Usulan Sistem Kotak Saran Di Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemerintah Provinsi sebagai organisasi yang menjadi kepanjangan fungsi dari Pemerintah Pusat, menjalankan berbagai fungsi yang sudah tertera dalam kebijakan Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah Provinsi mempunyai fungsi dan wewenang khusus dalam pelaksanaan tugasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan mediator bagi pemerintah Kabupaten / Kota di wilayahnya, membutuhkan berbagai sarana dan prasarana, dalam hal ini berkaitan dengan Sistem Informasi. Pemanfaatan Sistem Informasi akan meningkatkan kinerja dan pelayanan pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak-pihak yang berhubungan.
Sistem Informasi di pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah ada sejak lama, akan tetapi masih belum cukup baik, hal ini di sebabkan terdapat kendala internal maupun eksternal dalam perkembangan dan pelaksanaannya. Padahal tuntutan masyarakat yang semakin keritis dan perkembangan teknologi menuntut di penuhinya efektifitas, kecepatan dan kehandalan pada kinerja pemerintahan.
Keberhasilan pelaksanaan Sistem Informasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat bergantung pada dukungan faktor-faktor internal maupun eksternal. faktor-faktor tersebut di anataranya adalah Pemelihan metode dan penggunaan
(2)
teknologi yang sesuai dukungan masyarakat, manajemen pemerintahan yang di jalankan, koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Provinsi Jawa Barat sebagai komponen utama Perencanaan memerlukan suatu Teknologi yang komprenshif dalam mengelola data-data yang di gunakan sebagai bahan perencanaan dan penyusunan kebijakan mengenai perencanaan. Teknologi ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pencarian dan penelusuran informasi sesuai dengan konteks yang tersedia. Dengan adanya penerapan Teknologi Informasi kedalam Sistem Informasi perencanaan yang di kelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ), data-data yang dimiliki oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) dapat dengan mudah di arsipkan dan di cari kembali dengan cepat. Akan tetapi penyampaian saran dari masyarakat masih banyak kendalanya. Untuk itu kami mengajukan untuk pembuatan kolom saran di Website BAPPEDA Jawa Barat.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat kerja praktek, maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Penyampaian saran dari masyarakat masih dilakukan secara manual, sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya.
2. Sulitnya masyarakat menyampaikan keluhan terhadap BAPPEDA Jawa Barat.
(3)
Dari proses analisis yang dilakukan pada saat kerja praktek, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi yang saat ini berjalan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) untuk penyampaian saran yang berjalan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
3. Bagaimana usulan tampilan profil Sitem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
4. Bagaimana Evaluasi Sistem yang akan dibuat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengenal situasi kerja yang sebenarnya dalam dunia kerja dan mampu mendapatkan umpan balik dari teori yang diajarkan di perkuliahan dengan penerapan dilapangan. Sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Sistem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) yang berjalan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
(4)
2. Untuk merancang Sistem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat. 3. Untuk mengetahui usulan tampilan profil Sistem Informasi Manajemen
Daerah ( SIMDA ) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
4. Untuk Mengetahui hasil evaluasi Sistem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) yang diajukan.
1.4 Batasan Masalah
Dari penjelasan diatas penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas sehingga pembahasannya tidak menyimpang, yaitu
1. Halaman saran dibuat khusus untuk masyarakat yang ingin menyampaikan saran ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
2. Tidak membahas mengenai masalah penyampaian laporan dari
pemerintah daerah ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat.
3. Usulan pengembangan sistem tidak sampai pada tahap perancangan perangkat lunak, hanya sebatas usulan prosedur kerja pada pembuatan halaman saran
(5)
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaaan kerja praktek dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat, yang berlokasi di Jalan Ir. H, Juanda No 287. Telp. 022 2516061 Bandung 40135 .
Waktu pelaksanaan kerja praktek, yaitu mulai tanggal 06 Juli – 31 Juli 2010. Kegiatan dilakukan mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, dari hari Senin sampai hari Jum’at.
(6)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto H.M (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama [Jog01].
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu [RG01].
Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.
2.1.1 Elemen Sistem
Elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari : 1. Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.
(7)
2. Batasan
Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa peraturan – peraturan, biaya – biaya, personil, peralatan, dll.
3. Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data
(output), kontrol pengoperasian, dll.
4. Masukan
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dll.
5. Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dll.
6. Keluaran
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa laporan, grafik, dll.
7. Umpan Balik
Merupakan elemen – elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan, dll.
(8)
Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuannya tersebut telah tercapai.
2.1.2 Karakteristik Sistem
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (subsistem) yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, sehingga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem
d. Penghubung Sistem
Merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
(9)
e. Masukan Sistem
Adalah energi yang dimaksukkan ke dalam sistem. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem
f. Keluaran Sistem
Adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak memiliki sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan.
(10)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sitem penjualan, dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak
dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut
man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine
system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu
(probabilistic system)
Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah bisa
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/ konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.
Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.
(11)
d. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system)
Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja asecara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.
2.2Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang [Jog01].
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12) Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai [RG01].
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.
(12)
2.3Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [Jog01]..
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :
1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor
dan lain sebagainya.
2. Software (perangkat lunak).
3. Brainware (manusia).
4. Data.
(13)
2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.
2.4.1 UML ( Unified Modeling Language )
UML merupakan seperangkat diagram dan notasi standar untuk memodelkan sistem-sistem berorientasi objek, dan menjelaskan semantic yang mendasarinya mengenai arti dari diaram-diagram dan symbol-simbol ini. UML dapat di gunakan untuk memodelkan berbagai jenis sistem : Sistem peranagkat Lunak, Sistem Perangkat Keras dan Organisasi -organisasi di dunia nyata.
UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut: • use case diagram
• class diagram • statechart diagram • activity diagram • sequence diagram • collaboration diagram • component diagram • deployment diagram
(14)
2.4.1.1Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan siste untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
2.4.1.2Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)
(15)
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private : tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
Protected : hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan
anak-anak yang mewarisinya
Public : dapat dipanggil oleh siapa saja
2.4.1.3Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).
Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.
Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.
(16)
2.4.1.4Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertical.
Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
(17)
2.4.1.5Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.
Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.
Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.
2.4.1.6Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence
(18)
number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
2.4.1.7Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain
2.4.1.8Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
(19)
2.5 Internet dan Intranet
Internet merupakan singkatan dari Interconection Network. The Network
of the Networks. Diartikan sebagai a global network of computer networks atau
sebuah jaringan komputer dalam skala global / mendunia. Jaringan komputer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-masing komputer saling berkomunikasi. Network (jaringan antar komputer yang menghubungakan satu komputer dengan jaringan lainnya) ini membentuk jaringan inter-koneksi (
inter-connected network) yang terhubung melalui protokol TCP/IP (Transmission
Control Protocol / Internet Protocol; merupakan standar protokol internet). Dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun 1969 oleh US Departement of Defense dalam Proyek ARPAnet.
Menurut Kurniadi (1999) “Internet adalah jaringan dari jaringan komputer didunia dari berbagai macam sistem yang saling terkoneksi satu sama lainnya dan dapat melewatkan satu informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain yang menggunakan protokol standar, sehingga jaringan-jaringan yang ada di dunia ini dapat berkomunikasi satu sama lainnya [Kur99].
Jadi internet adalah jaringan global yang terdiri dari beberapa komputer yang saling berhubungan yang dapat menjangkau seluruh dunia Sedangkan intranet dalam konsepnya hampir sama dengan internet, hanya saja ruang lingkupnya terbatas, yaitu hanya pada suatu wilayah tertentu, atau hanya bersifat lokal network seperti halnya pada organisasi perusahaan dan lembaga-lembaga.
(20)
2.6 Pengertian Web
Menurut Gordon B.Davis World Wide Web atau disebut dengan Web adalah fasilitas yang menyediakan interface yaitu saling berkaitan dan interaksi antar subsistem yang sederhana ke sumber daya internet yang sangat besar [Gor95].
World Wide Web sering disebut sebagai WEB, www, w3. Secara teoritis
web tidak membatasi diri untuk dunia teks tetapi juga menyatakan data grafik. Sebagai contoh misalkan kita membaca artikel hiperteks tentang pepohonan dan kita meloncat ke artikel tentang sebuah pohon, maka kita mungkin menemukan gambar untuk pohon tersebut atau video clip untuk pohon tersebut atau suara gemerisik daun-daun pohon tersebut. Artikel hiperteks yang menyatakan data grafik disebut sebagai artikel hipermedia.
Selain itu web tidak membatasi diri untuk hubungan ke file tetapi juga menyertakan hubungan ke segala tipe sumber daya internet. Salah satu contoh adalah terminal emulation (TELNET) yaitu suatu program komunikasi interaktif dua arah berbasis protokol TCP/IP (sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer dari internet), yang digunakan untuk emulasi terminal
ke remote komputer dari lokal komputer atau terminal server, serta menikmati
fungsi yang sama dengan terminal yang dihubungkan langsung ke komputer tersebut. Contoh lain misalkan kita mengikuti sebuah hubungan ke file teks, maka browser akan mengambil teks itu untuk kita.
Web merupakan suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan atau mengakses informasi. Dengan menggunakan
(21)
teknologi tersebut maka informasi dapat diakses selama 24 jam dan dikelola oleh mesin. Untuk mengakses informasi yang disediakan web ini, diperlukan berbagai perangkat lunak, yang disebut dengan web browser. Web browser merupakan suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk membaca halamat web di suatu komputer.
2.7Jaringan Komputer
Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung kondisi dan kebutuhan individu yang menyelenggarakannya. Tahun demi tahun industri networking berkembang demikian pesat sehingga ditemukan beragam tipedan desain, ini yang disebut network terminology. Keanekaragaman ini semakin memberi alternative bagi kita untuk membanguin jaringan sesuai dengan rancangan yang dikehendaki.
Pada dasarnya LAN dan WAN merupakan desain original jaringan komputer, namun searing kemajuan teknologi konsep ini mengalami perkembangan. Dewasa ini kita sudah mengenal varian “ area network “ lainnya seperti :
a. Local Area Network ( LAN )
b. Wide Area Network ( WAN )
c. Metropolitan Area Network ( MAN )
d. Storage Area Network ( SAN )
e. System Area Network ( SAN )
(22)
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat BAPPEDA Jawa Barat
Pada tahun 1969 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah memiliki suatu Badan yang menangani masalah pembangunan yang disebut badan Perancang Pembangunan daerah (BAPPEMDA). Badan ini dibentuk berdasarkan SK Gubernur No. 163 Tahun 1969 tanggal 16 Agustus 1969, Badan ini merupakan embrio dari Badan Perencanaan Pembangunan di Daerah Jawa Barat. Pada Tahun 1972 Jawa Barat telah menyempurnakan badan Perencanaan yang disebut Badan Perancang Pembangunan Kotamadya yang disebut BAPPEMKO untuk Kotamadya dan BAPPEMKA untuk Kabupaten
BAPEMKO merupakan Badan Perencanaan yang pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal yang ditetapkan dengan SK Gubernur Propinsi Jawa Barat No. 43 tahun 1972, setelah berjalan selama 2 tahun kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah baru dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15 Tahun 1974 untuk Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, sedangkan untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II, SK Gubernur masih tetap berlaku .
Surat Keputusan Presiden No. 27 Tahun 1980 mempertegas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara Nasional, dengan SK Presiden tersebut lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II
(23)
atau BAPPEDA Tingkat II. Pertimbangan yang mendasari terbitnya SK Presiden No. 27 tahuan 1980 yaitu :
1. Untuk meningkatkan keserasian pembangunan di daerah diperlakukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan regional.
2. Untuk menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah serta terpadu.
Pembentukan BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berdasarkan Perda No. 21 tahun 1981 dan Perda No. 24 tahun 1981 telah mengalami penyesuian sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berkedudukan di Daerah Tingkat II Bandung merupakan Badan Staff yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikotamadya daerah Tingkat II Bandung. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung mempunyai hubungan fungsional dengan BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nsional) maupun dengan BAPPEDA Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat.
3.1.2 Visi dan Misi BAPPEDA
Visi
BAPEDA sebagai Perencana Pembangunan yang Profesional, Amanah, dan Partisipatif Tahun 2008
(24)
Misi
Menyusun kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang berlandaskan keahlian, kode etik, amanah, dan keberpihakan kepada masyarakat, serta berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan mediasi perencanaan, pengendalian, serta evaluasi pembangunan daerah;
Memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi berdasarkan pedoman dan standar perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kepadaSKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi dan data perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi secara Nasional;
Meningkatkan profesionalisme aparatur perencana yang berbasis kompetensi.
3.1.3 Fungsi dan Tugas BAPPEDA Jawa Barat
Tugas BAPPEDA Jawa Barat
Merumuskan kebijakan perencanaan dan penilaian atas pelaksanaannya
Fasilitasi dan mediasi perencanaan daerah
Mengkoordinasikan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas perencanaan daerah.
(25)
Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (periode 20 tahun), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (periode 5 tahun) dan Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (periode 1 tahun);
Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Musrenbang Penyusunan RKPD;
Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi (tahunan);
Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing SKPD Provinsi (periode tahunan dan lima tahunan);
Membantu Gubernur dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota;
Melaksanakan pembinaan pada SKPD Provinsi dan BAPEDA Kabupaten/Kota melalui pemberian pedoman dan standar mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, kualitas dan pengendalian;
Pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pada SKPD Provinsi serta BAPEDA Kabupaten/Kota;
Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (periode 15 tahun); Menyusun data dan informasi yang akurat dan dapat
(26)
dipertanggungjawabkan sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah;
Memfasilitasi Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota se- Jawa Barat dan Forum SKPD Provinsi (periode 1 tahun);
Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrebang Tingkat Pusat, Musrenbang Nasional, Musrenbang Regional dan Musrenbang Perbatasan Antar Provinsi (periode 1 tahun);
Penelaahan kesesuaian Rencana Kerja SKPD, RKPD Provinsi dan tupoksinya (tahunan);
Menyusun Kebijakan Umum APBD (KU-APBD) serta Prioritas dan plafond Anggaran Sementara (tahunan);
Melaksanakan pendidikan dan latihan bagi aparat BAPEDA dengan memberikan bekal keterampilan profesional kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan Daerah;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan Daerah.
3.2 Struktur Organisasi BAPPEDA
Struktur Organisasi Pada BAPPEDA Jawa Barat yang sampai saat ini masih berjalan dan dipakai dalam menjalankan aktifitas kantor yaitu:
(27)
(28)
3.3 Deskripsi Kerja
1. KEPALA BADAN
Fungsi
Mengkoordinasi pengendalian kegiatan perencanaan daerah
Kegiatan
Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dengan dinas atau badan atau lembaga satuan organisasi laindalam lingkungan pemerintah provinsi, serta instansi pusat di daerah
2. SEKRETARIAT
Fungsi
Pengkordinasian kegiatan teknis operasional di lingkungan BAPPEDA
Kegiatan
Menyusun program kerja tahunan kesekretariatan
3. SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
Fungsi
Pengelolaan Administrasi kepegawaian
Kegiatan
Melaksanakan Penyusunan kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan penghargaan
(29)
4. SUB BAGIAN KEUANGAN Fungsi
Penyiapan bahan pengelolaan administrasi keuangan
Kegiatan
Melaksanakan pembendaharaan keuangan anggaran belanja rutin
5. SUB BAGIAN UMUM
Fungsi
Pengelolaan perlengkapan dan kerumahtanggaan
Kegiatan
Melaksanakan Pemeriharaan dan perawatan gedung kantor.
6. BIDANG PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
Fungsi
Penyusunan perencanaan tataruang dan pengembangan wilayah, sumberdaya alam, lingkungan hidup dan kelautan serta inprastruktur wilayah
Kegiatan
Menyusun perencanaan tataruang dan pengembangan wilayah, sumber daya alam lingkungan hidup dan kelautan dan inprstruktur wilayah
(30)
7. SUB BIDANG TATA RUANG DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
Fungsi
Pelaksanaan identifikasi perkembangan dan kecendrungan perencanaan tata ruang
Kegiatan
Melaksanakan identifikasi perkembangan dan kecendrungan perencanaan tataruang provinsi dan pengembanagn wilayah (pengguna lahan)
8. SUB BIDANG SDA, LH DAN KELAUTAN
Fungsi
Penyusunan bahan perencanaan berkaitan dengan daya dukung lingkungan
Kegiatan
Menyusun bahan perencanaan berkaitan dengan kemamouan daya dukung lingkkungan
9. SUB BIDANG INFRASTRUKTUR WILAYAH
Fungsi
Menyusun bahan identifikasi dan analisis perkembangan dan kecendrungan perencanaan sistem trasportasi, irigasi dan satuan wilayah sungai, pengembangan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan serta telekomunikasi dan energi
(31)
Kegiatan
Menyusun bahan mengenai perkembangan dan kecendrungan pperencanaan sistem transportasi, irigasi dan satuan wilayah sungani, pengembangan prasarana / saranadasar perkotaan dan perdesaan serta Telekomunikasi dan energi
10.BIDANG PEREKONOMIAN REGIONAL
Fungsi
Koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan agrabisnis dan bisnis kelautan, industri, dan perdagangan, jasa dan pariwisata serata dunia usaha dan investasi.
Kegiatan
Menyelenggarakan koordinasi fasilitas dan medis perencanaan pembangunan antar sektor dan wilayah di bidang agribisnis dan bisnis kelautan, Industri, Perdagangan, , jasa dan pariwisata serata dunia usaha dan investasi.
11.SUB BIDANG AGRABISNIS DAN BISNIS KELAUTAN
Fungsi
Penyusunan bahan, Identifikasi dan analisis dan pengembangan dan kecenderungan perencanaan pembangunan tanaman pangan holtikultura, perkebunan, pertenakan, perikanan, kehutanan, dan bisnis kelautan.
(32)
Kegiatan
Melaksankan identifikasi dan analisis perkembangan dan kecenderungan pengembangan perencanaan pembangunan tanaman pangan holtikultura, perkebunan, pertenakan, perikanan, kehutanan, dan bisnis kelautan.
12.SUB BIDANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN PARIWISATA
Fungsi
Penyusunan bahan, Identifikasi dan analisis perkembangan dan kecenderungan perencanaan pengembangan industri kecil, menengah dan besar, perdagangan dalam dan luar negeri, jasa dan pariwisata
Kegiatan
Pelakasanaan identifikasi dan analisis perkembangan dan kecenderungan perencanaan pengembangan industri kecil, menengah dan besar, perdagangan dalam dan luar negeri, jasa dan pariwisata
13.SUB BIDANG DUNIA USAHA DAN INVESTASI
Fungsi
Penyusunan bahan identifikasi dan analisis perkembangan dan kecenderungan perencanaan pengembangan besar kecil menengah dan koperasi, BUMD, Perbankan daerah dan investasi
(33)
Melaksnakan dan analisis perkembangan dan kecenderungan perencanaan pengembangan besar kecil menengah dan koperasi, BUMD, Perbankan daerah dan investasi
14.BIDANG SOSIAL BUDAYA
Fungsi
Penyusunan rencana pembangunan kependudukan dan TK, kesejahteraan sosial serta agama, pendidikan dan kebudayaan
Kegiatan
Penyusunan perencanaan kependudukan dan TK, kesejahteraan sosial serta agama, pendidikan dan kebudayaan
15.SUBBID KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAAN KERJAAN
BIDANG SOSIAL BUDAYA Fungsi
Penyusunan bahan alternatif kebijakan perencanaan kependudukan, Transmigrasi, keluarga Berencana dan ketenagaan kerjaan
Kegiatan
Penyusunan bahan alternatif kebijakan perencanaan kependudukan, Transmigrasi, keluarga Berencana dan ketenagaan kerjaan
(34)
16.SUBBID KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BIDANG SOSIAL BUDAYA
Fungsi
Penyusunan bahan alternatif kebijakan perencanaan kesehatan kesejahteraan sosial serta pemberdayaan perempuan, anak dan remaja
Kegiatan
Menyusun bahan alternatif kebijakan perencanaan kesehatan kesejahteraan sosial serta pemberdayaan perempuan, anak dan remaja
17.SUBBID AGAMA, PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIDANG
SOSIAL BUDAYA Fungsi
Penyusunan bahan alternatif kebijakan perencanaan agama, pendidian, kebudayaan , generasi muda dan olah raga
Kegiatan
Menyusun bahan alternatif kebijakan perencanaan agama, pendidian, kebudayaan , generasi muda dan olah raga
18.BIDANG ADMINISTRASI PUBLIK DAN PEMBIAYAAN
Fungsi
Penyusunan Perencanaan bidang pemerintah, Politik, dan Hukum serta rencana dan anggaran pendapatan atau belanja daerah.
(35)
Kegiatan
Menyusun Perencanaan bidang pemerintah, Politik, dan Hukum serta rencana dan anggaran pendapatan atau belanja daerah
19.SUBBID ANGGARAN PENDAPATAN
Fungsi
Penyusunan bahan, Identifikasi, dan analisis perkembangan dan kecenderungan perencanaan pembiayaan dan anggaran pendapatan daerah
Kegiatan
Melaksanakan Identifikasi, dan analisis perkembangan dan kecenderungan perencanaan pembiayaan dan anggaran pendapatan daerah
20.SUBBID ANGGARAN BELANJA
Fungsi
Menyusun bahan penyusunan rencana anggaran belanja rutin dan pembangunan ( ARPBD )
Kegiatan
Menyusun bahan rencana anggaran belanja rutin dan pembangunan daerah
(36)
21.SUBBID PEMERINTAH POLITIK DAN HUKUM Fungsi
Penyusunan bahan, identifikasi dan analisis perkembangan dan kecenderunagn perencanaan di bidang pemerintahan, Politik dalam negeri, Penerangan Pers, Hukum serta keamanan dan ketertiban umum
Kegiatan
Menyusun bahan mengenai perkembangan perencanaan di bidang pemerintah , Politik dalam negeri, Penerangan Pers, Hukum serta keamanan dan ketertiban umum
22.BIDANG MONITORING DAN EVALUASI
Fungsi
Perumusan dan Penyimpanan dan laporan hasil pendataan, analisis dan evaluasi pelaksnaa kebijakan perencanaan
Kegiatan
Mengkoordinasikan dan menilai kelayakan usulan-usulan program atau proyek dan kegiatan prioritas pengembangan sistem informasi pembangunan daerah
23.SUBBID PENDATAAN
Fungsi
Pengumpulan dan Pengelolaan Data
(37)
Pengumpulan data
24.SUBBID ANALISIS DAN EVALUASI
Fungsi
Analisis data dan perencanaan sistem informasi pembangunan
Kegiatan
Melaksanakan analisis data
25.SUBBID PELAPORAN
Fungsi
Melaksanakan monitoring aplikasi kebijakan perencanaan
Kegiatan
(38)
BAB IV
ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1 Analisis Sistem
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Manajemen Daerah yang sedang berjalan. Sistem Informasi Manajemen Daerah yang ada sudah berbasis web (Intranet). Untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai analisis dokumen dan analisis prosedur.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di lembaga terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan atau pengembangan sistem, adapun analisis dokumen yang terdapat di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Jabar adalah sebagai berikut.
1. Nama : Data Pegawai
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pegawai yang ada di BAPPEDA.
(39)
2. Nama : Data Bidang
Fungsi : Untuk memberitahukan nama bidang yang ada di BAPPEDA
Sumber Data : BAPPEDA
3. Nama : Data Program Kerja Perbidang
Fungsi : Untuk mengetahui program kerja yang akan dan sedang dijalankan
4. Nama : Data Program Kerja BAPPEDA Jawa Barat
Fungsi : Mengetahui program kerja secara umum dan menyeluruh
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Dalam melaksanakan aktivitas pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Daerah terdapat beberapa prosedur yang diterjemahkan ke dalam bentuk narasi dan kemudian digambarkan dalam bentuk use case diagram. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis prosedur, akan dijelaskan dalam bentuk use case diagram sistem informasi perencanaan yang ada pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Jabar.
4.1.2.1 Sistem Informasi BAPPEDA Secara Utuh
Sistem Informasi yang terdapat pada Badan Perencanaan dan Pembanguna Daerah secara untuh melingkupi para pengguna Sistem Informasi
(40)
seperti administrator, aparatur, operator dan masyarakat. Ini adalah kelompok besar dari pengguna sistem yang ada, dimana jika dipetakan secara rinci, akan banyak pengguna sistem informasi yang menggunakan sistem informasi.
(41)
4.1.2.2 Rekap Data Pada Sistem Informasi BAPPEDA
Gambar 4.2 Rekap Data Pada Sistem Informasi BAPPEDA
Pada gambar ini terlihat bahwa lingkup Sistem Informasi ini adalah mencakup
- CMS (Content Management System) yang menintegrasikan 3 Zona secara langsung yaitu ( Zona Internet, Zona Internet, Zona SIMDA), - Sistem Informasi Profil daerah yang meliputi 8 kelompok data yaitu:
1. Data Umum. 2. Sosial Budaya.
(42)
4. Infrastruktur.
5. Industri, Perdagangan, Lembaga Keuangan, Koperasi, Usaha, Investasi.
6. Ekonomi dan Keuangan
7. Politik, Hukum, dan Keamanan. 8. Insidensial.
- Sitem Informasi Monitoring dan Evaluasi yang meliputi : 1. Rincian Kegiatan.
2. Instrumen Pengendalian. 3. Lapotan Akhk Kegratan. 4. RTBU.
5. RKBU.
6. Laporan Bulanan.
7. Laporan Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan. 8. Laporan Alokasi dan Realisasi Belanfa APBD.
(43)
4.1.2.3 CMS (Content Management System)
Gambar 4.3 CMS (Content Management System)
Pada gambar diatas kita dapat melihat bahwa CMS terdefinisikan atas 3 fungsi yaitu:
1. Pengelolaan Bisnis 2. Pengelolaan Artikel
3. Dan Pengelolaan Dokumen Digital.
Dimana setiap data yang dikelola pada fungsi diatas dapat dicari secara komprehensif menggunakan antarmuka prncarian yang tersedia.
(44)
4.1.2.4 Sistem Informasi Profil Daerah
Gambar 4.4 Diagram Sistem Informasi Profil Daerah
Melalui gambar di atas, kita dapat melihat bahwa Sistem Informasi Profil Daerah terdefinisi atas fungsi yang terkait dengan pengelolaan 8 kelompok data yaitu:
(45)
2. Sosial Budaya.
3. SDA (Sumber Daya Alam). 4. Infrastruktur.
5. Industri, Perdagangan, Lembaga Keuangan, Koperasi, Usaha, Investasi. 6. Ekonomi dan Keuangan
7. Politik, Hukum, dan Keamanan. 8. Insidensial.
(46)
Gambar 4.5 Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Keterangan
Melalui gambat di atas, ktta dapat melihat bahwa Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi terdefinisi atas fungsi yang terkait dengan:
1) Rincian Kegiatan. 2) Instrumen Pengendalian. 3) Lapotan Akhk Kegratan. 4) RTBU.
5) RKBU.
6) Laporan Bulanan.
7) Laporan Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan. 8) Laporan Alokasi dan Realisasi Belanfa APBD.
Di mana setiap data yang dikelola pada fungsi di atas dapat dicari secara komprehensif menggunakan antar muka pencarian yang tersedia. Proses bisnis di atas memperlihatkan kesisteman sistem infomrasi perencanaan, di mana dari proses bisnis tersebut dihasilkan suatu struktur data yang menampung seluruh item data yang terdapat pada lingkup sistem infomrasi ini.
(47)
Saat ini terdapat delapan kelompok data, dimana penomorannya sekaligus di gunakan sebagai PRIMARY KEY,
Sebuah contoh : 1. Data ...
Jenis_Data_Ref
Jenis_Data_Ref_ID nvarchar(50) <fk> Kelompok_Data_Ref
Kelompok_Data_Ref_Nama nvarchar(255) Kelompok_Data_Ref_ ID integer <pk>
Kewilayahan_Ref Jenis_Kewilayahan_Ref
Kewilayahan_Ref_lD nvarcha(50) <pk> jenis_Kewilayahan_Ref nvarcha(20) <fle> Kewilayahan_Ref_Nama nvarcha(255) KewiIayah an_Ref-Status integer kewiIayahan_Ref_Ko de2 nvarcha(2) kewilayahan_Ref_Kode3 nvarcha(3) kewilayahan_Ref_Singkat nvarchar(50) kewilayahan_RefJanggal_Mutaj datetime lewilayahan_Ret_Perubahan nvarcha(so) kewilayahan_Ref_Tanggal_Berubah datetime
Jenis_Kewilayahan_Ref_Nam nvarchar(255) Jenis_Kewilayahan_Ref nvarchar(20) <pk>
Tabel referenSi yang menyimpan data wilayah,khussya kabupaten/Kota di Jawa Barat yang akan diacu oleh Tabel Pofil Daerah.
Profil_Daerah
Tabel utama yang menyimpan\ infomasi pofil daerah. Data yang terdapat pada tabel ini nantinya akan dijadikan sebagai laporan kinerja penyelenggaan pemerinlahan daerah
Satuan_Ref
Satuan_Ref_ID integer <pk> Satuan_Ref_nama nvarchar(255)
PRIMARY KEY pada jenis data mengacu kepada penomoEn yang ada dan apabila turun ke level di baMhnya akan dipishkan dengan tanda titik Nomor terbut dapat terdiri dari angka Romawi, angka Amb, ataupun huruf Latin ('al'z'). Sebagai Contoh: I GEOGRAFI tevet:1 1.1 Luas Wlayah level: 2 1.1.a DaEtran level:3
Tabel Referensi yang menyimpan data satuan. Tidak ada strukturisasi satuan disini. Jadi PRIMARY KEY menggunakan auto-increment Integer berdasarkan urutan pemasukan sebagai data.
Sebagai Contoh : 1. Meter 2. Buah 3. Meter Persegi 4. Persen
Kelompok_Data_Ref_lD integer <flo Jenis_Data_Ref_Level integer Jenis_Dala_Ref_Nama nvarcha(255) 0..*
0..*
0..*
0..*
0..* Profil_Daerah_ ID Bignt <pk> Kewilayahan_Ref_ID nvarchar ( 50 ) <fk2> Jenis_Data_Ref_ID nvarchar ( 50 ) <fk1> Profil_Daerah_jumlah Float
Satuan_Ref_ID Integer <fk3> Profil_Daerah_Tahun_Data Integer
(48)
4.1.2.6 Gambar Profil Sitem Informasi Manjemen Daerah BAPPEDA Jabar.
(49)
4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan
4.1.3.1 Use Case Diagram
Pada dasarnya Use Case Diagram sistem yang diusulkan oleh penulis tidak jauh berbeda dengan Use Case Diagram yang ada pada sistem yang berjalan. Perbedaannya yaitu hanya pada Profil yang ditambahkan dengan kotak saran. Diharapkan dengan penambahan kotak saran tersebut dapat memberikan masukan yang lebih baik kepada BAPPEDA.
(50)
Sistem Informasi Profil Manajemen Daerah Yang Diusulkan
Gambar 4.8Sistem Informasi Profil Daerah Yang Diusulkan
Operator Aparatur Dara Umum Sosial Budaya SDA Infrastruktur
Industri, Perdagangan, Lembaga Keuangan, Koprasi, Usaha Invesrasi
Ekonomi Dan Keuangan
Politik, Hukum dan Keamanan
Insidensial Pencarian Masyarakat Kotak Saran <<Communicate>> Entry Data <<Communicate>> Entry Data <<Communicate>> Entry Data <<Communicate>> Entry Data <<Communicate>> Entry Data <<Communicate>> Entry Data <<Communi cate>> Entry Data <<Communicate>> Entry Data <<Extend>> <<Extend>> <<Extend>> <<Extend>> <<Extend>> <<Extend>> <<Extend>> <<Extend>> Entry Data <<Extend>> <<Communicate>> <<Com municate>> (From Actores) (From Actores) (From Actores)
(51)
Keterangan
1. Nama Use Case : Data Umum
Actor : Masyarakat
Tujuan : Menampilkan informasi semua data umum bagi masyarakat
2. Nama Use Case : Sosial Budaya
Actor : Masyarakat
Tujuan : Menampilkan informasi tentang sosial dan budaya
3. Nama Use Case : SDA ( Sumber Daya Alam)
Actor : Masyarakat
Tujuan : Menampilkan informasi Sumber Daya Alam 4. Nama Use Case : Infrastruktur
Actor : Masyarakat
Tujuan : Menampilkan informasi tentang infrastruktur yang ada di BAPPEDA Jabar
5. Nama Use Case : Industri, Perdagangan, Lembaga Keuangan, Koperasi, Usaha, Investasi.
Actor : Masyarakat
Tujuan : Menampilkan informasi tentang perindustrian, perdagangan, lembaga keuangan, koprasi, usaha dan investasi.
(52)
6. Nama Use Case : Ekonomi dan Keuangan
Actor : Masyarakat
Tujuan : Memberikan informasi tentang bidang perekonomian dan keuangan
7. Nama Use Case : Politik, Hukum, dan Keamanan.
Actor : Masyarakat
Tujuan : Menampilkan informasi tentang bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
8. Nama Use Case : Insidensial.
Actor : Masyarakat
Tujuan :
9. Nama Use Case : Pencarian
Actor : Masyarakat dan Aparatur
Tujuan : Menampilkan form pencarian data
10. Nama Use Case : Kotak Saran.
Actor : Masyarakat
Tujuan : Memberikan saran untuk dijadikan masukan pemerintah
Melalui gambar usulan di atas, kita dapat melihat bahwa Sistem Informasi Profil Daerah terdefinisi menjadi 9 kelompok data yaitu:
1. Data Umum. 2. Sosial Budaya.
(53)
3. SDA (SumbetDayaAlam). 4. Infrastruktur.
5. Industri, Perdagangan, Lembaga Keuangan, Koperasi, Usaha, Investasi. 6. Ekonomi dan Keuangan
7. Politik, Hukum, dan Keamanan. 8. Insidensial.
9. dan Kotak Saran.
Aliran data kotak saran yang diusulkan :
Masyarakat Masuk ke Kotak saran yang ada di profil BAPPEDA, kemudian masyarakat mengisi Nama, Alamat Asal dan Saran yang ingin dismpaikan kepada Pemerintahan BAPPEDA. Saran yang di isikan akan masuk dan di kelola oleh bagian operator untuk di seleksi kembali.
4.1.3.2 Diagram Activity
Activity diagram yaitu salah satu cara untuk memodelkan event - event yang terjadi dalam suatu use case. Diagram Activity dari proses pengiriman pesan yang diusulkan dan dirancang adalah sebagai berikut :
(54)
Diagram Activity Yang Diusulkan
Gambar 4.9 Diagram Activity Yang Diusulkan
Browsing
Mencari Informasi yang di Perlukan
Memberikan Saran
Tidak
Ya
Informasi tersedia
Informasi yang lain
Form Kotak Saran Ya
Tidak
Simpan Inputan Saran
Penyeleksian Saran
Ya
Tidak
Saran Masyarakat
Aparatur Operator
Sistem Masyarakat
(55)
4.1.3.3 Model Diagram Sequence
Diagram sekuensial atau sequence diagram adalah diagram interaksi yang digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case yang disusun berdasarkan urutan proses/panggilan dan waktu.
Model Diagram Sequence Yang Diusulkan
Masyarakat
Interaksi
Penyeleksian
Laporan
1. Pencarian Data
2. Data yang di cari
3. Pembeian Saran
4. Saran
(56)
Saat ini terdapat delapan kelompok data, dimana penomorannya sekalig us di gunakan sebag ai PRIMARY KEY,
Sebuah contoh : 1. Data ...
Jenis_Data_Ref
Jenis_Data_Ref_ID nvarchar(50) <fk> Kelompok_Data_Ref
Kelompok_Data_Ref_Nama nvarchar(255) Kelompok_Data_Ref_ ID integer <pk>
Kewilayahan_Ref Jenis_Kewilayahan_Ref
Kewilayahan_Ref_lD nvarcha(50) <pk> jenis_Kewilayahan_Ref nvarcha(20) <fle> Kewilayahan_Ref_Nama nvarcha(255) KewiIayah an_Ref-Status integer kewiIayahan_Ref_Ko de2 nvarcha(2) kewilayahan_Ref_Kode3 nvarcha(3) kewilayahan_Ref_Singkat nvarchar(50) kewilayahan_RefJanggal_Mutaj datetime lewilayahan_Ret_Perubahan nvarcha(so) kewilayahan_Ref_Tangg al_Berubah datetime
Jenis_Kewilayahan_Ref_Nam nvarchar(255) Jenis_Kewilayahan_Ref nvarchar(20) <pk>
Tabel referenSi yang menyimpan data wilayah,khussya kabupaten/Kota di Jawa Barat yang akan diacu oleh Tabel Pofil Daerah.
Profil_Daerah
Tabel utama yang menyimpan\ infomasi pofil daerah. Data yang terdapat pada tabel ini nantinya akan dijadikan sebagai laporan kinerja penyelenggaan pemerinlahan daerah
Satuan_Ref
Satuan_Ref_ID integer <pk> Satuan_Ref_nama nvarchar(255)
PRIMARY KEY pada jenis data meng acu kepada penomoEn yang ada dan apabila turun ke level di baMhnya akan dipishkan dengan tanda titik Nomor terbut dapat terdiri dari angka Romawi, angka Amb, ataupun huruf Latin ('al'z'). Sebag ai Contoh: I GEOGRAFI tevet:1 1.1 Luas Wlayah level: 2 1.1.a DaEtran level:3
Tabel Referensi yang menyimpan data satuan. Tidak ada strukturisasi satuan disini. Jadi PRIMARY KEY meng gunakan auto-increment Integ er berdasarkan urutan pemasukan sebagai data.
Sebagai Contoh : 1. Meter 2. Buah 3. Meter Persegi 4. Persen
Kelompok_Data_Ref_lD integer <flo Jenis_Data_Ref_Level integer Jenis_Dala_Ref_Nama nvarcha(255) 0..*
0..*
0..*
0..*
0..* Profil_Daerah_ ID Bignt <pk> Kewilayahan_Ref_ID nvarchar ( 50 ) <fk2> Jenis_Data_Ref_ID nvarchar ( 50 ) <fk1> Profil_Daerah_jumlah Float
Satuan_Ref_ID Integer <fk3> Profil_Daerah_Tahun_Data Integer
Gambar 4.11 Gambar Class Diagram Sequence Yang Diusulkan
Berdasarkan sistem yang kami usulkan pada Design Class Diagram kami hanya menambahkan sebuah metod pada kelas profil_daera yaitu metod kotak saran, dikarnakan kotak saran merupakan bagian dari profil daerah.
(57)
4.1.4 Usulan Tampilan Profil Sitem Informasi Manajemen Daerah BAPPEDA
Gambar 4.12 Usulan Perancangan BAPPEDA Keteranagan :
Pada gambar di atas merupakan gambar usulan tentang Profil Sistem Informasi Manajemen Daerah BAPPEDA, yang isi dalam kompenen gambar tersebut terdiri dari beberapa kategori sebaga berikut :
(58)
- Header : Terletak di bagian paling atas tengah, yang mana berisi mengenai Logo BAPPEDA dan Judul / maupun kata kunci dari tampilan usulan secara global.
- Tugas & Fungsi, Visi & Misi, Struktur Organisasi, Pejabar
BAPPEDA, dan Kotak Saran : Semuanya terletak di bagian sebelah
kiri, dari rangkaian sub kategori tersebut, merupakan poin-poin yang akan di jelaskan secara detail di Isi Materi.
- Isi Materi : Terletak di bagian sebelah kanan atau di bawah Header,
Fungsinya sebagai penjelasan dari apa yang tertera Point-point di sebelah kiri ( Isi Materi ).
- Footer : Terletak di bagian paling bawah yang bertujuan untuk
menjelaskan tentang hasil dari catatan kaki yang ada pada Isi Materi.
4.1.5 Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan
Usulan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang penulis uraikan sebenarnya hanya sedikit mengubah sebagian proses yaitu pada profil BAPPEDA dengan menambahkan kotak saran, dengan tujuan masyarakat dapat memberikan saran dankeluhan terhadap pemeintah Jawa Barat, Adapun evaluasi terhadap sistem yang diusulkan diantaranya :
1. Sistem Informasi Daerah (SIMDA) yang tadinya tidak memiliki kotak saran, yang mengakibatkan sulitnya masyarakt memberikan saran, masukan dan keluhan terhadap pemerintah Jawa Barat, sehingga dengan ditambahnya kotak saran pada profil Sitem Informasi Manajemen Daerah
(59)
BAPPEDA Jawa Barat, masyarakat dapat memberikan saran secara langsung. Ketika masyarakat memberikan saran, bagian operator menyeleksi terlebih dahulu saran dari masyarakat tersebut sebelum diberikan kepada bagian aparatur. Saran yang diterima akan di olah kembali oleh bagian aparatur dan hasilnya akan di laporkan kepada Kepala BAPPEDA Jawa Barat.
2. Sistem Informasi dapat berjalan dengan baik jika adanya dukungan dari sumber daya manusianya (Brainware). Ketika masyarakat akan memberikan saran, setidaknya mengisi terlebih dahulu kolom nama, alamat dan mengisikan saran yang baik bagi pemerintah Jawa Barat. 3. Dengan usulan pengembangan sistem ini masyarakat dapat dengan cepat
(60)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam menganalisis Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) BAPPEDA Jawa Barat, Maka Penulis dapat memberikan simpulan dari hasil kerja praktek selama kurang lebih satu bulan adalah sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) BAPPEDA pada saat sekarang ini masih belum menerapkan sitem Feedback dari pengguna atau masyarakat kepada pemerintah.
2. Penulis mencoba mengetahui prosedur Pengajuan Rencana Kegiatan penelitian yang berjalan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan membuat suatu perancangan prosedur pengajuan rencana kegiatan penelitian.
5.2 Saran
Setelah menyelesaikan penelitian ini, Penulis mengajukan beberapa saran yang bisa memperbaiki prosedur Pengajuan Rencana Kegiatan Penelitian yang ada pada Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) BAPPEDA Jawa Barat yaitu:
1. Usulan pengembangan sistem yang dibuat oleh penulis masih dalam bentuk model dan prosedur kerja, perlu kiranya ada penambahan-penambahan dan pengembangan perangkat lunak yang dapat
(61)
diimplementasikan ke dalam dunia nyata, sehingga dapat membantu proses kerja yang dilakukan.
2. Tetap terjaganya koordinasi antar bagian dalam hubungannya dengan kebenaran data.
(62)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program diploma tiga Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Harli Mukti 1.0507.600
Iqbal Adhipermana 1.05.07.607
Jemmy Sandi 1.05.07.575
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(63)
v
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR SIMBOL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 4
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Pengertian Sistem ... 6
2.1.1 Elemen Sistem ... 6
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 8
(64)
vi
2.4.1 UML ( Unified Modeling Language )... 13
2.4.1.1 Use Case Diagram... 14
2.4.1.2 Class Diagram ... 14
2.4.1.3 Statechart Diagram ... 15
2.4.1.4 Activity Diagram ... 16
2.4.1.5 Sequence Diagram ... 17
2.4.1.6 Collaboration Diagram ... 17
2.4.1.7 Component Diagram ... 18
2.4.1.8 Deployment Diagram ... 18
2.5 Internet dan Intranet ... 19
2.6 Pengertian Web ... 20
2.1 Jaringan Komputer ... 21
BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 22
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 22
3.1.1 Sejarah Singkat BAPPEDA Jawa Barat ... 22
3.1.2 Visi dan Misi ... 23
3.1.3 Fungsi dan Tugas BAPPEDA Jawa Barat... 24
3.2 Struktur Organisasi BAPPEDA... 26
(65)
vii
4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 39
4.1.2.1 Sistem Informasi BAPPEDA Secara Utuh ... 39
4.1.2.2 Rekap Data Pada Sistem Informasi BAPPEDA ... 41
4.1.2.3 CMS (Content Management System)... 43
4.1.2.4 Sistem Informasi Profil Daerah... 44
4.1.2.5 Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi ... 45
4.1.2.6 Gambar Profil Sitem Informasi Manjemen Daerah BAPPEDA Jabar. ... 48
4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 49
4.1.3.1 Use Case Diagram... 49
4.1.3.2 Diagram Activity... 53
4.1.3.3 Model Diagram Sequence... 55
4.1.4 Usulan Tampilan Profil Sitem Informasi Manajemen Daerah BAPPEDA ... 57
4.1.5 Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan ... 58
BAB V KESIMPULAN ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
(66)
[1] Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta.
[2] Fowler, Martin. 2005. Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar.
Andi. Yogyakarta.
[3] Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek.
Informatika. Bandung.
(67)
iii
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis mempunyai kesempatan dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “ Usulan Kotak Saran Sistem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat ”.
Adapun laporan kerja praktek ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat nilai mata kuliah Kerja Praktek Strata I Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Namun demikian, penulis berharap agar laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara moril ataupun materiil. Maka pada kesempatan ini dengan segala kebesaran dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc Selaku Rektor UNIKOM.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira. M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
(68)
iv
5. Bapak Agus Supriadi selaku pembimbing kerja praktek di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) yang telah banyak membantu penulis dalam mendapatkan banyak informasi yang dibutuhkan. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Doa harapan penulis semoga bagi mereka yang telah membantu mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca sekalian
Wassalamualaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh.
Bandung, Oktober 2010
(69)
Nama Lengkap : Jemmy Sandi
Nama Panggilan : Jemmy
Tempat, Tanggal Lahir : Lahat, 19 Juli 1988
Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No.29 Bandung 40153 No. Telepon : 081321717103
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 44 kg
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : Madrasah Aliyah Keagamaan
Pekerjaan : Mahasiswa
PENDIDIKAN
TA. 1994-2000, SD Negeri 39 Lahat
TA. 2000-2003, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Indralaya Palembang. TA. 2003-2006, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Indralaya Palembang. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
(70)
Nama Lengkap : Iqbal Adhipermana
Nama Panggilan : Adhi
Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 05 September 1988
Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No.29 Bandung 40153 No. Telepon : 081323076670
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 145 cm
Berat Badan : 49 kg
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
PENDIDIKAN
TA. 1994-2000, SD Negeri Inpres 58 Air manis kota Ambon. TA. 2000-2003, SLTP 4 Betoambari Kota Bau-bau.
TA. 2003-2006, SMA Negeri I Kota Tasikmalaya. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
(71)
Nama Lengkap : Harli Mukti
Nama Panggilan : Omesk
Tempat, tanggal Lahir : Bandung, 15 Oktober 1988
Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No.29 Bandung 40153 No. Telp : 08562037389
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Lelaki
Status : Belum Menikah
Tinggi Badan : 172 cm
Berat Badan : 58 kg
Pendidikan Terakhir : STM Otomotif
Pekerjaan : Mahasiswa
PENDIDIKAN
TA. 1995-2001, SD Negeri III Cibadak Sukabumi. TA. 2001-2004, SMP Negeri 2 Cibadak Sukabumi. TA. 2004-2007, STM Teknika Cisaat Sukabumi. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
(72)
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Harli Mukti NIM. 1.05.07.600 Iqbal Adhipermana NIM. 1.05.07.607 Jemmy Sandi NIM. 1.05.07.575
Bandung, ... 2010
Pembimbing Jurusan,
Novrini Hasti, S.Si., M.T. NIP. 4127. 70. 26. 017
Pembimbing Lapangan,
Agus Supriadi, S.Kom NIP. 19670809.200604.1004
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019
(1)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh,
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis mempunyai kesempatan dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “ Usulan Kotak Saran Sistem Informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Jawa Barat ”.
Adapun laporan kerja praktek ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat nilai mata kuliah Kerja Praktek Strata I Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Namun demikian, penulis berharap agar laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara moril ataupun materiil. Maka pada kesempatan ini dengan segala kebesaran dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc Selaku Rektor UNIKOM.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira. M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
(2)
iv
3. Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika
4. Novrini Hasti, S.Si., MT selaku Dosen wali MI-13.
5. Bapak Agus Supriadi selaku pembimbing kerja praktek di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) yang telah banyak membantu penulis dalam mendapatkan banyak informasi yang dibutuhkan. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Doa harapan penulis semoga bagi mereka yang telah membantu mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca sekalian
Wassalamualaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh.
Bandung, Oktober 2010
(3)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PELAKSANA
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : Jemmy Sandi
Nama Panggilan : Jemmy
Tempat, Tanggal Lahir : Lahat, 19 Juli 1988
Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No.29 Bandung 40153 No. Telepon : 081321717103
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 44 kg
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : Madrasah Aliyah Keagamaan
Pekerjaan : Mahasiswa
PENDIDIKAN TA. 1994-2000, SD Negeri 39 Lahat
TA. 2000-2003, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Indralaya Palembang. TA. 2003-2006, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Indralaya Palembang. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
(4)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PELAKSANA
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : Iqbal Adhipermana
Nama Panggilan : Adhi
Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 05 September 1988
Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No.29 Bandung 40153 No. Telepon : 081323076670
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 145 cm
Berat Badan : 49 kg
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
PENDIDIKAN
TA. 1994-2000, SD Negeri Inpres 58 Air manis kota Ambon. TA. 2000-2003, SLTP 4 Betoambari Kota Bau-bau.
TA. 2003-2006, SMA Negeri I Kota Tasikmalaya. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PELAKSANA
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : Harli Mukti
Nama Panggilan : Omesk
Tempat, tanggal Lahir : Bandung, 15 Oktober 1988
Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No.29 Bandung 40153 No. Telp : 08562037389
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Lelaki
Status : Belum Menikah
Tinggi Badan : 172 cm
Berat Badan : 58 kg
Pendidikan Terakhir : STM Otomotif
Pekerjaan : Mahasiswa
PENDIDIKAN TA. 1995-2001, SD Negeri III Cibadak Sukabumi. TA. 2001-2004, SMP Negeri 2 Cibadak Sukabumi. TA. 2004-2007, STM Teknika Cisaat Sukabumi. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
(6)
USULAN SITEM KOTAK SARAN DI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) DI BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
JAWA BARAT
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Harli Mukti NIM. 1.05.07.600 Iqbal Adhipermana NIM. 1.05.07.607 Jemmy Sandi NIM. 1.05.07.575
Bandung, ... 2010
Pembimbing Jurusan,
Novrini Hasti, S.Si., M.T. NIP. 4127. 70. 26. 017
Pembimbing Lapangan,
Agus Supriadi, S.Kom NIP. 19670809.200604.1004
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019