Fakta Hukum Penerapan Disparitas

36 masyarakat kebingungan dan pesimistis terjadinya pemberantasan tidak pidana korupsi misalnya. 2.2. Putusan Pengadilan Dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi yang Didalamnya Menerapkan Disparitas 2.2.1. Kasus Pertama

2.2.1.1. Fakta Hukum

Para terdakwa adalah anggota DPRD Kabupaten Banggai, secara bersama-sama sebagai Panitia anggarananggota DPRD Kabupaten Banggai, yaitu antara tahun 2001 sampai dengan tahun 2004, melaksanakan Rapat Panitia Anggaran Legislatif, mengusulkan dan menyepakati tunjangan kesejahteraan Anggota DPRD Kabupaten Banggai Tahun 2004 yang dituangkan dalam Rencana anggaran Satuan kerja RASK sebesar Rp. 3.968.600.000,- Tiga milyar sembilan ratus enam puluh delapan juta enam ratus ribu rupiah. Rangkaian penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Banggai Tahun Anggaran TA 2004, Drs. H. Djar’un Sibay sebagai Ketua merangkap anggota dan Suryanto sebagai Anggota bersama-sama dengan Anggota Panitia Anggaran DPRD Kabupaten Banggai lainnya membahas dan menyetujui yang mana dalam Anggaran Belanja DPRD tersebut telah dianggarkan Tunjangan KesejahteraanTunjangan Kesehatan seluruhnya sebesar Rp. 3.123.600.000,- Tiga milyar seratus dua puluh tiga juga enam ratus ribu rupiah tanpa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 didukung rincian sub mata anggaran. Setelah anggaran disahkan dan ditetapkan, maka Tunjangan KesejahteraanTunjangan Kesehatan direalisasikan pembayarannya kepada seluruh anggota DPRD Kabupaten Bangga termasuk Drs. H. Djar’un Sibay dan Suryanto dalam bentuk uang pesangon masing-masing menerima uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah, selain itu juga dibayarkan uang kesejahteraan dalam bentuk yang tunai masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah ditambah Rp. 6.000.000,- enam juta rupiah untuk Drs. H. Djar’un Sibay sebagai Ketua merangkap anggota ditambah lagi sejumlah Rp. 24.000.000,- Dua puluh empat juta rupiah. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Banggai juga diasuransikan pada maskapai Asuransi AJB Bumi Putra 1912 untuk 40 empat puluh orang untuk masa 5 lima tahun dengan premi asuransi sebesar Rp. 130.681.500,- seratus tiga puluh juta enam ratus delapan puluh satu ribu lima ratus rupiah. Uang pertanggungan diterima oleh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Banggai dalam bentuk uang tunai berupa nilai tunai seluruhnya sebesar Rp. 751.955.265,- Tujuh ratus lima puluh satu juta sembilana ratus lima puluh lima ribu dua ratus enam puluh lima rupiah. Drs. H. Djar’un Sibay menerima uang Dana Askum, sebesar Rp. 33.420.973,- Tiga puluh tiga juta empat ratus dua puluh ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah dan Suryanto menerima uang Dana Askum, sebesar 31.000.000,- Tiga puluh satu juta rupiah. Semua perbuatan Drs. H. Djar’un Sibay dan Suryanto tersebut yang telah menerima tunjangan kesejahteraan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 tunjangan kesehatan, penerimaan nilai tunai asuransi, dan honorinsentif Pimpinan DPRD adalah perbuatan melawan hukum karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain Pasal 101 ayat 3 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD yang pada pokoknya menyatakan bahwa kedudukan protokoler dan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Propinsi dan DPRD KabupatenKota diatur dengan PP dan Pasal 52 ayat 3 PP No. 12001. Bahwa dari perbuatan Drs. H. Djar’un Sibay dan Suryanto merugikan keuanganperekonomian negara sebesar Rp. 4.354.043.288 Empat milyar tiga ratus lima puluh empat juta empat puluh tiga ribu dua ratus dua puluh delapan rupiah, dari jumlah tersebut masing-masing anggota telah menerima tunjangan.

2.2.1.2. Putusan Pengadilan Negeri