Perancangan Buku Tanggap Darurat Gempa Bumi Dan Tsunami Untuk Anak Sekolah Dasar

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU TANGGAP DARURAT GEMPABUMI

DAN TSUNAMI UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

DK 26313/ Tugas Akhir Semester II 2011-2012

Oleh :

Hans Fajeri S. 52108069

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ABS TR AK

PERANCANGAN BUKU TANGGAP DARURAT GEMPABUMI DAN TSUNAMI UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

Oleh :

Hans Fajeri S. 52108069

Program Studi Desain Grafis

Letak geografis dan struktur geologis menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang subur, sangat berpotensi namun juga rawan akan bencana gempabumi dan tsunami. Setiap kali terjadi bencana, anak-anak biasanya tidak mampu menyelamatkan diri. mungkin sedang asyik bermain, terlelap dalam tidur, atau mungkin saat belajar di sekolah. Bencana menyebabkan terkikisnya harapan setiap orang khususnya anak-anak, dalam menjalani hidupnya secara wajar.

Informasi-informasi yang ada untuk mengantisipasi bencana alam berupa buku, situs-situs dari lembaga tertentu ataupun media lainnya menggunakan isi dan tata bahasa untuk orang dewasa, yang dirasa sangat kurang yang membidik kalangan anak-anak, Maka penulis akan mendesain ulang buku dan dikemas semenarik mungkin, dengan mengangkat judul “Perancangan Buku Tanggap Darurat Gempabumi dan Tsunami”. Dalam konten buku tersebut terdapat tentang pengenalan gempabumi dan tsunami, jenis gempa, proses terjadinya gempabumi dan tsunami, mitigasi. Yang setiap materi disesuaikan dengan buku aslinya. Penggunaan bahasa digunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu ilmiah ataupun bahasa yang sulit dipahami oleh anak tingkat sekolah dasar, penggunaan bahasa akan disesuaikan dengan anak-anak tingkat sekolah dasar.


(3)

ABSTRACK

EMERGENCY RESPONSE BOOK DESIGN EARTHQUAKE AND TSUNAMI FOR ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN

By :

Hans Fajeri S. 52108069

Study Programe Graphic Design

Geographical location and geological structure caused Indonesia to become one of the fertile, but also are potentially vulnerable to earthquake and tsunami disaster. Each time a disaster, children are usually unable to save themselves. probably was playing, sleeping in a bed, or maybe while studying in school. Disaster led to the erosion of hope every person in particular children, in living his life as normal.

The information is there to anticipate natural disasters in the form of books, sites of particular institutions or other media using the content and grammar for adults, which is considered much less a target among children, so I'm going to redesign the book and packaged as attractive possible, by lifting the title "Book Design Earthquake and Tsunami Emergency Response". Content contained in these books about the introduction of the earthquake and tsunami, earthquake type, the occurrence of earthquake and tsunami mitigation. That any material adapted to the original book. The use of the language used Indonesian language is not very scientific or difficult language understood by the child's primary school level, the use of language will be tailored to kids primary school level.


(4)

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,

Segala puji syukur hanya bagi Tuhan yang telah melimpahkan berkat-berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Buku Tanggap Darurat Gempabumi dan Tsunami Untuk Anak Sekolah Dasar”. Laporan ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Program Diploma III pada Universitas Komputer Indonesia.

Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan pengantar tugas akhir ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Berkat bantuan, dorongan, masukan, dan bimbingan dari berbagai pihak, maka segala hambatan yang ada dapat diatasi.

Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Besar harapan penulis semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Bandung, Agustus 2012


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Fokus Masalah 2

1.4. Tujuan Perancangan 2

BAB II

PERANCANGAN ULANG BUKU TANGGAP DARURAT GEMPABUMI DAN TSUNAMI UNTUK ANAK

SEKOLAH DASAR

2.1. Pembahasan 3

2.1.1 Bencana Alam 3

2.1.2 Gempabumi 4

2.1.3 Tsunami 14

2.1.4 Media Informasi 16

2.2 Penyelesaian Masalah 17

2.2.1 Buku 17

2.2.2 Buku illustrasi 18

2.2.3 Manfaat illustrasi 18

2.2.4 Target Audiens 18

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan 20

3.1.1. Pendekatan Komunikasi 20

3.1.2. Strategi Kreatif 21


(6)

3.2.1. Ilustrasi 22 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Media Utama 26

4.1.1 Buku Ilustrasi 26

4.2 Media Pendukung 47

4.2.1 Stiker 47

4.2.2. Pembatas buku 47

4.2.3. Poster 49

4.3 Teknis Perancangan 50

4.4 Teknis Produksi 52

4.5 Teknis Penyebaran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

LAMPIRAN 54


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Letak geografis dan struktur geologis menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang subur, sangat berpotensi namun juga rawan akan bencana gempabumi dan tsunami. Secara umum terdapat peristiwa bencana yang terjadi berulang setiap tahun. peristiwa bencana menjadi lebih sering dan terjadi silih berganti, Padahal semua itu merupakan fenomena alamiah yang melekat pada bumi. Fenomena alamiah inilah yang tidak dipahami dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Karena umumnya bahaya bencana dapat terjadi di mana saja dengan sedikit atau tanpa peringatan, maka sangat penting bersiapsiaga terhadap bahaya bencana untuk mengurangi risiko dampaknya. Melalui pendidikan masyarakat dapat dilakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko bencana.

Setiap kali terjadi bencana, anak-anak biasanya tidak mampu menyelamatkan diri. mungkin sedang asyik bermain, terlelap dalam tidur, atau mungkin saat belajar di sekolah. Bencana menyebabkan terkikisnya harapan setiap orang khususnya anak-anak, dalam menjalani hidupnya secara wajar. Kondisi ini memprihatinkan mengingat pada setiap bencana terdapat hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko menjadi korban. Akan tetapi pada bencana yang jelas bersifat destruktif perlu tindakan-tindakan yang diutamakan untuk menyelamatkan diri menghadapi resikonya.


(8)

1.2. Identifikasi Masalah

 Informasi-informasi untuk mengantisipasi bencana alam berupa buku, situs-situs dari lembaga tertentu ataupun media lainnya menggunakan isi dan tata bahasa untuk orang dewasa, sangat kurang yang membidik kalangan anak-anak.

 Informasi-informasi untuk mengantisipasi bencana alam yang menggunakan isi dan tata bahasa untuk anak-anak mengalami kendala dalam penyebarannya.

1.3. Fokus Masalah

Kemampuan mengantisipasi bencana alam dari suatu masyarakat haruslah dibangun dari usia anak-anak khususnya tingkat Sekolah Dasar, sehingga dibutuhkan banyak buku-buku tanggap bencana yang tepat untuk membidik kalangan anak-anak serta termasuk penyebaran buku-buku tersebut sehingga buku-buku itu harus sesuai dengan kalangan anak-anak serta menarik sehingga memudahkan tersebarnya informasi yang dikehendaki.

1.4. Tujuan Perancangan

Memberikan pedoman atau panduan dalam Penanggulangan Bencana kepada anak-anak di Sekolah Dasar, dengan mensosialisasikan tanggap bencana ketika terjadi bencana alam, dengan memberikan langkah-langkah tanggap darurat yang diharapkan dapat meminimumkan dampak dari ancaman Gempabumi dan Tsunami.


(9)

BAB II

PERANCANGAN BUKU TANGGAP DARURAT GEMPABUMI DAN TSUNAMI UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

2.1. Pembahasan

2.1.1 Bencana Alam

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Antisipasi atau yang biasa disebut mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. (Sumber: Badan nasional penanggulangan bencana. (2008). Pedoman penyusunan rencana penanggulangan bencana)

Contoh tindakan mitigasi atau peredaman dampak ancaman:

 Membuat bendungan, tanggul, kanal untuk mengendalikan banjir; pembangunan tanggul sungai dan lainnya

 Penetapan dan pelaksanaan peraturan, sanksi; pemberian penghargaan mengenai penggunaan lahan, tempat membangun rumah, aturan bangunan.  Penyediaan informasi, penyuluhan, pelatihan, penyusunan kurikulum

pendidikan penanggulangan bencana. (Sumber: Badan nasional penanggulangan bencana. (2008). Pedoman penyusunan rencana penanggulangan bencana)


(10)

2.1.2. Gempabumi

Gempabumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. (sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).

Berdasarkan proses terjadinya, gempabumi terbagi dua yaitu :

Gempa tektonik, terjadi karena lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari "Tektonik Plate" yaitu Teori pelat tektonik yang dikembangkan dari teori yang diusulkan oleh ilmuwan German Alfred Wegener pada 1921. Dengan melihat bentuk dari benua-benua yang ada sekarang ini dan dengan bukti-bukti geologi yang ditemukan di setiap benua, ia mengembangkan suatu teori mengenai benua yang lepas (continental drift). menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik. (sumber: Wegener, 1921).

Gempa Vulkanik, Gempabumi ini jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Ketika gunung berapi meletus maka terjadi getaran dan goncangan. Letusan tersebut juga menyebabkan adanya gelombang pasang "Tsunami". Vulkanisme Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya. (sumber : w w w. i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b bm, 2007)


(11)

a. Proses terjadinya gempabumi

Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar dari lempeng benua, ketika bertumbukan dari lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbulkan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempabumi. (sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami)

Gambar 2. 1 proses terjadinya gempabumi

(sumber : pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. 2009. gempabumi dan tsunami)

 Bumi

Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun pepat di kutub-kutubnya. Jari-jari bumi = 6. 730 km,

Diameter bumi = 12.740 km

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh lautan. (sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).


(12)

Gambar 2. 2 bumi

(sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. 2009. gempabumi dan tsunami)

 Struktur dalam bumi

Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Kuning telurnya adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak. (sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).

Gambar 2. 3 struktur dalam bumi

(sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. 2009. gempabumi dan tsunami)

 Teori tektonik lempeng

Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan


(13)

lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang lebih cair. (sumber : pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).

Gambar 2. 4 teori tektonik lempeng

(sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. 2009. gempabumi dan tsunami)

 Batas-batas lempeng

Daerah tempat lempeng-lempeng itu bertemu disebut batas lempeng. Pada batas lempeng kita dapat mengetahui cara bergerak lempeng-lempeng itu. lempeng bisa saling menjauh, saling bertumbukan, atau saling menggeser ke samping. (sumber : pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).

Gambar 2. 5 pergerakan lempeng

(sumber: www.Vsi.Esdm.go.id)

 Penyebab gerakan lempeng

Arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair atau gas. Gambar poci kopi menunjukan dua arus konveksi dalam zat cair. Perhatikan, air yang dekat dengan api akan naik, saat dingin di permukaan air kembali turun. Para ilmuan menduga arus konveksi dalam selubung itulah yang membuat lempeng-lempeng bergerak. Karena suhu selubung amat panas, bagian-bagian di selubung bisa mengalir


(14)

seperti cairan yang tipis. Lempeng-lempeng itu bergerak seperti ban berjalan berukuran besar. (sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).

Gambar 2. 6 dua arus konveksi zat cair (sumber : www.Vsi.Esdm.go.id)

b. Dampak dari gempabumi

 Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)  Likuifaksi ( liquifaction)

 Longsoran Tanah  Tsunami

 Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll). (sumber : http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg)

c. Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi

 Kekuatan gempabumi  Kedalaman gempabumi

 Jarak hiposentrum gempabumi  Lama getaran gempabumi  Kondisi tanah setempat  Kondisi bangunan


(15)

d. Parameter Gempabumi

 Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)  Lokasi pusat gempabumi (Episenter)

 Kedalaman pusat gempabumi (Depth)  Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)

(sumber : http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg)

e. Karakteristik Gempabumi

 Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat  Lokasi kejadian tertentu

 Akibatnya dapat menimbulkan bencana  Berpotensi terulang lagi

 Belum dapat diprediksi

 Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi

(sumber : http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg)

Gambar 2. 7 Dampak Gempabumi Terhadap Alam


(16)

Gambar 2. 8 Dampak Gempabumi Terhadap struktur bangunan (http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg)

Gambar 2. 9 Dampak Liquifaksi Terhadap Bangunan


(17)

Gambar 2. 10

Dampak Sekunder Gempabumi Berupa Kebakaran

(http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg)

f. Tindakan Saat Terjadi Gempabumi

 Di dalam rumah

Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri dan keluarga. Masuk ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari jatuhan benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor maka matikan segera serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik, untuk mencegah terjadinya kebakaran.

 Di Sekolah

Berlindung di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluar berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, cari tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.


(18)

 Di luar rumah

Jika di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan reklame. Lindungi kepala dengan menggunakan tangan, tas atau apapun. Jika sedang berada di pasar bisa melindungi kepala dari jatuhan benda dengan benda-benda yang tersedia di pasar, berlindung dibawah meja, menuju tempat evakuasi.

 Di Mall, Bioskop, Dan Lantai Dasar Mall

hindari menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam. Jika sedang berada di gedung bertingkat, akan lebih aman tetap di lantai atas dibandingkan dilantai bawah untuk mengantisipasi gedung bertingkat roboh karena kegagalan struktur maupun likuifaksi.

 Di Dalam Lift

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Jika merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

 Di Kereta Api

Berpeganglah dengan erat pada tiang sehingga tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.


(19)

 Di Dalam Mobil

Saat terjadi gempabumi besar, akan terasa seakan-akan roda mobil gundul. Dapat menyebabkan kehilangan kontrol terhadap mobil dan sulit untuk mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

 Di Gunung /Pantai

Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami, jika getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

 Beri Pertolongan

Sudah dapar diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar.

 Dengarkan Informasi

Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan. Penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.


(20)

2.1.3 Tsunami

Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai 900 km per jam atau lebih, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi didasar laut.

Gambar 2.11 kecepatan tsunami bergantung pada kedalaman laut (sumber :

www.vsi.esdm.go.id)

Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Di laut dengan kedalaman 7000 m misalnya, kecepatannya bisa mencapai 950 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet. Namun demikian tinggi gelombangnya di tengah laut tidak lebih dari 60 cm. Akibatnya kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya jarang merasakan adanya tsunami.

Di laut, gelombang tsunami akan memiliki kecepatan yang besar dengan tinggi gelombang yang rendah, sedangkan pada saat mencapai laut dangkal, teluk atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami menurun, namun ketinggian gelombang meningkat dan bersifat merusak.

a. Istilah Tsunami

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang Tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang laut. Dari kisah inilah muncul istilah tsunami. Awalnya tsunami berarti gelombang laut yang menghantam pelabuhan.


(21)

b. Penyebab terjadinya tsunami

Tsunami terutama disebabkan oleh gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu akibat tanah longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor namun jarang terjadi.

c. Tindakan Saat Terjadi Tsunami

Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan, air pantai surut secara mencolok, sehingga muka pantai terlihat lebih luas dan banyak ikan tertinggal di pantai, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan yang lainnya.

 Seberapa pun parah rumah akibat gempabumi janganlah berupaya merapikan keadaan rumah. Ancaman berikutnya yang akan datang adalah tsunami.  Tidak setiap gempabumi memicu terjadinya tsunami. Tetapi jika datang sirine

bahaya atau pengumuman pihak berwajib akan bahaya tsunami cepatlah menyingkir dari pantai.

 Segeralah mengajak keluarga, teman-teman, atau orang-orang di sekitar untuk menyelamatkan diri dari gelombang yang akan datang dengan cara mencari tempat yang lebih tinggi seperti gedung atau bukit.

 Dari petugas di darat, kapten kapal mengetahui akan terjadinya tsunami sehingga kapal dilarang untuk berlabuh di pelabuhan. Kapal dan perahu yang tengah berlabuh juga diperintahkan untuk berlayar meninggalkan pelabuhan ke tengah laut.

 Beberapa gedung dibuat dengan menggunakan konstruksi yang kuat menghadapi ancaman gelombang tsunami, sehingga para penduduk bisa menyelamatkan diri ke lantai-lantai paling atas.

 Gelombang tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali. Sebelum ada tanda bahwa gelombang reda janganlah dulu keluar dari tempat yang aman karena biasanya gelombang yang datang terakhir lebih tinggi dan berbahaya.


(22)

(sumber: pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami).

2.1.4 Media Informasi

Pemerintah, Lembaga Masyarakat dan beserta seluruh rakyat bersama-sama membantu dalam antisipasi Bencana. Media informasi pun sudah pernah disosialisasikan oleh pemerintah salah satunya berupa buku yang berisi tentang gempabumi dan tsunami.

Gambar 2.12 cover buku gempabumi dan tsunami (sumber : pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, 2009, gempabumi dan tsunami)


(23)

2.2. Penyelesaian Masalah

Tanggap darurat gempabumi dan tsunami mungkin akan mudah dimengerti dan tanggap oleh orang dewasa, tapi lain halnya dengan anak-anak. Terutama mereka yang masih di tingkat sekolah dasar. Hal yang pertama kali muncul saat terjadi bencana alam ialah Kepanikan, karena minimnya pengetahuan dan wawasan akan tanggap darurat gempabumi dan tsunami. Padahal hal tersebut dapat membahayakan jiwa anak tersebut, terutama jika mereka sedang berada di tempat dimana mereka sedang tidak dalam pengawasan orang dewasa.

Dari upaya pemerintah dan LSM yang sudah dilakukan dalam tanggap darurat gempabumi dan tsunami dengan membagikan buku secara gratis kepada anak tingkat Sekolah Dasar, yang di dalam buku tersebut berisi tentang mitigasi yang disertai beberapa ilustrasi gambar maka, penulis akan melakukan perancangan ulang buku ilustrasi. Yang diharapkan buku tersebut akan lebih menarik dan mudah dipahami oleh anak tingkat Sekolah Dasar.

2.2.1. Buku

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang informatika, kini dikenal pula istilah e-book (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan internet (jika aksesnya online). Buku memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyampaian informasi secara audio visual, dimana buku dapat dimiliki secara nyata, dapat dibaca dimana saja dan kapan saja. (Arsita, 2009, h. 26)

Buku memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku, bahkan dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia direkam di dalam buku.


(24)

2.2.2. Buku illustrasi

Ilustrasi adalah seni membuat gambar yang berfungsi untuk memperjelas dan menerangkan naskah. (Baldinger. 1986. h. 120). Dalam pembuatan buku anak-anak, banyak menggunakan ilustrasi dalam menjelaskan suatu cerita. Hasil ilustrasi dari tulisan akan memudahkan anak untuk menjelaskan tulisan tersebut. Karena dengan ilustrasi anak-anak secara tidak langsung dapat mengetahui bentuk atau maksud dari tulisan.

2.2.3. Manfaat illustrasi

Berikut ini manfaat ilustrasi menurut Noorhadi (seperti dikutip Arsita, 2009, h.7).

a. Menimbulkan daya tarik dan mampu membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.

b. Mempermudah pengertian dari sesuatu yang bersifat abstrak atau hanya berupa teks.

c. Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar kita dapat memperbesar bagian-bagian yang penting sehingga dapat diamati dengan jelas.

d. Menyingkat suatu uraian. Suatu informasi yang diuraikan dengan kata-kata yang panjang dapat dipersingkat dengan menggunakan gambar.

2.2.4. Target Audiens

Target audiens dalam tanggap darurat gempabumi dan tsunami ini adalah anak - anak. Berikut adalah penjabaran dari target audiens yang dipilih penulis :


(25)

a. Demografis

Target utama yaitu anak – anak usia 6 tahun - 10 tahun di kota Bandung, laki – laki dan perempuan, anak – anak dengan status pendidikan Sekolah Dasar.

b. Psikografis

Anak usia 6 sampai 10 tahun mulai menjalin persahabatan. Rasa percaya diri, merasa diri berarti, dan rasa memiliki, menjadi penting karena anak mulai berinteraksi dengan orang-orang di luar keluarganya. Anak-anak pada usia ini juga membandingkan dirinya dengan teman-temannya yang lain.

Mayoritas anak usia 6 tahun dapat melakukan:

 Mencapai koordinasi dan kekuatan otot untuk dapat melompat, menghindar, dan menangkap bola

 Mulai mengerti tentang sebab-akibat. Cara berpikir yang imajinatif, merupakan ciri khas anak usia ini, akan menghilang dengan cepat. Namun bagaimanapun, anak tetap memiliki imajinasi yang aktif.

 Memusatkan hanya pada satu masalah, pada satu saat.

 Mulai mengerti menggabungkan huruf-huruf dan suara-suara yang membentuk kata-kata. Mereka mulai bisa menulis beberapa kata-kata dan bahkan mulai dapat membaca teks yang sederhana.

 Sosialisasi dengan teman-temannya mulai meningkat meski mereka tetap tergantung pada ibu/pengasuhnya untuk setiap interaksi yang lebih pribadi. (sumber:http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=14344)

c. Geografis

Anak - anak dalam ruang lingkup di wilayah kota Bandung, terutama dalam kawasan sekolah dasar.


(26)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

Dalam perancangan buku tanggap darurat gempabumi dan tsunami ini, penulis akan mendesain ulang buku dan dikemas semenarik mungkin. Dalam konten buku terdapat tentang pengenalan gempabumi dan tsunami, jenis gempa, proses terjadinya gempabumi dan tsunami, mitigasi. Yang setiap materi disesuaikan dengan buku aslinya. Penggunaan bahasa digunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu ilmiah ataupun bahasa yang sulit dipahami oleh anak tingkat sekolah dasar, penggunaan bahasa akan disesuaikan dengan anak-anak tingkat sekolah dasar.

3.1.1. Pendekatan Komunikasi

a. Visual

Pendekatan visual yang akan digunakan dalam perancangan ulang buku tanggap darurat gempabumi dan tsunami untuk anak tingkat sekolah dasar ini melalui ilustrasi, informasi yang disampaikan melalui ekspresi pada tokoh karakter. Beberapa ilustrasi digambarkan secara imajinatif, untuk menjelaskan teori agar menarik dan mudah dipahami oleh anak.


(27)

b. Verbal

Untuk menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan ilustrasi tersebut akan di sampaikan pula dengan tulisan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, pendekatan verbal dengan menggunakan tulisan bergaya bahasa anak-anak, dengan menghindari penggunaan bahasa-bahasa yang terlalu ilmiah.

3.1.2. Strategi Kreatif

Agar perancangan buku tanggap darurat gempabumi dan tsunami benar-benar berfungsi dan bermanfaat bagi target audience dari buku ini diperlukan sebuah strategi kreatif diantaranya:

a. Penggunaan warna yang ceria dan cerah untuk menarik perhatian anak-anak yang merupakan target audience dari perancangan buku ini.

b. Penulisan informasi tentang tanggap darurat gempabumi dan tsunami yang mudah dimengerti oleh target audience-nya, sehingga memudahkan untuk meresapi inti dari buku ini.

c. Penggunaan font serta gaya ilustrasi yang tidak monoton agar anak-anak tidak merasa cepat bosan.

d. Karakter yang imajinatif, agar dapat merangsang daya khayal anak untuk dapat membayangkan kondisi yang terjadi.


(28)

3.2. Konsep Visual

Isi buku tanggap darurat gempabumi dan tsunami ini akan menampilkan langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi gempabumi dan tsunami beserta sedikit teori proses terjadinya bencana tersebut. Yang diharapkan Agar perancangan buku tanggap darurat ini berfungsi dan bermanfaat bagi target audience-nya konsep visual meliputi:

3.2.1. Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.

Ilustrasi yang digunakan merupakan ilustrasi dengan tipe kartun yang sederhana, agar dapat membuat anak-anak tertarik dan mudah dimengerti dalam pembahasannya.

a. Karakter

Berikut ini adalah beberapa karakter dalam perancangan buku :

Gambar 3.13 tsunami


(29)

Gambar 3.14 monster tsunami (sumber : pribadi)

Gambar 3.15 gempabumi

(Sumber: http://www.ayushveda.com7-1-magnitude-earthquake-rocks-japan)


(30)

Gambar 3.17 SD

(Sumber: http://www.angeloangelina.blogspot.com)

Gambar 3.18 karakter utama (sumber : pribadi)

b. Tipografi

Menurut Danton sihombing (2001 : 24), Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tipografi yang akan digunakan dalam headline. Tipografi yang lebih memunculkan kesan ceria.


(31)

Gambar 3.19 tipografi (sumber : pribadi)

c. Warna

Warna yang akan digunakan adalah warna CMYK. Pemilihan warna didalam buku ini memakai perpaduan warna-warna cerah gradasi untuk anak-anak, yaitu cenderung warna terang dan sedikit warna berani atau tua sebagai aksentuasi. Hal ini untuk memberikan nuansa dan ceria namun sedikit serius.

Gambar 3.20 Warna gradasi CMYK adobe illustrator CS3

(sumber : pribadi)


(32)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Media Utama

Berikut adalah media utama dalam perancangan tanggap darurat gempabumi dan tsunami:

4.1.1 Buku Ilustrasi

Buku illustrasi merupakan media informasi yang universal, dimana secara umum manusia dapat memahami maksud dari isi buku tersebut, dimana tulisan dapat dibaca yang juga disertai gambar untuk memperkuat maksud dari penulis sehingga dapat dipahami dengan baik, terutama bagi usia anak-anak yang lebih cepat memahami informasi dalam bentuk gambar.

- Ukuran media : A5 (14,8 cm x 21 cm)

- Bahan : Kertas artpaper

- Teknis produksi : Cetak offset

- Finishing : Buku, jilid, laminasi - Software : Adobe illustrator CS3

Perancangan buku ilustrasi ini secara keseluruhan memiliki beberapa bagian yaitu pada bagian pertama berisi tentang penjelasan, menjelaskan jenis, proses terjadinya bencana gempabumi dan tsunami dengan memakai teori-teori yang sudah ada. Bagian kedua, menjelaskan langkah-langkah tanggap darurat ketika bencana gempabumi dan tsunami terjadi.


(33)

Cover depan

Gambar 4.21 Cover depan buku


(34)

Halaman 0

Gambar 4.22 halaman 0


(35)

Halaman 1

Gambar 4.23 halaman 1


(36)

Halaman 2, 3

Gambar 4.24 halaman 2, 3


(37)

Halaman 4

Gambar 4.25 halaman 4


(38)

Halaman 5

Gambar 4.26 halaman 5


(39)

Halaman 6

Gambar 4.27 halaman 6


(40)

Halaman 7

Gambar 4.28 halaman 7


(41)

Halaman 8, 9

Gambar 4.29 halaman 8,9


(42)

Halaman 10, 11

Gambar 4.30 halaman 10, 11


(43)

Halaman 12, 13

Gambar 4.31 halaman 12, 13


(44)

Halaman 14, 15

Gambar 4.32 halaman 14, 15


(45)

Halaman 16, 17

Gambar 4.33 halaman 16, 17


(46)

Halaman 18, 19

Gambar 4.34 halaman 18, 19


(47)

Halaman 20, 21

Gambar 4.35 halaman 20, 21


(48)

Halaman 22, 23

Gambar 4.36 halaman 22, 23

(sumber : pribadi)


(49)

Gambar 4.37 halaman 24, 25 (sumber : pribadi)


(50)

Halaman 26, 27

Gambar 4.38 halaman 26, 27


(51)

Halaman 28, 29

Gambar 4.39 halaman 28, 29


(52)

Cover belakang

Gambar 4.40 cover belakang


(53)

4.2 Media Pendukung

Berikut adalah media pendukung dalam perancangan tanggap darurat gempabumi dan tsunami:

4.2.1 Stiker

- Ukuran media : 14 cm x 8,4 cm

- Bahan : vynil stiker

- Teknis produksi : Cetak offset

- Finishing :

- Software : Adobe illustrator CS3

Gambar 4.41 stiker

(sumber : pribadi)

4.2.2 Pembatas buku

- Ukuran media : 12 cm x 7 cm

- Bahan : Kertas artpaper

- Teknis produksi : Cetak offset

- Finishing :


(54)

Gambar 4.42 pembatas buku tampak depan (sumber : pribadi)

Gambar 4.43 pembatas buku tampak belakang


(55)

4.2.3 Poster

Poster adalah media informasi berupa gambar atau tulisan, poster ini sebagai media pendukung yang dapat membantu memberikan informasi tentang tanggap darurat gempabumi dan tsunami selain buku.

- Ukuran media : 29.7 cm x 42 cm

- Bahan : Kertas artpaper

- Teknis produksi : Cetak offset

- Finishing :

- Software : Adobe illustrator CS3

Gambar 4.44 poster


(56)

4.3 Teknis Perancangan

Teknis perancangan menggunakan adobe illustrator CS3, yaitu software grafis yang biasa digunakan untuk mengolah gambar-gambar atau visual dengan format vektor. Berikut ini adalah tahapan proses perancangan :

a. Sketsa b. Trace c. Coloring

Sketsa

Gambar 4.45 sketsa


(57)

Trace

Gambar 4.46 trace

(sumber : pribadi)

Coloring

Gambar 4.47 coloring


(58)

4.4 Teknis Produksi

Cetak offset

sebuah proses industri untuk pemproduksikan massal tulisan dan gambar. Teknik cetak yang banyak digunakan, dimana citra (image) bertinta di-transfer (atau di- "offset") terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet, lalu ke permukaan yang akan dicetak. Ketika dikombinasikan dengan proses litografi, yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak bercampur, maka teknik offset printing menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic) dimana citra yang akan dicetak mengambil tinta dari penggulung tinta (ink rollers), sementara area yang yang tidak dicetak menarik air, menyebabkan area yang tak dicetak bebas tinta. (sumber: http://indocitraps.com/pengertian-offset-printing).

4.5 Teknis Penyebaran

a. Secara fisik

Penyebaran media dapat dilakukan pada sekolah-sekolah tingkat SD daerah Bandung yang menurut data pada tanggal 28 Juni 2012 pada website resmi pemerintah kota Bandung berjumlah 937 SD. (sumber: http://www.bandung.go.id/?fa=pendidikan.list&id=1)

b. Secara non fisik

Dengan adanya kemajuan teknologi maka, tidak membatasi penyebaran media informasi hanya dalam bentuk fisik saja. Penyebaran dapat dilakukan secara online, dengan menyediakan fasilitas unduh file dalam bentuk e-book pada website-website resmi pemerintah ataupun LSM.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Arsita, Devi. (2009). Perancangan buku tentang pengenalan alat musik tradisional Tiongkok bagi anak-anak dan media pendukungnya. Tersedia di:http:// library@petra.ac.id

[10 Juni 2012]

Badan nasional penanggulangan bencana. (2008). Pedoman penyusunan rencana penanggulangan bencana

Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana bencana geologi. (2009). Gempabumi dan tsunami. Bandung

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yayasan IDEP. Edisi ke dua. 2007. Penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Bali/Indonesia.

http://www.bmkg.go.id (2012). Gempabumi.

Tersedia di: http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg

http://nostalgia.tabloidnova.com (2012). TUMBUH KEMBANG ANAK 6-10 TAHUN.

Tersedia di: http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=14344 http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=14344

http://indocitraps.com (2012). pengertian-offset-printing Tersedia di: http://indocitraps.com/pengertian-offset-printing

www.bandung.go.id (2012). SD


(60)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Hans Fajeri S.

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 3 Agustus 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Sukapura, Jl. Mangga II RT 02/ RW 02

No.59A. Kec Dayeuhkolot.

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Protestan

PENDIDIKAN

1. Tahun 2008 - 2012

UNIKOM

2. Tahun 2003 Tahun 2006

SMK Prakarya Internasional Bandung (Jurusan Tek. Elektronika)

3. Tahun 2000 Tahun 2003

SLTP Negeri 18 Bandung

4. Tahun 1994 Tahun 2000

SD Negeri Ciganitri 1 Bandung

PENGALAMAN BEKERJA


(1)

Poster adalah media informasi berupa gambar atau tulisan, poster ini sebagai media pendukung yang dapat membantu memberikan informasi tentang tanggap darurat gempabumi dan tsunami selain buku.

- Ukuran media : 29.7 cm x 42 cm

- Bahan : Kertas artpaper

- Teknis produksi : Cetak offset

- Finishing :

- Software : Adobe illustrator CS3

Gambar 4.44 poster (sumber : pribadi)


(2)

4.3 Teknis Perancangan

Teknis perancangan menggunakan adobe illustrator CS3, yaitu software grafis yang biasa digunakan untuk mengolah gambar-gambar atau visual dengan format vektor. Berikut ini adalah tahapan proses perancangan :

a. Sketsa b. Trace c. Coloring

Sketsa

Gambar 4.45 sketsa (sumber : pribadi)


(3)

Gambar 4.46 trace (sumber : pribadi)

Coloring

Gambar 4.47 coloring (sumber : pribadi)


(4)

4.4 Teknis Produksi

Cetak offset

sebuah proses industri untuk pemproduksikan massal tulisan dan gambar. Teknik cetak yang banyak digunakan, dimana citra (image) bertinta di-transfer (atau di- "offset") terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet, lalu ke permukaan yang akan dicetak. Ketika dikombinasikan dengan proses litografi, yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak bercampur, maka teknik offset printing menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic) dimana citra yang akan dicetak mengambil tinta dari penggulung tinta (ink rollers), sementara area yang yang tidak dicetak menarik air, menyebabkan area yang tak dicetak bebas tinta. (sumber: http://indocitraps.com/pengertian-offset-printing).

4.5 Teknis Penyebaran

a. Secara fisik

Penyebaran media dapat dilakukan pada sekolah-sekolah tingkat SD daerah Bandung yang menurut data pada tanggal 28 Juni 2012 pada website resmi pemerintah kota Bandung berjumlah 937 SD. (sumber: http://www.bandung.go.id/?fa=pendidikan.list&id=1)

b. Secara non fisik

Dengan adanya kemajuan teknologi maka, tidak membatasi penyebaran media informasi hanya dalam bentuk fisik saja. Penyebaran dapat dilakukan secara online, dengan menyediakan fasilitas unduh file dalam bentuk e-book pada website-website resmi pemerintah ataupun LSM.


(5)

Arsita, Devi. (2009). Perancangan buku tentang pengenalan alat musik tradisional Tiongkok bagi anak-anak dan media pendukungnya.

Tersedia di:http:// library@petra.ac.id [10 Juni 2012]

Badan nasional penanggulangan bencana. (2008). Pedoman penyusunan rencana penanggulangan bencana

Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana bencana geologi. (2009). Gempabumi dan tsunami. Bandung

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yayasan IDEP. Edisi ke dua. 2007. Penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Bali/Indonesia.

http://www.bmkg.go.id (2012). Gempabumi.

Tersedia di: http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg

http://nostalgia.tabloidnova.com (2012). TUMBUH KEMBANG ANAK 6-10 TAHUN.

Tersedia di: http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=14344 http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=14344

http://indocitraps.com (2012). pengertian-offset-printing Tersedia di: http://indocitraps.com/pengertian-offset-printing

www.bandung.go.id (2012). SD


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Hans Fajeri S.

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 3 Agustus 1987 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Sukapura, Jl. Mangga II RT 02/ RW 02

No.59A. Kec Dayeuhkolot. Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Protestan

PENDIDIKAN

1. Tahun 2008 - 2012 UNIKOM

2. Tahun 2003 Tahun 2006

SMK Prakarya Internasional Bandung (Jurusan Tek. Elektronika) 3. Tahun 2000 Tahun 2003

SLTP Negeri 18 Bandung 4. Tahun 1994 Tahun 2000

SD Negeri Ciganitri 1 Bandung

PENGALAMAN BEKERJA FreeLancer