Putusan Pengadilan Negeri Putusan Pengadilan Tinggi Putusan Mahkamah Agung

43

2.2.2.2. Putusan Pengadilan Negeri

Putusan Pengadilan Negeri Luwuk No. 18Pid.B2005PN.Luwuk Dengan Terdakwa Husen Mahdali yakni sebagai terdakwa Pertama di jatuhi pidana penjara selama 1 satu tahun dan 3 tiga bulan, Yorris Marthianus sebagai terdakwa kedua di jatuhi pidana penjara 1 satu tahun, Musaddad Mile sebagai terdakwa ketiga dijatuhi pidana penjara 1 satu tahun, Yusuf Djalil sebagai terdakwa keempat dijatuhi pidana penjara 1 satu tahun 3 tiga bulan.

2.2.2.3. Putusan Pengadilan Tinggi

Putusan Pengadilan Tinggi Palu No.56 Pid 2005 PT. Palu menghukum para terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara dengan masing-masing : Husen Mahdali : 2 dua tahun Yorris Marthianus : 2 dua tahun Musaddad Mile : 2 dua tahun Yusuf Djalil : 2 dua tahun

2.2.2.4. Putusan Mahkamah Agung

Mahkamah Agung Republik Indonesiayang memeriksa pada tingkat kasasi, dalam putusannya No. 646 KPid2006, tertanggal 10 Agustus 2006 1. Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon KasasiTerdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, dan Terdakwa IV. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 2. Menghukum Para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing yaitu : - Terdakwa I Husen Mahdali selama 2 dua tahun; - Terdakwa II Yorris Marthianus selama 2 dua tahun; - Terdakwa III Musaddad Mile selama 2 dua tahun; - Terdakwa IV Jusuf Djalil selama 2 dua tahun; Pertimbangan hukum Mahkamah Agung dalam tingkat Kasasi sebagai berikut : 1. Perbuatan para Terdakwa bukan merupakan perbuatan melanggar hukum tindak pidana karena suatu konsepdraf bukan merupakan produk hukum yang mempunyai kekuatan mengikat; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 1 Tahun 2004 adalah sah karena tidak dibatalkan oleh gubernur Sulawesi Tengah sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 3. Peraturan Daerah yang sah adalah bukan perbuatan melawan hukum PP No. 110 Tahun 2000 berdasarkan Putusan MA No. 04SHUM 2001, telah dinyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan berdasarkan Pasal 1 2 KUHP kalau ada perubahan ketentuan peraturan perundangan maka yang digunakan adalah ketentuan yang menguntungkan bagi Terdakwa. 4. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa perbuatan para Terdakwa memang terbukti tetapi perbuatan tersebut bukan merupakan tindak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 pidana oleh karenanya para Terdakwa harus dilepaskan dari segala tuntutan hukum: Dari uraian-uraian tersebut di atas maka bila terdapat penyimpangan dalam penetapan Perda APBD tersebut tunduk pada ketentuan Pasal 113 dan 114 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 karena merupakan perbuatan yuridis ke Tatanegaraan sedangkan terhadap Terdakwa-Terdakwa yang telah menerima kesejahteraanpesangon dan uang habis kontrak Asuransi Kumpulan ASKUM tersebut dengan demikian bukanlah merupakan perbuatan yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana. Mahkamah Agung berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah di Palu No. 65PID2006PT.PALU tanggal 08 November 2006 yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Luwuk No. 112Pid.B2005 PN.LWK tanggal 24 Mei 2006 tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut seperti tertera di bawah ini : Menimbang bahwa oleh karena permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasipara Terdakwa dikabulkan dan para Terdakwa dilepaskan dari segala tuntutan hukum, maka biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dibebankan kepada negara. Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Mengadili : Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : I Drs. H. Djar’un Sibay, II Suryanto, tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Sulawei Tengah di Palu No. 65PID2006PT.PALU tanggal 08 November 2006 yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Luwuk No. 112Pid.B2005PN.LWK tanggal 24 Mei 2006; 1. Menyatakan para terdakwa terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, akan tetapi perbuatan tersebut bukan merupakan tindak pidana; Memperhatikan uraian kedua kasus tersebut di atas nampak bahwa dalam kasus yang sama, namun Mahkamah Agung dalam putusannya berbeda. Sebagaimana kasus 1 Djar`un Sibay dan Suryanto Mahkamah Agung dalam putusannya melepaskan para terdakwa dari segala tuntutan hukum. Sedangkan pada kasus 2 Husen Mahdali cs, menjatuhkan pidana kepada pelaku tindak pidana korupsi masing-masing pidana penjara selama 2 dua tahun. Putusan Mahkamah Agung dalam kasus Djar`un Sibay dan Suryanto tersebut di batas disertai pertimbangan hukum Putusan Mahkamah Agung dalam kasus Djar`un Sibay dan Suryanto tersebut di batas disertai pertimbangan hukum perbuatan para Terdakwa bukan merupakan perbuatan melanggar hukum tindak pidana karena suatu konsepdraf bukan merupakan produk hukum yang mempunyai kekuatan mengikat, Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 1 Tahun 2004 adalah sah karena tidak dibatalkan oleh gubernur Sulawesi Tengah sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, Peraturan Daerah yang sah adalah bukan perbuatan melawan hukum PP Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 No. 110 Tahun 2000 berdasarkan Putusan MA No. 04SHUM 2001, telah dinyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan berdasarkan Pasal 1 2 KUHP kalau ada perubahan ketentuan peraturan perundangan maka yang digunakan adalah ketentuan yang menguntungkan bagi Terdakwa. Hal ini berarti bahwa dalam kasus Djar`un dan Suryanto menganggap bahwa yang terjadi adalah adanya suatu kesalahan dalam lingkup hukum administrasi, sehingga meskipun negara dirugikan, namun kerugian yang ditimbulkan oleh hukum administrasi, maka bukan merupakan suatu perbuatan melawan hukum, sehingga meskipun negara dirugikan, kerugian tersebut bukan merupakan suatu perbuatan pidana. Sedangkan dalam kasus Husen Mahdali cs disertai pertimbangan hukum Memperhatikan uraian sebagaimana di atas nampak bahwa jika Pengadilan Negeri dalam putusannya membedakan antara terdakwa I, II, III dan terdakwa IV yang masing-masing dengan pidana penjara selama 4, 3, 3 dan 4 tahun, Pengadilan Tinggi dalam putusannya menjatuhkan pidana yang sama yaitu masing-masing 2 dua tahun, demikian juga Mahkamah Agung yang memeriksa pada tingkat kasasi menjatuhkan putusan yang sama, yaitu masing-masing terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 2 dua tahun. Hal ini berarti bahwa terhadap terdakwa yang sama yang diadili secara bersama-sama terjadi suatu perbedaan dalam penjatuhan pidana disparitas terutama antara putusan Pengadilan Negeri dengan Mahkamah Agung. Disparitas putusan memang diperkenankan, asalkan tidak menyimpang dari pertimbangan sebagaimana ketentuan Pasal 197 Ayat 1 huruf f KUHAP, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 bahwa: “Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan, disertai keadaan yang memberatkan dan yang meringankan terdakwa.” Kemudian dipertegas lagi dalam penjelasan dari Pasal 197 Ayat 2 KUHAP, bahwa: “Kecuali yang tesebut dalam pada huruf a,e,f dan h, apabila terjadi sesuatu kekhilafan dan atau kekeliruan dalam penulisan maka kekhilafan atau kekeliruan penulisan atau pengetikan tidak menyebabkan batalnya putusan demi hukum”. Jadi perbandingan antara putusan pertama yang terdakwanya Djar’un cs dan putusan kedua dengan terdakwa Mahdali cs dapat dikatakan disparitas pidana itu dapat kita lihat dari uraian di atas antara perbandingan putusan pertama dan kedua disitu dapat kita lihat dari proses putusan dari tingkat Pengadilan Negeri sampai Tingkat Mahkamah Agung yakni pada tingkatan Putusan Mahkamah Agung yang dikatakan disparitas putusan itu dapat kita lihat yakni terdakwa Djar’un cs dinyatakan Melepaskan para terdakwa dari segala tuntutan hukum sedangkan dalam kasus Husen Mahdali cs masing masing terdakwa dikenakan hukuman 2 dua tahun penjara karena terbukti secara sah melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini berarti bahwa dalam kasus Djar`un dan Suryanto menganggap bahwa yang terjadi adalah adanya suatu kesalahan dalam lingkup hukum administrasi, sehingga meskipun negara dirugikan, namun kerugian yang ditimbulkan oleh hukum administrasi, maka bukan merupakan suatu perbuatan melawan hukum, sehingga meskipun negara dirugikan, kerugian tersebut bukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49 merupakan suatu perbuatan pidana. Sedangkan dalam kasus Husen Mahdali cs disertai pertimbangan hukum Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50

BAB III AKIBAT HUKUM DISPARITAS PENJATUHAN PIDANA

PADA PERKARA KORUPSI 3.1. Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Terjadinya Disparitas Hukuman Dalam Putusan Hakim Tentang Tindak Pidana Korupsi Disparitas putusan hakim dalam menangani masalah tindak pidana korupsi sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan, karena berat ringannya putusan hakim tersebut bersifat yuridis dengan didasarkjan atas fakta yang terungkap di dalam persidangan dan oleh undang-undang telah ditetapkan sebagai hal yang harus dimuat di dalam putusan. Pertimbangan yang bersifat yuridis tersebut di antaranya berpedoman pada hal-hal sebagai berikut: a. Dakwaan jaksa penuntut umum. b. Keterangan saksi. c. Keterangan terdakwa. d. Barang-barang bukti. e. Pasal-pasal dalam Undang-Undang tindak pidana korupsi. Dakwaan merupakan dasar hukum acara pidana karena berdasarkan itulah pemeriksaan di persidangan dilakukan. Dakwaan berisi identitas terdakwa juga memuat uraian tindak pidana serta waktu dilakukannya tindak pidana dan memuat pasal yang dilanggar. Perumusan dakwaan didasarkan dari hasil pemeriksaan pendahuluan yang dapat disusun tunggal, kumulatif, alternatif maupun subsidair. Hakim memeriksa berdasarkan surat dakwaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.