Sensor LM35 Motor DC

5. Enable E merupakan sinyal singkronisasi. Saat E berubah dari logika ‘1’ ke ‘0’, data di DB0 sd DB7 akan diterima atau diambil diambil dari port mikrokontroler. 6. Anoda A dan Katoda K merupakan pin yang digunakan untuk menyalakan backlight dari layar LCD.

2.4 Sensor LM35

Gambar 2.8 LM35[6] Sensor suhu LM35 adalah suatu alat untuk mendeteksi atau mengukur suhu pada suatu ruangan atau sistem tertentu yang kemudian diubah keluarannya menjadi besaran listrik. LM35 merupakan sensor suhu yang paling banyak digunakan, karena selain harganya terjangkau juga linearitasnya lumayan bagus. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan akurasi ±14°C pada temperature ruangan dan ±34°C pada kisaran -55°C sampai +150°C[6]. Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran listrik, yaitu tegangan. Sensor ini memiliki parameter bahwa setiap kenaikan 1°C tegangan keluarannya naik sebesar 10mV dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 volt pada suhu 150°C. LM35 memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut: 1. Dikalibrasi langsung dalam derajat Celcius. 2. Memiliki faktor skala linear +10,0mV°C. 3. Jangkauan maksimal suhu antara -55°C sampai 150°C. Sensor suhu LM35 merupakan IC sensor temperature yang akurat yang tegangan keluarannya linear dalam satuan Celcius. LM35 memiliki impedansi keluaran yang rendah, keluaran yang linear, dan sifat ketepatan dalam pengujian membuat proses pembacaan lebih mudah.

2.5 Motor DC

Gambar 2.9. Konstruksi Motor DC [7] Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tegangannya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor. gambar 2.9 menunjukkan konstruksi motor DC[7]. Motor DC memiliki 2 bagian dasar : 1. Bagian yang tetapstasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah coil elektro magnet ataupun magnet permanen. 2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah coil dimana arus listrik mengalir.

2.6 Relay