Perancangan Kampanye Tanggap Gempa Bumi Di Kota Bandung

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE TANGGAP

GEMPA BUMI DI KOTA BANDUNG

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Nuggi Nugraha 51907043 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Segala puji bagi ALLAH Swt, yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas Akhir Ini. Penulis dapat melalui hambatan dan rintangan sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan

penulisan Makalah Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Kampanye

Tanggap Gempa Bumi Di Kota Bandung” yang menjelaskan hal apa yang

harus dilakukan ketika bencana itu terjadi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, 10 Agustus 2011


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah langganan gempa bumi dan tsunami. Pasca meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar di tahun 1883, setidaknya telah terjadi 17 bencana tsunami besar di Indonesia selama hampir satu abad (1900-1996). Indonesia terletak di daerah yang cukup rawan terjadinya bencana gempa bumi hal ini dikarenakan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng bumi yaitu: lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik, serta banyaknya gunung berapi yang ada di Indonesia, selain dikepung tiga lempeng tektonik dunia, Indonesia juga merupakan jalur Cincin Api Pasifik, yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia.

Salah satu kota paling rawan bencana – khususnya gempa bumi, adalah Kota Bandung di provinsi Jawa Barat. Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang gempa besar berkekuatan 7,5 pada skala Richter (SR). Ancaman bisa muncul jika terjadi pergerakan di sejumlah lempeng penyusun patahan Cimandiri-Lembang. Jika ini terjadi, gempa besar tersebut akan mengguncang cekungan Bandung. Selain Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, serta


(4)

Lembang, gempa juga mengintai sejumlah wilayah di Sukabumi, termasuk Palabuhan Ratu menurut Dr. Danny Hilman Natawidjaja (http://www.geotek.lipi.go.id). Berita ini belum semua masyarakat dikota Bandung mengetahuinya. Namun untuk kapannya gempa itu akan terjadi, masih belum bisa terprediksikan.

Sebenarnya banyak usaha penanggulangan dan antisipasi oleh pemerintah Indonesia, namun usaha tersebut belum sepenuhnya tersebar merata di Indonesia. Terbukti jika di bandingkan dengan jumlah korban Gempa dan tsunami di Aceh yang mencapai hingga 165.708 orang meninggal (Eko Teguh, pusat studi menejemen bencana, 2008), dan jumlah korban meninggal di Jepang 8.805 jiwa (http://www.tribunnews.com), terihat sangat kontras perbedaanya dan merupakan bencana yang sama dahsyatnya, karena tidak adanya persiapan yang lebih dan pemahaman dini tentang kebencanaan. Dampak dari bencana memang sangat menyedihkan dan selalu menjadi sorotan dunia, hal ini memimbulkan rasa

simpatik organisasi-organisasi kepemudaan dengan cara

menggalang dana, bakti sosial dan menggelar doa bersama sebagai wujud solidaritas. Bulan oktober setiap hari rabu minggu kedua ditetapkan sebagai hari pengurangan bencana internasional.


(5)

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Banyak yang mengetahui akan dampak dan bahaya pada saat terjadi gempa bumi. Akan tetapi langkah-langkah yang harus di lakukan ketika gempa tidak sepenuhnya paham, seperti yang terlihat dari temuan survey. Sedikit yang mengetahui tentang pemberitaan ini, dan sosialisasi pemerintah daerah seperti Departemen ESDM Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung sudah dilakukan tetapi masih tidak merata dalam penyebarannya.

Maka dari itu dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

a. Pengetahuan masyarakat kota Bandung akan potensi gempa bumi di kota Bandung yang sangat minim.

b. Kurangnya sosialisasi tentang potensi dan pengetahuan tentang gempa bumi di kota Bandung serta faktor budaya tentang penerapan pendidikan di usia dini tentang gempa bumi tektonik, yang menjadi ketidakpekaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi.

c. Belum adanya penanganan terpadu jika gempa bumi terjadi di kota Bandung, serta adanya komunikasi yang terputus tentang informasi gempa bumi dari pemerintah kota Bandung yang tidak dilanjuti oleh lembaga ESDM di kota Bandung.


(6)

1.3. Fokus Permasalahan

Untuk memfokuskan permasalahan yaitu bagaimana agar generasi muda khususnya mahasiswa di kota Bandung dapat memiliki pengetahuan dan kesiap siagaan tentang antisipasi bahaya gempa bumi tektonik.

1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan

Membantu memberi informasi kepada mahasiswa mengenai dampak dan bahaya akibat gempa bumi tektonik, serta langkah-langkah antisipasi cara menyelamatkannya. Hal ini diharapkan dapat mengurangi resiko bencana seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah pada 1 MEI 2007 yaitu UU no 24 tahun 2007.


(7)

BAB II

GEMPA BUMI DI KOTA BANDUNG

2.1. Kota Bandung

Bandung merupakan ibu kota propinsi Jawa barat, dan merupakan salah satu daerah terpadat di Indonesia, kota berhawa sejuk dengan suhu rata-rata 23 derajat celcius dan curah hujan 1.500 – 2.000 mm/tahun, merupakan kota metropolitan baru. Iklimnya yang sejuk dan topografinya yang unik menjadikan Bandung sebagai kota tujuan wisata sejak jaman pemerintahan colonial Belanda. Kota yang semula dirancang hanya untuk 500.000 penduduk itu kini sudah dihuni oleh lebih dari 2,5 juta jiwa. Bahkan pada siang hari, jumlah penduduk mencapai 3 juta jiwa karena adanya arus masuk dari wilayah seputar bandung.(http://www.bandung.go.id/)

Secara topografis, Bandung merupakan sebuah cekungan yang terbentuk dari danau purba Bandung. Cekungan Bandung yang luasnya mencapai 2.283 kilometer persegi itu sendiri dari dua wilayah administrative yaitu kabupaten Bandung dan kota Bandung. Disebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sumedang, sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Subang dan kabupaten Purwakarta, di barat berbatasan dengan kabupaten Cianjur sedang di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Garut.


(8)

Bagian paling menarik dari Cekungan Bandung adalah kota Bandung. Disinalah berbagai pusat pertumbuhan kota dibangun sehingga menjadi daya tarik bagi warga pendatang. Akibat berkembangnya jumlah penduduk di kota Bandung dan aktifitas warga menimbulkan kemacetan terutama pada, pagi, siang dan sore hari. Kemacetan juga terjadi pada saat hari libur karena banyak pengunjung luar Bandung yang berwisata ke Bandung dengan tujuannya adalah belanja di mall, kota bersejarah di Bandung seperti jl. Braga, kuliner dan tempat hiburan lainya.

2.2. Potensi Gempa di Kota Bandung

Gambar II. 1 Peta daerah rawan bencana Jawa Barat sumber http//www.vsi.esdm.go.id

Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut :


(9)

1. Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga permukaan bumi.

2. Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung api.

3. Gempa runtuhan atau longsoran terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh. Gempa merupakan hal yang belum bisa terdeteksi dan sifatnya mendadak, hal ini mengakibatkan terjadinya gempa bumi berpotensi menimbulkan korban jiwa, maupun benda.Sistem peringatan dini daripada gempa bumi di Indonesia teramat kurang, sehingga masyarakat tidak dapat mengantisipasi hal-hal tersebut. Oleh karena itu banyak masyarakat yang panik, takut dan trauma akan kejadian tersebut.

Menurut Van Bemellen (2000) Bandung terletak pada zona Bandung, zona Bandung merupakan suatu zona depresi di daerah Jawa Barat, itu berarti zona ini merupakan zona yang berada di tengah struktur struktur utama ataupun daerah yang dilewati oleh struktur utama di jawa barat yang berada di Jawa barat.

Seismotektonik Regional

Seismotektonik regional wilayah Jawa Barat di kenal sebagai bagian dari seismotektonik regional busur Sunda dengan sistem lajur


(10)

tunjaman lempeng Samudera Hindia-Australia dengan Lempeng Benua Asia dibagian selatan serta lajur-lajur sesar aktif busur kepulauan di daratan, yang kita kenal sebagai sesar aktif Cimandiri, sesar aktif Bumiayu-Baribis-Citanduy, sesar aktif Selat Sunda dan Baten, sesar Pelabuhan Ratu-Bogor-Bekasi (Citarik). Seismotektonik regional ini berasosiasi dengan pusat-pusat gempa yang kita kenal sebagai kegempaan seismotektonikregional dan lokal (sesar aktif). Kegempaan tektonik regional dikenal sebagai kegempaan lajur tunjaman 1 (subduksi 1) dan kegempaan lajur tunjaman 2 (subduksi 2). Sedangkan kegempaan lokal disebut sebagai lajur sumber gempa bumi sesar aktif Cimandiri, Baribis – Bumiayu – Citanduy, Selat Sunda dan Banten, Pelabuhan ratu - Bogor – Bekasi . Beberapa pusat gempa bumi merusak berasosiasi dengan lajur sumber gempa bumi sesar aktif tersebut diantaranya, gempa bumi Sukabumi (1908,1973,1975, 1982 dan 2000), gempa bumi Bogor-Puncak (1833,1852,1997), gempa bumi Majalengka (1990), gempabumi Ciamis (1975), gempa bumi Banten (1928, 2000) dan gempa bumi Padalarang (1910) serta gempa bumi Purwakarta (1852 dan 1963).

Kegempaan lajur tunjaman 1 mempunyai kedalaman 0 – 100 Km dan gempa bumi lajur tunjaman 2 mempunyai kedalaman > 100 Km. Gempabumi lajur tunjaman ini umumnya memperlihatkan mekanisme gerak sesar naik dengan bidang sesar berarah


(11)

barat-timur, sedangkan gempa bumi gempa bumi lajur sesar aktif umumnya mempunyai kedalaman dangkal < 30 Km dan berpusat pada lajur sesar. Gempa bumi - gempa bumi sesar aktif umumnya dapat dijumpai mempunyai mekanisme fokal sesar naik, geser dan normal.Gempa bumi Sukabumi (1982) dijumpai bermekanisme fokal sesar naik, sedangkan gempa bumi Majalengka (1990) mempunyai mekanisme fokal sesar normal.

Struktur utama penyebab gempa dikota Bandung dan gempa gempa yang terjadi di sekitar wilayah Bandung

Secara Garis besar Ada 4 Sesar utama yang di perkirakan dapat menimbulkan Gempa tektonik di kota Bandung yaitu :

1. Sesar naik Cantayan

Sesar naik cantayan adalah sesar naik yang berarah umum Barat – Timur ( Pola Jawa ), membentang mulai dari daerah bogor – Pasir cantayan – cikalong wetan, kelurusan sesar ini terlihat jelas pada citra satelit, dan pada daerah waduk cirata sesar ini mengangkat batuan breksi yang berumur Miosen awal yang kita kenal sebagai Pasir Cantayan.

2. Sesar Normal Lembang

Sesar Normal Lembang atau lebih di kenal sebagai patahan Lembang adalah sesar naik yang berarah umum barat – timur (pola jawa) membentang dari daerah Parongpong sampai dengan daerah sekitar gunung manglayang, dari citra


(12)

setalit terlihat jelas di sebelah tenggara – selatan dari gunung tangkuban perahu, jejak jejak patahan ini terlihat di daerah lembang sebagai gawir dan di gunung manglayang sebagai blok yang terangkat.

3. Sesar Mendatar Cicalengka

Sesar mendatar cicalengka adalah sesar mendatar sinistral yang berarah umum NE (pola timur laut) – SW (barat daya) membentang mulai dari daerah sebelah barat dari sindang barang sampai dengan daerah sumedang

4. Sesar Naik Padalarang

Sesar naik padalarang adalah sesar naik yang berarah umum NE (pola timur laut) – SW (barat daya) membentang dari daerah raja mandala sampai dengan daerah padalarang, secara genetic sesar ini sama dengan Arah sesar naik cimandiri sehingga dalam peta struktur utama jawa disatukan kenampakan sesar ini terlihat pada daerah padalarang yang mengangkat batugamping Formasi Rajamandala. Sedangkan Gempa gempa yang terjadi di daerah sekitar sesar tersebut Antara lain :

a) Gempa yang bersifat merusak ( > 5,5 SR )

- Gempa rajamandala ( 1844, 1918)


(13)

- Dan gempa yang terjadi terakhir kali yaitu Gempa Gununghalu ( 5, 6 & 15 April 2005)

b) Gempa gempa lainnya nya juga terjadi di daerah sekitar sesar cicalengka, patahan lembang dan Sesar cantayan dengan kedalaman antara 33 sampai 61 Km.

2.3. Sejarah Kejadian Gempa Bumi Merusak Jawa Barat

Kegempaan di wilayah Jawa Barat bersifat merusak (destructive earthquake). Kegempaan ini umumnya berasal dari pergerakan sistem sesar aktif di darat. Meskipun magnitude tidak besar, gempa jenis tersebut memiliki kedalaman dangkal dan bersumber dekat dengan pemukiman penduduk, berpotensi menyebabkan tsunami, seperti yang terjadi di pantai Pangandaran 17-07-2006 yang lalu. Kejadian gempa bumi yang bersumber di darat pada umumnya dapat memicu terjadinya bencana geologi berupa longsor antaralain kejadian gempa bumi Sumedang tahun 1972, gempa bumi Pelabuhan Ratu tahun 1973, gempa bumi Majalengka tahun 1900, gempa bumi Sukabumi tahun 2000, gempa bumi Gunung Halu tahun 2005, longsor di Cianjur akibat gempa bumi Jawa Barat Selatan mengakibatkan 31 orang meninggal dan 21 orang hilang. Wilayah Jawa Barat paling sedikit telah mengalami 34 kejadian bencana gempa bumi. Kejadian ini merupakan yang tertinggi untuk bencana gempa bumi di Pulau Jawa, disusul kejadian, Banten 6


(14)

kejadian dan Yogyakarta 5 kejadian. Tabel berikut ini menampilkan kejadian bencana gempa bumi di Jawa Barat sejak tahun 1833 hingga tahun 2008.

NO NAMA GEMPA

TANGGAL PUSAT GEMPA

KDLM (KM)

MAG SKALA MMI KERUSAKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Jakarta & Jawa Barat Bogor-Cianjur Pantai Selatan Jabar (tsunami) Bogor Cianjur Bogor Cirebon Pantai Selatan Jabar (tsunami) Kerawang Ciamis Kuningan 28/01/1833 10/10/1834 1840 25/05/1843 15/02/1844 20/12/1852 30/11/1853 20/10/1859 24/05/1862 05/02/1873 25/10/1875 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - VII-VIII VIII-IX - VII-VIII VII-VIII VIII-IX VI - VI VI VII-VIII Beberapa bangunan rusak dan retak di dinding.

Terjadi kerusakan bangunan dan retakan jalan antara Bogor – Cianjur

Diperkirakan terjadi tsunami si pantai Selatan Jabar

Getaran terasa di Bogor, menyebabkan kerusakan bangunan. Kerusakan pada rumah penduduk Beberapa bangunan roboh Retakan pada dinding bangunan Diperkirakan terjadi tsunami Retakan pada dinding bagunan Beberapa bangunan retak 7 orang meninggal, 628 rumah hancur, di


(15)

12. 13. 14. 15. 16. 17 18. 19 20. Sukabumi Rajamadala Cempaka, Bogor Pantai Selayan Jabar (tsunami) Sukabumi Sumedang Pelabuhanratu Tasikmalaya Tasikmalaya 14/01/1900 15/12/1910 21/01/1912 11/09/1921 02/11/1969 19/12/1972 26/11/1973 02/11/1979 16/04/1980 - - - - 6,5 derajat LS – 107,1 derajat BT 6,9 derajat LS – 107,8 derajat BT 6,8 derajat LS – 106,6 derajat BT 8,6 derajat LS – 107,8 derajat BT 8,25 - - - - 57 - 62 64 33 - - - 7.2 5,4 4,5 4,9 6,4 6,4 VII VI VI VI V VI V VII VI Kuningan, Sumedang dan Manojaya. Kerusakan pada bagunan. Getaran terasa di Priangan dan Banten Retakan pada dinding bangunan. Retakan pada dinding bangunan. Diperkirakan terjadi tsunami di pantai Selatan Di Sukabumi beberapa bangunan roboh. Di Cempaka, Bogor beberapa bangunan retak di dinding.

Kerusakan pada bangunan tua. Terjadi longsor dan nendatan tanah di Cibunar, Sumedang, Pasaribu dan Rancakalong. Retakan tanah dan bangunan di Citarik dan Cidadap. Di Tasikmalaya 1430 rumah, 24 sekolah, 32 masjid rusak. Di daerah Gaarut 10 orang meninggal, 12 orang terluka, bangunan tua roboh dan terjadi retakan tanah. Retakan dinding di


(16)

21. 22 23. 24. 25. Sukabumi Majalengka Cicalengka Sukabumi Majalengka 10/02/1982 06/07/1990 18/08/2000 12/07/2000 08.10 WIB 28/06/2001 derajat LS – 108,8 derajat BT

7,0 derajat LS – 106,9 derajat BT 6,55 derajat LS – 108,2 derajat BT 7,0 derajat LS – 107,8 derajat BT

6,9 derajat LS – 106,9 derajat BT 7,2 derajat LS – 108,29 derajat BT 25 14 36 33 33 5,5 5,8 4,4 5,1 5,1 SR VI-VII VII-VIII VI V-VI VII Singaparna, Garut, Sukawening, Pasanggrahan, jamberea, Caringin, dan Cilacap. Di Singajaya 10 bangunan SD rusak.

4 orang luka-luka, kerusakan berat hingga ringan pada bangunan. 8.000 bangunan roboh di Cengal, Wabahayu dan Sukamenak. Terjadi longsor & retakan tanah 10km.

Retakan pada dinding rumah di desa Marga Asih, Narawita & Waluya, Kecamatan Cicalengka. Disukabumi 35 orang luka-luka, 365 bangunan rusak berat, 633 bangunan rusak ringan. Terjadi retakan tanah. Rs cibadak

dindinganya retak. Di Bogor 8 orang luka-luka, 198 rumah rusak berat & 105 rumah rusak ringan di kecamatan Cijeruk. Kerusakan terparah di Kec.Talaga, berupa rumah roboh, retakan pada dinding dan lantai rumah.


(17)

26. 27. 28. 29 30. Kuningan Lembang-Bandung Pasirwangi – Garut Gunung Halu, Bandung Pangandaran (tsunami) 21/03/2003 18:38:09,4 WIB 11/07/2003 07:19, 23:24 WIB 02/02/2005 12:55:15 WIB 15/04/2005 09:06 WIB 17/07/2006 15:19:24 WIB 6,52 derajat LS – 108,29’23’' derajat BT 6,73 derajat LS – 107,81 derajat BT 7,2 derajat LS – 108,7 derajat BT

7,19 derajat LS – 107,45 derajat BT

9,311 derajat LS – 107,45 derajat BT Kurang dari 10 10 10 5 10 4,8 SR 4,2 SR 4,2 SR 5 SR 7,7 MW IV-V III-IV V V IV Kerusakan bangunan di kecamatan Cilimus dan Mandirancan berupa retakan dinding. Satu banguna tua roboh di desa Carakas. 1 bangunan tua rusak di desa Cihideung

Lembang. Getaran terasa di wilayah Bandung Timur. Kerusakan bangunan dan rumah penduduk di Kab. Garut (Kec.pasirwangi, Cisurupan, Sukaresmi, & Samarang dan Kab. Bandung (Kec. Keratasari) 139 rumah penduduk, sekolah & sarana ibadah rusak di Kec. Gunung Halu, terjadi longsor Lebih dari 550 orang meninggal, akibat tsunami, ratusan orang luka-luka di pantai selatan Jabar, Jateng & yogya. Tsunami melanda pantai pangandaran, pantai Kebumen, pantai Cilacap, pantai Samas, pantai Parang


(18)

31. 32. 33. 34. Jampang Kulon Tasikmalaya Pantura Jawa Barat Selatan 30/09/2006 22:00:00 WIB 01/02/2007 09/08/2007 00:04:58 WIB 02/09/2009 14:55:00 WIB 94km barat daya Sukabumi 7,7 derajat LS – 107,19 derajat BT 6,17 derajat LS – 107,66 derajat BT 8,24 derajat LS – 107,32 derajat BT 32 13 286 30 5,2 SR 5,8 MW 7 SR 7,3 SR V V V VII Tritis Yogyakarta.

4 rumah penduduk rusak ringan di wilayang Jampang Kulon, Sukabumi. 2 sekolah mengalami kerusakan di Tasikmalaya. 1 orang meninggal di Kec. Bogor Utara, Bogor. Indramayu, 3 steam turbin generator dikilang UP VI Pertamina Balongan, berhenti.

Tasikmalaya : 10 rumah rusak di Bojonggambir & SD Giri Atikan dindingnya roboh. Ciamis, 2 rumah rusak di

Kec.Purwadadi. Sukabumi, 4 orang rumah & 1 masjid rusak ringan di Kec. Lengkong, 1 rumah roboh dindingnya di Kec. 82 orang

meninggal, 21 orang hilang, 1.252 orang luka-luka, 210.292 orang mengungsi di Jawa Barat, 42.620 rumah rusak berat, 93.997 rusak sedang, 109.738 rusak ringan dan 490 sekolah roboh Longsor besar di desa


(19)

Kec. Cibinong, Cianjur menimbun 30 orang.

Becanca terjadi di kabupaten Sukabumi, Bandung, Cianjur, Garut, Tasik Malaya, Ciamis, Kuningan, dan cilacap. Tsuanami denga runup kurang lebih 1-2 meter di

Pameungpeuk.

Tabel 1. sejarah kejadian gempa bumi merusak Jawa Barat

2.4. Pengertian Gempa Bumi Tektonik

- Gempa tektonik disebabkan oleh pergeseran kulit bumi yang tiba tiba didalam bumi dan erat sekali dengan gejala pembentukan gunung.

- Gempa tektonik disebut juga gempa dislokasi.

- Gempa tektonik terjadi apabila terbentuknya patahan-patahan yang baru atau jika terjadi pergeseran-pergeseran sepanjang patahan karena timbul tegangan-tegangan didalam kulit bumi. - Berdasarkan atas rekaman yang ada, 90 persen dari seluruh

gempa dikategorikan sebagai gempa tektonik.

- Penyebaran gempa umumnya sangat luas, dengan kekuatan menengah hingga tinggi, diawali dengan gerakan yang lemah kemudian menimbukan gempa utama dengan skala yang


(20)

cukup besar, disusul oleh gempa-gempa susulan dengan

intensitas yang makin mengecil dalam mencapai

keseimbangan

2.4.1. Bahaya Gempa tektonik

Gempa tektonik yang terjadi di Aceh dan diikuti tsunami pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember 2004 telah menghancurkan hampir semua bangunan permukiman penduduk, sarana dan prasarana fasilitas umum serta fasilitas sosial, ladang dan sawah. Gempa tektonik di Yogyakarta dan Klaten Jawa Tengah yang terjadi pada Sabtu pagi tanggal 27 Mei 2006 telah menghancurkan sebagian besar bangunan di wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta dan sebagian Klaten. Kedua peristiwa itu merupakan pelajaran berharga untuk kita semua.

Gempa tektonik yang melanda di dua tempat tersebut telah mengundang simpati dunia. Bantuan bahan makanan dan obat-obatan serta undang simpati dunia. Bantuan bahan makanan dan obat-obatan serta tempat pengungsian sementara berdatangan dari segala penjuru dunia. Demikian juga tim medis dengan segala perlengkapanya dan alat-alat untuk membantu rekonstruksi. Selian itu, masyarakat ilmiah


(21)

menjadi tergugah kembali untuk mempelajari gempa dengan lebih teliti, dalam usaha menyelamatkan jiwa manusia.

Akankah musibah tersebut terulang kembali, dimana dan bilamana? Tidak seorang pun mampu menjawabnya. Gempa tektonik, suatu misteri yang perlu dipelajari demi keselamatan umat manusia. Gempa tektonik pada umumnya terjadi secara tiba tiba dalam waktu yang cepat. Bila terjadi hal yang demikian, korban jiwa manusia tidak dapat dihindarkan. Hal ini menjadi parah bila gempa datang pada malam hari. (Sukandarrumindi, 2010, h.87).

Di dunia ini paling ada delapan lempengan aktif, yaitu sebagai berikut :

- Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara.

- Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat.

- Lempengan Amerika Utara yang bergerak ke arah barat

laut.

- Lempengan Amerika Selatan yang bergerak ke arah

barat.

- Lempengan Antartika yang bergerak ke barat.


(22)

- Lempengan Eurasia yang bergerak ke arah tenggara

- Lepengan Afrika yang bergerak ke arah timur.

Akibat gerakan lempeng yang saling menjauh atau saling bertubrukan, terjadilah patahan yang besar yang pada suatu saat dimungkinkan aktif kembali (Rose, 1983).Pada saat aktif kembali itu, timbul gempa tektonik.Kapan patahan-patahan tersebut aktif kembali, tidak seorangpun dapat mengetahui waktu dan tempatnya.Tahu-tahu terjadinya gempa.

Sebelum terjadi gempa di Aceh dan Yogyakarta, banyak orang yang tidak tahu bahkan tidak peduli sama sekali bahwa Indonesia terletak diantara tiga lempeng aktif, yaitu lempeng Eurasia yang bergerak relatif ke arah tenggara, lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif ke arah utara, dan lempeng Pasifik yang bergerak relatif kerah barat. Ketiga lempeng tersebut berinteraksi. Interaksi antara lempengan ini menimbulkan tektonik yang membuat jalur gunung api dan jalur sumber gempa yang berpusat dilautan maupun di darat. Gempa bumi yang bersumber pada proses tektonik ini disebut gempa tektonik. Oleh karena posisinya itulah, di Indonesia sering terjadi gempa tektonik di berbagai wilayah.


(23)

Riwayat gempa tektonik Indonesia sesuai dengan katalog gempa Bumi Merusak di Indonesia yang disusun oleh Badan Geologi Departemen energi dan Sumber Daya Mineral, tercatat terjadi sejak 3 november 1756 di daerah Bengkulu. Data gempa bumi yang terjadi semenjak itu telah dihimpun dan kemudian diplot menjadi sebuah peta penyebaran wilayah rawan bencana gempa bumi merusak di Indonesia. Dari ploting data tersebut tampak bahwa penyebaran wilayah rawan bencana gempa bumi tersebut sesuai dengan jalur zona subduksi, daerah dimana lempengan samudra menumjam ke lempeng benua. Jalur tersebut menelusuri tepi luar batas barat, selatan dan timur wilayah Indonesia serta membentang dari barat di ujung utara wilayah Nangroe Aceh Darusalam hingga ke daerah Nusa Tenggara Timur dan ke ujung wilayah Indonesia, yaitu daerah Jaya Wijaya dan wilayah tengah Pulau Papua. Wilayah rawan gempa di Indonesia ini tersebar di 25 wilayah rawan gempa bumi merusak. (Sukandarrumindi, 2010, h.88).

Data itu jelas tidak dapat diabaikan karena sifat bencana gempa bumi adalah berulang. Perulangan ini terjadi karena lempengan-lempengan tersebut terus berinteraksi dan pada suatu saat akan terjadi ketidakstabilan sebagai terjadinya


(24)

akibat penemumpukan energi di zona tertentu. Hal ini bisa terjadi baik di zona subduksi maupun zona sesar aktif.

Energi yang dilepaskan tersebut kemudian menjalar kepermukaan bumi yang kemudian dikenal sebagai gempa bumi. Jika energi itu besar, akan bersifat merusak. Jangan dilupakan bahwa salah satu sifat gempa bumi antara lain perulangan. Oleh sebab itu pada suatu masa nanti, pada masa yang akan datang, gempa bumi merusak akan terjadi

pada salah satu “kotak” daerah tersebut.

Permasalahannya, sampai saat ini belum dapat diramalkan secara pasti kapan dan dimana gempa bumi berikutnya akan terjadi. Masalah peramalan gempa bumi ini pun masih terus menjadi wacana penelitian secara luas di dunia. Berikut contoh gambar yang diakibatkan oleh gempa bumi :

Gambar II. 2 akibat gempa bumi

(sumber http://www.google.co.id/images?q=akibat+gempa&um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&tbm=isch&ei=waieTeOnLIyavgPztvWHBQ&sa=N&start=40&ndsp=20&biw=1024&bih=548)


(25)

2.4.2 Kekuatan Gempa Bumi Tektonik

Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur tanah, dan struktur bangunan.Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, dan Skala Mercalli antara lain :

Derajat Keterangan

I II III IV V VI VII

Getaran–getaran lunak, dirasakan oleh banyak orang, tetapi tidak oleh semua orang

Getaran–getaran sedang, semua orang terbangun karena bunyi

barang - barang pecah serta bunyi jendela dan pintu-pintu Getaran-getaran yang kuat, jam dinding berhenti, pintu dan jendela terbuka

Getaran-getaran kuat, gambar gambar di dingding jatuh,serta retakan retakan terjadi di dingding.

Getaran-getaran yang sangat kuat, dinding-dinding dan atap runtuh.

Rumah-rumah yang kuat runtuh Kerusakan Umum

Tabel 2 : Skala Kekuatan Gempa Menurut Omori

Sekala kekuatan gempa Omori ini sekarang di Indonesia tidak pernah dipergunakan. Lembaga Meteorology dan Geofisika dijakarta mempergunakan sekala Mercalli, yang diciptakan oleh Gueseppe Mercalli (1920), ahli gunung api


(26)

berkebangsaan Italia. Skala ini memiliki rentang nilai 1-12 sebagai terlihat pada table 3 berikut :

Derajat Keterangan

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Gerakan tidak dirasakan, kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Getaran dirasakan oleh beberapa orang yang tinggal diam, lebih-lebih dirumah tingkat atas benda-benda ringan yang bergantungan bergoyang

Getaran dirasakan nyata didalam rumah, lebih-lebih dirumah tingkat atas.kendaraan yang sedang berhenti agak bergerak, terasa ada getaran seolah-olah ada truk lewat. Lamanya dapat di tentukan Pada siang hari didalam rumah dirasakan oleh banyak orang, diluar oleh beberapa orang. Pada malam hari beberapa orang terbangun. Barang-barang pecah, jendela dan pintu menggerincing, dinding berbunyi karena pecah-pecah, kacau seolah-olah ada truk besar melanggar rumah, kendaraan yang sedang berhenti bergerak dengan nyata.

Getaran dirasakan oleh semua penduduk, banyak orang terbangun. Beberapa barang pecah, jendela dan sebagianya pecah, plester di dinding pecah, barang-barang terpelanting, pohon-pohon dan tiang tiang serta barang besar lainya tampak bergoyang-goyang, jarum jam dinding dapat berhenti.

Getaran-getaran dirasakan oleh semua orang, kebanyakan terkejut dan lari keluar, kadang kadang meja-kursi dan sebagianya

bergerak, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak. Kerusakan ringan.

Tiap-tiap orang keluar rumah, kerusakan ringan dan sedang pada bangunan yang kuat, cerobong asap pecah. Dapat dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.

Kerusakan yang ringan pada bangunan yang kuat, terjadi lubang-lubang karena retak-retak pada bangunan yang kuat. Dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monument roboh. Meja dan kursi terlempar, air menjadi keruh, orang yang naik sepeda motor terganggu.

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus. Banyak lubang karena retak-retak pada

bangunan yang kuat. Rumah tampak agak berpindah dari dasarnya, pipa dalam tanah putus

Bangunan dari kayu yang didirikan dengan kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondasinya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tepi sungai dan lereng yang curam, air bah.

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang masih berdiri, jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.


(27)

Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Tidak dapat memandang dengan jelas, benda-benda terlempar ke udara.

Tabel 3 : Skala Kekuatan Gempa Menurut Mercalli

Bagi masyarakat awam, estimasi kekuatan gempa dengan melihat kenampakan fisik di lapangan dengan berpedoman pada skala Mercalli akan dapat dilakukan dengan mudah. Pengamatan orang atas kenampakan fisik bersifat kualitatif sehingga sangat mungkin terjadi perbedaan tafsir dalam pengukuran.

Charles F. Richter, seorang seismolog di Pasadena Calofornia yang lahir di Amerika Serikat 26 April 1900, telah menciptakan skala kekuatan gempa yang berhasil di tangkap dengan seismograf. Skala intensitas gempa tersebut kemudian dikenal dengan skala Richter, dengan rentang nilai 1-9. Skala richter dapat dimanfaatkan apabila terdapat alat pencatat gempa. Karena alat tersebut tidak di semua tempat ada, dibuat kesebandingan antara intensitas skala gempa Mercelli dan intensitas skala gempa Richter seperti terlihat pada Tabel 4:

Mercalli Uraian Richter

I II III IV

Hanya dapat dideteksi oleh seismograf.

Guncangan pada orang yang beristirahat dan tangga. Guncangan padsa benda yang tergantung.

Perabot bergetar hebat, pohon terkoyak.

0 - - 4,3


(28)

V VI VII VIII IX X XI XII Catatan:

Pintu bergeser, cairan tumpah dari gelas.

Orang berjalan terhuyung-huyung, jendela pecah. Sulit berdiri, batu bata dan keramik pecah berkeping-keping.

Langit-langit runtuh, lantai yang basah retak. Kepanikan missal, kerusakan fondasi.

Banyak bangunan hancur.

Keretakan lebar di tanah dan dijalan raya.

Kehancuran total, gelombang dapat disaksikan di permukaan.

Skala Mercalli berdasarkan observasi saksi mata Skala Richter berdasarkan gelombang energi akibat gempa. - 4,8 - 6,2 - - 7,3 8,9

(Tabel 4 :Kesebandingan antara Skala Mercalli dan Richter)

2.4.3. Bahaya yang Mungkin Timbul

Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tektonik sangat ditentukan oleh kekuatan gempa dan lamanya gempa berlangsung. Gempa tektonik ternyata mampu meraktivikasi patahan-patahan yang sebelumnya sudah “mati”. Kerusakan bangunan dipermukaan dapat diprediksikan dari kekuatan gempa yang ada, sedangkan kerusakan yang ada di bawah permukaan tanah akan tampak kemudian dari akibat yang muncul dipermukaan. Bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan antara lain sebagai berikut :

- Terjadi pergeseran tanah. Akibatnya jalan akan pecah dan rusak. Jembatan akan roboh, alau lintas darat terganggu - Terjadi longsoran di daerah-daerah yang terjal, tebing sungai.


(29)

longsoran menimpa tebing jalan, jalan dapat tertutup dan berakibat pada tergangguanyajalur lalu lintas.

- Komunikasi untuk sementara akan terhenti ( aliran listrik ) - Terjadi korban manusia dan harta benda karena gempa

tektonik dengan skala menengah hingga tinggi dapat merobohkan bangunan.

- Masyarakat menjadi trauma, semangat hidup mengendur, mengakibatkan terjadinya stress berat, muncul gangguan keamanan karena masalah ekonomi seperti pencurian hingga perampokan.

- Putusnya hubungan trasnportasi yang akan berdampak pada : - Pengiriman bantuan bahan makanan.

- Terlambatnya pengiriman bahan obat-obatan

- Banyaknya bangkai binatang dan korban manusia akibat tertimbunya reruntuhan yang mengakibatkan bau yang bisa menimbulkan penyakit.

2.5. Tips Cara Berlindung dari Gempa Bumi

Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini petunjuk singkat yang dapat dijadikan pegangan dimanapun anda berada. Namun secara mudah karena kita tidak akan tahu bakalan sebesar mana gempanya, maka penyelamatan pertama adalah menghindarkan diri dari kejatuhan benda.


(30)

1. Di luar rumah (jalan).

Sekali lagi satu yang terpenting dan harus diingat adalah menghindari barang yang berjatuhan. Jauhi gedung tinggi, karena sering kaca akan pecah berhamburan yang berbahaya bagi yang berada dekat dinding gedung tinggi. Lindungi kepala dengan tas atau barang apa saja, termasuk dengan kedua tangan.

Biasanya goyangan hanya beberapa saat gempa. Namun harus dingat kemungkinan akan ada gempa susulan. Jedanya bisa cukup lama untuk mencari tempat yang lebih aman.

2. Di dalam rumah (lantai 1).

Ketika awal goyangan terjadi usaha pertama adalah menghindari kejatuhan benda. Cobalah bersembunyi di kolong meja atau kolong tempat tidur. Apabila dekat dengan pintu, usahakan keluar rumah sambil memperhatikan kalau saja ada benda jatuh dari atas. Apabila sedang di dapur menyalakan kompor, matikan apinya segera.


(31)

Ketika goyangan utama reda (seringkali kurang dari 2 menit), usahakan keluar rumah, terutama apabila sebelumnya tidak sempat lari. Dan mencari tempat aman dari rubuhnya tembok rumah yang mungkin sudah rapuh.

3. Di Mall, perkantoran atau tempat umum.

Kepanikan sering mencederai atau bahkan berbahaya karena jatuh terinjak. Usahakan jangan panik, atau apabila mungkin ikut menenangkan orang-orang sekitar. Tetapi tetap harus teringat untuk menghindari dari kejatuhan barang dari atas. terutama dari pecahan kaca.

Setelah terhindar dari gempa utama, ikuti petunjuk petugas. Banyak gedung-gedung serta mall-mall di Indonesia yang sudah melatih petugas dalam kondisi bahaya. Apabila akan evakuasi maka proses evakuasi akan diatur oleh mereka. Yang perlu diperhatikan adalah menghindari penggunaan lift, konstruksi yang rusak dapat menjadikan lift tersangkut.

4. Didalam kendaraan atau kereta api.

Apabila anda sedang mengendarai kendaraan termasuk sepeda motor dan tahu atau merasakan sedang gempa, usahakan menepi menjauhi jembatan, tebing curam dan berhenti. Namun seringkali pengendara tidak merasakannya karena goyangan


(32)

gempa sering lebih kecil ketimbang goyangan kendaraan. Jalan yang bergoyang tentunya sangat membahayakan kendaran yang sedang melaju.

Setelah goyangan selsesai carilah informasi dari radio atau coba menghubungi rekan lain. Apabila dalam kendaraan umum usahakan tidak membuat panik dan ikuti petunjuk petugas.

5. Sedang di gunung atau perbukitan.

Mungkin saja anda sedang pergi keluar kota ketika gempa. Ketika merasakan goyangan gempa hindari tebing yang curam. Carilah tempat yang datar (landai).

Carilah informasi di radio atau hubungi rekan anda setelah goyangan mulai reda.

6. Di Pantai.

Saat terasa goyangan larilah ke tempat tinggi yang landai. Ini untuk menghindarkan diri dari kejatuhan dan adanya longsoran. Yang paling sering ditakuti ketika di pantai justru tsunami yang terpicu oleh gempa. Tetapi pada saat kejadian gempabumi itu kita tidak tahu bakalan ada tsunami atau tidak.

Mencari informasi lewat radio atau televisi akan membantu anda mengerti dimana dan seberapa besar gempanya. Kalau


(33)

ada tsunami seringkali terjadi setelah selang waktu 20 menit hingga satu jam. Usahakan memonitor lewat radio sambil berjaga-jaga kalau saja ada amaran tsunami (tsunami warning). Carilah tempat yang tinggi.

2.6. Pemecahan Masalah

Dalam memacahkan masalah, perlu strategi untuk menganalisa permasalahan menjadi sebuah solusi, diantaranya dengan menggunakan metode 5W+1H+1E, berikut uraiannya :

2.6.1. Metode 5W+1H+1E WHAT

Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi dan setelah terjadi gempa bumi.

WHO

Semua target audience yang membutuhkan pengetahuan

mengenai informasi gempa bumi berserta antisipasinya.

WHY

Kurangnya media yang informasi tentang antisipasi bencana

alam gempa bumi sehingga ketidak pahamanya target

audience dalam permasalahan bencana gempa bumi.

WHERE

Disebarkan pada tempat-tempat atau daerah

pemukiman penduduk yang rawan akan bencana gempa dan di tempat-tempat keramaian umum.


(34)

WHEN

informasi dapat berupa media yang disebarkan pada waktu

tertentu sesuai dengan waktu dan strategi dalam

penginformasianya.

EFFECT

Diharapkan masyarakat mengetahui dan mempunyai

antisipasi lebih, jika bencana benar-benar terjadi.

2.6.2. Segmentasi Target Primer

- Geografis

di fokuskan pada kota Bandung. - Demografis

faktor ini dilihat dari usia target sasaran, yaitu untuk mahasiswa dengan rentan usia antara 17 – 23, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, digolongkan sebagai mahasiswa menengah ke atas.

- Psikografis

Orang yang praktis, suka mencari Informasi dan aktif dalam berbagai komunitas, mempunyai pengetahuan yang luas, mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan mempunyai sikap leadership atau kepemimpinan.


(35)

Menggunakan gadget yang memilik fasilitas internet browsing dan kamera, mempunyai account jejaring sosial seperti, facebook, twitter, blog dan lain-lain.

Target Sekunder

Segmentasi sekunder adalah segmentasi kedua atau setelah segmentasi primer dan tak kalah sama pentingnya, dalam segmentasi primer dijelaskan bahwa yang di targetkan adalah mahasiswa, tetapi efek yang di timbulkan memungkinkan bukan hanya pada mahasiswa saja, bisa saja bersifat umum, seperti anak-anak hingga orang tua dan semua masyarakat umum yang ada di kota Bandung.

2.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan teknik sampling, dengan cara memberikan kuisioner kepada mahasiswa yang ditargetkan. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada formulasi statistik. Teknik ini hanya mengambil sampel sebagaian kecil sampel objek yang di targetkan terhadap sebagian besar objek yang ditargetkan, untuk memperoleh sebuah jawaban yang di inginkan. Untuk mendukung sebuah pernyataan dilakukan pula opini berupa wawancara dan kutipan dari buku untuk memperkuat alasan sebuah permasalahn yang di ambil.


(36)

No Soal A B Keterangan

1 20 rang - Mengetahui gempa itu berbahaya

2 14 orang 3 orang Di semua media sesuai dengan pertanyaan 3 17 orang 3 0rang Gempa berdampak sangat bahaya, tetapi gempa

tidak membunuh

4 16 orang 4 orang Tahu tapi tidak detail bagaimana jangka waktunya

5 5 orang 15 0rang Pendidikan gempa tahu secara otodidak, karena rasa ingin tahu bukan di ajari oleh lembaga pendidikan

6 - - Rata rata sudah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika gempa, akan tetapi masih kebingungan, harus seperti apa tindakan kita jika gempa itu terjadi

7 16 orang 4 orang Memberikan sosialisasi pada teman atau masyarakat tentang gempa dengan cara bercerita tentang pengetahuan pribadi hasil membaca buku dan browsing

8 4 orang 16 orang Tidak mengetahui bahwa kota Bandung sangat punya potensi gempa besar.

9 2 orang 18 orang Rata-rata di daeraj perkotaan tidak pernah 10 10 orang 10 orang Karna kepanikan dan pengetahuan yang minim

maka dampaknya seperti itu 11 - - Bantuan secara moril dan harta 12 18 orang 2 orang Setuju Akan mengadakan sosialisasi


(37)

13 - - Takut dan kaget ketika mendengar kata “gempa bumi”

Tabel 5 hasil kuisioner

2.6.4.Analisa Terhadap Mahasiswa Dalam Menghadapi Gempa.

Pusat perhatian kampanye ini lebih ke masalah pengetahuan Tentang gempa bumi pada mahasiswa, di mana sudah sejauh mana mereka paham, dan mengetahui informasi tentang gempa bumi.

a. Analisa

Analisa ini dilakukan berdasarkan olah data dari berbagai sumber, salah satunya dengan mewawancarai Dra. Ayi Haryani, M.Pd seorang dosen di STKS Bandung. Mahasiswa dimata masyarakat memiliki citra intelektual yang baik, rasa kepedulian yang tinggi, mempunyai rasa ingin tahu yang lebih, kesiapan fisik yang masih bugar, dan aktif. Pada umumnya mereka sudah mengerti hal apa yang harus dilakukan, dan itu merupakan hasil dari rasa ingin tahu yang lebih, hasil pengetahuan yang di cari sendiri, maraknya dunia komunikasi yang semakin canggih membuat hal apa saja bisa mudah untuk mencarinya, tapi harus dilihat dari sumber yang terpercaya. Teori ini di dukung oleh pernyataan Khamim (2000: 41) mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan intra kampus


(38)

memiliki kepekaan sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif.

b. Harapan

Hal yang di harapkan dari analisa diatas adalah :

1. Mahasiswa sebagai early adopter atau pengadaptasi dini kepada masyarakat yang belum mengerti terhadap bencana alam gempa bumi.

2. Mahasiswa mampu menterjemahkan informasi secara baik pada masyarakat.

2.6.5. Kampanye

Dengan melihat uraian analisa diatas, maka bisa ditarik pemecahan masalah dengan menggunakan kampanye sebagai solusinya. Kampanye adalah keinginan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi opini individu atau publik, kepercayaan, tingkah laku, serta keinginan audiensi dengan daya tarik komunikator yang sekaligus komunikatif.

(Rice and Paisley, 2009).

kampanye dapat dibedakan menurut jenisnya menjadi 4 macam, yaitu:

1. Kampanye Sosial

Adalah suatu kegiatan kampanye yang mengkomunikasikan


(39)

kemasyarakatan, dan bersifat non komersial. Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi. 2. Kampanye Bisik

Yaitu kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan jalan mengabarkan kabar angin.

3. Kampanye Promosi

Adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka

promosi untuk meningkatkan atau memperhatikan

penjualan, dan sebagainya. 4. Kampanye Politik

Yaitu kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang apa, dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud, dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak.

Selain itu pesan-pesan kampanye juga terbuka untuk

didiskusikan, bahkan gagasan-gagasan pokok yang

melatarbelakangi diselenggarakanya kampanye juga terbuka untuk dikritisi. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye


(40)

dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Dalam ungkapan

Perloff (1993) dijelaskan “campaigns generally exemplify


(41)

(42)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Dalam merancang suatu strategi komunikasi, komunikator perlu memahami informasi yang akan dikomunikasikan dan memahami proses kerja perancangan dan produksi, menguasai ketajaman target sasaran sehingga dapat disimpulkan bentuk pendekatan yang mudah dipahami dan komunikatif, serta yang terpenting adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat menimbulkan kesan agar penerima informasi dapat melakukan tindakan dan merubah pola pikir target audience.

3.1.1 Pendekatan Komunikasi

Dalam penyampaian sebuah pesan, perlu sebuah pendekatan komunikasi tentang target sasaranya, dimana dalam pemilihan bahasa verbal yang akan dikomunikasikan mudah di mengerti oleh target, begitu pula dengan visual. Target yang diambil adalah mahasiswa, dalam pemilihan visual menggunakan teknik visual profokatif, yang secara

frontal berbicara seakan-akan kota Bandung hancur karena

gempa, dan di buat sedemikan seram dengan

mendominasikan warna merah sebagai warna utama. Selain visual, pemilihan bahasa verbal dipilih bahasa verbal


(43)

aktif yang cocok dengan mahasiswa. Seperti kalimat ajakan langsung yang lebih mudah di mengerti, tetapi berbeda dengan visual, yang bersifat langsung atau di buat berfikir dulu.

3.1.2 Strategi Kreatif

Agar informasi yang disampaikan mendapatkan tanggapan yang positif dan dapat diterima dengan baik oleh para penerima informasi, yaitu dengan cara membuat sebuah

event sebagai media utama, dimana didalam event ini akan dijabarkan beberapa program kampanye tentang bencana gempa bumi yang berisi konten sebagai berikut : 1. Perancangan Event (Media Utama)

“BANDUNG BERDERAK”, merupakan pemilihan sebuah

identitas acara kampanye, yang diambil dari sebuah permasalahan masyarakat kota Bandung yang kurang akan pengetahuan tentang potensi gempa bumi besar yang mampu merusak kota Bandung di suatu saat nanti. Berderak itu sendiri berartian sebagai, patah, jeritan dan suara.

2. Keterangan program

Program ini bernama “Earthquake Awereness Goes to

Campus“ dimana seperti yang sudah dijelaskan pada point, identitas event.


(44)

Deskripsi event:

Jadwal : 13 juli – 18 November 2011

Peserta : Mahasiswa

Pemateri : Deden Budi Kusuma

Seminar “Bersahabatlah Dengan Alam” Yadi Muchtar

Workshop “Gempa Tidak Membunuh”

Sedangkah program simulasi dilakukan oleh

perkumpulan beberapa team spesialis tanggap

bencana.

3.1.3 Konsep Visual

Ada beberapa hal yang harus difikirkan dalam perancangan kampanye supaya terlihat tidak monoton dan tepat sasaran, yaitu melengkapi visual dengan dengan format desain, yaitu :

1. Logo

Gambar III. 1 Logo kampanye Sumber : Pribadi


(45)

Logo kampanye diambil dari ikon kota Bandung yaitu Gedung Sate, alasanya adalah kota bandung paling Identik dengan gedung tersebut, selain itu kampanye yang di target sendiri yaitu dilakukan di kota Bandung.

- Warna pada logo menggunakan warna kontras yang mempunyai arti :

. Pantone 485 C #C00E0E ( C = 16 M = 94 Y = 100 K = 5 ) yang berarti sebuah peringatan akan bahaya yang akan terjadi disekitar kota Bandung, yang dianalogikan dengan kotak persegi 4.

. Pantone 604 C #ECDEA29 ( C = 6 M = 10 Y = 89 K = 1 ) yang berarti sebuah kerusakan dan menimbulkan korban bila target audience tidak mengetahui akan adanya potensi gempa bumi besar di kota Bandung yang dianalogikan dengan gedung sate yang terbelah.

- Bentuk

Mengadaptasi dari bentuk gedung sate. Gedung di buat belah, yang menganalogikan karna kuatnya gempa bumi sehingga gedung tersebut belah dan retak.


(46)

2. Tipografi

Jenis huruf yang digunakan dalam perancangan kampanye adalah :

Typeface

1. FFF Tusj

FFF Tusj merupakan jenis huruf yang berkarakter kuat, kokoh dan mempunyai keterbacaan yang jelas. Huruf ini digunakan sebagai Headline, karena huruf ini sangat provokatif jenisnya.

2. Broken Stick

Merupakan huruf yang digunakan pada headline. Huruf ini selain memiliki keterbacaan yang jelas, juga berkesan solid dan mempunyai karakter kuat dengan bencana gempa bumi.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#

$

%

^

&*()

_+

>

,

<

?

{ } |


(47)

Bodytext

1. Cobler

Cobler merupakan huruf pembantu dalam

menyampaikan informasi atau sub text. Huruf ini selain memiliki keterbacaan yang jelas, juga berkesan bersahabat, berjiwa muda dan calm.

Tipografi ini dipakai juga untuk sebuah

slogan.”siapkan dirimu”

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#

$%^&*()_+”>,<?{}|

2. Arial

Arial digunakan untuk huruf pembantu dalam menyampaikan informasi atau sub text.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz


(48)

3. Tata Letak

Tata letak yang digunakan pada setiap media informasi yaitu landscape, portrait atau ambient

media disesuaikan dengan media aplikasi, tata letak tidak terlalu mengacu pada 1 gaya, melainkan lebih bersifat dinamis dan bisa berubah sesuai media. Itu dilakukan karna sudah ada media yang mengikat pada aplikasi, seperti logo, headline dan slogan.

Gambar III. 2. Tata letak visual. Sumber : Pribadi

4. Warna

Warna yang di gunakan adalah warna-warna yang kontras, dimana warna ini di rancang untuk menjadi pusat perhatian jika disandingkan dengan media media di sekitarnya.


(49)

Gambar III. 3. Pemilihan warna. Sumber : Pribadi

Warna ini akan digunakan ke dalam beberapa pengaplikasian media yang sangat penting, seperti pada media, baligo, poster, id card, pin, spanduk, stiker dan lain-lain.

5. Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan adalah sebuah retakan yang berbentuk peta kota bandung, retakan tersebut sebuah analogi kehancuran kota bandung oleh gempa.

Gambar III. 4. ilustrasi Sumber : Pribadi


(50)

3.2 Strategi Media

Agar pesannya tepat terhadap target audience, maka

diperlukan strategi yang tepat pula dalam

pengaplikasianya terhadap media diantaranya dari pemilihan media, Pemilihan media berdasarkan pada permasalahan yang menjadi pemikiran dan diharapkan dapat menjadi solusi.

Mekanisme event ini adalah, program kampanye

antisipasi gempa bumi, door to door kampus kota Bandung, meliputi seminar, workshop, simulasi gempa bumi dan games. Peserta yang mengikuti program ini

adalah mahasiswa dan undangan perwakilan

komunitas mahasiswa kampus yang bersangkutan, program ini berhadiah doorprize, sertifikat untuk peserta dan terdaftar di jejaring sosial siagawan gempa nasional.

1. Logo Kampanye

Untuk memberikan keterkaitan dan benang merah antara media-media dalam kampanye ini, dirancang sebuah

logo dalam pengaplikasianya pada media-media


(51)

2. Slogan

Slogan yang di rancang untuk target audience adalah “

SIAPKAN DIRIMU”, alasanya pengusungan nama

tersebut berdasarkan karakter dan sifat dari mahasiswa aktif yang seolah-olah selalu siap dan terus waspada

terhadap bencana alam gempa bumi di kota Bandung. „

3. Media Pendukung

Media pendukung dirancang untuk memperkuat identitas event sampai pada benak masyarakat luas. Diantaranya adalah :

- Ambient media pada toilet, Lift dan kelas perkuliahan. Media Promosi diantaranya Poster,

3.3 Pemilihan Media

Pemiliham media meliputi 2 hal penting diantaranya : 1. Media utama “event

Media utama merupakan sebuah event, akan tetapi media publikasinya adalah poster. Poster dipilih karena mudah dalam peletakanya dan lebih ter-segmentasi khususnya bagi sebuah event.

2. Media pendukung

Media pendukung dipilih sebagai pelengkap informasi yang kurang dan sekaligus pemerkuat pesan dalam penginformasian dari media utama. Diantaranya dengan


(52)

menggunakan. Ambient media, Jejaring Sosial, Brosure, Baligo, Umbul-umbul, T-shirt, Id card, Backdrop, Mug, Pin, Paper Bag, Stiker, Sertifikat dan Video Slide.


(53)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Media Utama Poster

Poster dirancang dengan ukuran 70 cm x 60 cm, menggunakan

material bahan artpaper 210 gram, ditempel dimading-mading

kampus, di tempat iklan di mall, café dan tempat umum. Poster

merupakan pemilihan media yang cukup simple akantetapi

mempunyai peranan yang sangat besar dalam penginformasianya, dinamis dalam peletakanya, mudah dalam penyebaranya dan murah dalam produksi cetaknya.

Gambar IV. 1. Poster Sumber Gambar : Pribadi


(54)

4.2 Media Pendukung Poster Teaser

Poster dirancang dengan ukuran 29 cm x 29 cm, menggunakan

material bahan artpeaper 210 gram, ditempel dimading-mading

kampus, di tempat iklan di mall, café dan tempat umum. Poster teaser

merupakan poster pra poster yang sebenarnya, bersifat pemberi tahu jika jangka waktu tertentu akan ada sebuah event.

Gambar IV. 2. Poster Teaser Sumber Gambar : Pribadi

Baligo

Baligo dirancang dengan ukuran 5 m x 4,2 m, material yang dipakai adalah bahan flexy vinyl. Baligo ditempatkan di luar ruang, karena baligo ukuranya sangat besar serta bahannya pun anti air. Baligo berfungsi sebagai media informasi yang hampir sama seperti poster, media ini diproduksi tidak sebanyak poster, akan tetapi media ini


(55)

ditempatkan lebih spesifik di persimpangan jalan ramai, seperti di perempatan dago, cihampelas, sokarno-hatta (deket bsm) dan pintu masuk tol menuju Bandung. Kelebihan media ini adalah ukuranya yang sangat besar yang mampu menarik perhatian orang dari jarak yang lumayan jauh.

Gambar IV. 3. Baligo Sumber Gambar : Pribadi

Umbul-Umbul

Umbul-umbul dirancang untuk menginformasikan bahwa nanti ditempat ini akan ada sebuah event, umbul-umbul berukuran besar, akan tetapi dirancang memanjang supaya tidak sulit dalam pengaplikasiannya, karena media ini diletakan di pinggir jalan raya. Ukuranya adalah 3m x 70cm, menggunakan bahan flexy vinyl dan anti air.


(56)

Gambar IV. 4. Umbul-umbul Sumber Gambar : Pribadi Jejaring Sosial

Pada jaman sekarang siapa yang tidak mengenal apa itu internet,

blog, facebook dan twitter, hampir semua orang mengenalnya dan pasti memiliki akun tersebut. Dilihat dari maraknya fenomena tersebut, maka dirancang jejaring sosial untuk melengkapi informasi

penyebaran tentang event, yaitu dengan membuat facebook dan

twitter.

Gambar IV. 5. Jejaring sosial Sumber Gambar : Pribadi


(57)

ID-Card

Merupakan ciri yang membedakan peserta dan panitia dalam sebuah

event , media ini dirancang dengan ukuran 10,5cm x 14,5cm menggunakan bahan artpeaper 210 gram.

Gambar IV. 6. Id-card Sumber Gambar : Pribadi T-shirt

Media ini merupakan media yang berfungsi sangat baik, karena media ini akan tetap terkenang meskipun acara sudah terlewati. Didalam desain baju ada informasi tentang nama event. T-shirt

diproduksi dengan bahan combat seri 2 dengan ukuran all size.

Gambar IV. 7. T-sihrt Sumber Gambar : Pribadi


(58)

Mug, Pin dan Stiker

Mug, Pin dan Stiker merupakan marchendise dalam event yang menjadi sebuah tanda mata, selain berfungsi sebagai tempat minum, mug pun berfungsi sebagai media informasi, pin juga hampir sama, selain menjadi assesoris berfungsi juga sebagai informasi sebuah

event.

Pin diproduksi dengan ukuran diameter 44 dengan bahan laminasi dofe, sedangkan mug, di produksi dari gelas kaca yang disablon dengan sablon kaca. Stiker di produksi dengan teknis cetak dan bahan glossy.

Gambar IV. 8. Pin, Mug dan stiker Sumber Gambar : Pribadi

Sertifikat

Sebuah penghargaan bagi peserta yang telah mengikuti acara. Sertifikat rancang dengan material kertas inkjet.


(59)

Gambar IV. 9. Sertifikat Sumber Gambar : Pribadi

Brosur

Dibagikan ketika event berlangsung, semua peserta yang datang akan mendapatkan brosur tentang tips penyelamatan gempa bumi. Material yang digunakan adalah kertas artpeaper 210 gram ukuran 21cm x 14,8cm.

Gambar IV. 10. Brosur Sumber Gambar : Pribadi


(60)

Paper Bag

Dibagikan ketika event berlangsung dan merupakan sebuah doorprize

yang berisi satu paket dengan mug, pin dan stkier. Material yang di digunakan adalah artpaper 210 gram. Ukuranya 28 cm x 21 cm teknis cetak offset

Gambar IV. 11. Paper Bag Sumber Gambar : Pribadi

Backdrop

Dirancang untuk pemertegas acara. Media ini berukuran besar, di

letakan didalam panggung sehingga menjadi sebuah background.

Ukuranya 4 m x 2,5 m dengan bahan flexy vinyl.

Gambar IV. 12. Backdrop Sumber Gambar : Pribadi


(61)

Video Slide

Video yang di tayangkan ketika event berlangsung, berisi sebuah rangkuman dokumentasi bencana gempa bumi di Indonesia, supaya

target audience bisa merasakan betapa dahsyatnya bencana gempa bumi ketika benar benar melanda tanpa ada kesiapsiagaan atau pengetahuan terlebih dahulu. Gambar dan video merupakan hasil dari penggabungan dari hasil searcing dan karya pribadi, diantaranya download gambar dari google dan video dari youtube.

Gambar IV. 13. Video Slide Sumber Gambar : Pribadi


(62)

Ambient media

Ambient media merupakan salah satu strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan feeling dan mood konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika berinteraksi dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh produsen.

Ambient media dirancang sebelum event berlangsung, berfungsi sebagai media promosi langsung. Diantaranya di aplikasikan di tempat sebagai berikut :

1) Toilet

Toilet merupakan tempat yang dibilang menjijikan, akan tetapi tempat ini merupakan tempat yang selalu terisi oleh orang. di toilet diaplikasikan berupa, stiker yang diletakan pada kaca yang terlihat retak, serta sound yang di putar di spiker toilet adalah suara gerak gempa.

Gambar IV. 14. toilet Sumber Gambar : Pribadi


(63)

2) Lift

Lift merupakan alat pengangkut orang untuk memindahkan dari tempat satu-ketempat lain dalam satu gedung. di dalam lift diaplikasikan media dengan material stiker retakan peta kota Bandung yang di tempel didalam pintu dalam lift, jadi ketika lift terbuka tidak akan ada yang mengetahui ada stiker, tetapi ketika dibuka baru visualnya nampak, serta di tambah audio suara gerak gempa pada lift.

Gambar IV. 15. Lift Sumber Gambar : Pribadi

3) Kelas Perkuliahan

Kelas perkuliahan, ditempleken stiker antara pintu dan tembok yang berbentuk retakan kota bandung, seakan-akan bila pintu di buka tutup menganalogikan kota bandung rusak, terbelah.dan sama juga di meja kampus pun seperti itu.


(64)

Gambar IV. 16. Kelas perkuliahan Sumber Gambar : Pribadi

4.3 Schedule Media

Dalam perancangan kampanye ini, ditargetkan waktu selama 12 bulan, ada pun detail peluncuran media schedule diantaranya adalah :

Gambar IV. 17. shedule Sumber Gambar : Pribadi


(65)

1

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Energi dan Sumber Daya, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi

dan Mitigasi Bencana Geologi (2009). Sejarah Kejadian Gempa Bumi

Merusak di Jawa Barat. Jurnal Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi, 2, 32-35.

Lubis, H., & Jonathan, S. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:Andi

Masyhur,I. ,Wayan,S., & Fahmy, A. (2010). Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010. Bandung:BMKG, BNPB, RISTEK, PU, LIPI, ITB, Australia – Indonesia Facility for Disaster Reduction.

Muchtar, Yadi. 2007.Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kampung Ciodeng Dalam Upaya Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Desa Bojongsalam Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat . Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.


(66)

2 Skenario Gempa Bumi di Kotamadya Bandung.(2000).Bandung: Bandung Municipality, Institut Tekhnologi Bandung & International Decade For Nature Disaster Reduction United Nation.

Sukandarrumindi. 2010. Bencana Alam dan Bencana

Antrophogene.Yogyakarta:Kanisius.

Surianto Rustam. 2010. Layouts Dasar dan Penerapan. Jakarta,Indonesia : Gramedia Pustaka Utama.

Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Darmawan I, Iwan K. 2011 (sabtu, 26 maret, 06:21 wib ) Bandung

Menyimpan Potensi Gempa Besar. Tersedia di:

http://nasional.vivanews.com/news/read/211513-bandung-menyimpan-potensi-gempa-besar.htm


(67)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name : Nuggi Nugraha.

Alamat / Address : Jl. Linggawastu No.21/25 Rt.04

Rw 17.

Kode Post / Postal Code : 40116.

Nomor Telepon / Phone : 085624427009.

Email : nuggi_nugraha@yahoo.com.

Jenis Kelamin / Gender : Laki-Laki.

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : Bandung 14-januari-1989.

Status Marital / Marital Status : Lajang.

Warga Negara / Nationality : Indonesia.

Agama / Religion : Islam.

Pendidikan / Education : - SD YAKESWA BANDUNG. (1995-2001)

- SMP PGII 1 BANDUNG. (2001-2004)

- SMA NEGERI 8 BANDUNG. (2004-2007)

- DESAIN KOMUNIKASI VISUAL,

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA. (2007-2011)


(1)

Ambient media

Ambient media merupakan salah satu strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan feeling dan mood konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika berinteraksi dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh produsen.

Ambient media dirancang sebelum event berlangsung, berfungsi sebagai media promosi langsung. Diantaranya di aplikasikan di tempat sebagai berikut :

1) Toilet

Toilet merupakan tempat yang dibilang menjijikan, akan tetapi tempat ini merupakan tempat yang selalu terisi oleh orang. di toilet diaplikasikan berupa, stiker yang diletakan pada kaca yang terlihat retak, serta sound yang di putar di spiker toilet adalah suara gerak gempa.

Gambar IV. 14. toilet Sumber Gambar : Pribadi


(2)

2) Lift

Lift merupakan alat pengangkut orang untuk memindahkan dari tempat satu-ketempat lain dalam satu gedung. di dalam lift diaplikasikan media dengan material stiker retakan peta kota Bandung yang di tempel didalam pintu dalam lift, jadi ketika lift terbuka tidak akan ada yang mengetahui ada stiker, tetapi ketika dibuka baru visualnya nampak, serta di tambah audio suara gerak gempa pada lift.

Gambar IV. 15. Lift Sumber Gambar : Pribadi

3) Kelas Perkuliahan

Kelas perkuliahan, ditempleken stiker antara pintu dan tembok yang berbentuk retakan kota bandung, seakan-akan bila pintu di buka tutup menganalogikan kota bandung rusak, terbelah.dan sama juga di meja kampus pun seperti itu.


(3)

Gambar IV. 16. Kelas perkuliahan Sumber Gambar : Pribadi 4.3 Schedule Media

Dalam perancangan kampanye ini, ditargetkan waktu selama 12 bulan, ada pun detail peluncuran media schedule diantaranya adalah :

Gambar IV. 17. shedule


(4)

1

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Energi dan Sumber Daya, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (2009). Sejarah Kejadian Gempa Bumi Merusak di Jawa Barat. Jurnal Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi, 2, 32-35.

Lubis, H., & Jonathan, S. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:Andi

Masyhur,I. ,Wayan,S., & Fahmy, A. (2010). Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010. Bandung:BMKG, BNPB, RISTEK, PU, LIPI, ITB, Australia – Indonesia Facility for Disaster Reduction.

Muchtar, Yadi. 2007.Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kampung Ciodeng Dalam Upaya Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Desa Bojongsalam Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat . Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.


(5)

2

Skenario Gempa Bumi di Kotamadya Bandung.(2000).Bandung: Bandung Municipality, Institut Tekhnologi Bandung & International Decade For Nature Disaster Reduction United Nation.

Sukandarrumindi. 2010. Bencana Alam dan Bencana

Antrophogene.Yogyakarta:Kanisius.

Surianto Rustam. 2010. Layouts Dasar dan Penerapan. Jakarta,Indonesia : Gramedia Pustaka Utama.

Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Darmawan I, Iwan K. 2011 (sabtu, 26 maret, 06:21 wib ) Bandung

Menyimpan Potensi Gempa Besar. Tersedia di:

http://nasional.vivanews.com/news/read/211513-bandung-menyimpan-potensi-gempa-besar.htm


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name : Nuggi Nugraha.

Alamat / Address : Jl. Linggawastu No.21/25 Rt.04

Rw 17.

Kode Post / Postal Code : 40116.

Nomor Telepon / Phone : 085624427009.

Email : nuggi_nugraha@yahoo.com.

Jenis Kelamin / Gender : Laki-Laki.

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : Bandung 14-januari-1989.

Status Marital / Marital Status : Lajang.

Warga Negara / Nationality : Indonesia.

Agama / Religion : Islam.

Pendidikan / Education : - SD YAKESWA BANDUNG. (1995-2001)

- SMP PGII 1 BANDUNG. (2001-2004)

- SMA NEGERI 8 BANDUNG. (2004-2007)

- DESAIN KOMUNIKASI VISUAL,

UNIVERSITAS KOMPUTER