Variabel yang divariasikan METODOLOGI PENELITIAN

bagian lampiran gambar L.8 dan foto termologger pada bagian lampiran gambar L.9. Gambar 3.7 Posisi termokopel dan manometer

3.4 Langkah penelitian

Penelitian dilakukan dengan prosedur yang sama pada tiap variasinya sehingga dapat diperoleh hasil yang dapat dibandingkan antar variasi. Berikut adalah langkah-langkah dilakukan untuk pengambilan data penelitian : 1. Penelitian diawali dengan pembuatan dan penyiapan alat seperti pada Gambar 3.1. 2. Pengambilan data dilakukan dengan mevariasikan debit aliran fluida kerja cair yang mengalir ke pemanas. 3. Pada debit aliran fluida kerja cair dilakukan variasi jumlah fluida kerja mula- mula atau pengkondisian awal pada kondensor dan pemanas. 4. Dilakukan juga variasi head pemompaan dan variasi jumlah tabung udara tekan. 5. Data yang dicatat adalah temperatur minyak pemanas pada bagian bawah T 1 , temperatur minyak pada bagian atas T 2 , temperatur fluida kerja cair yang masuk ke pemanas T 3 , temperatur uap fluida kerja yang keluar dari pemanas T 4 , tekanan fluida kerja cair yang mengalir ke pemanas P 1 , tekanan pada bagian tabung air tekan P 2 , tekanan pada bagian tabung udara tekan P 3 , kenaikan air pada tabung udara tekan h, waktu pemompaan t , waktu pemanasan t , waktu pendinginan t . 6. Langkah 3 dan 4 diulangi dengan variasi debit aliran fluida kerja cair yang mengalir ke pemanas dengan memperkecil debit aliran fluida kerja cair yang mengalir ke pemanas. 7. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan persamaan 1 sampai persamaan 7. 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah data hasil penelitian yang didapat dengan memvariasikan volume fluida kerja mula-mula, debit aliran fluida kerja, head pemompaan, dan jumlah tabung udara tekan yang digunakan. Adapun penjelasan mengenai penamaan kolom dan baris adalah sebagai berikut : Baris Awal : Kondisi dimana proses pendinginan selesai dan fluida kerja belum masuk ke pemanas. Dapat juga dikatakan awal siklus tekan atau akhir siklus hisap. Akhir : Kondisi dimana proses pemompaan selesai. Ditandai dengan turunnya ketinggian air di tabung udara tekan. Dapat dikatakan sebagai sebagai akhir siklus tekan. ΔV sumur : Jumlah volume yang masuk atau dihisap oleh pompa benam dari sumur saat terjadinya proses pengembunan, ditandai dengan turunnya air di tabung air pada sumur. Atau bisa disebut juga jumlah volume air yang dipompa keluar oleh pompa pada saat proses pemompaan. Kolom T 1 : Temperatur minyak pemanas pada bagian bawah. T 2 : Temperatur minyak pemanas pada bagian atas. T 3 : Temperatur fluida kerja cair yang masuk ke pemanas.

4.1 Hasil Penelitian

T 4 : Temperatur uap fluida kerja yang keluar dari pemanas. V udara : Volume udara pad tabung udara tekan. P 1 : Tekanan fluida kerja cair padayang mengalir ke pemanas. P 2 : Tekanan pada bagian tabung air tekan. P 3 : Tekanan pada bagian tabung udara tekan. t panas : Lama waktu pemanasan fluida kerja cair. Dimulai dari awal siklus tekan hingga akhir siklus tekan. t pompa : Lama waktu pemompaan. Diukur ketika air mulai keluar dari ujung tertinggi pipa buang hingga air berhenti mengalir. t dingin : Lama waktu pendinginan. Dimulai dari akhir siklus tekan hingga volume fluida cair kembali ke volume awal. V sumur : Volume air pada sumur dengan dua tabung Tabel 4.1 Data penelitian pada variasi jumlah tabung udara mengunakan dua tabung udara tekan dan satu tabung udara tekan 2 Tabung Udara Tekan , volume udara tekan sebesar 12 liter Kondisi T 1 °C T 2 °C T 3 °C T 4 °C V udara liter P 1 bar P 2 bar P 3 bar t panas detik t pompa detik t dingin detik V sumur liter Awal 26 28 26 26 12 0,11 0,1 7200 62 5400 16,2 Akhir 113 115 59 80 7,8 0,55 0.5 0,4 14,9 ΔV Sumur 0,8 1 Tabung Udara Tekan, volume udara tekan 5,9 liter Kondisi T 1 °C T 2 °C T 3 °C T 4 °C V udara liter P 1 bar P 2 bar P 3 bar t panas detik t pompa detik t dingin detik V sumur liter Awal 25 27 26 26 5,9 0,12 0,08 7200 270 5400 16,2 Akhir 107 115 61 66 2,8 0,55 0,5 0,4 15,2 ΔV Sumur 1 Catatan Debit aliran fluida kerja 4,3 liter menit, kondisi awal pemanas dan kondensor terisi penuh fluida kerja cair dengan jumlah massa fluida mula-mula 2,51 liter, head pemompaan 2,35 m. Tabel 4.2 Data penelitian pada variasi jumlah massa fluida mula – mula pada pemanas dan kondensor Catatan debit aliran fluida kerja 4,3 liter menit , satu tabung udara tekan , volume udara tekan 5,9 liter, dan head pemompaan 2,35 m. Tabel 4.3 Data penelitian pada variasi head pemompaan 2,35 m dan 1,35 m. Catatan debit aliran fluida kerja 4,3 liter menit , kondisi awal pemanas terisi udara dengan tekanan 1 atm dan kondensor terisi penuh fluida kerja cair Pemanas dan kondensor terisi penuh fluida kerja cair, jumlah massa fluida mula-mula 2,51 liter Kondisi T 1 °C T 2 °C T 3 °C T 4 °C V udara liter P 1 bar P 2 bar P 3 bar t panas detik t pompa detik t dingin detik V sumur liter Awal 25 27 26 26 5,9 0,12 0,08 7200 270 5400 16,2 Akhir 107 115 61 66 2,8 0,5 0,5 0,4 15,2 ΔV Sumur 1 Pemanas terisi udara dan kondensor terisi penuh fluida kerja cair jumlah massa fluida mula-mula 1,26 liter Kondisi T 1 °C T 2 °C T 3 °C T 4 °C V udara liter P 1 bar P 2 bar P 3 bar t panas detik t pompa detik t dingi n detik V sumur liter Awal 25 25 25 25 6 0,12 0,07 7200 380 5400 16,2 Akhir 114 114 59 84 2,8 0,58 0,5 0,4 15,1 ΔV Sumur 1,1 head pemompaan 2,35 m Kondisi T 1 °C T 2 °C T 3 °C T 4 °C V udara liter P 1 bar P 2 bar P 3 bar t panas detik t pompa detik t dingi n detik V sumur liter Awal 25 25 25 25 6 0,12 0,07 7200 380 5400 16,2 Akhir 114 114 59 84 2,8 0,58 0.5 0,4 15,1 ΔV Sumur 1,1 head pemompaan 1,35 m Kondisi T 1 °C T 2 °C T 3 °C T 4 °C V udara liter P 1 bar P 2 bar P 3 bar t panas detik t pompa detik t dingin detik V sumur liter Awal 40 43 27 37 6 0,1 0,08 7200 1541 5400 16,2 Akhir 108 109 60 83 0,9 0,5 0,4 0,3 12,7 ΔV Sumur 3,5