Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Proses kerja alat penelitian dimualai dengan memanasi pemanas dengan menggunakan panas uap minyak panas, posisi pemanas terendam oleh minyak. Katub penghubung kondensor dan tabung air tekan dalam kondisi terbuka. Katup penghubung penampung fluida kerja cair dan pemanas dibuka. Fluida kerja akan memasuki pemanas dan terpanasi. Fluida kerja yang terpanasi akan menguap dan uap fluida kerja akan mengalir ke pemisah uap. Uap fluida kerja yang menguap dan mengalir ke pemisah uap tidak murni hanya uap saja tetapi ada fluida kerja cair yang ikut terbawa aliran uap fluida kerja. Dalam pemisah uap, fluida kerja cair terpisah dari uap fluida kerja. Fluida kerja cair kembali ke pemanas sedangkan uap fluida kerja mengalir ke kondensor kemudian menuju tabung tabung air tekan. Air dalam tabung air tekan terdorong oleh uap fluida kerja sehingga air keluar dari tabung air tekan menuju ke tabung udara tekan dan menyebabkan tinggi air di tabung udara tekan naik. Naiknya ketinggian air di tabung udara tekan menyebabkan udara terkompresi. Udara yang terkompresi mendorong air di pompa benam menyebabkan katup sisi tekan terbuka dan katup sisi hisap tertutup sehingga air di pompa benam keluar melewati pipa buang. Pada saat fluida kerja cair yang dipanasi sudah habis maka tidak ada lagi uap fluida kerja. Katup penghubung pemanas dan penampung fluida cair ditutup. Proses pendinginan dilakukan dengan menyiram kondensor dengan air. Uap fluida kerja yang ada dalam kondensor akan mengembun. Pengembunan uap fluida kerja menyebabkan air dalam tabung air tekan naik dan air di tabung udara tekan turun. Penurunan air di tabung udara tekan menyebabkan udara tidak lagi terkompresi. Penurunan tekanan di tabung udara tekan menyebabkan penurunan tekanan di pompa benam. Penurunan tekanan di pompa benam menyebabkan kevakuman sehingga katup sisi tekan tertutup dan katup sisi hisap terbuka. Terbukanya katup sisi hisap menyebabkan air masuk ke pompa benam. Pada saat volume fluida cair sudah kembali ke posisi yang diinginkan, siklus bisa dimulai lagi dari awal.

2.2 Variabel yang divariasikan

Variasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Digunakan debit aliran fluida kerja cair yang mengalir ke pemanas pada saat pemanasan sebesar 4,3 litermenit. Kondisi ini ditunjukkan oleh Gambar 3.3. 2. Pengkondisian jumlah massa fluida kerja cair mula-mula pada pemanas dan kondensor divariasikan sebanyak 3 variasi yaitu kondisi awal pemanas terisi udara dengan tekanan 1 atm dan kondensor terisi penuh oleh fluida kerja cair dengan jumlah massa fluida kerja cair 1,26 liter, kondisi awal pemanas dan kondensor terisi penuh oleh fluida kerja cair dengan jumlah massa fluida kerja cair 2,51 liter, dan kondisi awal pemanas dan kondensor terisi oleh udara dengan tekanan 1 atm. Kondisi ini ditunjukkan oleh Gambar 3.4. 3. Variasi head pemompaan divariasikan sebanyak 2 variasi ketinggian yaitu 2,35 m dan 1,35 m. Kondisi ini ditunjukkan oleh Gambar 3.5. 4. Variasi jumlah tabung udara tekan divariasikan sebanyak 2 variasi yaitu dengan menggunakan 2 tabung udara tekan dengan volume udara tekan 12 liter dan 1 tabung udara tekan dengan volume udara tekan 5,9 liter. Kondisi ini ditunjukkan oleh Gambar 3.6. Gambar 3.3 debit aliran fluida kerja cair Debit aliran fluida kerja cair dilakukan dengan mengatur pembukaan besar- kecilnya kran atau katub pada tabung penampung air. Awalnya untuk mengetahuinya digunakan gelas ukur untuk menghitung berapa debit yang mengalir per satuan waktu. Pada saat proses kerja alat berlangsung debit aliran fluida kerja cair dilakukan pada saat posisi fluida kerja cair di kondensor dan pemanas habis dan temperatur pada pipa masuk dan keluar fluida kerja cair ke pemanas T 3 dan T 4 pada posisi temperatur 60ยบ C, pada saat inilah katub penghubung antara tabung penampung fluida kerja cair dan pipa masuk fluida kerja cair ke pemanas dibuka sesuai dengan debit aliran yang telah diukur dan yang akan divariasikan.