar yang terbuat dari logam sehingga pada saat relay
dialiri arus listrik maka kumparan akan terjadi kemagnetan dan menarik logam tersebut, saat arus listrik diputus maka logam akan kembali pada posisi semula.
Prinsip kerja relay :
Gambar 2.11. Prinsip kerja relay[8]
Relay terdiri dari coil dan contact. Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedangkan contact adalah saklar yang pergerakannya
tergantung dari ada tidaknya arus listrik pada coil [8]. Ketika coil mendapat energy listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet
yang akan menarik pegas dan contacts akan tertutup.
Untuk dapat menggunakan transistor sebagai saklar maka transistor dikonfigurasi sehingga bekerja di daerah cut-off dan saturasi [4]. Perubahan ini dapat digunakan
untuk mengaktifkan relay atau sebagai input bagi mikrokontroler. Transistor yang berada dalam keadaan saturasi seperti sebuah saklar yang tertutup sedangkan
transistor saat cutoff seperti sebuah saklar yang terbuka. Perhitungan besarnya arus basis pada konfigurasi Gambar 2.8 adalah sebagai berikut :
�
�
=
�
��
−�
��
�
�
2.5 Beta DC
β sebuah transistor merupakan rasio arus kolektor DC dengan arus basis DC, dapat dihitung dengan persamaan berikut :
β =
�
�
�
�
2.6 Sehingga diperoleh juga persamaan untuk I
Bmin
sebagai berikut :
�
���� �
����
�
2.7 Arus I
C
saturasi I
Csat
dapat diperoleh pada saat nilai V
CE
= 0, sehingga besarnya arus Ic saturasi dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut :
�
����
=
�
��
�
�
2.8
Gambar 2.12. Konfigurasi transistor sebagai saklar[4]
2.7 Limit Switch
Gambar 2.13 Simbol dan bentuk limit switch[9]
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol[9]. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar
push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak
ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor
tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda objek yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar 2.13.
Limit switch umumnya digunakan untuk : memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain[9]. Menghidupkan daya yang besar,
dengan sarana yang kecil. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek. Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batasdaerah
yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO
Normally Open dan kontak NC Normally Close dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. Konstruksi limit switch dapat dilihat pada gambar
2.14.
Gambar 2.14 Konstruksi limit switch[9]
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan pembuatan ” Produksi Obat Asma Seduh Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 “ mulai dari diagram alir
sistem, perancangan hardware baik dari segi mekanik maupun elektronik, dan juga perancangan perangkat lunak.
3.1 Diagram Blok Sistem
Akar sengggugu Pemotongan
dengan blender Pengeringan
Penyeduhan Hasil
penyeduhan Driver
1
Motor 1 Driver 2
Motor 2
Relay LM35
Relay
Heater Pemanas
air Relay
Mikrokontroler ATmega8535
Tombol start Penampil LCD
Gambar 3.1. Diagram blok sistem
25
Diagram blok sistem penelitian pada gambar 3.1 menunjukkan urutan cara kerja sistem. Sistem terdiri dari tiga bagian utama, yaitu proses pemotongan, proses
pengeringan, dan proses penyeduhan.
Proses pemotongan menggunakan blender sebagai mesin pemotong, dengan akar senggugu sebagai input. Proses pengeringan menggunakan lempengan besi untuk
penjepit heater. Proses penyeduhan berperan menghasilkan seduhan dari akar senggugu yang siap untuk diminum.
Kendali utama sistem berada di mikrokontroler ATmega8535. LCD digunakan sebagai tampilan data yang dikeluarkan dari sensor temperature LM35.
Sistem ini akan bekerja jika akar senggugu dimasukan lalu aktifkan tombol start, kemudian mikrokontroler akan mengaktifkan relay untuk menghidupkan
blender selama 5 menit. Setelah itu mikrokontroler akan mengontrol motor 1 melalui driver motor 1 untuk mengangkat blender selama 5 detik.
Proses selanjutnya, mikrokontroler akan mengontrol motor 2 melalui driver 2 untuk menuangkan dengan selama 10 detik.
Pada proses pengeringan, mikrokontroler akan mengaktifkan relay untuk menghidupkan heater. Dalam proses pengeringan terdapat sensor LM35 sebagai
pendeteksi suhu. Proses ini akan berlangsung selama 4 menit 27 detik dengan suhu pengeringan yaitu 60°C.
Setelah proses pengeringan selesai dilanjutkan dengan proses penyeduhan. Pada proses penyeduhan, mikrokontroler akan mengaktifkan kran air jika suhu air
telah mencapai 100°C. Setelah itu air akan keluar menuju gelas. Proses penyeduhan berperan
menghasilkan seduhan dari akar senggugu yang siap untuk diminum.
3.2 Perancangan