Manfaat Penelitian Batasan Masalah

Dalam perhitungan daya pemanas dilakukan menggunakan pendekatan perpindahan kalor yang terjadi pada kompor pemanas menuju pipapipa pemanas yang dialiri fluida kerja cair. Diasumsikan bahwa perpindahan kalor yang terjadi yaitu secara konveksi, dari minyak pemanas menuju permukaan luar pipa pemanas.Sedangkan perpindahan kalor secara konduksi diabaikan, karena kecil pengaruhnya terhadap daya pemanas. Dalam perhitungan daya pemanas perlu terlebih dahulu menentukan koefisien rata-rata perpindahan panas pada permukaan pipa h, melalui penentuan sifat-sifat fluida dan perhitungan nilai bilangan Rayleigh Ra dan bilangan Nusselt Nu. Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai bilangan Rayleigh pada perpidahan kalor secara konveksi adalah sebagai berikut :   Pr Ra 2 3           Τ Τσ g 2 Dengan g adalah kecepatan gravitasi, β adalah koefisien volume exspansi, T S adalah temperature permukaan pipa, T ∞ adalah temperature fluida, Pr adalah bilangan prandtl, v adalah viskositas kinematic. Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai bilangan Nusselt pada perpindahan kalor secara konveksi di luar pipa atau permukaan pipa yang tercelup fluida adalah sebagai berikut :     2 27 8 16 9 6 1 Pr 559 , 1 Ra 387 , 6 , Nu               3 Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai koefisien rata-rata perpindahan panas pada permukaan pipa h adalah sebagai berikut :   Νu   h 4 Dengan κ adalahn konduktivitas termal, δ adalah diameter pipa. Daya pemanas merupakan energi yang diperlukan untuk menguapkan fluida kerja tiap satuan waktu Arismunandar, 1995. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : ΔΤ Α h Ρ pemanas    5 dengan h adalah koefisien rata-rata perpindahan panas pada permukaan pipa, A adalah luas permukaan, ΔT adalah selisih temperatur. Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara daya pompa dengan daya pemnanas Arismunandar, 1995. Efisiensi pompa dapat duhitung dengan persamaan sebagai berikut : 100 pemanas Daya pompa Daya   pompa  6 Kompresi udara tekan merpakan besarnya tekanan yang terjadi akibat perubahan volume udara pada massa udara tetap dalam tabung udara tekan Cengel, 2008. Kompresi udara tekan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : 2 1 1 2 V V Ρ Ρ   7 dengann P ₁ adalah tekanan udara awal, P₂ adalah kompresi udara tekan V₁ adalah Volume udara awal, V ₂ adalah volume udara akhir. Efisiensi termal merupakan perbandingan antara daya pemanas output dengan daya pemanas input. Efisiensi thermal dapat duhitung dengan persamaan sebagai berikut : 100 input pemanas Daya output pemanas Daya   termal  8 dengan daya pemanas output adalah energi yang diperlukan untuk menguapkan fluida kerja tiap satuan waktu, daya pemanas input adalah energi yang

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian pompa air energi surya termal menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk pengembunan uap fluida kerja dipengaruhi oleh debit dan temperatur air pendingin yang masuk ke kondensor Sumathy et. al., 1995. Prototipe pompa air energi surya termal yang bekerja dengan siklus rankine diuji dengan menggunakan fluida kerja Refrijeran 113 untuk mengetahui unjuk kerjanya Spindler et. al., 1996. Penelitian unjuk kerja pompa air energi surya termal dengan menggunakan kolektor pelat datar seluas 1 m², pada variasi head 6, 8, dan 10 m menunjukkan bahwa ukuran vesel uap fluida kerja berpengaruh pada unjuk kerja pompa Sumathy, 1999. Penelitian secara teoritis pompa air energi surya termal dengan menggunakan dua fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl eter menunjukkan